Contoh Populasi Dan Sampel

Made Santika March 8, 2024

Dalam penelitian, pemahaman tentang populasi dan sampel sangat penting untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Populasi mewakili keseluruhan kelompok individu yang menjadi subjek penelitian, sementara sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan.

Contoh populasi yang umum adalah seluruh penduduk suatu negara, semua siswa di sebuah sekolah, atau semua pasien di sebuah rumah sakit. Contoh sampel yang sesuai adalah sekelompok warga negara yang dipilih secara acak, beberapa siswa yang mewakili semua kelas, atau sebagian pasien yang dipilih secara sistematis dari populasi pasien.

Pengertian Populasi dan Sampel

Dalam penelitian, populasi mengacu pada seluruh kelompok individu atau objek yang menjadi fokus penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan populasi.

Contoh Populasi dan Sampel

  • Populasi: Seluruh siswa di sebuah sekolah
  • Sampel: 100 siswa yang dipilih secara acak dari sekolah tersebut

Cara Mengambil Sampel

contoh populasi dan sampel

Dalam penelitian, pengambilan sampel adalah proses memilih sebagian kecil dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan membuat inferensi tentang populasi yang lebih besar.

Metode Pengambilan Sampel

Ada beberapa metode pengambilan sampel yang umum digunakan:

  • Acak Sederhana: Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
  • Sistematis: Anggota populasi dipilih pada interval yang teratur.
  • Stratifikasi: Populasi dibagi menjadi subkelompok (strata) dan sampel diambil dari setiap strata secara proporsional.

Contoh Pengambilan Sampel

Misalkan kita ingin memperkirakan persentase siswa di sebuah sekolah yang menggunakan ponsel di kelas.* Acak Sederhana: Kami dapat menggunakan generator angka acak untuk memilih 100 siswa dari daftar semua siswa di sekolah.

Sistematis

Kami dapat memilih setiap siswa ke-10 dari daftar siswa, mulai dari siswa pertama.

Stratifikasi

Jika kita mengetahui bahwa sekolah tersebut memiliki siswa dari tiga tingkat yang berbeda, kita dapat membagi populasi menjadi tiga strata (tingkat) dan memilih 33 siswa secara acak dari setiap tingkat.

Jenis-jenis Sampel

Dalam penelitian, terdapat dua jenis utama sampel yang dapat digunakan: probabilitas dan non-probabilitas.

Sampel probabilitas adalah sampel yang dipilih secara acak, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Sampel non-probabilitas, di sisi lain, adalah sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti atau peneliti.

Sampel Probabilitas

  • Sampel Acak Sederhana: Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
  • Sampel Acak Berstrata: Populasi dibagi menjadi strata (misalnya, kelompok usia, jenis kelamin), dan sampel dipilih secara acak dari setiap strata.
  • Sampel Acak Kelompok: Populasi dibagi menjadi kelompok (misalnya, kelas, desa), dan sampel dipilih secara acak dari setiap kelompok.

Sampel Non-Probabilitas

  • Sampel Kuota: Sampel dipilih berdasarkan kuota yang ditetapkan untuk karakteristik tertentu (misalnya, usia, jenis kelamin).
  • Sampel Bola Salju: Sampel dipilih dengan bertanya kepada peserta awal untuk merekomendasikan peserta lain.
  • Sampel Kesesuaian: Sampel dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan karakteristik tertentu yang diinginkan oleh peneliti.

Kegunaan Sampel

contoh populasi dan sampel

Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang digunakan untuk mewakili seluruh populasi. Sampel digunakan dalam penelitian untuk berbagai tujuan, termasuk:

Representasi Populasi

Sampel yang representatif adalah sampel yang mencerminkan karakteristik populasi secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi tentang populasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari sampel.

Pengujian Hipotesis

Sampel digunakan untuk menguji hipotesis tentang populasi. Dengan membandingkan data dari sampel dengan data yang diharapkan dari populasi, peneliti dapat menentukan apakah hipotesis tersebut didukung atau ditolak.

Contoh Penggunaan Sampel dalam Penelitian

  • Survei konsumen menggunakan sampel orang untuk mengumpulkan data tentang preferensi mereka.
  • Studi klinis menggunakan sampel pasien untuk menguji efektivitas pengobatan baru.
  • Studi kepuasan pelanggan menggunakan sampel pelanggan untuk menilai tingkat kepuasan mereka dengan produk atau layanan.

Ukuran Sampel

contoh populasi dan sampel terbaru

Ukuran sampel adalah jumlah individu dalam sampel yang mewakili populasi yang lebih besar. Menentukan ukuran sampel yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian akurat dan dapat diandalkan.

Faktor-faktor yang memengaruhi ukuran sampel meliputi:

  • Tingkat kepercayaan: Tingkat kepercayaan yang diinginkan untuk hasil penelitian. Semakin tinggi tingkat kepercayaan, semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.
  • Kesalahan pengambilan sampel: Margin kesalahan yang dapat diterima dalam hasil penelitian. Semakin kecil kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan, semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.
  • Variabilitas populasi: Variabilitas populasi yang dipelajari. Semakin besar variabilitas, semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.

Formula Ukuran Sampel

Rumus umum untuk menghitung ukuran sampel adalah:

n = (Z^2

  • p
  • q) / (e^2)

di mana:

  • n adalah ukuran sampel
  • Z adalah skor-z yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan
  • p adalah proporsi populasi yang memiliki karakteristik yang diinginkan
  • q adalah 1
    – p
  • e adalah kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan

Ilustrasi Perhitungan Ukuran Sampel

Misalnya, peneliti ingin menentukan ukuran sampel untuk survei yang meneliti preferensi merek di antara konsumen. Tingkat kepercayaan yang diinginkan adalah 95%, kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan adalah 5%, dan proporsi populasi yang diperkirakan memiliki preferensi merek tertentu adalah 0,5.

Menggunakan rumus di atas:

n = (1,96^2

  • 0,5
  • 0,5) / (0,05^2) = 384,16

Oleh karena itu, ukuran sampel yang diperlukan adalah 385.

Kesalahan Pengambilan Sampel

Dalam penelitian, pengambilan sampel yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan yang berdampak pada validitas hasil penelitian. Kesalahan pengambilan sampel dapat dibagi menjadi dua kategori utama: kesalahan pengambilan sampel acak dan kesalahan sistematis.

Kesalahan Pengambilan Sampel Acak

Kesalahan pengambilan sampel acak terjadi ketika sampel tidak mewakili keseluruhan populasi karena faktor acak. Hal ini dapat terjadi karena proses pengambilan sampel yang tidak acak atau karena ukuran sampel yang terlalu kecil.

Kesalahan Sistematis

Kesalahan sistematis terjadi ketika terdapat bias dalam proses pengambilan sampel yang mengarah pada sampel yang tidak mewakili keseluruhan populasi. Bias ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti metode pengambilan sampel yang tidak tepat atau karakteristik populasi yang tidak terdistribusi secara merata.

Contoh Kesalahan Pengambilan Sampel

  • Kesalahan pengambilan sampel acak: Mengambil sampel dari daftar telepon ketika populasi yang diteliti mencakup orang-orang yang tidak memiliki telepon.
  • Kesalahan sistematis: Menggunakan metode pengambilan sampel berbasis kuota yang tidak mempertimbangkan karakteristik populasi secara akurat.

Ringkasan Terakhir

Dengan memahami perbedaan antara populasi dan sampel, peneliti dapat merancang studi yang efektif dan representatif. Sampel yang dipilih dengan cermat memberikan dasar untuk menggeneralisasi temuan penelitian ke seluruh populasi, memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dan berdasarkan bukti.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa perbedaan antara populasi dan sampel?

Populasi adalah seluruh kelompok individu yang menjadi subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan.

Mengapa penting menggunakan sampel yang representatif?

Sampel yang representatif memastikan bahwa temuan penelitian dapat digeneralisasi ke seluruh populasi, meningkatkan akurasi dan keandalan hasil.

Apa saja jenis-jenis metode pengambilan sampel?

Metode pengambilan sampel meliputi pengambilan sampel acak, sistematis, stratifikasi, dan purposive, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

Apa saja kesalahan umum dalam pengambilan sampel?

Kesalahan pengambilan sampel meliputi kesalahan pengambilan sampel acak (variasi alami dalam sampel) dan kesalahan sistematis (bias yang diperkenalkan oleh desain atau metode pengambilan sampel).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait