Arti Kata Leres Bahasa Jawa

Made Santika March 8, 2024

Dalam kosakata bahasa Jawa, terdapat kata “leres” yang memiliki makna mendalam dan menjadi bagian integral dari budaya Jawa. Kata ini bukan sekadar sebuah istilah, tetapi mengandung nilai-nilai filosofis yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa.

Dalam pembahasan ini, kita akan menelusuri makna filosofis kata “leres”, pengaruhnya terhadap budaya Jawa, serta beragam sinonim dan antonimnya. Selain itu, kita juga akan mengulas ungkapan atau peribahasa Jawa yang mengandung kata “leres” dan contoh penggunaannya dalam karya sastra Jawa.

Pengertian Kata Leres dalam Bahasa Jawa

  • Dalam bahasa Jawa, “leres” berarti “selesai” atau “selesai melakukan sesuatu”.
  • Contoh penggunaan kata “leres” dalam kalimat: “Aku wis leres ngerjakno tugas iki” (Aku sudah selesai mengerjakan tugas ini).

Makna Filosofis Kata Leres

Dalam bahasa Jawa, kata “leres” memiliki makna filosofis yang mendalam. Kata ini tidak hanya merujuk pada keadaan yang benar atau sesuai, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai penting yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa.

Nilai Kejujuran

Kata “leres” erat kaitannya dengan nilai kejujuran. Orang Jawa percaya bahwa kejujuran adalah dasar dari semua hubungan yang baik dan menjadi kunci keharmonisan dalam masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan bersikap jujur, seseorang dapat membangun kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain.

Nilai Keselarasan

Selain kejujuran, kata “leres” juga mencerminkan nilai keselarasan. Masyarakat Jawa percaya bahwa hidup harus dijalani selaras dengan alam dan dengan orang lain. Mereka berupaya untuk menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam semua aspek kehidupan, dari hubungan pribadi hingga urusan publik.

Nilai Kesopanan

Kata “leres” juga mencakup nilai kesopanan. Masyarakat Jawa sangat menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama. Mereka percaya bahwa bersikap sopan dan menghormati orang lain adalah tanda kebijaksanaan dan kebangsawanan.

Nilai Keadilan

Terakhir, kata “leres” juga terkait dengan nilai keadilan. Masyarakat Jawa percaya bahwa keadilan harus ditegakkan untuk semua orang, tanpa memandang status atau kekayaan. Mereka berupaya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan setara, di mana hak dan kewajiban setiap orang dihormati.

Sinonim dan Antonim Kata Leres

arti kata leres bahasa jawa

Kata “leres” dalam bahasa Jawa memiliki beberapa sinonim dan antonim yang perlu diketahui untuk memperkaya pemahaman kosakata bahasa Jawa.

Sinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama atau mirip dengan kata lainnya, sedangkan antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan.

Sinonim Kata Leres

  • Lunas
  • Habis
  • Selesai

Sinonim kata “leres” menunjukkan makna yang berkaitan dengan kondisi atau keadaan yang telah berakhir atau terpenuhi.

Antonim Kata Leres

  • Masih ada
  • Belum selesai
  • Kurang

Antonim kata “leres” menunjukkan makna yang berlawanan, yaitu keadaan atau kondisi yang belum berakhir atau belum terpenuhi.

Pengaruh Kata Leres pada Budaya Jawa

Kata “leres” dalam bahasa Jawa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya Jawa. Ini mencerminkan nilai-nilai inti masyarakat Jawa dan membentuk perilaku serta norma-norma sosial mereka.

Perilaku yang Sesuai

Kata “leres” menekankan pentingnya kesesuaian dan harmoni dalam masyarakat Jawa. Ini mendorong individu untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima dan menghormati hierarki sosial.

Contohnya, masyarakat Jawa sangat menghargai kesopanan dan menghormati orang yang lebih tua. Mereka menggunakan kata-kata sopan dan menghindari konflik terbuka untuk menjaga keharmonisan sosial.

Kesadaran Diri

Kata “leres” juga mempromosikan kesadaran diri dan refleksi diri. Ini mendorong individu untuk merenungkan tindakan dan perilaku mereka untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan nilai-nilai budaya Jawa.

Masyarakat Jawa percaya bahwa individu harus terus meningkatkan diri dan berusaha menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Mereka mempraktikkan introspeksi diri dan mencari bimbingan dari orang yang lebih tua dan bijaksana.

Kerja Sama dan Gotong Royong

Kata “leres” menekankan pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam masyarakat Jawa. Ini mendorong individu untuk bekerja sama demi kebaikan bersama dan mendukung satu sama lain.

Masyarakat Jawa memiliki tradisi kuat dalam kerja sama komunitas, seperti gotong royong untuk membangun rumah atau membersihkan desa. Mereka percaya bahwa dengan bekerja sama, mereka dapat mencapai tujuan yang lebih besar.

Kata-Kata yang Berkaitan dengan Leres

Dalam bahasa Jawa, terdapat beberapa kata yang memiliki kaitan erat dengan kata “leres”. Kata-kata ini sering digunakan dalam konteks yang sama atau memiliki makna yang saling melengkapi.

Berikut adalah daftar kata-kata dalam bahasa Jawa yang berkaitan dengan kata “leres”, beserta penjelasan singkat tentang arti dan hubungannya dengan kata “leres”:

Tuntas

Kata “tuntas” dalam bahasa Jawa memiliki arti “selesai” atau “rampung”. Kata ini memiliki hubungan erat dengan kata “leres”, karena “leres” juga berarti “selesai” atau “rampung”.

Wes

Kata “wes” dalam bahasa Jawa memiliki arti “sudah” atau “selesai”. Kata ini juga memiliki hubungan erat dengan kata “leres”, karena “leres” juga berarti “sudah” atau “selesai”.

Sampun

Kata “sampun” dalam bahasa Jawa memiliki arti “sudah” atau “selesai”. Kata ini juga memiliki hubungan erat dengan kata “leres”, karena “leres” juga berarti “sudah” atau “selesai”.

Dangu

Kata “dangu” dalam bahasa Jawa memiliki arti “lama”. Kata ini memiliki hubungan erat dengan kata “leres”, karena “leres” juga dapat berarti “lama”.

Leresan

Kata “leresan” dalam bahasa Jawa memiliki arti “selesai”. Kata ini memiliki hubungan erat dengan kata “leres”, karena “leres” juga berarti “selesai”.

Contoh Penggunaan Kata Leres dalam Sastra Jawa

arti kata leres bahasa jawa terbaru

Kata “leres” banyak digunakan dalam karya sastra Jawa, salah satunya dalam Serat Centhini, karya agung sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-19.

Kutipan dari Serat Centhini

“Ingkang kathah ing pasisir iku,Jer serat serat lerese,Ingkang asal kawi.”(Serat Centhini, Jilid I, Pupuh 122)

Analisis:

Dalam kutipan tersebut, kata “leres” digunakan untuk merujuk pada teks-teks berbahasa Jawa Kuno (kawi) yang banyak ditemukan di daerah pesisir. Kata “leres” dalam konteks ini bermakna “warisan” atau “turunan” dari bahasa Jawa Kuno, yang menunjukkan bahwa teks-teks tersebut merupakan karya sastra klasik yang diwariskan secara turun-temurun.

Ungkapan atau Peribahasa yang Mengandung Kata Leres

arti kata leres bahasa jawa

Bahasa Jawa kaya akan ungkapan dan peribahasa yang mengandung kata “leres”. Ungkapan-ungkapan ini memiliki makna yang mendalam dan digunakan dalam berbagai konteks.

Berikut adalah beberapa ungkapan atau peribahasa Jawa yang mengandung kata “leres”:

Ungkapan 1

  • Leres tukang, mbok iriyo jroning pager
  • Makna: Lebih baik menjadi orang yang bekerja keras daripada menjadi orang yang hanya iri melihat kesuksesan orang lain.

Ungkapan 2

  • Leres ojo kakehan nggragas
  • Makna: Jangan terlalu banyak bicara, karena banyak bicara dapat menimbulkan masalah.

Ungkapan 3

  • Leres luwih becik barang langka tinimbang barang murah
  • Makna: Lebih baik membeli barang yang berkualitas meskipun mahal daripada membeli barang murah yang tidak awet.

Ungkapan 4

  • Leres ojo gampang nglepaske pengarep-arep
  • Makna: Jangan mudah menyerah pada harapan, karena harapan dapat memberikan kekuatan untuk terus berusaha.

Ungkapan 5

  • Leres ojo gampang ngece ngece awake dewe
  • Makna: Jangan mudah meremehkan diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi untuk berhasil.

Kesimpulan

Kata “leres” tidak hanya sekadar sebuah kata, tetapi juga merupakan cerminan dari pandangan hidup masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi nilai-nilai harmoni, keseimbangan, dan keselarasan. Maknanya yang kaya dan penggunaannya yang luas dalam berbagai aspek kehidupan menunjukkan peran penting kata ini dalam membentuk karakter dan perilaku masyarakat Jawa.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Apa perbedaan makna antara “leres” dan “bener”?

“Leres” lebih mengarah pada kesesuaian dengan norma dan nilai sosial, sedangkan “bener” lebih mengarah pada kebenaran secara objektif atau faktual.

Bagaimana kata “leres” memengaruhi perilaku masyarakat Jawa?

Kata “leres” mendorong masyarakat Jawa untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, seperti menghormati orang lain, menjaga harmoni, dan berusaha mencapai keseimbangan dalam hidup.

Apa saja contoh ungkapan Jawa yang mengandung kata “leres”?

“Leres marang kalungguhan” (berada di jalan yang benar), “Leres marang awak dhewe” (jujur pada diri sendiri), “Leres marang wong liya” (adil terhadap orang lain).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait