Contoh Mubtada Khobar Dalam Al Quran

Made Santika March 18, 2024

Mubtada dan khobar merupakan dua unsur penting dalam tata bahasa Arab yang membentuk struktur kalimat dasar. Dalam Al-Qur’an, banyak terdapat contoh mubtada khobar yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan ajaran agama secara efektif.

Studi tentang mubtada khobar dalam Al-Qur’an tidak hanya penting bagi pemahaman bahasa Arab, tetapi juga untuk menyingkap makna yang terkandung dalam kitab suci umat Islam ini.

Pengertian Mubtada dan Khobar

Dalam tata bahasa Arab, mubtada dan khobar adalah dua unsur penting yang membentuk kalimat.

Mubtada adalah unsur yang menyatakan subjek atau pokok pembicaraan dalam kalimat, sedangkan khobar adalah unsur yang menyatakan predikat atau keterangan tentang mubtada.

Contoh umum mubtada dan khobar:

  • مُحَمَّدٌ (Muhammad): mubtada
  • رَسُوْلُ اللهِ (utusan Allah): khobar

Contoh Mubtada Khobar dalam Al-Qur’an

Mubtada dan khobar adalah dua unsur penting dalam susunan kalimat bahasa Arab, termasuk dalam Al-Qur’an. Mubtada adalah bagian kalimat yang menjadi subjek, sedangkan khobar adalah bagian kalimat yang menjadi predikat. Berikut adalah beberapa contoh mubtada khobar dalam Al-Qur’an:

Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Mengandung Mubtada Khobar

Ayat Mubtada Khobar Terjemahan
Al-Baqarah: 255 Allah La ilaha illa Huwa Allah, tidak ada tuhan selain Dia
Ali Imran: 19 Al-ladzina amanu Aslamul mu’minin Orang-orang yang beriman, mereka adalah orang-orang yang paling bertakwa
An-Nisa’: 171 Al-ladzina ya’maluna as-sayyi’at Yujazauna bis-si’i Orang-orang yang melakukan perbuatan buruk, akan dibalas dengan keburukan
Al-Maidah: 18 Hurrimat ‘alaikum Al-maytatah Diharamkan bagimu, bangkai
Al-An’am: 162 Innama ‘ibadati Al-jinnatu wan-nas Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, jin dan manusia

Jenis-Jenis Mubtada

contoh mubtada khobar dalam al quran terbaru

Mubtada dalam bahasa Arab dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Mubtada Dhomir

  • Mubtada yang berupa kata ganti (dhomir).
  • Contoh: “أنتَ كريمٌ” (kamu orang yang mulia).

Mubtada Ism

  • Mubtada yang berupa kata benda (ism).
  • Contoh: “الرجلُ كريمٌ” (lelaki itu mulia).

Mubtada Jumlah

  • Mubtada yang berupa kalimat (jumlah).
  • Contoh: “أنكَ كريمٌ” (bahwasanya kamu orang yang mulia).

Mubtada Syibhul Jumlah

  • Mubtada yang berupa bentuk yang menyerupai kalimat (syibhul jumlah).
  • Contoh: “ما في الدارِ أحدٌ” (tidak ada seorang pun di rumah).

Kaidah Pembentukan Khobar

Dalam bahasa Arab, khobar adalah kata yang mengikuti mubtada dan berfungsi untuk menjelaskan atau memberikan informasi lebih lanjut tentang mubtada tersebut. Pembentukan khobar mengikuti kaidah-kaidah tertentu yang perlu dipahami untuk membentuk kalimat bahasa Arab yang benar.

Kaidah-kaidah pembentukan khobar meliputi:

Kesesuaian Jenis Kelamin dan Jumlah

Khobar harus sesuai dengan jenis kelamin dan jumlah mubtada. Jika mubtada berjenis kelamin maskulin, maka khobarnya juga harus maskulin. Demikian pula, jika mubtada berjenis kelamin feminin, maka khobarnya juga harus feminin. Begitu juga dengan jumlah, jika mubtada tunggal maka khobarnya juga harus tunggal, dan jika mubtada jamak maka khobarnya juga harus jamak.

Kesesuaian Kasus

Khobar harus sesuai dengan kasus mubtada. Jika mubtada dalam kasus nominatif (marfu’), maka khobarnya juga harus dalam kasus nominatif. Demikian pula, jika mubtada dalam kasus akusatif (manshub), maka khobarnya juga harus dalam kasus akusatif. Dan jika mubtada dalam kasus genitif (majruur), maka khobarnya juga harus dalam kasus genitif.

Penggunaan Partikel

Dalam beberapa kasus, pembentukan khobar memerlukan penggunaan partikel tertentu. Partikel yang digunakan tergantung pada jenis dan fungsi khobar yang akan dibentuk. Beberapa partikel yang umum digunakan dalam pembentukan khobar antara lain:

  • Partikel “ka-” untuk membentuk khobar yang menyatakan persamaan
  • Partikel “inna” untuk membentuk khobar yang menyatakan penegasan
  • Partikel “laisa” untuk membentuk khobar yang menyatakan penyangkalan

Contoh

Berikut adalah beberapa contoh pembentukan khobar yang sesuai dengan kaidah-kaidah tersebut:

  • مُحَمَّدٌ (Muhammadun) طَالِبٌ (tholiibun). (Muhammad adalah seorang pelajar.)
  • فَاطِمَةٌ (Faathimatun) طَالِبَةٌ (tholiibatun). (Fatimah adalah seorang pelajar.)
  • الْكِتَابُ (al-kitaabu) جَدِيدٌ (jadiidun). (Buku itu baru.)
  • الْكُتُبُ (al-kutuubu) جَدِيدَةٌ (jadidatul). (Buku-buku itu baru.)
  • هَذَا (haadzaa) كِتَابٌ (kitaabun). (Ini adalah sebuah buku.)
  • إِنَّ اللَّهَ (inna allaaha) رَحِيمٌ (rahiimun). (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang.)

Fungsi Mubtada dan Khobar dalam Kalimat

Mubtada dan khobar adalah dua unsur utama dalam kalimat bahasa Arab yang berfungsi sebagai subjek dan predikat.

Fungsi Mubtada

Mubtada adalah unsur yang menunjuk pada sesuatu yang dibicarakan dalam kalimat. Fungsi utamanya adalah sebagai subjek. Mubtada dapat berupa kata benda, kata ganti, atau kata sifat yang dijadikan subjek.

  • Contoh: رجلٌ كريمٌ (seorang laki-laki yang dermawan)
  • Dalam kalimat ini, “رجلٌ” (laki-laki) adalah mubtada yang berfungsi sebagai subjek.

Fungsi Khobar

Khobar adalah unsur yang menjelaskan atau memberikan informasi tentang mubtada. Fungsi utamanya adalah sebagai predikat. Khobar dapat berupa kata kerja, kata benda, atau kata sifat yang memberikan informasi tentang subjek.

  • Contoh: رجلٌ كريمٌ (seorang laki-laki yang dermawan)
  • Dalam kalimat ini, “كريمٌ” (dermawan) adalah khobar yang berfungsi sebagai predikat, memberikan informasi tentang subjek “رجلٌ” (laki-laki).

Dengan demikian, mubtada dan khobar bersama-sama membentuk kalimat yang lengkap dan bermakna dalam bahasa Arab.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Mubtada Khobar

contoh mubtada khobar dalam al quran

Penggunaan mubtada khobar dalam bahasa Arab dapat menjadi rumit, dan beberapa kesalahan umum sering terjadi. Memahami kesalahan-kesalahan ini sangat penting untuk menggunakan mubtada khobar secara efektif.

Kesalahan Tata Bahasa

  • Tidak Menyetujui Gender dan Jumlah: Mubtada dan khobar harus memiliki kesesuaian gender dan jumlah. Misalnya, “الرجلُ ذهبَ” (laki-laki pergi) benar, sedangkan “الرجلُ ذهبتْ” (laki-laki pergi) salah.
  • Tidak Menyetujui Kasus: Mubtada biasanya berada dalam kasus nominatif, sedangkan khobar biasanya dalam kasus akusatif. Misalnya, “الكتابُ على الطاولةِ” (buku di atas meja) benar, sedangkan “الكتابُ الطاولةُ” (buku meja) salah.

Kesalahan Makna

  • Menggunakan Khobar yang Tidak Relevan: Khobar harus relevan dengan mubtada. Misalnya, “الشمسُ حارةٌ” (matahari panas) benar, sedangkan “الشمسُ باردةٌ” (matahari dingin) salah.
  • Menggunakan Khobar yang Terlalu Umum: Khobar harus spesifik dan tidak terlalu umum. Misalnya, “المدرسةُ جيدةٌ” (sekolah bagus) benar, sedangkan “المدرسةُ شيءٌ” (sekolah sesuatu) salah.

Kesalahan Penempatan

  • Menempatkan Khobar Sebelum Mubtada: Khobar harus selalu mengikuti mubtada. Misalnya, “ذهبَ الرجلُ” (laki-laki pergi) benar, sedangkan “الرجلُ ذهبَ” (pergi laki-laki) salah.
  • Menempatkan Kata Lain di Antara Mubtada dan Khobar: Mubtada dan khobar tidak boleh dipisahkan oleh kata lain. Misalnya, “الرجلُ الذي ذهبَ” (laki-laki yang pergi) benar, sedangkan “الرجلُ ذهبَ الذي” (laki-laki yang pergi) salah.

Akhir Kata

Pembahasan tentang mubtada khobar dalam Al-Qur’an memberikan pemahaman mendalam tentang tata bahasa Arab dan kontribusinya terhadap penyampaian pesan ilahi. Studi ini juga menunjukkan kekayaan dan kompleksitas bahasa Arab, yang menjadikannya alat yang sangat baik untuk mengekspresikan konsep-konsep spiritual dan agama.

Pertanyaan dan Jawaban

Apa pengertian mubtada?

Mubtada adalah subjek kalimat dalam bahasa Arab, yang umumnya berupa kata benda atau frasa benda.

Apa perbedaan antara mubtada dan khobar?

Khobar adalah predikat kalimat dalam bahasa Arab, yang menyatakan sesuatu tentang mubtada.

Apa saja jenis-jenis mubtada?

Mubtada dapat berupa mubtada mubayyan (subjek yang dinyatakan secara jelas), mubtada mujmal (subjek yang tidak dinyatakan secara jelas), dan mubtada hazf (subjek yang dihilangkan).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait