Dalam studi Islam, hadits memegang peranan penting sebagai sumber ajaran Nabi Muhammad SAW. Di antara berbagai jenis hadits, hadits shahih lighairihi menjadi salah satu yang memiliki ciri khas dan kegunaan tersendiri. Artikel ini akan mengupas secara komprehensif tentang pengertian, ciri-ciri, cara membedakan, serta contoh dan peranan hadits shahih lighairihi dalam studi dan praktik Islam.
Hadits shahih lighairihi adalah hadits yang sanadnya bersambung (muttashil) dan perawinya adil serta terpercaya, namun terdapat cacat pada salah satu perawinya yang menyebabkan hadits tersebut tidak mencapai derajat shahih.
Pengertian Hadits Shahih Lighairihi
Hadits shahih lighairihi adalah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan tsiqah, tidak ada syadz dan ‘illah, namun terdapat sedikit kelemahan pada sanadnya yang dapat dimaafkan. Hadits ini dianggap shahih karena memiliki derajat di bawah hadits shahih.
Contoh hadits shahih lighairihi:
- Hadits tentang larangan berbohong, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
- Hadits tentang kewajiban menuntut ilmu, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Ciri-ciri Hadits Shahih Lighairihi
Hadits shahih lighairihi adalah hadits yang dinilai shahih (dapat dipercaya) karena memiliki jalur periwayatan yang tidak terputus dan tidak ditemukan cacat yang mencolok pada periwayatnya. Namun, hadits ini memiliki kelemahan pada matan (isi hadits) yang bertentangan dengan dalil-dalil yang lebih kuat.
Berikut ciri-ciri hadits shahih lighairihi:
Jalur Periwayatan
- Sanad (jalur periwayatan) bersambung dan tidak terputus dari awal sampai akhir.
- Periwayat dikenal terpercaya dan memiliki kualitas yang baik.
Matan (Isi Hadits)
- Matan hadits bertentangan dengan dalil-dalil yang lebih kuat, seperti Al-Qur’an atau hadits shahih lainnya.
- Matan hadits mengandung hal-hal yang tidak masuk akal atau tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Meskipun hadits shahih lighairihi memiliki kelemahan pada matan, namun tetap dapat dijadikan sebagai dalil dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan dalil-dalil yang lebih kuat. Dalam penggunaannya, hadits shahih lighairihi harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan dikombinasikan dengan dalil-dalil lainnya.
Cara Membedakan Hadits Shahih Lighairihi
Hadits shahih lighairihi merupakan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, namun memiliki sedikit cacat pada sanadnya. Untuk membedakannya, dapat dilakukan beberapa langkah:
- 1.
- *Periksa Sanad
Periksa apakah terdapat perawi yang dhaif (lemah) atau majhul (tidak dikenal) dalam sanad.
- Pastikan tidak ada perawi yang memiliki cacat seperti tuduhan berdusta atau lupa.
- 2.
- *Periksa Matan
Periksa apakah matan (isi hadits) sesuai dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan hadits shahih lainnya.
- Perhatikan adanya kesesuaian antara matan dengan akal sehat dan logika.
- 3.
- *Pertimbangkan Jumlah Perawi
Jika terdapat banyak perawi yang meriwayatkan hadits, meskipun ada sedikit cacat pada sanad, maka hadits tersebut cenderung lebih kuat.
Tabel Perbandingan Hadits Shahih Lighairihi dengan Hadits Shahih Lainnya
Jenis Hadits | Sanad | Matan |
---|---|---|
Shahih Lighairihi | Terdapat perawi dhaif atau majhul | Sesuai dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan hadits shahih lainnya |
Shahih | Tidak terdapat perawi dhaif atau majhul | Sesuai dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan hadits shahih lainnya |
Contoh Hadits Shahih Lighairihi
Hadits shahih lighairihi adalah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, namun memiliki cacat pada sanadnya, seperti terputus atau terdapat orang yang tidak dikenal dalam sanad tersebut. Meskipun demikian, hadits ini masih dianggap sahih karena didukung oleh jalur periwayatan lain yang sahih.
Contoh Hadits Shahih Lighairihi
- Hadits tentang Shalat Tarawih
Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan malam Ramadan dengan shalat, karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, namun terdapat perawi yang tidak dikenal dalam sanadnya. Namun, hadits ini didukung oleh jalur periwayatan lain yang sahih.
- Hadits tentang Keutamaan Sedekah
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Hadits ini diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, namun terdapat sanad yang terputus. Namun, hadits ini didukung oleh jalur periwayatan lain yang sahih.
Penerapan Hadits Shahih Lighairihi dalam Kehidupan Sehari-hari
Hadits shahih lighairihi, meskipun tidak memiliki kedudukan setara dengan hadits shahih, tetap memiliki nilai dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits ini dapat menjadi panduan dan motivasi bagi umat Islam dalam menjalankan aktivitas dan berinteraksi dengan sesama.
Contoh Penerapan Hadits Shahih Lighairihi
- Menjaga Kebersihan Diri
- Menghormati Orang Tua
- Bersikap Jujur
- Menolong Sesama
- Menjaga Lisan
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Hadits ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri, baik dari segi fisik maupun spiritual. Umat Islam dianjurkan untuk mandi, mencuci tangan, dan menjaga kerapian pakaian sebagai bentuk keimanan.
“Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.” (HR. Ahmad)
Hadits ini menekankan kewajiban anak untuk menghormati dan berbakti kepada orang tua. Umat Islam diharapkan memperlakukan orang tua dengan baik, memberikan perhatian, dan mendoakan kesejahteraan mereka.
“Jujurlah meskipun pahit.” (HR. Ahmad)
Hadits ini mengajarkan pentingnya bersikap jujur dalam segala hal. Umat Islam diharapkan untuk berkata benar, tidak berbohong, dan selalu menjaga integritas.
“Barang siapa memudahkan kesulitan orang lain, maka Allah akan memudahkan kesulitannya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Hadits ini mendorong umat Islam untuk saling membantu dan menolong sesama. Umat Islam dianjurkan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, baik secara materi maupun non-materi.
“Jagalah lisanmu, karena di dalamnya terdapat kunci segala kebaikan.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati dalam berucap. Umat Islam dianjurkan untuk berkata baik, menghindari fitnah, dan tidak menyakiti hati orang lain.
Kesimpulan
Dengan memahami hadits shahih lighairihi, umat Islam dapat memperkaya pemahamannya tentang ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits-hadits ini menjadi bukti nyata tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang komprehensif, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa perbedaan antara hadits shahih lighairihi dan hadits shahih lainnya?
Hadits shahih lighairihi memiliki cacat pada salah satu perawinya, sementara hadits shahih lainnya memiliki sanad yang sempurna tanpa cacat pada perawinya.
Bagaimana cara membedakan hadits shahih lighairihi dengan hadits dhaif?
Hadits shahih lighairihi memiliki sanad yang bersambung dan perawinya adil, sedangkan hadits dhaif memiliki cacat pada sanad atau perawinya yang menyebabkan hadits tersebut tidak dapat diterima.
Sebutkan contoh hadits shahih lighairihi yang terkenal.
Salah satu contoh hadits shahih lighairihi yang terkenal adalah hadits tentang kewajiban berbakti kepada orang tua, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.