Bentuk Lampau Bahasa Jepang

Made Santika March 8, 2024

Dalam bahasa Jepang, bentuk lampau memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan tindakan atau peristiwa yang telah terjadi. Ini adalah aspek tata bahasa yang sangat penting bagi penutur bahasa asing yang ingin menguasai bahasa ini secara efektif.

Bentuk lampau dalam bahasa Jepang ditandai dengan berbagai akhiran dan pola konjugasi, yang bervariasi tergantung pada jenis kata kerja dan konteks kalimat. Memahami penggunaan yang tepat dari bentuk lampau sangat penting untuk membentuk kalimat yang akurat dan jelas.

Bentuk Lampau Bahasa Jepang

Bentuk lampau dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan atau kejadian yang telah terjadi di masa lampau.

Bentuk lampau dibentuk dengan menambahkan akhiran -ta atau -mashita pada kata kerja.

Contoh Kalimat dalam Bentuk Lampau

  • Benkyou shimashita. (Saya belajar.)
  • Tabeta. (Saya makan.)
  • Itta. (Saya pergi.)

Tabel Konjugasi Bentuk Lampau

Berikut adalah tabel konjugasi bentuk lampau untuk kata kerja reguler dan tidak beraturan:

Kata Kerja Bentuk Lampau (-ta) Bentuk Lampau (-mashita)
benkyou suru (belajar) benkyou shita benkyou shimashita
taberu (makan) tabeta tabemashita
iku (pergi) itta ikimashita
kuru (datang) kita kimashita

Jenis Bentuk Lampau

Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa jenis bentuk lampau yang digunakan untuk menyatakan tindakan atau peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Bentuk-bentuk lampau ini digunakan tergantung pada konteks dan jenis kata kerja yang digunakan.

Bentuk

ta

Bentuk -ta adalah bentuk lampau yang paling umum digunakan. Bentuk ini digunakan untuk kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek) dan intransitif (kata kerja yang tidak membutuhkan objek). Untuk membentuk bentuk -ta, hapus akhiran -masu atau -imasu dari kata kerja dasar dan tambahkan -ta.

  • Contoh: taberu (makan) → tabeta (makan)
  • Contoh: hanasu (berbicara) → hanashita (berbicara)

Bentuk

te iru

Bentuk -te iru digunakan untuk menyatakan tindakan atau keadaan yang sedang berlangsung atau terjadi pada saat tertentu di masa lalu. Untuk membentuk bentuk -te iru, tambahkan -te iru ke kata kerja dasar.

  • Contoh: taberu (makan) → tabete iru (sedang makan)
  • Contoh: hanasu (berbicara) → hanashite iru (sedang berbicara)

Bentuk

ta deshita

Bentuk -ta deshita adalah bentuk lampau yang digunakan untuk kata kerja sopan. Bentuk ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang diajak bicara atau ketika membicarakan seseorang atau sesuatu yang dianggap penting.

  • Contoh: taberu (makan) → tabemashita (makan)
  • Contoh: hanasu (berbicara) → hanashimashita (berbicara)

Kata Kerja Tidak Beraturan

Beberapa kata kerja dalam bahasa Jepang memiliki bentuk lampau yang tidak beraturan. Kata kerja ini tidak mengikuti aturan pembentukan bentuk lampau yang umum.

  • Kata Kerja | Bentuk Lampau
  • suru (melakukan) | shita
  • kuru (datang) | kita
  • iru (ada) | ita
  • miru (melihat) | mita
  • yaru (memberi) | yatta

Penggunaan Bentuk Lampau

Bentuk lampau dalam bahasa Jepang digunakan untuk mengungkapkan tindakan atau keadaan yang terjadi di masa lalu. Bentuk ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menceritakan kejadian masa lalu, menggambarkan tindakan yang telah selesai, atau menyatakan pengalaman.

Perbedaan Bentuk Lampau dan Bentuk Sekarang

  • Bentuk lampau digunakan untuk mengungkapkan tindakan atau keadaan yang terjadi di masa lalu, sedangkan bentuk sekarang digunakan untuk mengungkapkan tindakan atau keadaan yang terjadi di masa sekarang atau masa depan.
  • Bentuk lampau dibentuk dengan menambahkan akhiran
    -ta atau
    -mashita pada kata kerja bentuk dasar, sedangkan bentuk sekarang dibentuk dengan menghilangkan akhiran
    -masu atau
    -ru dari kata kerja bentuk dasar.

Aturan Tata Bahasa

Bentuk lampau dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan tindakan atau peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Konjugasi Kata Kerja

Bentuk lampau kata kerja dibentuk dengan menambahkan akhiran -ta pada kata kerja bentuk dasar.

  • 食べる (taberu)
    – makan
    -> 食べました (tabemashita)
    – makan
  • 書く (kaku)
    – menulis
    -> 書きました (kakimashita)
    – menulis
  • 話す (hanasu)
    – berbicara
    -> 話しました (hanashimashita)
    – berbicara

Konjugasi Kata Sifat

Bentuk lampau kata sifat dibentuk dengan menambahkan akhiran -katta pada kata sifat bentuk dasar.

  • きれい (kirei)
    – cantik
    -> きれいでした (kireideshita)
    – cantik
  • 大きい (ookii)
    – besar
    -> 大きかったです (ookikatta)
    – besar
  • 新しい (atarashii)
    – baru
    -> 新しかったです (atarashikatta)
    – baru

Penggunaan dalam Kalimat Kompleks

Bentuk lampau dapat digunakan dalam kalimat kompleks untuk menyatakan tindakan atau peristiwa yang terjadi sebelum tindakan atau peristiwa lain.

  • 学校に行った後、図書館に行きました。 (gakkou ni itta ato, toshokan ni ikimashita)
    – Setelah pergi ke sekolah, saya pergi ke perpustakaan.
  • 昨日雨が降ったので、洗濯ができませんでした。 (kinou ame ga futta node, sentaku ga dekimasen deshita)
    – Kemarin hujan turun, jadi saya tidak bisa mencuci.
  • この映画は面白かったので、もう一度見たいです。 (kono eiga wa omoshirokatta node, mou ichido mitai desu)
    – Film ini sangat menarik, jadi saya ingin menontonnya lagi.

Bagan Alur Penggunaan Bentuk Lampau

Berikut adalah bagan alur yang mengilustrasikan penggunaan bentuk lampau dalam berbagai situasi tata bahasa:

  • Tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa lalu: Bentuk lampau
  • Tindakan atau peristiwa yang terjadi sebelum tindakan atau peristiwa lain: Bentuk lampau
  • Tindakan atau peristiwa yang sudah selesai: Bentuk lampau
  • Tindakan atau peristiwa yang tidak lagi terjadi: Bentuk lampau
  • Tindakan atau peristiwa yang berulang di masa lalu: Bentuk lampau

Kesalahan Umum

bentuk lampau bahasa jepang terbaru

Kesalahan umum yang dilakukan penutur asing saat menggunakan bentuk lampau dalam bahasa Jepang adalah sebagai berikut:

Kesalahan Tata Bahasa

  • Menggunakan bentuk lampau yang salah. Misalnya, menggunakan bentuk lampau tidak sempurna (た-形) untuk tindakan yang sudah selesai, atau menggunakan bentuk lampau sempurna (た-形 + あった/いた) untuk tindakan yang berkelanjutan.
  • Tidak menggunakan partikel waktu yang benar. Misalnya, tidak menggunakan partikel に setelah tanggal atau waktu untuk menunjukkan kapan suatu tindakan terjadi.

Kesalahan Kosakata

  • Menggunakan kata kerja yang tidak sesuai dengan konteks. Misalnya, menggunakan kata kerja 完了する (kanryousuru) untuk tindakan yang belum selesai.
  • Tidak mengetahui bentuk lampau dari kata kerja tidak beraturan. Misalnya, tidak mengetahui bentuk lampau dari kata kerja 来る (kuru) adalah きた (kita).

Tips Menghindari Kesalahan

  • Pelajari tata bahasa bentuk lampau secara menyeluruh.
  • Hafalkan bentuk lampau dari kata kerja umum.
  • Berlatihlah menggunakan bentuk lampau dalam percakapan dan tulisan.

Akhir Kata

bentuk lampau bahasa jepang

Secara keseluruhan, bentuk lampau dalam bahasa Jepang adalah elemen penting dari tata bahasa yang memungkinkan penutur untuk menceritakan peristiwa masa lalu, mengungkapkan pengalaman, dan berkomunikasi dengan jelas dalam berbagai situasi. Dengan memahami jenis, penggunaan, dan aturan tata bahasa yang terkait dengan bentuk lampau, penutur bahasa asing dapat meningkatkan kemampuan bahasa Jepang mereka dan berkomunikasi secara efektif dengan penutur asli.

Ringkasan FAQ

Apa saja jenis bentuk lampau dalam bahasa Jepang?

Bentuk lampau dalam bahasa Jepang mencakup bentuk -ta, -mashita, dan -deshita, yang digunakan dalam konteks berbeda.

Bagaimana cara mengonjugasikan kata kerja beraturan dalam bentuk lampau?

Untuk kata kerja beraturan, akhiran -ta ditambahkan pada bentuk dasar kata kerja.

Sebutkan beberapa kesalahan umum yang dilakukan saat menggunakan bentuk lampau dalam bahasa Jepang?

Kesalahan umum termasuk mencampur penggunaan -ta dan -mashita, serta menggunakan bentuk lampau secara tidak tepat dalam kalimat negatif atau tanya.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait