Arti Angger Dalam Bahasa Jawa

Made Santika March 12, 2024

Dalam khazanah bahasa Jawa yang kaya, kata “angger” memegang peran penting dalam membentuk interaksi sosial dan mencerminkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi. Kata ini tidak hanya sekadar sapaan, tetapi juga memiliki makna mendalam yang mendefinisikan hubungan dan tata krama dalam masyarakat Jawa.

Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri makna dasar dari kata “angger”, mengeksplorasi penggunaannya dalam konteks sosial, mengidentifikasi variasi kata “angger” yang digunakan, meninjau perannya dalam sastra dan budaya Jawa, serta menyusun daftar ungkapan dan peribahasa yang mengandung kata “angger”.

Arti Angger dalam Bahasa Jawa

arti angger dalam bahasa jawa terbaru

Kata “angger” dalam bahasa Jawa memiliki makna dasar sebagai panggilan atau sapaan hormat yang ditujukan kepada seseorang yang lebih muda atau setara, terutama dalam konteks percakapan yang formal atau sopan.

Contoh Penggunaan Kata “Angger”

  • Angger, tolong ambilkan saya buku itu.
  • Selamat pagi, Angger. Apa kabar hari ini?
  • Maaf, Angger, saya tidak mengerti maksud Anda.

Penggunaan Angger dalam Konteks Sosial

Kata “angger” dalam bahasa Jawa memiliki peran penting dalam menunjukkan rasa hormat dan kesopanan dalam interaksi sosial. Penggunaannya bergantung pada situasi dan konteks.

Situasi yang Sesuai

  • Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dihormati.
  • Dalam situasi formal, seperti pertemuan atau upacara adat.
  • Ketika meminta bantuan atau menyampaikan permintaan.
  • Sebagai bentuk sapaan kepada orang yang baru dikenal.

Situasi yang Tidak Sesuai

  • Ketika berbicara dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda.
  • Dalam situasi santai atau informal.
  • Ketika menyampaikan perintah atau kritik.
  • Sebagai bentuk sapaan kepada orang yang tidak dikenal dengan baik.

Variasi Kata Angger

jawa bahasa deskripsi karangan scribd

Kata “angger” dalam bahasa Jawa memiliki variasi bentuk dan makna tergantung pada konteks penggunaannya. Variasi ini dapat dibedakan berdasarkan tingkatan kesopanan, fungsi gramatikal, dan makna khusus yang terkandung di dalamnya.

Perbedaan makna dan penggunaan variasi kata “angger” akan dijelaskan lebih lanjut pada berikut:

Variasi Berdasarkan Tingkatan Kesopanan

  • Angger: Bentuk dasar, digunakan dalam situasi formal atau semi formal.
  • Ngger: Bentuk akrab, digunakan dalam situasi informal atau percakapan sehari-hari.

Variasi Berdasarkan Fungsi Gramatikal

  • Angger: Sebagai kata sapaan, digunakan untuk memanggil atau menyapa seseorang.
  • Kang: Sebagai kata sandang, digunakan untuk merujuk pada seseorang yang lebih tua atau dihormati.
  • Nang: Sebagai kata ganti, digunakan untuk menggantikan kata benda atau frasa benda.

Variasi Berdasarkan Makna Khusus

  • Angger-angger: Bermakna “aturan” atau “ketentuan”.
  • Nang ngger: Bermakna “dalam hati”.

Tabel Perbandingan Variasi Kata “Angger”

Variasi Tingkatan Kesopanan Fungsi Gramatikal Makna Khusus Contoh
Angger Formal/Semi Formal Sapaan Angger, bagaimana kabarmu?
Ngger Informal Sapaan Ngger, tolong ambilkan buku itu.
Kang Formal/Semi Formal Sandang Kang Budi, apa kabar?
Nang Formal/Semi Formal Ganti Benda Nang tasmu ada apa?
Angger-angger Formal/Semi Formal Aturan/Ketentuan Angger-angger sekolah harus dipatuhi.
Nang ngger Formal/Semi Formal Dalam Hati Nang ngger, aku merasa sedih.

Angger dalam Sastra dan Budaya Jawa

Kata “angger” dalam sastra Jawa tradisional merupakan bentuk sapaan hormat yang digunakan untuk menyebut seseorang yang lebih muda atau lebih rendah kedudukannya. Penggunaan kata ini mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan tata krama yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Jawa.

Penggunaan dalam Sastra Jawa

Dalam karya sastra Jawa, seperti Serat Centhini dan Serat Wedhatama, kata “angger” sering digunakan dalam dialog antar tokoh yang berbeda status sosial. Misalnya, seorang guru akan menyapa muridnya dengan “angger”, atau seorang bangsawan akan menyapa rakyat jelata dengan sebutan yang sama.

Penggunaan kata ini menunjukkan penghormatan dan kesopanan, sekaligus menjaga jarak sosial yang sesuai.

Pencerminan Nilai dan Adat Istiadat

Penggunaan kata “angger” dalam sastra Jawa tidak hanya sekadar sapaan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat Jawa. Kata ini menunjukkan rasa hormat terhadap hierarki sosial, yang merupakan salah satu prinsip penting dalam budaya Jawa. Selain itu, penggunaan kata “angger” juga mencerminkan nilai kesopanan dan kesederhanaan, yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa.

Contoh dari Karya Sastra Jawa

Berikut adalah beberapa kutipan dari karya sastra Jawa yang menunjukkan penggunaan kata “angger”:

  • -*Serat Centhini

    “Angger, kula nyuwun pamit arep tindak mlayu saking ngriki.” (Angger, saya mohon pamit akan pergi meninggalkan tempat ini.)

  • -*Serat Wedhatama

    “Angger, aja lali nguwong tuwamu lan aja lali asalmu.” (Angger, jangan lupakan orang tuamu dan jangan lupakan asalmu.)

Ungkapan dan Peribahasa yang Mengandung Angger

arti angger dalam bahasa jawa terbaru

Bahasa Jawa memiliki kekayaan ungkapan dan peribahasa yang mengandung kata “angger”.

Ungkapan dan peribahasa ini merefleksikan nilai-nilai budaya dan kearifan masyarakat Jawa.

Berikut daftar ungkapan dan peribahasa Jawa yang mengandung kata “angger”:

  • Angger yen mati isih ono jeneng (Meski sudah meninggal, namanya masih tetap dikenang)
  • Angger urip iku sak madyo ingkang molimo (Dalam hidup harus berada di tengah-tengah orang yang berbudi luhur)
  • Angger ojo gumunan, angger ojo getunan (Jangan mudah kagum, jangan mudah putus asa)
  • Angger becik ketitik, angger ala ketara (Kebaikan pasti akan terlihat, kejahatan pasti akan terbongkar)
  • Angger wani ngalah luwih mulya (Orang yang berani mengalah lebih mulia)
  • Angger apes iku sawang sinawang (Keberuntungan dan kesialan itu bergantian)
  • Angger sugih ojo lali marang wong cilik (Jika kaya jangan lupa pada orang miskin)
  • Angger iso ngalah, uripe bakal tentrem (Jika bisa mengalah, hidup akan tenang)

Kesimpulan Akhir

arti angger dalam bahasa jawa

Kata “angger” dalam bahasa Jawa bukan sekadar sapaan atau sebutan, tetapi juga sebuah refleksi dari tata krama dan nilai-nilai budaya yang telah mengakar dalam masyarakat Jawa selama berabad-abad. Pemahaman yang mendalam tentang makna dan penggunaannya akan memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara efektif dan menunjukkan rasa hormat dalam interaksi sosial, serta mengapresiasi kekayaan budaya Jawa yang luar biasa.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa makna dasar dari kata “angger” dalam bahasa Jawa?

Kata “angger” secara umum berarti “anak” atau “keturunan”. Namun, dalam konteks sosial, kata ini juga digunakan sebagai sapaan hormat kepada seseorang yang lebih muda atau sebagai bentuk panggilan sayang.

Dalam situasi apa saja penggunaan kata “angger” dianggap sesuai?

Penggunaan kata “angger” sesuai dalam situasi formal dan informal, seperti saat menyapa orang yang lebih muda, menunjukkan rasa hormat, atau mengekspresikan kasih sayang.

Apa saja variasi kata “angger” yang digunakan dalam bahasa Jawa?

Variasi kata “angger” antara lain “bocah” (anak kecil), “larΓ©” (anak-anak), dan “putu” (cucu).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait