Ciri Ciri Proses Produksi Terputus Putus

Made Santika March 20, 2024

Dalam dunia manufaktur, proses produksi merupakan aspek krusial yang menentukan efisiensi dan kualitas produk. Salah satu jenis proses produksi yang umum dijumpai adalah proses terputus-putus, di mana operasi produksi dibagi menjadi tahap-tahap terpisah dengan aliran bahan baku yang terputus di antara tahap tersebut.

Proses produksi terputus-putus memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari proses produksi berkelanjutan. Memahami ciri-ciri proses ini sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab gangguan, mengukur dampaknya, dan mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.

Ciri-ciri Proses Produksi Terputus-putus

Proses produksi terputus-putus adalah sistem manufaktur di mana produk dibuat dalam batch atau lot terpisah, dan setiap unit produk memerlukan waktu produksi yang unik.

Karakteristik Utama

  • Produksi Batch: Produk dibuat dalam jumlah tertentu (batch) pada satu waktu, bukan dalam aliran berkelanjutan.
  • Waktu Produksi Bervariasi: Setiap unit produk memiliki waktu produksi yang berbeda, tergantung pada kerumitan dan persyaratannya.
  • Penyiapan Ulang: Mesin dan peralatan perlu disiapkan ulang untuk setiap batch baru, yang dapat memakan waktu dan sumber daya.
  • Pengendalian Kualitas: Pengendalian kualitas dilakukan pada setiap batch, bukan pada setiap unit produk.
  • Fleksibilitas: Proses terputus-putus menawarkan fleksibilitas untuk mengubah jadwal produksi dengan mudah dan memproduksi berbagai jenis produk.

Contoh Proses Produksi Terputus-putus

  • Pembuatan Perhiasan: Perhiasan biasanya dibuat dalam batch kecil, dengan setiap potong memiliki waktu produksi yang berbeda tergantung pada desain dan kerumitannya.
  • Produksi Furnitur: Furnitur sering diproduksi dalam batch, dengan setiap bagian memerlukan waktu perakitan dan finishing yang bervariasi.
  • Pembuatan Pakaian: Pakaian diproduksi dalam batch berdasarkan ukuran, warna, dan desain, dengan waktu produksi yang berbeda untuk setiap batch.

Penyebab Proses Produksi Terputus-putus

Proses produksi yang terputus-putus terjadi ketika aliran produksi tidak berjalan lancar dan mengalami gangguan yang mengakibatkan penurunan efisiensi dan produktivitas.

Berbagai faktor dapat berkontribusi pada terputusnya proses produksi, antara lain:

Masalah Pasokan Bahan Baku

  • Keterlambatan pengiriman bahan baku
  • Kesalahan dalam perencanaan atau perkiraan kebutuhan bahan baku
  • Gangguan pada pemasok, seperti masalah cuaca atau kegagalan mesin

Keterlambatan Mesin

  • Pemeliharaan yang tidak memadai atau kerusakan yang tidak terduga
  • Kesalahan operator atau kesalahan teknis
  • Gangguan daya atau masalah mekanis

Kesalahan Manusia

  • Kesalahan dalam mengoperasikan mesin atau peralatan
  • Kesalahan dalam perencanaan atau komunikasi
  • Kecelakaan atau kesalahan penanganan yang menyebabkan kerusakan atau cedera

Dampak Proses Produksi Terputus-putus

produksi proses faktor cpssoft kegiatan adalah pebisnis wajib diketahui barang sumber

Proses produksi terputus-putus dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang signifikan bagi efisiensi, kualitas produk, dan biaya. Interupsi dan peralihan yang sering terjadi menyebabkan kerugian finansial dan merusak reputasi bisnis.

Efisiensi dan Produktivitas

  • Peningkatan waktu penyiapan dan peralihan mesin.
  • Gangguan alur kerja dan penurunan produktivitas karyawan.
  • Peningkatan biaya tenaga kerja karena kebutuhan akan operator tambahan.

Kualitas Produk

  • Kesalahan dan cacat yang lebih tinggi karena peralihan yang sering dan penyesuaian mesin.
  • Variasi kualitas produk yang lebih besar karena perbedaan dalam pengaturan dan parameter proses.
  • Peningkatan biaya inspeksi dan pengujian untuk memastikan kualitas produk.

Biaya

  • Biaya penyiapan dan peralihan yang tinggi karena kebutuhan untuk mengubah mesin dan bahan baku.
  • Peningkatan biaya inventaris karena produksi batch yang lebih kecil dan penumpukan persediaan.
  • Kehilangan pendapatan karena keterlambatan pengiriman dan ketidakmampuan memenuhi permintaan pelanggan.

Contoh Spesifik

Sebagai contoh, sebuah pabrik otomotif yang beralih dari proses produksi terus menerus ke terputus-putus mengalami penurunan produktivitas sebesar 15% dan peningkatan biaya produksi sebesar 10%. Selain itu, kualitas produk menurun karena peningkatan kesalahan dan cacat, yang menyebabkan hilangnya pangsa pasar dan kerusakan reputasi.

Strategi Mitigasi Proses Produksi Terputus-putus

ciri ciri proses produksi terputus putus

Proses produksi terputus-putus dapat dicegah dan dikurangi melalui strategi mitigasi yang efektif. Strategi ini meliputi implementasi sistem manajemen persediaan, pemeliharaan prediktif, pelatihan karyawan, dan peningkatan aliran proses.

Sistem Manajemen Persediaan

Sistem manajemen persediaan yang efisien membantu memastikan ketersediaan bahan baku dan komponen yang tepat pada waktu yang tepat. Hal ini dapat dicapai melalui:

  • Peramalan permintaan yang akurat
  • Pengelolaan persediaan tepat waktu
  • Penggunaan teknik persediaan seperti JIT (Just-in-Time) atau FIFO (First-In-First-Out)

Pemeliharaan Prediktif

Pemeliharaan prediktif mengidentifikasi dan mengatasi masalah peralatan sebelum menyebabkan gangguan produksi. Strategi ini meliputi:

  • Pemantauan peralatan secara teratur
  • Analisis tren dan prediksi kegagalan
  • Penjadwalan pemeliharaan preventif

Pelatihan Karyawan

Karyawan yang terlatih dan terampil memainkan peran penting dalam meminimalkan gangguan produksi. Pelatihan harus meliputi:

  • Prosedur operasi standar
  • Keahlian pemecahan masalah
  • Kesadaran akan keselamatan dan kualitas

Peningkatan Aliran Proses

Aliran proses yang efisien dapat mengurangi penumpukan dan gangguan. Tindakan yang dapat diambil meliputi:

  • Identifikasi dan penghapusan hambatan
  • Penggunaan tata letak yang ergonomis
  • Peningkatan koordinasi antara departemen

Studi Kasus Proses Produksi Terputus-putus

produksi menerus terus putus terputus procesing tipe

Proses produksi terputus-putus dapat diamati dalam berbagai industri. Salah satu contohnya adalah pada industri manufaktur elektronik.

Dalam industri manufaktur elektronik, proses produksi terputus-putus terjadi ketika terdapat gangguan pada jalur perakitan, seperti:

  • Gangguan mesin
  • Kekurangan bahan baku
  • Kesalahan manusia

Gangguan ini dapat menyebabkan penundaan produksi, pemborosan bahan, dan peningkatan biaya.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan manufaktur menerapkan strategi seperti:

  • Pemeliharaan preventif untuk mengurangi gangguan mesin
  • Pengelolaan persediaan yang efektif untuk memastikan ketersediaan bahan baku
  • Pelatihan karyawan untuk meminimalkan kesalahan manusia

Akhir Kata

ciri proses produksi menerus terus

Proses produksi terputus-putus memiliki implikasi signifikan bagi efisiensi, kualitas produk, dan biaya produksi. Dengan mengidentifikasi ciri-ciri, penyebab, dan dampaknya, pelaku industri dapat mengembangkan strategi mitigasi yang komprehensif untuk meminimalkan gangguan dan memaksimalkan produktivitas.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa yang dimaksud dengan proses produksi terputus-putus?

Proses produksi terputus-putus adalah proses di mana operasi produksi dibagi menjadi tahap-tahap terpisah, dengan aliran bahan baku yang terputus di antara tahap tersebut.

Apa saja ciri-ciri utama proses produksi terputus-putus?

Ciri-ciri utama proses produksi terputus-putus meliputi: aliran bahan baku yang terputus, operasi produksi yang terpisah, dan waktu tunggu yang bervariasi antara tahap produksi.

Apa saja faktor yang dapat menyebabkan proses produksi terputus-putus?

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan proses produksi terputus-putus meliputi: masalah pasokan bahan baku, keterlambatan mesin, kesalahan manusia, dan kurangnya koordinasi antar departemen.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait