Bentuk Nasionalisme Pada Masa Orde Baru

Made Santika March 20, 2024

Pada era Orde Baru, nasionalisme Indonesia mengalami transformasi yang signifikan, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada perkembangan politik, ekonomi, dan sosial bangsa.

Konsep nasionalisme yang dianut pada masa ini berbeda secara mendasar dari periode sebelumnya, membentuk identitas nasional yang baru dan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Definisi Nasionalisme Orde Baru

Nasionalisme pada masa Orde Baru mengacu pada ideologi yang menekankan persatuan dan identitas nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Konsep nasionalisme ini berbeda dengan konsep nasionalisme sebelum dan sesudah Orde Baru. Sebelumnya, nasionalisme lebih berfokus pada perjuangan kemerdekaan dan identitas kebangsaan. Setelah Orde Baru, nasionalisme lebih dikaitkan dengan pembangunan ekonomi dan stabilitas politik.

Karakteristik Nasionalisme Orde Baru

  • Menekankan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Mengutamakan stabilitas politik dan keamanan.
  • Berorientasi pada pembangunan ekonomi.
  • Mempromosikan budaya dan tradisi Indonesia.

Manifestasi Nasionalisme Orde Baru

bentuk nasionalisme pada masa orde baru terbaru

Masa Orde Baru (1966-1998) ditandai dengan penguatan nasionalisme sebagai ideologi negara. Manifestasi nasionalisme ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Dampak manifestasi nasionalisme pada masa Orde Baru sangat beragam, mulai dari penanaman nilai-nilai kebangsaan hingga pembatasan kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Contoh Manifestasi Nasionalisme

  • Pelaksanaan program “Nasionalisme, Agama, Komunisme” (Nasakom) yang bertujuan untuk mempersatukan seluruh kekuatan nasional, termasuk komunis, dalam rangka pembangunan nasional.
  • Penggunaan simbol-simbol nasional, seperti bendera Merah Putih, lambang Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dalam berbagai kegiatan publik.
  • Pelaksanaan program “Operasi Bhakti ABRI” yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kebersamaan masyarakat dengan TNI.
  • Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan berbagai kegiatan sosial.

Dampak Nasionalisme Orde Baru

Manifestasi nasionalisme pada masa Orde Baru membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan negara Indonesia.

  • Dampak Positif:
    • Meningkatnya rasa kebangsaan dan persatuan nasional.
    • Berkembangnya industri nasional dan perekonomian negara.
    • Stabilitas politik dan keamanan dalam negeri.
  • Dampak Negatif:
    • Pembatasan kebebasan berpendapat dan berekspresi.
    • Tumbuhnya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
    • Terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi.

Dampak Nasionalisme Orde Baru pada Politik dan Ekonomi

bentuk nasionalisme pada masa orde baru terbaru

Nasionalisme yang dijunjung tinggi pada masa Orde Baru berdampak signifikan pada sistem politik dan ekonomi Indonesia. Pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan memperkuat persatuan dan pembangunan nasional.

Pengaruh pada Sistem Politik

  • Pendirian Golkar sebagai organisasi politik yang didukung pemerintah, menjadi wadah tunggal bagi partai-partai politik.
  • Pembatasan kebebasan pers dan kontrol ketat terhadap media, guna mencegah penyebaran ideologi yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
  • Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung sebagai lembaga penasihat presiden, yang diisi oleh tokoh-tokoh senior dan loyalis pemerintah.

Pengaruh pada Sistem Ekonomi

  • Pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sebagai pedoman pembangunan ekonomi nasional.
  • Peningkatan investasi asing dan eksplorasi sumber daya alam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Pemberlakuan kebijakan ekonomi proteksionis, yang melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing.
  • Pembentukan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebagai tulang punggung perekonomian, menguasai sektor-sektor strategis.

Kebijakan-kebijakan tersebut membawa dampak positif dan negatif pada pembangunan nasional. Di satu sisi, stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi tercapai. Namun di sisi lain, kebebasan politik dan ekonomi menjadi terkekang, sehingga menimbulkan kesenjangan dan ketidakadilan sosial.

Peran Militer dalam Nasionalisme Orde Baru

Pada masa Orde Baru, militer memainkan peran penting dalam menegakkan dan mempromosikan nasionalisme di Indonesia. Hal ini sejalan dengan konsep dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang menempatkan militer tidak hanya sebagai penjaga keamanan dan pertahanan, tetapi juga sebagai kekuatan sosial-politik.

Militer aktif dalam berbagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada masyarakat, termasuk:

  • Pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
  • Kampanye propaganda melalui media massa dan organisasi sosial
  • Pembentukan organisasi kepemudaan dan mahasiswa yang berorientasi pada nasionalisme

Dampak pada Hubungan Sipil-Militer dan Demokrasi

Peran militer yang dominan dalam nasionalisme Orde Baru berdampak signifikan pada hubungan sipil-militer dan demokrasi di Indonesia:

  • Militerisasi masyarakat: Militer menjadi semakin terlibat dalam kehidupan sipil, yang mengarah pada militerisasi masyarakat dan melemahnya kontrol sipil atas militer.
  • Pembatasan kebebasan politik: Militer menggunakan kekuatannya untuk menekan perbedaan pendapat dan membatasi kebebasan politik, termasuk membubarkan partai politik dan menahan aktivis oposisi.
  • Penghambatan demokrasi: Peran militer yang dominan dalam nasionalisme menghambat perkembangan demokrasi yang sehat dan mengarah pada konsolidasi kekuasaan di tangan rezim Orde Baru.

Kontroversi dan Kritik terhadap Nasionalisme Orde Baru

Nasionalisme yang diusung Orde Baru mendapat kontroversi dan kritik, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini karena beberapa kebijakan dan tindakan pemerintah yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.

Dampak terhadap Persepsi Masyarakat

Kontroversi dan kritik terhadap nasionalisme Orde Baru berdampak negatif pada persepsi masyarakat terhadap pemerintah. Kebijakan-kebijakan yang represif dan pembungkaman terhadap perbedaan pendapat menimbulkan rasa takut dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap rezim.

Dampak terhadap Citra Indonesia di Dunia Internasional

Nasionalisme Orde Baru juga mendapat kritik dari dunia internasional. Organisasi-organisasi hak asasi manusia mengutuk pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Indonesia, sementara negara-negara Barat mempertanyakan komitmen Indonesia terhadap demokrasi.

Warisan Nasionalisme Orde Baru

bentuk nasionalisme pada masa orde baru terbaru

Nasionalisme Orde Baru meninggalkan warisan yang bertahan lama pada Indonesia kontemporer. Konsep dan praktik nasionalisme yang dibentuk selama periode ini terus memengaruhi cara masyarakat Indonesia memandang diri mereka sendiri dan negara mereka.

Pengaruh Ideologi dan Simbol

Orde Baru menanamkan ideologi nasionalisme yang kuat, yang menekankan persatuan, ketertiban, dan pembangunan ekonomi. Ideologi ini tercermin dalam simbol-simbol nasional seperti Pancasila, bendera merah putih, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Simbol-simbol ini terus memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional dan persatuan.

Pendidikan dan Media

Orde Baru menggunakan pendidikan dan media untuk menyebarkan ideologi nasionalisme. Kurikulum sekolah menekankan sejarah dan budaya Indonesia, sementara media massa mengontrol informasi dan mempromosikan pandangan pemerintah. Hal ini membantu menciptakan generasi masyarakat Indonesia yang bangga akan negara mereka dan berkomitmen pada ideologi nasional.

Militerisme

Orde Baru juga mempromosikan militerisme sebagai aspek penting dari nasionalisme. Militer diberi peran penting dalam menjaga stabilitas dan memproyeksikan kekuatan Indonesia di luar negeri. Tradisi militeristik ini masih terlihat dalam keterlibatan militer Indonesia dalam operasi keamanan dan pertahanan.

Hubungan Internasional

Nasionalisme Orde Baru juga memengaruhi hubungan internasional Indonesia. Pemerintah mengejar kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif, menekankan kerja sama regional dan non-blok. Prinsip-prinsip ini terus memandu kebijakan luar negeri Indonesia hingga saat ini.

Dampak Sosial

Warisan nasionalisme Orde Baru juga memiliki dampak sosial. Penekanan pada persatuan dan ketertiban mengarah pada penindasan terhadap perbedaan pendapat dan kebebasan sipil. Selain itu, fokus pada pembangunan ekonomi menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi.

Kesimpulan

Nasionalisme Orde Baru meninggalkan warisan kompleks pada Indonesia kontemporer. Konsep dan praktik nasionalisme yang dibentuk selama periode ini terus memengaruhi identitas nasional, politik, dan hubungan internasional Indonesia. Warisan ini merupakan pengingat akan pentingnya memahami sejarah dan dampak ideologi pada masyarakat.

Akhir Kata

orde pers ekonomi kekurangan bagaimana pemerintahan kelebihan politik soeharto latar belakang rehabilitasi beserta dictio perpustakaan pengertian pembangunan stabilisasi

Warisan nasionalisme Orde Baru terus membentuk Indonesia kontemporer, memengaruhi kebijakan, sikap masyarakat, dan hubungan internasional. Memahami bentuk dan dampak nasionalisme pada masa ini sangat penting untuk mengapresiasi dinamika politik dan sosial Indonesia saat ini.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Apa tujuan utama nasionalisme Orde Baru?

Untuk memperkuat persatuan nasional, memajukan pembangunan ekonomi, dan mempertahankan kedaulatan negara.

Bagaimana peran militer dalam mempromosikan nasionalisme Orde Baru?

Militer menjadi pilar utama dalam menegakkan ideologi negara, mengendalikan media, dan membentuk kebijakan pendidikan.

Apa dampak positif nasionalisme Orde Baru?

Memperkuat rasa kebangsaan, mendorong pembangunan ekonomi, dan meningkatkan stabilitas politik.

Apa kritik utama terhadap nasionalisme Orde Baru?

Membatasi kebebasan sipil, menekan perbedaan pendapat, dan menciptakan budaya militeristik.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait