Konsep keberuntungan telah lama dihargai dalam budaya Jepang, yang tercermin dalam beragam simbol, tradisi, dan ungkapan bahasa. Dalam bahasa Jepang, keberuntungan dikenal sebagai “un” (運) atau “kouun” (幸運), dan memiliki makna yang luas, meliputi keberuntungan, nasib baik, dan kemakmuran.
Dalam masyarakat Jepang, keberuntungan dianggap sebagai kekuatan yang tidak dapat diprediksi dan di luar kendali manusia. Namun, terdapat berbagai praktik dan kepercayaan yang diyakini dapat menarik keberuntungan, yang telah membentuk tradisi dan simbol yang unik dalam budaya Jepang.
Arti “Beruntung” dalam Bahasa Jepang
Dalam bahasa Jepang, “beruntung” dapat diungkapkan dengan kata “un ga ii” (運がいい).
Contoh Penggunaan
- 私はとても運がいいです。 (Saya sangat beruntung.)
- 宝くじに当たって運がよかった。 (Saya beruntung memenangkan lotre.)
Simbol Keberuntungan dalam Budaya Jepang
Dalam budaya Jepang, terdapat banyak simbol yang diyakini membawa keberuntungan. Simbol-simbol ini memiliki makna dan sejarah yang unik, serta menjadi bagian integral dari tradisi dan kepercayaan masyarakat Jepang.
Maneki-neko
Maneki-neko, atau kucing pemanggil keberuntungan, adalah patung kucing dengan satu atau kedua kaki yang diangkat. Kaki yang diangkat melambangkan ajakan untuk masuk dan dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan dan kekayaan bagi pemiliknya.
Daruma
Daruma adalah patung bulat dan tidak memiliki lengan dan kaki yang terbuat dari kertas-mâché. Patung ini melambangkan ketekunan dan ketabahan. Saat membeli Daruma, salah satu matanya digambar, dan mata lainnya digambar setelah keinginan terkabul.
Tradisi Keberuntungan Jepang
Budaya Jepang memiliki beragam tradisi yang berkaitan dengan keberuntungan. Tradisi-tradisi ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan keberkahan bagi individu dan masyarakat.
Mengunjungi Kuil pada Tahun Baru
Salah satu tradisi keberuntungan Jepang yang paling terkenal adalah mengunjungi kuil pada Tahun Baru. Orang Jepang percaya bahwa mengunjungi kuil pada hari pertama tahun baru akan membawa keberuntungan untuk tahun mendatang. Kuil-kuil biasanya dipadati pengunjung yang berdoa untuk kesehatan, kekayaan, dan kebahagiaan.
Makan Soba pada Malam Tahun Baru
Tradisi lain yang berkaitan dengan keberuntungan adalah makan soba pada Malam Tahun Baru. Soba, mie tipis Jepang, melambangkan umur panjang karena panjangnya. Dengan memakan soba pada Malam Tahun Baru, orang Jepang percaya bahwa mereka dapat memperpanjang hidup mereka.
Menghias Rumah dengan Dekorasi Keberuntungan
Orang Jepang juga menghias rumah mereka dengan dekorasi keberuntungan untuk menarik keberuntungan. Dekorasi ini biasanya berupa simbol keberuntungan, seperti kadomatsu (hiasan bambu dan pinus) dan shimenawa (tali jerami yang dihiasi dengan kertas putih).
Memberi dan Menerima Otoshidama
Pada Tahun Baru, anak-anak Jepang menerima otoshidama, amplop berisi uang, dari orang tua dan kerabat mereka. Otoshidama diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi anak-anak.
Frasa dan Peribahasa Jepang tentang Keberuntungan
Dalam budaya Jepang, terdapat banyak frasa dan peribahasa yang mengekspresikan konsep keberuntungan. Berikut adalah beberapa contoh:
Frasa dan Peribahasa
Frasa/Peribahasa | Terjemahan | Penjelasan |
---|---|---|
招き猫 (maneki-neko) | Kucing pembawa keberuntungan | Patung kucing dengan satu tangan terangkat, dipercaya membawa keberuntungan bagi bisnis. |
七転び八起き (nanakorobi yaoki) | Jatuh tujuh kali, bangun delapan kali | Peribahasa yang menekankan keuletan dan kegigihan. |
一期一会 (ichigo ichie) | Satu kali kesempatan, satu kali pertemuan | Menekankan pentingnya menghargai setiap momen, karena setiap pertemuan hanya terjadi sekali. |
虎穴に入らずんば虎子を得ず (koketsu ni irazunba koji o ezu) | Jika tidak masuk ke sarang harimau, tidak akan mendapatkan anaknya | Menunjukkan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, diperlukan keberanian untuk mengambil risiko. |
石の上にも三年 (ishi no ue ni mo sannen) | Bahkan di atas batu, tiga tahun | Peribahasa yang menekankan pentingnya kesabaran dan ketekunan. |
Penggunaan “Beruntung” dalam Percakapan Jepang
Dalam percakapan sehari-hari, kata “beruntung” dalam bahasa Jepang sering digunakan untuk mengekspresikan rasa syukur atau kelegaan atas peristiwa yang menguntungkan.
Berikut adalah contoh dialog yang menunjukkan penggunaan kata “beruntung” dalam konteks percakapan:
Contoh Dialog
- A: 今日は天気が良くてよかったね。
(A: Cuacanya bagus hari ini, ya.) - B: うん、ラッキーだったよ。
(B: Ya, aku beruntung.)
Dalam dialog ini, orang B menggunakan kata “ラッキー” (beruntung) untuk mengekspresikan rasa syukurnya atas cuaca yang bagus. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut merasa senang dan bersyukur atas keberuntungan yang dialaminya.Selain itu, kata “beruntung” juga dapat digunakan untuk mengungkapkan kelegaan atas peristiwa yang tidak menguntungkan yang tidak terjadi.
- A: 車をぶつけそうになったけど、なんとか大丈夫だった。
(A: Aku hampir menabrak mobil, tapi untungnya tidak apa-apa.) - B: それはラッキーだったね。
(B: Itu beruntung sekali.)
Dalam contoh ini, orang B menggunakan kata “ラッキー” untuk mengekspresikan rasa leganya karena orang A tidak mengalami kecelakaan. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut merasa bersyukur dan lega atas keberuntungan yang dialami orang A.
Akhir Kata
Keberuntungan dalam bahasa Jepang adalah konsep yang kompleks dan multifaset yang telah membentuk budaya Jepang selama berabad-abad. Simbol, tradisi, dan ungkapan yang terkait dengan keberuntungan memberikan wawasan yang menarik tentang pandangan masyarakat Jepang tentang nasib dan peran keberuntungan dalam kehidupan manusia.
Ringkasan FAQ
Apa simbol keberuntungan paling umum dalam budaya Jepang?
Maneki-neko (kucing pemanggil) dan Daruma (boneka keberuntungan) adalah dua simbol keberuntungan yang paling umum.
Apa tradisi Jepang yang paling populer untuk menarik keberuntungan?
Mengunjungi kuil pada Tahun Baru, menulis keinginan pada ema (papan doa), dan membeli omamori (jimat) adalah beberapa tradisi populer untuk menarik keberuntungan.
Apa ungkapan Jepang yang paling umum untuk mengekspresikan keberuntungan?
“Ganbatte” (berjuanglah) dan “omedetou” (selamat) adalah dua ungkapan umum yang digunakan untuk mengekspresikan keberuntungan.