Dinding Dalam Bahasa Arab

Made Santika March 7, 2024

Dalam arsitektur Arab, dinding memegang peranan penting, baik sebagai penjaga privasi maupun penambah keindahan. Makna harfiahnya dalam bahasa Arab, “hithth”, merujuk pada penghalang fisik yang memisahkan dua ruang, sedangkan makna istilahnya mencakup konsep perlindungan, keamanan, dan batas.

Dinding Arab memiliki sejarah panjang yang telah membentuk karakteristik uniknya, menjadikannya elemen arsitektur yang kaya makna dan nilai estetika.

Pengertian Dinding dalam Bahasa Arab

dinding dalam bahasa arab

Secara harfiah, “dinding” dalam bahasa Arab disebut “الجدار” (al-jidar), yang berarti pembatas atau penghalang vertikal yang memisahkan dua ruang.

Dalam istilah arsitektur, “dinding” mengacu pada struktur vertikal yang berfungsi sebagai penutup, pembatas, atau penopang dalam sebuah bangunan. Kata “الجدار” juga dapat digunakan untuk menggambarkan tembok pertahanan atau pagar pembatas.

Contoh Kalimat

  • بنى الرجل جدارًا حول منزله لحمايته من اللصوص. (Ar-rajulu banaa jidaran haula manzilihi lihimaayatihi min al-lusuus.)
    (Pria itu membangun dinding di sekeliling rumahnya untuk melindunginya dari pencuri.)
  • الجدار الفاصل بين البلدين مرتفع جدًا. (Al-jidaru al-faasil bayna al-baladayni murtafi’un jiddan.)
    (Dinding pembatas antara kedua negara sangat tinggi.)

Jenis-jenis Dinding

Dalam arsitektur Arab, terdapat beragam jenis dinding yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis dinding yang umum ditemukan:

Dinding Batu

  • Terbuat dari batu alam, seperti batu kapur, batu pasir, atau granit.
  • Kokoh, tahan lama, dan memberikan insulasi yang baik.
  • Umumnya digunakan untuk bangunan tradisional, benteng, dan tembok kota.

Dinding Bata

  • Terbuat dari bata yang dibakar atau dijemur matahari.
  • Ringan dan mudah dibangun, namun tidak sekuat dinding batu.
  • Umumnya digunakan untuk bangunan perumahan, sekolah, dan rumah sakit.

Dinding Adobe

  • Terbuat dari campuran tanah liat, jerami, dan air yang dibentuk menjadi bata dan dijemur matahari.
  • Tahan panas dan kelembapan, namun rapuh dan rentan terhadap air.
  • Umumnya digunakan untuk bangunan di daerah beriklim kering, seperti di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dinding Plesteran

  • Terbuat dari campuran semen, pasir, dan air yang diaplikasikan pada permukaan dinding yang terbuat dari bahan lain.
  • Menyediakan permukaan yang halus dan rata, serta dapat dicat atau didekorasi.
  • Umumnya digunakan untuk bangunan modern, seperti gedung perkantoran, sekolah, dan rumah sakit.

Dinding Kaca

  • Terbuat dari panel kaca yang dipasang pada rangka logam atau kayu.
  • Memungkinkan masuknya cahaya alami dan memberikan kesan luas.
  • Umumnya digunakan untuk bangunan komersial, seperti kantor, toko, dan hotel.

Bahan Pembuatan Dinding

Dalam arsitektur Arab, dinding dibangun menggunakan berbagai bahan yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.

Batu Bata

  • Terbuat dari tanah liat yang dibentuk dan dibakar.
  • Keunggulan: Kuat, tahan lama, dan mudah dibentuk.
  • Kelemahan: Berat, rentan terhadap retak, dan dapat menyerap kelembapan.

Batu

  • Bahan alami yang berasal dari pertambangan.
  • Keunggulan: Sangat kuat, tahan lama, dan tahan api.
  • Kelemahan: Mahal, sulit dibentuk, dan dapat menyebabkan masalah kelembapan.

Kayu

  • Bahan alami yang berasal dari pohon.
  • Keunggulan: Ringan, mudah dibentuk, dan memberikan isolasi.
  • Kelemahan: Tidak tahan lama, rentan terhadap pembusukan dan serangga, serta dapat mudah terbakar.

Logam

  • Bahan yang berasal dari mineral atau bijih.
  • Keunggulan: Kuat, tahan lama, dan tahan api.
  • Kelemahan: Mahal, sulit dibentuk, dan dapat menyebabkan masalah korosi.

Kaca

  • Bahan yang berasal dari pasir yang dipanaskan.
  • Keunggulan: Memungkinkan cahaya masuk, tahan lama, dan mudah dibersihkan.
  • Kelemahan: Mahal, rentan terhadap pecah, dan dapat menyebabkan masalah privasi.

Teknik Pembuatan Dinding

Teknik pembuatan dinding tradisional Arab memiliki langkah-langkah yang sistematis dan unik, menghasilkan struktur dinding yang kokoh dan tahan lama.

Langkah-langkah Konstruksi

  1. Penyiapan Fondasi: Galian tanah dilakukan untuk membentuk dasar dinding. Fondasi yang kokoh sangat penting untuk menopang berat dinding.
  2. Pembuatan Batu Bata: Batu bata tanah liat dibuat dengan tangan atau menggunakan cetakan. Bentuk dan ukuran batu bata bervariasi tergantung pada wilayah dan tradisi setempat.
  3. Pemasangan Batu Bata: Batu bata disusun berlapis-lapis menggunakan campuran lumpur dan air sebagai perekat. Setiap lapisan dibiarkan mengering sebelum lapisan berikutnya ditambahkan.
  4. Pelapisan Dinding: Setelah dinding selesai dibangun, lapisan lumpur tipis diaplikasikan pada permukaannya untuk menghaluskan dan melindungi dinding dari cuaca.
  5. Plesteran Dinding: Sebagai langkah akhir, plester kapur atau tanah liat diaplikasikan pada dinding untuk memberikan lapisan pelindung tambahan dan tampilan estetis.

Fungsi dan Kegunaan Dinding

dinding dalam bahasa arab terbaru

Dalam arsitektur Arab, dinding memainkan peran penting dalam membentuk ruang, memberikan perlindungan, privasi, dan estetika.

Perlindungan

Dinding bertindak sebagai penghalang fisik, melindungi bangunan dari unsur-unsur alam, seperti angin, hujan, dan panas. Selain itu, dinding juga dapat memberikan keamanan dari penyusup dan serangan.

Privasi

Dinding tinggi menciptakan ruang pribadi di dalam bangunan, memisahkan area publik dari area pribadi. Hal ini sangat penting dalam budaya Arab, di mana privasi sangat dihargai.

Estetika

Dinding dapat menjadi elemen arsitektur yang menarik, menambahkan tekstur, warna, dan pola pada sebuah bangunan. Pola geometris yang rumit, ukiran, dan warna-warna cerah sering digunakan untuk menghiasi dinding, menjadikannya karya seni yang menonjol.

Dekorasi dan Ornamen Dinding

Dekorasi dan ornamen dinding merupakan aspek penting dalam arsitektur Arab. Berbagai teknik dan bahan digunakan untuk menciptakan estetika yang khas dan memperkaya ruang interior.

Pola dan Motif

  • Motif geometris: Pola berulang yang terdiri dari garis, segitiga, dan lingkaran, melambangkan kesatuan dan harmoni.
  • Motif bunga: Menggambarkan tanaman, bunga, dan sulur, melambangkan keindahan alam dan kemakmuran.
  • Motif kaligrafi: Menggunakan tulisan Arab untuk menghias dinding, mengungkapkan ayat-ayat Alquran atau kutipan sastra.

Bahan

  • Stuko: Campuran gipsum dan kapur, digunakan untuk membuat relief dan ukiran yang rumit.
  • Kaca patri: Kaca berwarna yang dirangkai menjadi panel dekoratif, menciptakan permainan cahaya dan warna yang indah.
  • Ubin keramik: Digunakan untuk membuat mozaik dan pola geometris yang berwarna-warni.

Teknik

  • Ukiran: Mengukir pola dan desain ke dalam dinding atau panel.
  • Inkrustasi: Menempatkan potongan bahan yang berbeda, seperti kaca atau batu, ke dalam dinding.
  • Lukisan: Menggunakan cat untuk menciptakan mural atau gambar dekoratif.

Dinding dalam Arsitektur Kontemporer

Dinding telah menjadi elemen penting dalam arsitektur sejak peradaban awal. Dalam arsitektur kontemporer, dinding terus memainkan peran penting, memberikan fungsi struktural, estetika, dan simbolik.

Pengaruh Dinding Arab pada Arsitektur Kontemporer

Dinding tradisional Arab telah memberikan pengaruh yang signifikan pada arsitektur kontemporer. Pola dan desain geometris yang rumit dari dinding Arab telah menginspirasi arsitek untuk menciptakan fasad bangunan yang unik dan menawan.

Contoh Bangunan Modern yang Menggabungkan Elemen Dinding Tradisional Arab

  • Burj Khalifa, Dubai: Menara tertinggi di dunia ini menampilkan fasad yang terinspirasi oleh pola muqarnas tradisional Arab.
  • Museum Louvre Abu Dhabi: Museum ini menampilkan dinding yang terinspirasi oleh pola bintang delapan titik yang ditemukan dalam arsitektur Islam.
  • Masjid Agung Sheikh Zayed, Abu Dhabi: Masjid ini menampilkan dinding marmer putih yang dihiasi dengan ukiran rumit yang mencerminkan gaya arsitektur Arab.

Akhir Kata

dinding dalam bahasa arab terbaru

Dinding Arab terus menginspirasi arsitektur kontemporer, dengan banyak bangunan modern yang menggabungkan elemen tradisional untuk menciptakan ruang yang bermakna dan estetis. Pengaruhnya yang bertahan lama merupakan bukti nilai abadi dari fitur arsitektur yang luar biasa ini.

Pertanyaan dan Jawaban

Apa perbedaan antara “hithth” dan “sur”?

“Hithth” merujuk pada dinding pembatas umum, sedangkan “sur” secara khusus mengacu pada dinding kota atau benteng yang tinggi dan kokoh.

Apa bahan yang paling umum digunakan untuk membangun dinding Arab?

Batu, bata tanah liat, dan bata batu pasir adalah bahan yang paling umum digunakan karena daya tahan dan ketersediaannya.

Bagaimana teknik dekorasi yang digunakan pada dinding Arab?

Dinding Arab sering dihiasi dengan ukiran, mosaik, dan ubin bermotif yang mencerminkan pengaruh budaya dan estetika Islam.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait