Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka

Made Santika March 18, 2024

Dalam khazanah bahasa Sunda, terdapat sebuah peribahasa bijak yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat, yakni “Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka”. Peribahasa ini mengkritisi sikap orang tua yang telah menua namun tidak bijaksana dalam bertutur kata dan bertindak, sehingga justru merugikan diri sendiri dan orang lain.

Orang tua yang dimaksud dalam peribahasa ini bukanlah mereka yang lanjut usia secara fisik, melainkan mereka yang telah mengalami kemunduran dalam hal akal budi dan kecerdasan. Mereka cenderung berbicara sembarangan, tidak berpikir panjang sebelum bertindak, dan mudah terpancing emosi.

Pengertian Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka

Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka merupakan sebuah peribahasa Sunda yang memiliki makna “orang tua yang sudah pikun sering kali ditipu oleh orang yang lebih muda”. Peribahasa ini menggambarkan situasi di mana orang yang sudah lanjut usia sering kali mudah tertipu atau dimanfaatkan oleh orang yang lebih muda karena kondisi fisik dan mentalnya yang sudah lemah.

Contoh Situasi

  • Seorang kakek yang sudah pikun ditipu oleh seorang pemuda yang mengaku sebagai cucunya dan meminta uang.
  • Seorang nenek yang sudah pikun dirayu oleh seorang pemuda untuk menjual tanahnya dengan harga murah.

Ciri-Ciri Orang yang Dituju Peribahasa

babasan kokolot begog dilarapkeun ka terbaru

Peribahasa “Kokolot begog dilarapkeun” secara harfiah berarti “Orang tua yang bodoh diperbaiki.” Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang sudah tua namun tidak bijaksana atau berpengalaman.

Berikut adalah ciri-ciri orang yang dituju dalam peribahasa ini:

Sifat dan Karakteristik

Ciri Deskripsi Contoh
Tidak Mau Belajar Tidak memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan atau keterampilan Menolak mempelajari teknologi baru atau menolak mengikuti pelatihan
Sok Tahu Menganggap dirinya tahu segalanya dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain Membantah argumen yang valid dengan mengatakan, “Saya sudah tahu itu”
Keras Kepala Teguh pada pendiriannya meskipun ada bukti yang bertentangan Menolak mengubah cara mereka melakukan sesuatu, bahkan ketika ada cara yang lebih baik
Pikun Memiliki ingatan yang buruk dan sering lupa akan hal-hal penting Lupa janji temu, nama orang, atau peristiwa penting

Dampak Peribahasa dalam Masyarakat

Peribahasa memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat. Sebagai ungkapan bijak yang diturunkan dari generasi ke generasi, peribahasa mengandung nilai-nilai budaya, moral, dan ajaran hidup yang memengaruhi cara berpikir dan bertindak individu dalam suatu komunitas.

Dampak Positif

  • Membimbing Perilaku: Peribahasa memberikan panduan tentang perilaku yang baik dan buruk, mendorong masyarakat untuk bertindak secara etis dan bertanggung jawab.
  • Memperkuat Nilai Sosial: Peribahasa memperkuat nilai-nilai sosial seperti kerja keras, kejujuran, dan kesetiaan, mempromosikan kohesi dan harmoni dalam masyarakat.
  • Menyampaikan Pelajaran Hidup: Melalui kisah dan metafora, peribahasa menyampaikan pelajaran hidup yang berharga, mengajarkan individu tentang pentingnya kebijaksanaan, ketekunan, dan penerimaan.

Dampak Negatif

  • Mempertahankan Status Quo: Beberapa peribahasa dapat melanggengkan norma dan praktik sosial yang ketinggalan zaman atau tidak adil, menghambat kemajuan dan perubahan.
  • Menghalangi Pemikiran Kritis: Mengandalkan peribahasa secara berlebihan dapat menghambat pemikiran kritis, karena individu mungkin mengandalkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan daripada mengevaluasi situasi secara objektif.
  • Menjustifikasi Perilaku yang Tidak Etis: Peribahasa dapat digunakan untuk membenarkan perilaku yang tidak etis, seperti “tujuan menghalalkan cara” atau “kasih ibu sepanjang masa,” mengabaikan pertimbangan moral dan tanggung jawab individu.

Cara Menghindari Sifat Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka

babasan kokolot begog dilarapkeun ka

Untuk menghindari sifat seperti yang diuraikan dalam peribahasa “Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka”, diperlukan upaya sadar dan langkah-langkah praktis. Berikut beberapa saran yang dapat diterapkan:

Tips Menghindari Sifat Negatif

  • Sadarilah Kesalahan Sendiri: Akui dan terima kesalahan yang dilakukan. Jangan menyalahkan orang lain atau mencari-cari alasan.
  • Belajar dari Kritik: Terima kritik sebagai kesempatan untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Hindari bersikap defensif atau mengabaikan saran yang diberikan.
  • Kembangkan Sikap Rendah Hati: Hindari kesombongan dan mengakui keterbatasan diri sendiri. Bersedia belajar dari orang lain dan terbuka terhadap perspektif baru.
  • Latih Kesabaran: Hindari mengambil keputusan atau bertindak secara tergesa-gesa. Berikan waktu untuk mempertimbangkan dengan matang dan menimbang pilihan secara objektif.
  • Hindari Perkataan dan Tindakan Buruk: Perhatikan kata-kata dan tindakan yang diucapkan dan dilakukan. Hindari kata-kata yang menyakitkan, menghina, atau tidak sopan.
  • Berpikir Positif: Kembangkan pola pikir yang positif dan optimis. Hindari memikirkan hal-hal negatif atau mengeluh tentang situasi.

Hikmah yang Dapat Dipetik

babasan kokolot begog dilarapkeun ka terbaru

Peribahasa “Kokolot Begog Dilarapkeun” mengajarkan nilai-nilai penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hikmah yang dapat dipetik:

Pelajaran Penting

  • Pentingnya menghormati orang yang lebih tua dan berpengalaman.
  • Pengalaman dan kebijaksanaan yang dimiliki orang tua dapat memberikan panduan yang berharga dalam hidup.
  • Tidak boleh meremehkan atau mengabaikan nasihat orang yang lebih tua karena mereka telah melalui banyak hal.
  • Menghargai dan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman orang tua dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik.

Pepatah Bijak

“Jangan remehkan nasihat orang tua, karena mereka telah melalui banyak hal yang kita belum alami.”

Terakhir

sunda jeung

Peribahasa “Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka” mengajarkan kita untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebijaksanaan dan akal sehat, bahkan di usia yang telah senja. Orang tua yang bijaksana adalah aset berharga bagi keluarga dan masyarakat, sedangkan orang tua yang bertindak gegabah dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

Jawaban yang Berguna

Apa makna dari peribahasa “Babasan Kokolot Begog Dilarapkeun Ka”?

Peribahasa ini berarti kritik terhadap orang tua yang sudah tua tapi tidak bijaksana dalam berbicara dan bertindak.

Apa ciri-ciri orang yang dimaksud dalam peribahasa ini?

Mereka biasanya berbicara sembarangan, tidak berpikir panjang sebelum bertindak, dan mudah terpancing emosi.

Apa dampak negatif dari peribahasa ini dalam masyarakat?

Peribahasa ini dapat membuat orang tua yang sudah tua merasa direndahkan dan tidak dihargai.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait