Ciri Ciri Pakaian Muhammadiyah

Made Santika March 13, 2024

Dalam lanskap organisasi keagamaan Indonesia, Muhammadiyah dikenal dengan ajarannya yang berhaluan reformis dan modernis. Salah satu aspek yang merefleksikan nilai-nilai tersebut adalah ciri khas pakaian yang dikenakan oleh para anggotanya. Pakaian Muhammadiyah bukan sekadar busana, tetapi juga simbol identitas dan cerminan filosofi yang dianut oleh organisasi ini.

Dengan memadukan prinsip kesederhanaan, kepantasan, dan nilai-nilai syariat, pakaian Muhammadiyah telah mengalami perkembangan dan adaptasi seiring berjalannya waktu. Variasi regional dan tantangan modernitas menjadi faktor yang turut memengaruhi keberlangsungan ciri khas pakaian ini.

Pakaian Pria Muhammadiyah

Pakaian pria Muhammadiyah memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari pakaian muslim pada umumnya. Ciri-ciri khas tersebut meliputi:

Jenis Pakaian

  • Kopiah: Kopiah yang dikenakan oleh pria Muhammadiyah biasanya berwarna putih polos, terbuat dari bahan kain atau beludru, dan berbentuk bulat atau lonjong.
  • Baju koko: Baju koko yang dikenakan biasanya berwarna putih atau krem, berlengan panjang, dan memiliki kerah yang tertutup.
  • Celana panjang: Celana panjang yang dikenakan biasanya berwarna hitam atau biru tua, terbuat dari bahan kain atau katun, dan berpotongan lurus.

Pakaian Wanita Muhammadiyah

ciri ciri pakaian muhammadiyah terbaru

Pakaian wanita Muhammadiyah memiliki ciri-ciri yang khas dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Ciri-ciri tersebut bertujuan untuk menjaga kesopanan, kesederhanaan, dan menutup aurat.

Ciri-ciri Pakaian Wanita Muhammadiyah

  • Menutup aurat, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  • Longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh.
  • Tidak transparan atau menerawang.
  • Tidak ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh.
  • Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
  • Tidak menyerupai pakaian non-Muslim.

Contoh Busana Muslimah Sesuai Ciri-ciri Pakaian Muhammadiyah

Beberapa contoh busana muslimah yang sesuai dengan ciri-ciri pakaian Muhammadiyah antara lain:

  • Gamis panjang dan longgar dengan lengan panjang.
  • Khimar atau jilbab panjang yang menutupi seluruh rambut dan leher.
  • Rok panjang dan lebar dengan atasan tunik atau kemeja longgar.
  • Dress muslimah syar’i dengan kerudung panjang dan lebar.

Aturan Berpakaian dalam Muhammadiyah

Muhammadiyah menetapkan aturan berpakaian tertentu bagi anggotanya sebagai bagian dari ajaran dan identitas organisasi.

Aturan berpakaian ini bertujuan untuk:

  • Menjaga kesopanan dan kesederhanaan dalam berpakaian.
  • Menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan di antara anggota.
  • Membedakan anggota Muhammadiyah dari kelompok lain.

Pakaian Resmi

Pakaian resmi Muhammadiyah terdiri dari:

  • Pria: Baju koko putih lengan panjang, celana panjang hitam, kopiah hitam, dan sandal hitam.
  • Wanita: Jilbab putih, baju kurung atau gamis warna gelap, dan sandal tertutup.

Pakaian Semi Resmi

Pakaian semi resmi diperbolehkan untuk kegiatan tertentu, seperti pengajian atau pertemuan.

  • Pria: Baju batik lengan panjang, celana panjang hitam, dan sandal hitam.
  • Wanita: Baju kurung atau gamis warna cerah, jilbab putih, dan sandal tertutup.

Pakaian Harian

Pakaian harian harus tetap sopan dan sesuai dengan ajaran Muhammadiyah.

  • Pria: Baju lengan panjang, celana panjang, dan sandal.
  • Wanita: Baju lengan panjang, rok atau celana panjang, jilbab, dan sandal.

Sejarah dan Filosofi Pakaian Muhammadiyah

Pakaian Muhammadiyah memiliki sejarah panjang dan filosofi yang mendalam. Perkembangan dan ciri-ciri pakaian ini didasarkan pada ajaran Islam dan prinsip-prinsip organisasi Muhammadiyah.

Sejarah Perkembangan Pakaian Muhammadiyah

Awalnya, anggota Muhammadiyah tidak memiliki pakaian seragam khusus. Namun, pada tahun 1930-an, muncul usulan untuk menciptakan pakaian yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai organisasi. Pada tahun 1937, ditetapkanlah pakaian resmi Muhammadiyah untuk laki-laki dan perempuan.

Filosofi Ciri-Ciri Pakaian Muhammadiyah

Filosofi yang mendasari ciri-ciri pakaian Muhammadiyah adalah:

  • Kesederhanaan dan Kerendahan Hati: Pakaian dirancang sederhana dan tidak mencolok, mencerminkan ajaran Islam tentang kerendahan hati dan menghindari kesombongan.
  • Identitas Organisasi: Pakaian berfungsi sebagai identitas anggota Muhammadiyah, mempersatukan mereka dalam tujuan dan misi organisasi.
  • Disiplin dan Ketertiban: Memakai pakaian seragam menanamkan disiplin dan ketertiban di kalangan anggota, serta menciptakan rasa kebersamaan.
  • Kesopanan dan Penghormatan: Pakaian dirancang sopan dan menutup aurat, sesuai dengan prinsip-prinsip kesopanan dan penghormatan dalam Islam.

5. Pakaian Muhammadiyah dalam Konteks Modern

ciri ciri pakaian muhammadiyah terbaru

Pakaian Muhammadiyah tetap relevan di zaman modern karena mampu beradaptasi dengan perkembangan sosial dan budaya masyarakat.

Tantangan dan Adaptasi

Pakaian Muhammadiyah menghadapi tantangan seperti pengaruh mode dan gaya hidup modern. Untuk mengatasinya, dilakukan adaptasi berikut:

  • Modifikasi desain yang lebih modern dan nyaman.
  • Pemilihan bahan yang lebih bervariasi dan berkualitas.
  • Variasi warna yang lebih luas untuk memenuhi selera masyarakat.

Variasi Regional dalam Pakaian Muhammadiyah

Pakaian Muhammadiyah memiliki variasi regional di berbagai wilayah Indonesia, dipengaruhi oleh budaya dan tradisi setempat.

Berikut adalah beberapa variasi regional yang menonjol:

Jawa

  • Sarung batik atau lurik dengan atasan koko lengan panjang.
  • Peci hitam dengan destar (ikat kepala) putih.

Sumatera

  • Sarung songket atau tenun dengan atasan kemeja putih.
  • Peci hitam atau songkok dengan kopiah putih.

Sulawesi

  • Sarung sutra atau tenun dengan atasan jas atau kemeja.
  • Songkok hitam dengan kopiah putih atau destar berwarna.

Kalimantan

  • Sarung batik atau tenun dengan atasan koko lengan pendek.
  • Peci hitam atau kopiah putih dengan destar atau ikat kepala khas.

Papua

  • Kain tenun khas Papua dengan atasan kemeja atau baju adat.
  • Peci hitam atau kopiah putih dengan noken (tas tradisional).

Kesimpulan

Ciri khas pakaian Muhammadiyah tetap relevan di era modern, meskipun mengalami penyesuaian dan variasi. Filosofi kesederhanaan, kepantasan, dan keselarasan dengan ajaran Islam terus menjadi prinsip dasar dalam berpakaian. Dengan demikian, pakaian Muhammadiyah tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga cerminan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi ini.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Apakah terdapat perbedaan mendasar antara pakaian pria dan wanita Muhammadiyah?

Ya, terdapat perbedaan dalam hal jenis pakaian, warna, dan detail tertentu, sesuai dengan prinsip kepantasan dan ajaran syariat.

Bagaimana aturan berpakaian diterapkan dalam organisasi Muhammadiyah?

Aturan berpakaian bersifat mengikat bagi anggota Muhammadiyah dan menjadi bagian dari tata krama organisasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesopanan, keseragaman, dan citra positif organisasi.

Apakah pakaian Muhammadiyah hanya dikenakan pada acara-acara formal?

Tidak, pakaian Muhammadiyah juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk identitas dan pengamalan ajaran organisasi.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait