Arti Sampean Dalam Bahasa Jawa

Made Santika March 13, 2024

Dalam perbendaharaan bahasa Jawa, kata “sampean” memegang peranan penting sebagai kata ganti orang kedua yang mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan tata krama masyarakat Jawa. Penggunaan “sampean” bervariasi tergantung pada konteks dan tingkatan hubungan antarpenutur, sehingga pemahaman maknanya sangat esensial untuk komunikasi yang efektif dalam budaya Jawa.

Secara umum, “sampean” digunakan sebagai pengganti kata “Anda” atau “engkau” dalam bahasa Indonesia. Namun, makna yang terkandung di dalamnya lebih luas dari sekadar kata ganti orang kedua. Kata ini mengekspresikan rasa hormat, keakraban, atau bahkan perbedaan status sosial dalam suatu interaksi.

Pengertian “Sampean” dalam Bahasa Jawa

Kata “sampean” dalam bahasa Jawa memiliki arti “Anda” atau “kamu”. Kata ini digunakan untuk menyapa atau merujuk kepada orang yang sedang diajak bicara. Penggunaan kata “sampean” umumnya digunakan dalam situasi formal atau semi-formal.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata “Sampean”

  • “Sampean saget bantu kula mboten?” (Apakah Anda bisa membantu saya?)
  • “Kula nyuwun pangapunten, Sampean.” (Saya minta maaf, Anda.)

Tingkatan Penggunaan “Sampean”

tuman arti jawa gaul sunda kata

Penggunaan “sampean” dalam bahasa Jawa memiliki tingkatan yang berbeda, bergantung pada konteks dan hubungan antarpenutur.

Tingkat Formal

Dalam konteks formal, “sampean” digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang tidak dikenal. Biasanya digunakan bersama dengan sapaan “Bapak” atau “Ibu” untuk menunjukkan kesopanan.

Tingkat Akrab

Dalam konteks akrab, “sampean” digunakan untuk menunjukkan rasa keakraban dan kedekatan antarpenutur. Biasanya digunakan antara teman, saudara, atau orang yang sudah saling mengenal dengan baik.

Penggunaan “Sampean” dalam Berbagai Situasi

kosakata istilah kain meteran agustus

Penggunaan “sampean” dalam bahasa Jawa sangat bervariasi tergantung pada situasi dan konteks percakapan. Kata ini dapat digunakan dalam situasi formal maupun informal, serta dalam percakapan dengan orang yang lebih tua atau lebih muda.

Penggunaan dalam Situasi Formal

Dalam situasi formal, “sampean” digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan kepada lawan bicara. Kata ini sering digunakan dalam percakapan dengan orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang dihormati.

  • “Sampean sudah makan?” (Saat bertanya kepada orang yang lebih tua)
  • “Terima kasih atas bantuan sampean.” (Saat berterima kasih kepada atasan)

Penggunaan dalam Situasi Informal

Dalam situasi informal, “sampean” digunakan untuk menunjukkan keakraban dan kedekatan dengan lawan bicara. Kata ini sering digunakan dalam percakapan dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda.

  • “Sampean mau ikut ke pasar?” (Saat mengajak teman pergi ke pasar)
  • “Sampean jangan lupa belajar ya!” (Saat mengingatkan adik untuk belajar)

Perbedaan Penggunaan dengan Orang yang Lebih Tua atau Lebih Muda

Penggunaan “sampean” juga berbeda tergantung pada usia lawan bicara. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua, “sampean” digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan sopan santun. Sementara saat berbicara dengan orang yang lebih muda, “sampean” dapat digunakan untuk menunjukkan keakraban dan kedekatan.

Variasi “Sampean” dalam Dialek Jawa

angka jawa kuno aksara simbol bentuk belajar

Kata “sampean” merupakan kata sapaan yang digunakan dalam bahasa Jawa. Namun, kata ini memiliki variasi bentuk yang berbeda-beda tergantung pada dialek yang digunakan.

Variasi Kata “Sampean”

  • Sampeyan (Dialek Surabaya, Malang)
  • Panjenengan (Dialek Solo, Yogyakarta)
  • Paduka (Dialek Banyumas)
  • Dalem (Dialek Tegal, Brebes)
  • Sampean (Dialek Semarang)
Variasi Daerah Penggunaan
Sampeyan Surabaya, Malang
Panjenengan Solo, Yogyakarta
Paduka Banyumas
Dalem Tegal, Brebes
Sampean Semarang

“Sampean” dalam Budaya Jawa

arti sampean dalam bahasa jawa

Dalam budaya Jawa, kata “sampean” memegang peran penting sebagai bentuk sapaan yang mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan tata krama. Penggunaan “sampean” mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan terhadap lawan bicara, serta mencerminkan prinsip egaliter dalam masyarakat Jawa.

Nilai Kesopanan

Penggunaan “sampean” merupakan wujud dari nilai kesopanan yang dijunjung tinggi dalam budaya Jawa. Sapaan ini menunjukkan rasa hormat dan kesetaraan terhadap lawan bicara, terlepas dari usia, status sosial, atau latar belakang. Dengan menggunakan “sampean”, seseorang menunjukkan bahwa mereka menghargai dan mengakui keberadaan lawan bicara.

Tata Krama

Selain nilai kesopanan, penggunaan “sampean” juga mencerminkan tata krama yang berlaku dalam masyarakat Jawa. Tata krama ini mengatur bagaimana seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, termasuk dalam hal sapaan. “Sampean” menjadi bentuk sapaan yang sesuai dan sopan, yang menunjukkan pemahaman dan penghormatan terhadap adat istiadat Jawa.

Contoh Kalimat yang Menggunakan “Sampean”

Kata “sampean” dalam bahasa Jawa memiliki makna yang sama dengan “Anda” dalam bahasa Indonesia. Kata ini digunakan sebagai bentuk sapaan yang sopan dan hormat, terutama kepada orang yang lebih tua atau dihormati.

Dalam Percakapan Sehari-hari

  • “Sampean mau pergi ke mana?” (Anda mau pergi ke mana?)
  • “Sampean sudah makan?” (Anda sudah makan?)
  • “Sampean bisa tolong ambilkan buku itu?” (Anda bisa tolong ambilkan buku itu?)

Dalam Karya Sastra

  • “Kulo nuwun sewu, Sampean tiyang pundi?” (Permisi, Anda siapa?)
    – Serat Centhini
  • “Sampean punika tiyang ingkang sae.” (Anda adalah orang yang baik.)
    – Serat Wulangreh

Dalam Konteks Formal

  • “Sampean yang terhormat, saya mengundang Anda untuk hadir pada acara tersebut.” (Kepada Anda yang terhormat, saya mengundang Anda untuk hadir pada acara tersebut.)
  • “Sampean telah memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan ini.” (Anda telah memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan ini.)

Terakhir

Sebagai kesimpulan, “sampean” merupakan kata ganti yang memainkan peran penting dalam komunikasi bahasa Jawa. Tingkatan penggunaannya yang beragam mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan tata krama masyarakat Jawa. Memahami makna dan penggunaannya yang tepat sangat penting untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dalam konteks budaya Jawa.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa saja tingkatan penggunaan “sampean” dalam bahasa Jawa?

Tingkatan penggunaan “sampean” meliputi ngoko, madya, dan krama.

Dalam situasi apa saja “sampean” digunakan?

“Sampean” digunakan dalam situasi formal maupun informal, tergantung pada konteks dan tingkat hubungan antarpenutur.

Bagaimana perbedaan penggunaan “sampean” dalam percakapan dengan orang yang lebih tua dan lebih muda?

Saat berbicara dengan orang yang lebih tua, “sampean” digunakan dalam bentuk krama untuk menunjukkan rasa hormat. Sementara itu, saat berbicara dengan orang yang lebih muda, “sampean” dapat digunakan dalam bentuk ngoko atau madya.

Apakah ada variasi kata “sampean” dalam dialek bahasa Jawa yang berbeda?

Ya, terdapat variasi kata “sampean” dalam dialek bahasa Jawa yang berbeda, seperti “kowe” (dialek Surabaya) dan “awakmu” (dialek Banyumas).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait