Dampak Lingkungan dari Daur Ulang Resin
Daur ulang resin memiliki dampak lingkungan yang signifikan, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif
- Penghematan Sumber Daya: Daur ulang resin mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru, menghemat sumber daya alam dan energi yang dibutuhkan untuk ekstraksi dan produksi.
- Pengurangan Limbah: Daur ulang resin mengalihkan limbah resin dari tempat pembuangan sampah, mengurangi polusi tanah dan air.
- Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Produksi resin baru melepaskan gas rumah kaca, sedangkan daur ulang mengurangi emisi ini.
Dampak Negatif
- Konsumsi Energi: Proses daur ulang resin dapat membutuhkan konsumsi energi yang signifikan, terutama untuk resin termoplastik.
- Emisi Polutan: Beberapa metode daur ulang resin dapat menghasilkan emisi polutan udara dan air, seperti dioksin dan furan.
- Kualitas Resin yang Menurun: Daur ulang beberapa resin dapat menurunkan kualitas material yang dihasilkan, membatasi kegunaannya.
Menurut studi oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), daur ulang 1 ton resin menghemat sekitar 2 ton minyak mentah, 1,5 ton karbon dioksida, dan 9.000 galon air. Namun, studi lain menunjukkan bahwa daur ulang resin termoplastik dapat menghasilkan emisi dioksin dan furan yang signifikan.Secara
keseluruhan, dampak lingkungan dari daur ulang resin kompleks dan bervariasi tergantung pada jenis resin, metode daur ulang, dan faktor lainnya.
