Arti Dangan Dalam Bahasa Jawa

Made Santika March 12, 2024

Dalam bahasa Jawa, kata “dangan” memegang peranan penting dalam komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Kata ini memiliki arti yang luas dan dapat digunakan dalam berbagai konteks, sehingga pemahaman yang mendalam tentang maknanya sangat penting bagi penutur bahasa Jawa.

Istilah “dangan” secara umum berarti “dengan”, menunjukkan hubungan atau keterlibatan antara dua atau lebih pihak atau benda. Penggunaan kata ini dapat bervariasi tergantung pada jenis “dangan” yang digunakan dan konteks kalimat.

Pengertian “Dangan” dalam Bahasa Jawa

arti dangan dalam bahasa jawa

Kata “dangan” dalam bahasa Jawa memiliki arti “dengan”. Kata ini digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu dilakukan bersama-sama dengan orang lain atau benda lain.

Contoh Penggunaan Kata “Dangan” dalam Kalimat

Berikut beberapa contoh penggunaan kata “dangan” dalam kalimat:* Aku pergi ke pasar dangan ibuku.

  • Dia menulis surat dangan pena.
  • Kami makan siang dangan teman-teman.

Jenis-Jenis “Dangan”

aksara sandhangan pasangan tulisan seni contohnya wanda dibedakan menurut penerapannya yaitu golongan menjadi

Dalam bahasa Jawa, terdapat beberapa jenis “dangan” yang digunakan dalam konteks yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis “dangan” beserta contoh penggunaannya:

Dangan Modalitas

  • Dangan Bisa: Menunjukkan kemampuan atau kemungkinan, misalnya “Aku dangan bisa mangan akeh” (Aku bisa makan banyak).
  • Dangan Kudu: Menunjukkan kewajiban atau keharusan, misalnya “Wong tuwo kudu dihormati” (Orang tua harus dihormati).
  • Dangan Mesti: Menunjukkan kepastian atau kemutlakan, misalnya “Yen udan, mesti dalan dadi licin” (Jika hujan, pasti jalan menjadi licin).

Dangan Temporal

  • Dangan Wingi: Menunjukkan waktu kemarin, misalnya “Wengi aku dangan wingi ning pasar” (Kemarin aku pergi ke pasar).
  • Dangan Saiki: Menunjukkan waktu sekarang, misalnya “Saiki aku lagi mangan” (Sekarang aku sedang makan).
  • Dangan Besuk: Menunjukkan waktu besok, misalnya “Besuk aku arep dolan” (Besok aku akan jalan-jalan).

Dangan Lokal

  • Dangan Kene: Menunjukkan tempat yang dekat dengan pembicara, misalnya “Dangan kene ono toko” (Di sini ada toko).
  • Dangan Kulo: Menunjukkan tempat yang dekat dengan pendengar, misalnya “Dangan kulo ono rumah” (Di dekat Anda ada rumah).
  • Dangan Nganti: Menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara dan pendengar, misalnya “Dangan nganti ono gunung” (Di sana ada gunung).

Dangan Interogatif

  • Dangan Piye: Menunjukkan pertanyaan tentang keadaan atau cara, misalnya “Dangan piye kabare?” (Bagaimana kabarmu?).
  • Dangan Kepiye: Menunjukkan pertanyaan tentang cara atau alasan, misalnya “Dangan kepiye carane nggawe kue?” (Bagaimana cara membuat kue?).
  • Dangan Naon: Menunjukkan pertanyaan tentang benda atau hal, misalnya “Dangan naon iki?” (Apa ini?).

Penggunaan “Dangan” dalam Konteks yang Berbeda

kosakata istilah kain meteran agustus

Kata “dangan” dalam bahasa Jawa memiliki makna “dengan”. Penggunaannya bervariasi tergantung pada konteks, baik formal maupun informal, serta bahasa lisan dan tulisan.

Dalam Situasi Formal

Dalam situasi formal, “dangan” digunakan untuk menyatakan hubungan antara dua hal atau lebih. Umumnya digunakan dalam bahasa tulisan, seperti dalam surat, dokumen resmi, dan karya sastra.

Dalam Situasi Informal

Dalam situasi informal, “dangan” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan ini lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menyatakan kepemilikan, hubungan, atau tujuan.

Dalam Bahasa Lisan dan Tulisan

Dalam bahasa lisan, “dangan” biasanya diucapkan dengan nada yang santai dan tidak formal. Sementara dalam bahasa tulisan, “dangan” umumnya ditulis dengan tata bahasa yang lebih formal.

Frasa dan Idiom Terkait “Dangan”

Kata “dangan” memiliki makna dasar “dengan”, tetapi juga digunakan dalam berbagai frasa dan idiom yang memiliki arti khusus. Berikut adalah daftar frasa dan idiom yang menggunakan kata “dangan”:

Ungkapan dengan “Dangan”

  • Dangan terpaksa: terpaksa atau tidak mempunyai pilihan lain.
  • Dangan sengaja: secara sengaja atau disengaja.
  • Dangan tidak sengaja: secara tidak sengaja atau tidak disengaja.
  • Dangan sadar: secara sadar atau tahu apa yang dilakukan.
  • Dangan tidak sadar: secara tidak sadar atau tidak tahu apa yang dilakukan.
  • Dangan sepenuh hati: dengan tulus atau ikhlas.
  • Dangan sepenuh jiwa: dengan segenap jiwa atau raga.
  • Dangan sepenuh pikiran: dengan segenap pikiran atau akal.

Idiom dengan “Dangan”

  • Berbicara dengan hati: berbicara dengan jujur dan tulus.
  • Berbicara dengan mulut: berbicara dengan tidak jujur atau bohong.
  • Berjalan dengan kaki sendiri: hidup mandiri atau tidak bergantung pada orang lain.
  • Berdiri dengan kaki sendiri: kuat dan mandiri.
  • Duduk dengan tenang: tenang dan tidak terburu-buru.
  • Makan dengan lahap: makan dengan banyak dan cepat.
  • Minum dengan santai: minum dengan perlahan dan nikmat.
  • Tidur dengan nyenyak: tidur dengan lelap dan tidak terbangun.

Perbedaan “Dangan” dengan Kata Lain

Dalam bahasa Jawa, kata “dangan” memiliki arti dan penggunaan yang spesifik. Untuk memahami penggunaannya secara lebih mendalam, penting untuk membandingkannya dengan kata-kata serupa yang memiliki arti yang berdekatan.

  • “Dangan” vs “Kanthi”

    Kata “kanthi” juga berarti “dengan”, tetapi memiliki konotasi yang lebih formal dan sopan. Biasanya digunakan dalam situasi resmi atau ketika berbicara dengan orang yang dihormati.

  • “Dangan” vs “Sakarepe”

    Kata “sakarepe” berarti “sesuai keinginan”. Digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu dilakukan sesuai dengan keinginan atau kemauan seseorang.

  • “Dangan” vs “Saking”

    Kata “saking” berarti “karena”. Digunakan untuk menunjukkan alasan atau penyebab terjadinya sesuatu.

  • “Dangan” vs “Kepareng”

    Kata “kepareng” berarti “diizinkan”. Digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang diizinkan melakukan sesuatu.

Tabel Perbedaan

Kata Arti Konotasi Penggunaan
Dangan Dengan Informal Situasi umum
Kanthi Dengan Formal Situasi resmi
Sakarepe Sesuai keinginan Informal Menunjukkan kemauan
Saking Karena Informal Menunjukkan alasan
Kepareng Diizinkan Formal Menunjukkan izin

Contoh Penggunaan “Dangan” dalam Sastra Jawa

arti dangan dalam bahasa jawa terbaru

Dalam sastra Jawa, kata “dangan” digunakan untuk menyatakan cara atau alat yang digunakan untuk melakukan suatu tindakan. Penggunaan kata ini dapat berkontribusi pada makna dan gaya bahasa kutipan, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:

Kutipan dari Serat Centhini

“Tumrape wong sing duwe rejeki apik, sepeleke, dangan adol iwak sembilang, mesthi kena sugih.”

Dalam kutipan ini, kata “dangan” digunakan untuk menyatakan alat yang digunakan untuk mencapai kekayaan, yaitu dengan cara menjual ikan sembilang. Penggunaan kata “dangan” menunjukkan bahwa menjual ikan sembilang merupakan cara yang efektif untuk memperoleh kekayaan.

Kutipan dari Serat Wulangreh

“Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorke, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa banda.”

Dalam kutipan ini, kata “dangan” tidak digunakan secara eksplisit. Namun, penggunaannya tersirat dalam frasa “menang tanpa ngasorke”, yang menunjukkan bahwa kemenangan dapat dicapai tanpa menggunakan kekerasan atau kekuatan. Penggunaan kata “dangan” yang tersirat ini memberikan kesan bahwa kemenangan dapat dicapai dengan cara yang lebih halus dan bijaksana.

Tips Menggunakan “Dangan” Secara Efektif

Penggunaan kata “dangan” dalam bahasa Jawa memiliki aturan dan konteks tertentu. Untuk meningkatkan komunikasi, berikut beberapa tips efektif penggunaannya:

Kapan Menggunakan “Dangan”

  • Untuk menyatakan hubungan atau keterkaitan antara dua objek, peristiwa, atau tindakan.
  • Untuk menyatakan alat atau sarana yang digunakan untuk melakukan suatu tindakan.
  • Untuk menyatakan alasan atau penyebab suatu tindakan.

Cara Menggunakan “Dangan”

Penggunaan “dangan” harus sesuai dengan konteks dan tujuan penggunaan kata tersebut. Berikut beberapa panduannya:

  • Gunakan “dangan” sebelum kata benda atau kata ganti yang menyatakan objek, alat, atau alasan yang terkait.
  • Gunakan “dangan” dalam bentuk yang sesuai dengan kata yang mengikutinya (misalnya, “dangan-e” untuk kata benda berakhiran
    -e).
  • Gunakan “dangan” secara tepat untuk menghindari kesalahan makna atau kesalahpahaman.

Pemungkas

Kata “dangan” merupakan bagian integral dari bahasa Jawa, memainkan peran penting dalam menyampaikan makna dan membangun hubungan dalam komunikasi. Pemahaman yang baik tentang jenis, penggunaan, dan nuansa kata ini sangat penting bagi penutur bahasa Jawa untuk berkomunikasi secara efektif dan memahami kekayaan bahasa mereka.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa perbedaan antara “dangan” dan “lan”?

Kata “dangan” umumnya digunakan dalam konteks yang lebih formal, sedangkan “lan” lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Bagaimana cara menggunakan “dangan” dalam bahasa tulisan?

Dalam bahasa tulisan, “dangan” ditulis sebagai kata terpisah, diikuti oleh spasi.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait