Chord Cublak Cublak Suweng

Made Santika March 8, 2024

Dalam khazanah musik tradisional Indonesia, “Cublak-Cublak Suweng” menonjol sebagai sebuah lagu yang akrab di telinga masyarakat. Dengan liriknya yang sederhana namun sarat makna, lagu ini telah menjadi bagian integral dari budaya Jawa dan terus memikat penikmat musik hingga saat ini.

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga memiliki sejarah dan makna budaya yang mendalam. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang chord, melodi, irama, pengaruh budaya, variasi, dan penggunaan lagu “Cublak-Cublak Suweng” dalam berbagai media.

Makna dan Sejarah Lagu

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” merupakan lagu daerah Jawa yang populer dan dikenal luas di Indonesia. Lagu ini memiliki makna yang mendalam dan sejarah yang panjang.

Makna Lirik Lagu

Lirik lagu “Cublak-Cublak Suweng” menggambarkan seorang anak yang sedang mencari topi di bawah pohon suweng. Pohon suweng merupakan pohon yang memiliki banyak daun sehingga membuat topi dari daunnya menjadi mudah.

Namun, makna tersirat dari lagu ini adalah tentang seorang anak yang sedang mencari jati dirinya. Topi yang dicari melambangkan identitas atau tujuan hidup yang ingin dicapai oleh anak tersebut.

Sejarah dan Asal-usul Lagu

Asal-usul lagu “Cublak-Cublak Suweng” tidak diketahui secara pasti. Namun, lagu ini diperkirakan berasal dari Jawa Tengah atau Jawa Timur pada masa lampau.

Lagu ini awalnya merupakan lagu permainan anak-anak yang dimainkan sambil mencari topi yang disembunyikan di bawah pohon suweng. Namun, seiring berjalannya waktu, lagu ini menjadi populer dan dinyanyikan dalam berbagai kesempatan, seperti saat bermain, belajar, atau sekadar untuk menghibur diri.

Melodi dan Irama

chord cublak cublak suweng terbaru

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” memiliki melodi yang sederhana dan irama yang mudah diikuti. Melodi lagu ini terdiri dari nada-nada pentatonik, yaitu nada-nada yang hanya terdiri dari lima not dalam satu oktaf.

Notasi dan Pola Irama

Notasi Pola Irama
1 2 3 2 1 1/4 1/4 1/4 1/4 1/4
5 5 4 3 2 1/4 1/4 1/4 1/4 1/4
1 2 3 2 1 1/4 1/4 1/4 1/4 1/4
5 4 3 2 1 1/4 1/4 1/4 1/4 1/4

Ciri Khas Melodi dan Irama

Ciri khas melodi lagu “Cublak-Cublak Suweng” terletak pada penggunaan nada-nada pentatonik yang memberikan kesan riang dan ceria. Irama lagu ini juga sederhana dan mudah diikuti, dengan pola irama yang berulang-ulang.

Pengaruh Budaya

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” sangat kental dengan pengaruh budaya Jawa. Lagu ini mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik masyarakat Jawa.

Contoh Penggunaan dalam Konteks Budaya Jawa

  • Lagu ini sering dinyanyikan saat permainan anak-anak, yang dikenal sebagai “cublak-cublak suweng”.
  • Lagu ini juga digunakan dalam ritual adat, seperti upacara selamatan atau bersih desa.
  • Lirik lagu tersebut sering digunakan sebagai peribahasa atau nasihat dalam kehidupan sehari-hari.

Variasi dan Aransemen

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” memiliki variasi lirik dan melodi yang beragam. Variasi ini muncul seiring dengan penyebaran lagu ke berbagai daerah di Indonesia.

Dalam hal lirik, variasi yang paling umum adalah penggantian kata “suweng” dengan kata-kata lain, seperti “suwing”, “suyung”, atau “suwung”. Variasi lirik juga dapat ditemukan pada bagian akhir lagu, yang seringkali ditambahkan dengan lirik tambahan.

Aransemen Musik

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” telah diaransemen dalam berbagai gaya musik, mulai dari tradisional hingga modern.

  • Aransemen Tradisional: Aransemen tradisional lagu ini biasanya menggunakan alat musik gamelan, seperti kendang, bonang, dan gong.
  • Aransemen Populer: Aransemen populer lagu ini seringkali menggabungkan unsur musik modern, seperti gitar, drum, dan keyboard.
  • Aransemen Jazz: Aransemen jazz lagu ini biasanya menggunakan improvisasi dan harmonisasi yang kompleks.
  • Aransemen Orkestra: Aransemen orkestra lagu ini biasanya menggunakan alat musik orkestra lengkap, seperti biola, cello, dan trombon.

Lirik Alternatif

cublak suweng dadali manuk

Selain lirik yang umum dikenal, lagu “Cublak-Cublak Suweng” memiliki beberapa variasi lirik alternatif yang telah digunakan secara luas.

Variasi ini dapat ditemukan dalam buku-buku lagu lama, catatan etnomusikologi, dan tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Lirik Alternatif yang Umum

  • “Cublak-cublak suweng, suwenge tingalane sopo?”
  • “Suwenge tingalane siji, sing arep nggawa siji”
  • “Lha siji ilang siji, lha siji ilang siji”
  • “Lha tinggal ping pitu, lha tinggal ping pitu”

Lirik alternatif ini memiliki makna yang sedikit berbeda dari lirik standar, yang menekankan pada permainan tradisional yang melibatkan pengambilan benda-benda secara bergantian.

Perbedaan Makna

Dalam lirik standar, benda yang diambil adalah “suweng” (batang padi), sementara dalam lirik alternatif, benda yang diambil tidak disebutkan secara spesifik.

Selain itu, lirik alternatif juga memiliki pengulangan frasa “siji” (satu) yang lebih menonjol, menunjukkan penekanan pada angka tersebut.

Variasi lirik ini memberikan wawasan tentang evolusi dan adaptasi lagu rakyat dari waktu ke waktu, serta menunjukkan kekayaan tradisi lisan dalam masyarakat Jawa.

Penggunaan dalam Media

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” telah digunakan secara luas dalam berbagai media, termasuk film, televisi, dan iklan. Penggunaannya yang menonjol telah berkontribusi pada popularitas lagu yang berkelanjutan.

Film dan Televisi

Lagu “Cublak-Cublak Suweng” telah ditampilkan dalam beberapa film dan serial televisi Indonesia. Salah satu contohnya adalah film “Laskar Pelangi” (2008) di mana lagu tersebut dinyanyikan oleh anak-anak sekolah dalam adegan kelas. Penggunaan lagu dalam konteks ini memperkuat tema kebersamaan dan keceriaan.

Iklan

“Cublak-Cublak Suweng” juga telah digunakan dalam iklan berbagai produk, seperti makanan ringan, minuman, dan pakaian. Penggunaannya dalam konteks komersial ini telah membantu meningkatkan kesadaran akan lagu dan membuatnya semakin populer di kalangan masyarakat luas.

Dampak pada Popularitas

Penggunaan lagu “Cublak-Cublak Suweng” dalam berbagai media telah berkontribusi signifikan terhadap popularitasnya yang berkelanjutan. Melalui eksposur di film, televisi, dan iklan, lagu ini telah menjangkau khalayak yang lebih luas dan menjadi bagian integral dari budaya populer Indonesia.

Ringkasan Akhir

chord cublak cublak suweng

Sebagai kesimpulan, “Cublak-Cublak Suweng” bukan sekadar lagu anak-anak, tetapi sebuah karya seni yang mencerminkan kekayaan budaya Jawa. Melodinya yang khas, liriknya yang bermakna, dan pengaruh budayanya yang kuat telah menjadikannya lagu yang abadi dan terus dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Bagaimana cara memainkan chord “Cublak-Cublak Suweng” pada gitar?

Chord “Cublak-Cublak Suweng” terdiri dari C, G, Am, dan F. Posisi jari pada fretboard gitar dapat dilihat pada diagram chord yang tersedia di internet.

Apakah lagu “Cublak-Cublak Suweng” memiliki makna filosofis?

Lirik lagu “Cublak-Cublak Suweng” menggambarkan proses pendewasaan dan tanggung jawab seseorang. Cublak-cublak suweng adalah metafora untuk kehidupan yang penuh dengan tantangan, sedangkan anak ayam yang turun dari sarang melambangkan manusia yang harus siap menghadapi dunia.

Selain dalam budaya Jawa, apakah lagu “Cublak-Cublak Suweng” juga dikenal di daerah lain di Indonesia?

Ya, lagu “Cublak-Cublak Suweng” juga dikenal di daerah lain di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Namun, lirik dan melodinya mungkin sedikit berbeda dari versi aslinya.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait