Berilah Nama Sistematik Struktur Berikut

Made Santika March 20, 2024

Penamaan sistematik struktur kimia sangat penting dalam bidang kimia. Ini menyediakan bahasa yang konsisten dan tidak ambigu untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan senyawa, memungkinkan komunikasi yang jelas di antara para ilmuwan.

Penamaan sistematik mengikuti aturan yang ditetapkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Aturan-aturan ini didasarkan pada struktur molekul dan menyediakan pendekatan yang terorganisir dan logis untuk penamaan senyawa.

Klasifikasi Struktur Sistematik

Penamaan sistematik adalah metode penamaan senyawa kimia secara teratur dan logis. Metode ini dikembangkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam penamaan senyawa kimia.Penamaan sistematik berbeda dengan tata nama tradisional yang seringkali menggunakan nama umum atau historis.

Penamaan IUPAC menggunakan serangkaian aturan yang didasarkan pada struktur kimia senyawa, sehingga memungkinkan identifikasi senyawa yang unik dan jelas.

Aturan Penamaan IUPAC

berilah nama sistematik struktur berikut

Penamaan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) adalah sistem penamaan senyawa kimia yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Sistem ini didasarkan pada seperangkat aturan yang ditetapkan untuk memastikan penamaan senyawa secara sistematis dan tidak ambigu.

Dalam penamaan IUPAC, senyawa diidentifikasi berdasarkan struktur dan kelompok fungsionalnya. Untuk alkana, alkena, dan alkuna, aturan penamaan IUPAC sebagai berikut:

Alkana

  • Gunakan prefiks untuk menunjukkan jumlah atom karbon dalam rantai utama.
  • Tambahkan sufiks “-ana” untuk menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah alkana.
  • Contoh: metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8)

Alkena

  • Gunakan prefiks untuk menunjukkan jumlah atom karbon dalam rantai utama.
  • Tambahkan sufiks “-ena” untuk menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah alkena.
  • Tunjukkan lokasi ikatan rangkap dengan angka.
  • Contoh: etena (C2H4), propena (C3H6), 1-butena (C4H8)

Alkuna

  • Gunakan prefiks untuk menunjukkan jumlah atom karbon dalam rantai utama.
  • Tambahkan sufiks “-una” untuk menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah alkuna.
  • Tunjukkan lokasi ikatan rangkap tiga dengan angka.
  • Contoh: etuna (C2H2), propuna (C3H4), 1-butuna (C4H6)

Tata Nama Tradisional

Tata nama tradisional adalah sistem penamaan senyawa kimia yang digunakan sebelum diperkenalkannya tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Tata nama tradisional sering kali didasarkan pada warna, bau, atau sifat lain dari senyawa tersebut.

Perbandingan dengan Penamaan IUPAC

Tata nama tradisional berbeda dari penamaan IUPAC dalam beberapa hal:

  • Tata nama tradisional sering kali menggunakan nama umum atau deskriptif, sedangkan penamaan IUPAC menggunakan nama sistematis yang didasarkan pada struktur senyawa.
  • Tata nama tradisional tidak selalu unik, artinya senyawa yang sama dapat memiliki beberapa nama tradisional yang berbeda.
  • Tata nama tradisional dapat menjadi rumit untuk senyawa yang lebih kompleks, sedangkan penamaan IUPAC dirancang untuk memberikan nama yang jelas dan ringkas untuk semua senyawa.

Struktur yang Umum Menggunakan Tata Nama Tradisional

Beberapa struktur yang lebih umum dinamai menggunakan tata nama tradisional meliputi:

  • Alkana: Senyawa yang hanya mengandung atom karbon dan hidrogen, seperti metana, etana, dan propana.
  • Alkena: Senyawa yang mengandung ikatan rangkap dua antara atom karbon, seperti etilena, propilena, dan butilena.
  • Alkuna: Senyawa yang mengandung ikatan rangkap tiga antara atom karbon, seperti asetilena, propuna, dan butuna.

Contoh Senyawa yang Dinamai Menggunakan Tata Nama Tradisional

Beberapa contoh senyawa yang dinamai menggunakan tata nama tradisional meliputi:

  • Air (H2O)
  • Garam meja (NaCl)
  • Cuka (CH3COOH)

Contoh Penamaan Sistematik

Penamaan sistematik merupakan cara standar untuk menamai senyawa kimia berdasarkan strukturnya. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan senyawa dengan akurat, serta memfasilitasi komunikasi antar ahli kimia.

Langkah-langkah Penamaan Sistematik

Langkah-langkah penamaan sistematik meliputi:

  • Menentukan gugus fungsi utama.
  • Menghitung jumlah atom karbon dalam rantai utama.
  • Memberi nama rantai utama berdasarkan jumlah atom karbon.
  • Menamai cabang (jika ada) dan menentukan posisinya pada rantai utama.
  • Menambahkan akhiran yang sesuai berdasarkan gugus fungsi utama.
  • Menambahkan prefiks yang menunjukkan jumlah dan jenis cabang (jika ada).

-*Contoh

Struktur kompleks: CH 3 CH(CH 3 )CH 2 CH(CH 3 ) 2

-*Langkah 1

Gugus fungsi utama: Alkana

-*Langkah 2

5 atom karbon dalam rantai utama

-*Langkah 3

Rantai utama: Pentana

-*Langkah 4

Cabang: Metil (CH 3 ) pada karbon 2 dan 4

-*Langkah 5

Akhiran:

ana

-*Langkah 6

Prefiks: 2,4-dimetil-

-*Nama sistematik

2,4-dimetilpentana

Pengecualian dan Kasus Khusus

berilah nama sistematik struktur berikut

Aturan penamaan IUPAC umumnya konsisten dan mudah diikuti, tetapi ada beberapa pengecualian dan kasus khusus yang perlu diperhatikan. Pengecualian ini biasanya disebabkan oleh sejarah penamaan senyawa tertentu atau untuk mempertahankan konsistensi dengan praktik penamaan yang sudah ada.

Senyawa dengan Penamaan Khusus

  • Air (H2O): Meskipun merupakan oksida biner sederhana, air memiliki nama khusus karena pentingnya dan keunikannya.
  • Amonia (NH3): Senyawa nitrogen-hidrogen ini juga memiliki nama khusus karena sejarah dan penggunaannya yang luas.
  • Metana (CH4): Meskipun merupakan alkana paling sederhana, metana memiliki nama khusus yang berasal dari kata Yunani “methu” (minuman keras), merujuk pada sifatnya yang mudah terbakar.

Alasan di Balik Pengecualian

Pengecualian terhadap aturan penamaan IUPAC biasanya didasarkan pada salah satu alasan berikut:

  • Sejarah: Beberapa senyawa telah dikenal dengan nama khusus selama berabad-abad, dan IUPAC mempertahankan nama-nama ini untuk konsistensi.
  • Penggunaan yang Luas: Senyawa yang memiliki nama khusus biasanya digunakan secara luas dalam industri atau penelitian, sehingga mengubah namanya dapat menyebabkan kebingungan.
  • Kesederhanaan: Nama khusus seringkali lebih sederhana dan mudah diingat daripada nama IUPAC, terutama untuk senyawa yang umum digunakan.

Ringkasan Akhir

blank

Memahami aturan penamaan sistematik sangat penting bagi siapa saja yang bekerja dengan senyawa kimia. Ini memfasilitasi identifikasi, klasifikasi, dan pemahaman struktur kimia, serta membuka jalan bagi komunikasi ilmiah yang efektif.

Ringkasan FAQ

Apa perbedaan antara penamaan IUPAC dan tata nama tradisional?

Penamaan IUPAC mengikuti aturan yang ditetapkan secara internasional, sedangkan tata nama tradisional didasarkan pada nama umum yang telah digunakan secara historis.

Bagaimana cara menamai alkana bercabang?

Untuk menamai alkana bercabang, identifikasi rantai karbon terpanjang (rantai induk), tentukan cabang-cabangnya, dan beri nomor rantai dari ujung terdekat cabang.

Apa itu pengecualian terhadap aturan penamaan IUPAC?

Ada beberapa pengecualian terhadap aturan penamaan IUPAC, seperti senyawa dengan penamaan khusus seperti metana, etana, dan benzena.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait