Arti Los Dalam Bahasa Jawa

Made Santika March 7, 2024

Bahasa Jawa, sebagai salah satu bahasa daerah tertua di Indonesia, memiliki kekayaan kosakata yang beragam. Salah satu kata yang menarik untuk dibahas adalah “los”, yang memiliki makna yang cukup unik dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Kata “los” dalam bahasa Jawa memiliki arti yang cukup luas, mulai dari ‘hilang’ hingga ‘tidak ada’. Penggunaan kata ini pun bervariasi tergantung pada konteks kalimat dan dialek yang digunakan.

Pengertian “Los” dalam Bahasa Jawa

jawa aksara tulisan bahasa translate lengkap huruf sansekerta suku aksa ditulis pasangannya sandangan kominfo krama hubungan panduan alus otomatis digitalisasi

Dalam bahasa Jawa, “los” merujuk pada area atau tempat yang digunakan untuk berdagang atau berjualan. Umumnya, los berada di pasar atau pusat perbelanjaan tradisional dan memiliki ukuran yang relatif kecil.

Contoh penggunaan kata “los” dalam kalimat:

  • “Aku mau pergi ke pasar untuk membeli sayur di los langgananku.”
  • “Los di pasar ini selalu ramai setiap harinya.”
  • “Harga barang di los ini lebih murah daripada di toko modern.”

Konteks Penggunaan Kata “Los”

Kata “los” dalam bahasa Jawa memiliki beberapa konteks penggunaan yang berbeda, tergantung pada situasi dan konteks percakapan. Berikut beberapa contoh penggunaan kata “los” dalam berbagai situasi:

Dalam Konteks Waktu

  • “Los ndalu” artinya malam hari.
  • “Los enjing” artinya pagi hari.
  • “Los sore” artinya sore hari.

Dalam Konteks Tempat

  • “Los pasar” artinya pasar.
  • “Los angkringan” artinya warung angkringan.
  • “Los sekolah” artinya sekolah.

Dalam Konteks Keadaan

  • “Los panas” artinya panas.
  • “Los adhem” artinya dingin.
  • “Los bingung” artinya bingung.

Dalam Konteks Tindakan

  • “Los mlaku” artinya berjalan.
  • “Los mangan” artinya makan.
  • “Los ngombe” artinya minum.

Perbedaan Makna “Los” dalam Dialek Jawa

arti los dalam bahasa jawa terbaru

Kata “los” dalam bahasa Jawa memiliki makna yang beragam tergantung pada dialek yang digunakan. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh faktor geografis, sosial, dan historis.

Variasi Makna Kata “Los” dalam Dialek Jawa

  • Jawa Timur: “Tempat terbuka yang digunakan untuk berjualan atau berdagang.”
  • Jawa Tengah: “Bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal.”
  • Jawa Barat: “Tempat yang luas dan terbuka.”
  • Jawa Banyumasan: “Lapangan atau tanah yang kosong.”
Dialek Makna
Jawa Timur Tempat berjualan
Jawa Tengah Tempat tinggal
Jawa Barat Tempat terbuka
Jawa Banyumasan Tanah kosong

Frasa dan Idiom Terkait “Los”

divedigital jawa arti gak

Kata “los” dalam bahasa Jawa memiliki arti yang luas dan sering digunakan dalam berbagai frasa dan idiom. Frasa dan idiom ini memiliki makna khusus yang berbeda dari arti harfiah kata “los” itu sendiri.

Daftar Frasa dan Idiom yang Menggunakan “Los”

  • Los-losan: Berarti “sembarangan” atau “tidak terurus”.
  • Los mruput: Berarti “tidak jelas” atau “tidak pasti”.
  • Los kathok: Berarti “terlalu bebas” atau “tidak tahu malu”.
  • Los dolanan: Berarti “suka bermain-main” atau “tidak bertanggung jawab”.
  • Los ngomong: Berarti “suka berbicara sembarangan” atau “tidak sopan”.

Contoh Penggunaan “Los” dalam Sastra Jawa

Kata “los” dalam sastra Jawa sering digunakan untuk menggambarkan kondisi atau situasi yang tidak pasti atau tidak tetap.

Penggunaan Kata “Los” dalam “Serat Centhini”

Dalam karya sastra Jawa klasik “Serat Centhini”, kata “los” muncul dalam kalimat:

“Kiayi Ageng ingkang awit saking ayunipun wungu dalu dalu los angung, mangke jumeneng kalenggahanipun los manjingipun.” (Serat Centhini, Jilid I, Pupuh 105, Bait 1)

Kalimat ini menggambarkan kondisi yang tidak pasti atau tidak tetap dari kedudukan Kiayi Ageng, yang awalnya tinggi dan kemudian turun.

Penggunaan Kata “Los” dalam “Serat Wedhatama”

Dalam karya sastra Jawa lainnya, “Serat Wedhatama”, kata “los” digunakan dalam kalimat:

“Ingkang los padhangipun, kang tinangkil langit lan bumi, lamun ingkang larang tiyang, lamun lagya den tuturi, tembungipun katut laku, amung den tandha-tandha.” (Serat Wedhatama, Pupuh 3, Bait 11)

Kalimat ini menggambarkan kondisi tidak pasti atau tidak tetap dari sifat manusia, yang terkadang dapat berubah-ubah tergantung pada keadaan.

Peribahasa yang Mengandung Kata “Los”

Peribahasa Jawa kaya akan ungkapan yang mengandung kata “los”, yang memiliki makna filosofis mendalam. Berikut beberapa peribahasa Jawa yang mengandung kata “los”:

Arti dan Makna Filosofis Peribahasa

  • “Los ambek ora los”
    Artinya: Sering pergi tapi tidak pernah sampai tujuan. Makna filosofis: Jangan mudah menyerah dan teruslah berusaha meskipun belum mencapai tujuan.
  • “Los apik luwih becik tinimbang menang ala”
    Artinya: Kalah dengan cara yang baik lebih baik daripada menang dengan cara yang buruk. Makna filosofis: Pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika dalam setiap tindakan.
  • “Los mulih ora nggawa oleh-oleh”
    Artinya: Pergi jauh tetapi tidak membawa hasil. Makna filosofis: Pentingnya perencanaan dan persiapan yang matang sebelum melakukan sesuatu.
  • “Los mengko menang mengko”
    Artinya: Nanti kalah nanti menang. Makna filosofis: Kehidupan selalu berubah dan kita harus siap menghadapi segala kemungkinan.
  • “Los untung alang kepaten”
    Artinya: Mencari keuntungan tetapi malah merugikan. Makna filosofis: Pentingnya mempertimbangkan risiko dan manfaat sebelum mengambil keputusan.

Kesimpulan Akhir

Dengan demikian, kata “los” dalam bahasa Jawa memiliki makna yang beragam dan penggunaan yang fleksibel. Memahami arti dan konteks penggunaan kata ini sangat penting untuk berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Jawa, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam karya sastra.

Pertanyaan Umum yang Sering Muncul

Apa saja contoh penggunaan kata “los” dalam kalimat?

Contoh: “Buku ku los ning lemari” (Buku saya hilang di lemari).

Bagaimana perbedaan makna kata “los” dalam dialek Jawa yang berbeda?

Dalam dialek Banyumas, “los” berarti ‘hilang’, sedangkan dalam dialek Surabaya, “los” berarti ‘tidak ada’.

Apa saja frasa dan idiom yang menggunakan kata “los”?

Contoh: “Los ndalan” (Tidak ada jalan), “Los ati” (Tidak ada semangat).

Apa saja peribahasa Jawa yang mengandung kata “los”?

Contoh: “Jer basuki mawa bea, jer los payung ketujunan” (Kalau ingin selamat harus berkorban, kalau ingin hilang harus mencari).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait