Contoh Resep Pulvis Dan Perhitungannya

Made Santika March 19, 2024

Pulvis, atau serbuk, merupakan bentuk sediaan farmasi yang terdiri dari campuran bahan obat yang dihaluskan. Dalam pembuatan pulvis, perhitungan yang tepat sangat penting untuk memastikan dosis yang akurat dan efektivitas terapeutik. Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif tentang contoh resep pulvis dan perhitungannya.

Berbagai jenis pulvis, seperti antasida dan laksatif, memiliki komposisi dan kegunaan yang berbeda. Memahami prinsip dasar pembuatan pulvis, termasuk bahan dan peralatan yang digunakan, akan membekali praktisi farmasi dengan pengetahuan yang diperlukan untuk meracik pulvis secara efektif.

Pengertian Pulvis

resep pulvis sediaan penulisan serbuk farmasi obat lengkap produktif kesehatan macam

Pulvis adalah bentuk sediaan obat padat, kering, dan terbagi halus yang dibuat dengan menggiling atau menghancurkan obat menjadi partikel-partikel kecil. Tujuan utama penggunaan pulvis dalam farmasi adalah untuk:

  • Meningkatkan luas permukaan obat, sehingga meningkatkan laju disolusi dan penyerapan.
  • Memudahkan pencampuran dan penyatuan obat dengan bahan-bahan lain.
  • Meningkatkan stabilitas dan umur simpan obat.
  • Menyediakan dosis yang tepat dan akurat.

Jenis-jenis Pulvis

Beberapa jenis pulvis yang umum digunakan dalam farmasi antara lain:

  • Pulvis Simpleks: Terbuat dari satu bahan obat yang digiling halus.
  • Pulvis Kompositus: Terbuat dari dua atau lebih bahan obat yang digiling halus.
  • Pulvis Effervescens: Mengandung bahan asam dan basa yang bereaksi dalam air, menghasilkan gas karbon dioksida.
  • Pulvis Dentrifricius: Digunakan untuk membersihkan gigi dan gusi.
  • Pulvis Inhalasi: Dihirup ke dalam paru-paru untuk pengobatan penyakit pernapasan.

Bahan dan Peralatan Pembuatan Pulvis

Pembuatan pulvis memerlukan beberapa bahan dan peralatan khusus untuk memastikan kualitas dan efektivitas obat.

Bahan

  • Bahan aktif: Bahan obat yang akan diubah menjadi bentuk bubuk.
  • Bahan pengisi: Bahan inert yang digunakan untuk meningkatkan volume dan memudahkan penggilingan, seperti laktosa atau pati.
  • Bahan pengikat: Bahan yang membantu mengikat partikel obat dan bahan pengisi bersama-sama, seperti gelatin atau akasia.
  • Bahan pelincir: Bahan yang mengurangi gesekan dan mencegah pelekatan pada peralatan penggilingan, seperti talk atau magnesium stearat.

Peralatan

  • Mortar dan alu: Alat untuk menghancurkan dan menggiling bahan menjadi bubuk halus.
  • Penggilingan mekanis: Alat yang menggunakan pisau atau bola baja untuk menggiling bahan menjadi partikel yang sangat halus.
  • Ayakan: Alat untuk memisahkan partikel dengan ukuran tertentu.
  • Kapsul atau kertas gulung: Wadah untuk mengisi bubuk pulvis.

Cara Pembuatan Pulvis

Pembuatan pulvis melibatkan beberapa langkah, termasuk pencampuran bahan, penggilingan, dan penyaringan. Proses ini dapat dilakukan secara manual atau menggunakan peralatan mekanis.

Teknik Pencampuran

  • Mortar dan Pestle: Metode tradisional yang menggunakan mortar (wadah cekung) dan alu (alat penumbuk) untuk menghancurkan dan mencampur bahan.
  • Pengaduk Magnetik: Perangkat yang menggunakan batang pengaduk yang digerakkan secara magnetik untuk mencampur larutan atau suspensi.
  • Blender: Alat listrik yang menggunakan pisau berputar untuk memotong dan mencampur bahan menjadi partikel yang lebih kecil.

Teknik Penggilingan

  • Mortar dan Pestle: Digunakan untuk menggiling bahan menjadi bubuk halus dengan gerakan memutar alu.
  • Penggiling Bola: Mesin yang menggunakan bola logam atau keramik untuk menggiling bahan menjadi bubuk halus.
  • Penggiling Vibrasi: Perangkat yang menggunakan getaran untuk menggiling bahan menjadi bubuk halus.

Penyaringan

Setelah penggilingan, pulvis disaring untuk memisahkan partikel dengan ukuran yang berbeda. Proses ini dapat dilakukan menggunakan:

  • Ayakan: Alat yang menggunakan layar dengan ukuran lubang tertentu untuk menyaring partikel.
  • Penyaring Sentrifugal: Perangkat yang menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan partikel berdasarkan ukuran.

Perhitungan Pembuatan Pulvis

Pembuatan pulvis memerlukan perhitungan yang tepat untuk memastikan dosis dan efektivitas yang diinginkan. Perhitungan ini mempertimbangkan jumlah bahan, berat pasien, dan faktor lainnya.

Rumus Perhitungan

Rumus umum untuk menghitung jumlah bahan dalam pembuatan pulvis adalah:

Jumlah Bahan = Dosis yang Diinginkan × Berat Pasien × Faktor Konversi

Di mana:

  • Dosis yang Diinginkan: Dosis obat yang ingin diberikan per unit pulvis.
  • Berat Pasien: Berat pasien dalam kilogram.
  • Faktor Konversi: Faktor yang menyesuaikan satuan berat pasien dan dosis yang diinginkan.

Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan

Selain rumus di atas, beberapa faktor juga dapat mempengaruhi perhitungan pembuatan pulvis, antara lain:

  • Jenis obat: Obat yang berbeda memiliki dosis dan faktor konversi yang berbeda.
  • Usia pasien: Dosis obat dapat bervariasi tergantung pada usia pasien.
  • Kondisi medis pasien: Kondisi medis pasien dapat mempengaruhi dosis obat yang diperlukan.

Tabel Perhitungan

Tabel berikut memberikan contoh perhitungan pembuatan pulvis:

Obat Dosis yang Diinginkan Berat Pasien (kg) Faktor Konversi Jumlah Bahan
Parasetamol 500 mg 70 1 3500 mg
Ibuprofen 200 mg 60 0,5 600 mg

Contoh Resep Pulvis

Pulvis adalah bentuk sediaan farmasi yang dibuat dengan cara mencampurkan dan menghaluskan beberapa bahan obat menjadi bentuk serbuk halus. Pulvis dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti antasida, laksans, dan antidiare.

Resep Pulvis Antasida

Bahan Jumlah
Natrium bikarbonat 1 gram
Kalsium karbonat 1 gram
Magnesium hidroksida 0,5 gram

Dosis: 1-2 gram, 3-4 kali sehari

Indikasi: Untuk menetralkan asam lambung dan meredakan gejala maag.

Resep Pulvis Laksans

Bahan Jumlah
Sennosida 10 mg
Ekstrak buckthorn 50 mg
Natrium sitrat 200 mg

Dosis: 1-2 gram, sekali sehari

Indikasi: Untuk merangsang buang air besar dan mengatasi konstipasi.

Evaluasi Pulvis

Evaluasi kualitas pulvis sangat penting untuk memastikan keamanan, kemanjuran, dan keseragaman produk.

Uji Keseragaman Bobot

Uji keseragaman bobot mengukur variasi bobot antar unit pulvis. Kriteria penerimaan umumnya:

  • Tidak lebih dari 2 unit menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-rata
  • Tidak ada unit yang menyimpang lebih dari 15% dari bobot rata-rata

Uji Disolusi

Uji disolusi mengukur kecepatan dan tingkat pelepasan zat aktif dari pulvis dalam media pelarut. Kriteria penerimaan didasarkan pada persentase pelepasan yang diharapkan pada waktu tertentu:

  • Minimal 70% zat aktif harus dilepaskan dalam 30 menit untuk pulvis pelepasan cepat
  • Minimal 80% zat aktif harus dilepaskan dalam 60 menit untuk pulvis pelepasan diperpanjang

Akhir Kata

Dengan mengikuti prosedur pembuatan dan perhitungan yang tepat, apoteker dapat menghasilkan pulvis yang memenuhi standar kualitas dan memberikan hasil terapeutik yang optimal. Pemahaman tentang contoh resep pulvis dan perhitungannya sangat penting untuk praktik farmasi yang aman dan efektif.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa saja faktor yang mempengaruhi perhitungan pembuatan pulvis?

Faktor-faktornya meliputi dosis obat, ukuran partikel, sifat bahan obat, dan metode pencampuran.

Bagaimana cara mengevaluasi kualitas pulvis?

Kualitas pulvis dapat dievaluasi melalui uji keseragaman bobot, uji disolusi, dan pemeriksaan organoleptik.

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait