Bayar Pph 21 Paling Lambat

Made Santika March 7, 2024

Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, atau kegiatan usaha yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam satu tahun pajak.

Pembayaran PPh 21 yang tepat waktu menjadi kewajiban penting bagi wajib pajak untuk menghindari sanksi dan denda yang dapat merugikan secara finansial dan hukum.

Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran PPH 21

bayar pph

Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPH 21) memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda untuk karyawan dan pemberi kerja.

Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran PPH 21 untuk Karyawan

Karyawan yang memperoleh penghasilan dari satu pemberi kerja wajib membayar PPH 21 melalui mekanisme pemotongan oleh pemberi kerja. Tanggal jatuh tempo pembayaran PPH 21 oleh karyawan sama dengan tanggal diterimanya penghasilan.

Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran PPH 21 untuk Pemberi Kerja

Pemberi kerja wajib menyetorkan PPH 21 yang telah dipotong dari penghasilan karyawan ke kas negara paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

Berikut contoh tanggal jatuh tempo pembayaran PPH 21 berdasarkan periode penghasilan:

  • Periode penghasilan Januari: 10 Februari
  • Periode penghasilan Februari: 10 Maret
  • Periode penghasilan Maret: 10 April
  • Dan seterusnya

Konsekuensi Keterlambatan Pembayaran PPH 21

Keterlambatan pembayaran PPH 21 dapat menimbulkan konsekuensi hukum dan finansial yang signifikan bagi wajib pajak.

Sanksi Administratif

  • Denda Keterlambatan: Denda sebesar 2% per bulan dari pajak terutang, dengan maksimum 24 bulan.
  • Sanksi Bunga: Bunga sebesar 2% per bulan dari pajak terutang yang belum dibayar.

Dampak Hukum

  • Pemeriksaan Pajak: Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat melakukan pemeriksaan pajak terhadap wajib pajak yang terlambat membayar PPH 21.
  • Tindakan Hukum: DJP dapat mengajukan gugatan hukum terhadap wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya, termasuk keterlambatan pembayaran PPH 21.

Dampak Finansial

  • Beban Tambahan: Denda dan bunga yang dikenakan atas keterlambatan pembayaran PPH 21 akan menambah beban finansial wajib pajak.
  • Reputasi Buruk: Keterlambatan pembayaran PPH 21 dapat merusak reputasi wajib pajak dan menyulitkan mereka untuk memperoleh pinjaman atau fasilitas keuangan lainnya.

Cara Menghitung PPH 21

Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dilakukan dengan menggunakan rumus yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Rumus tersebut mempertimbangkan faktor-faktor seperti penghasilan bruto, biaya yang dapat dikurangkan, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Langkah-langkah Perhitungan

  1. Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP) dengan mengurangkan penghasilan bruto dengan biaya yang dapat dikurangkan.
  2. Tentukan tarif PPh 21 berdasarkan PKP yang telah dihitung.
  3. Kurangkan PTKP dari PKP untuk mendapatkan Penghasilan Kena Pajak Neto (PKPN).
  4. Kalikan PKPN dengan tarif PPh 21 yang telah ditentukan.
  5. Kurangkan kredit pajak dari hasil perkalian tersebut untuk mendapatkan PPh 21 terutang.

Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan PPh 21

  • Penghasilan Bruto: Total penghasilan yang diperoleh dari segala sumber, termasuk gaji, tunjangan, dan penghasilan dari usaha.
  • Biaya yang Dapat Dikurangkan: Pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, seperti biaya jabatan dan iuran pensiun.
  • PTKP: Batas penghasilan yang tidak dikenakan pajak. PTKP bervariasi tergantung pada status perkawinan dan jumlah tanggungan.

Pembayaran PPH 21

Pembayaran PPH 21 merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak orang pribadi yang memperoleh penghasilan.

Pembayaran PPH 21 dapat dilakukan melalui berbagai metode, antara lain:

Metode Pembayaran PPH 21

  • e-Billing
  • m-Banking
  • Setor Tunai

Prosedur Pembayaran PPH 21

Prosedur pembayaran PPH 21 secara rinci adalah sebagai berikut:

  1. Menghitung jumlah PPH 21 terutang berdasarkan penghasilan yang diperoleh.
  2. Membuat Surat Setoran Pajak (SSP) PPH 21 melalui aplikasi e-Billing atau mengambil formulir SSP di Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
  3. Membayar PPH 21 sesuai dengan metode yang dipilih (e-Billing, m-Banking, atau setor tunai) sebelum batas waktu yang ditentukan.
  4. Menyimpan bukti pembayaran sebagai bukti pelunasan kewajiban perpajakan.

Pembayaran PPH 21 yang terlambat akan dikenakan sanksi berupa denda dan bunga.

Bukti Pembayaran PPH 21

bayar pph 21 paling lambat terbaru

Wajib pajak yang telah memenuhi kewajiban perpajakannya dengan membayar PPH 21 akan menerima bukti pembayaran sebagai tanda pelunasan.

Bukti pembayaran ini penting untuk disimpan dan dapat digunakan sebagai bukti pelunasan PPH 21 yang telah dibayarkan.

Contoh Bukti Pembayaran PPH 21

  • Bukti transfer bank yang mencantumkan informasi pembayaran, seperti nama wajib pajak, NPWP, jumlah PPH 21 yang dibayarkan, dan tanggal pembayaran.
  • Tanda terima setor tunai dari bank atau kantor pos yang mencantumkan informasi serupa dengan bukti transfer bank.

Dampak Pembayaran PPH 21

Pembayaran PPH 21 berdampak signifikan terhadap keuangan individu dan perusahaan, serta berkontribusi pada pendapatan negara.

Dampak pada Keuangan Individu

Pembayaran PPH 21 mengurangi pendapatan bersih individu yang dapat digunakan untuk konsumsi, tabungan, atau investasi.

  • Pengurangan pendapatan dapat mempengaruhi gaya hidup individu.
  • Pembayaran PPH 21 dapat mendorong individu untuk mencari cara mengurangi kewajiban pajaknya, seperti melalui perencanaan pajak.

Dampak pada Keuangan Perusahaan

Pembayaran PPH 21 oleh perusahaan mengurangi laba bersih mereka, yang berdampak pada:

  • Kemampuan perusahaan untuk berinvestasi dan berkembang.
  • Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.

Kontribusi pada Pendapatan Negara

PPH 21 merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi negara, yang digunakan untuk:

  • Membiayai belanja publik, seperti infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan.
  • Mengurangi defisit anggaran pemerintah.

Tanya Jawab Umum

bayar pph 21 paling lambat terbaru

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait pembayaran PPH 21 paling lambat:

Kapan batas waktu pembayaran PPH 21 paling lambat?

Batas waktu pembayaran PPH 21 paling lambat adalah tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

Apa yang terjadi jika pembayaran PPH 21 terlambat?

Jika pembayaran PPH 21 terlambat, maka wajib pajak akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 2% per bulan dari jumlah pajak terutang.

Bagaimana cara menghitung denda keterlambatan pembayaran PPH 21?

Denda keterlambatan pembayaran PPH 21 dihitung dengan rumus: Denda = 2% x Jumlah pajak terutang x Jumlah bulan keterlambatan

Apakah ada keringanan denda keterlambatan pembayaran PPH 21?

Tidak ada keringanan denda keterlambatan pembayaran PPH 21.

Bagaimana cara melakukan pembayaran PPH 21?

Pembayaran PPH 21 dapat dilakukan melalui bank persepsi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Apa saja dokumen yang diperlukan untuk melakukan pembayaran PPH 21?

Dokumen yang diperlukan untuk melakukan pembayaran PPH 21 adalah:

  • Formulir SPT Masa PPh 21
  • Bukti potong PPh 21
  • Surat Setoran Pajak (SSP)

Ringkasan Penutup

Dengan memahami tanggal jatuh tempo pembayaran, konsekuensi keterlambatan, cara menghitung, dan metode pembayaran PPh 21, wajib pajak dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik. Pembayaran PPh 21 yang tepat waktu tidak hanya menghindari sanksi, tetapi juga berkontribusi pada penerimaan negara untuk pembangunan dan kesejahteraan bersama.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apakah ada perbedaan tanggal jatuh tempo pembayaran PPh 21 untuk karyawan dan pemberi kerja?

Ya, untuk karyawan yang menerima penghasilan secara berkala, pembayaran PPh 21 dipotong dan disetorkan oleh pemberi kerja setiap bulan. Sedangkan untuk pemberi kerja, pembayaran PPh 21 dilakukan setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

Apa saja sanksi yang dikenakan jika terlambat membayar PPh 21?

Sanksi keterlambatan pembayaran PPh 21 meliputi denda 2% per bulan dari jumlah pajak yang belum dibayar dan kenaikan bunga sebesar 2% per bulan dari denda keterlambatan.

Bagaimana cara menghitung PPh 21 yang harus dibayar?

Perhitungan PPh 21 menggunakan rumus (Penghasilan Bruto – Biaya Diperoleh – PTKP) x Tarif PPh 21.

Apa saja metode pembayaran PPh 21?

Metode pembayaran PPh 21 dapat dilakukan melalui e-billing, m-banking, setor tunai, dan pos giro.

Apa pentingnya menyimpan bukti pembayaran PPh 21?

Bukti pembayaran PPh 21 merupakan dokumen penting untuk membuktikan telah memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat digunakan sebagai referensi jika terjadi pemeriksaan pajak.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait