Dongeng Sangkuriang Bahasa Sunda Singkat

Made Santika March 20, 2024

Dongeng Sangkuriang merupakan legenda masyarakat Sunda yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kisah cinta terlarang yang tragis ini menjadi salah satu dongeng paling populer di Nusantara, sarat dengan pesan moral dan ajaran luhur.

Berlatar di masa lampau, dongeng Sangkuriang mengisahkan tentang seorang anak yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya sendiri. Konflik utama dalam cerita ini bermula dari pelanggaran tabu dan perkawinan sedarah, yang berujung pada konsekuensi mengerikan bagi tokoh-tokoh yang terlibat.

Ringkasan Dongeng Sangkuriang

Dongeng Sangkuriang adalah cerita rakyat Sunda yang mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang yang dikutuk oleh ibunya sendiri menjadi seekor harimau karena kesalahpahaman dan keangkuhannya.

Konflik utama dalam cerita ini terjadi ketika Sangkuriang tidak mengenali ibunya sendiri, Dayang Sumbi, dan berniat menikahinya. Dayang Sumbi kemudian memberikan dua syarat mustahil yang harus dipenuhi Sangkuriang, yaitu membuat sebuah danau dan perahu dalam waktu semalam.

Tokoh Utama

  • Sangkuriang: Anak laki-laki Dayang Sumbi yang dikutuk menjadi harimau.
  • Dayang Sumbi: Ibu Sangkuriang yang mengutuknya karena tidak mengenalnya.

Konflik dan Resolusi

Konflik utama dalam cerita ini adalah ketika Sangkuriang tidak mengenali ibunya sendiri dan berniat menikahinya. Dayang Sumbi kemudian memberikan dua syarat mustahil yang harus dipenuhi Sangkuriang, yaitu membuat sebuah danau dan perahu dalam waktu semalam.

Dengan bantuan para jin, Sangkuriang hampir menyelesaikan tugasnya. Namun, Dayang Sumbi menggunakan kesaktiannya untuk menggagalkan upaya Sangkuriang dengan membakar hutan dan membunyikan kentongan.

Akibatnya, Sangkuriang dikutuk menjadi harimau dan mengejar ibunya. Dayang Sumbi bersembunyi di dalam sebuah gua, dan Sangkuriang yang berubah menjadi harimau terus menjaganya sampai akhir hayatnya.

Tokoh dan Karakteristik

sunda bahasa dongeng pendek gagak hayang cerpen

Dongeng Sangkuriang menampilkan beberapa tokoh utama dengan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel yang menyajikan tokoh-tokoh tersebut beserta karakteristik dan peran mereka dalam cerita:

Nama Tokoh Karakteristik Peran dalam Cerita
Sangkuriang Pemburu yang tampan, kuat, dan pemberani Tokoh utama, anak yang durhaka kepada ibunya
Dayang Sumbi Ibu Sangkuriang, seorang wanita yang cantik dan baik hati Ibu yang dikhianati dan dikutuk oleh anaknya
Tumang Anjing peliharaan Dayang Sumbi Penjaga setia Dayang Sumbi yang menggagalkan rencana Sangkuriang
Patih Pemimpin desa tempat Dayang Sumbi tinggal Tokoh yang membantu Dayang Sumbi dalam menghadapi Sangkuriang

Latar dan Setting

dongeng sangkuriang bahasa sunda singkat

Dongeng Sangkuriang berlatar di sebuah desa terpencil pada zaman dahulu. Latar waktu yang digambarkan dalam cerita tidak spesifik, namun diperkirakan terjadi pada masa kerajaan Sunda kuno.

Latar tempat cerita ini adalah hutan lebat dan pegunungan yang mengelilingi desa. Hutan ini menjadi tempat tinggal Sangkuriang dan menjadi arena perburuannya. Pegunungan menjadi simbol tantangan yang harus dihadapi Sangkuriang dalam usahanya mempersunting Dayang Sumbi.

Pengaruh Latar

  • Latar waktu yang tidak spesifik memberikan kesan abadi dan universal pada cerita.
  • Hutan yang lebat menggambarkan tantangan dan bahaya yang dihadapi Sangkuriang.
  • Pegunungan yang tinggi melambangkan rintangan yang harus diatasi Sangkuriang untuk mencapai tujuannya.

Pesan Moral dan Ajaran

Dongeng Sangkuriang sarat akan pesan moral dan ajaran yang berharga. Cerita ini mengisahkan tentang pentingnya menghormati orang tua, menaati perintah, dan menerima konsekuensi dari tindakan sendiri.

Menghormati Orang Tua

Salah satu pesan moral utama dalam dongeng ini adalah pentingnya menghormati orang tua. Sangkuriang, tokoh utama dalam cerita, gagal menghormati ibunya. Ia menolak permintaan ibunya untuk tidak berburu di hutan larangan, yang mengakibatkan konsekuensi fatal.

Menaati Perintah

Dongeng Sangkuriang juga mengajarkan pentingnya menaati perintah. Sangkuriang melanggar perintah ibunya dengan berburu di hutan larangan, yang menyebabkan kutukan yang mengubahnya menjadi batu.

Menerima Konsekuensi

Cerita ini menekankan pentingnya menerima konsekuensi dari tindakan sendiri. Sangkuriang harus menerima kenyataan bahwa ia berubah menjadi batu karena melanggar perintah ibunya.

Versi dan Variasi Dongeng

cerita rakyat perahu tangkuban sangkuriang dongeng gunung jawa sunda singkat nusantara dayang sumbi teks barat populer pengantar dijadikan tidur sering

Dongeng Sangkuriang memiliki berbagai versi dan variasi yang tersebar di seluruh Nusantara. Versi-versi ini memiliki kesamaan dalam alur cerita utama, tetapi terdapat perbedaan dalam detail dan penokohan.

Salah satu versi yang populer adalah versi Jawa Barat, di mana Sangkuriang digambarkan sebagai anak laki-laki yang lahir dari hubungan terlarang antara Dayang Sumbi dan Tumang. Dalam versi ini, Dayang Sumbi mengusir Sangkuriang setelah mengetahui identitasnya, dan Sangkuriang bersumpah untuk membalas dendam dengan membunuh ibunya.

Versi Lain

  • Versi Sunda: Sangkuriang digambarkan sebagai seorang pemuda tampan yang jatuh cinta pada ibunya sendiri, Dayang Sumbi.
  • Versi Bali: Sangkuriang adalah seorang raksasa yang jatuh cinta pada seorang putri cantik bernama Dewi Danu.
  • Versi Melayu: Sangkuriang adalah seorang pangeran yang dikutuk menjadi seekor anjing oleh ibunya.

Adaptasi Dongeng

sunda bahasa sangkuriang memakai dongeng ringkasan singkat

Dongeng Sangkuriang telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk karya seni, termasuk film, drama, dan karya seni lainnya. Adaptasi ini menafsirkan dan mengubah cerita aslinya dengan cara yang berbeda, sehingga memberikan perspektif dan wawasan baru.

Film

  • Sangkuriang (1926): Film bisu pertama yang diproduksi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
  • Sangkuriang (1951): Film yang disutradarai oleh D. Djajakusuma dan dibintangi oleh Bambang Hermanto dan Rukmini.
  • Legenda Sangkuriang (1980): Film animasi yang diproduksi oleh PPFN.
  • Sangkuriang (2019): Film animasi yang diproduksi oleh MD Animation.

Drama

  • Sangkuriang (1923): Drama panggung yang ditulis oleh Andjar Asmara.
  • Sangkuriang (1970): Drama televisi yang disutradarai oleh Teguh Karya.
  • Sangkuriang (1995): Drama musikal yang diproduksi oleh Teater Koma.

Karya Seni Lainnya

  • Lukisan “Sangkuriang” (1941) oleh Affandi.
  • Patung “Sangkuriang” (1973) oleh Edhi Sunarso.
  • Novel “Sangkuriang: Sebuah Dongeng Sunda” (2000) oleh Ajip Rosidi.

Adaptasi-adaptasi ini menafsirkan cerita Sangkuriang dengan cara yang berbeda. Beberapa adaptasi lebih dekat dengan cerita aslinya, sementara yang lain lebih modern dan mengusung tema-tema kontemporer. Adaptasi-adaptasi ini membantu melestarikan dan memperkenalkan dongeng Sangkuriang kepada generasi baru.

Pengaruh Budaya

Dongeng Sangkuriang merupakan cerita rakyat yang kaya akan pengaruh budaya Sunda. Kisah ini mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan kepercayaan masyarakat Sunda.

Nilai-nilai Sunda

  • Kesabaran: Sangkuriang menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menuruti perintah ibunya, meskipun ia merasa marah dan kecewa.
  • Kesetiaan: Dayang Sumbi tetap setia pada janjinya, meskipun itu berarti mengorbankan nyawanya.
  • Hormat kepada Orang Tua: Sangkuriang melanggar larangan ibunya, menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang tuanya.

Tradisi Sunda

  • Upacara Sesajen: Dayang Sumbi mempersembahkan sesajen kepada para dewa untuk meminta bantuan.
  • Perkawinan Adat: Kisah ini menggambarkan tradisi perkawinan adat Sunda, di mana orang tua memiliki peran penting dalam menentukan jodoh anak-anaknya.

Kepercayaan Sunda

  • Kepercayaan pada Kekuatan Alam: Gunung Tangkuban Perahu dipercaya sebagai simbol kekuatan alam yang luar biasa.
  • Kepercayaan pada Reinkarnasi: Sangkuriang dipercaya bereinkarnasi sebagai seekor anjing.

Dampak Dongeng pada Masyarakat

Dongeng Sangkuriang memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat Sunda, membentuk kepercayaan, nilai, dan praktik budaya mereka.

Pengaruh pada Kepercayaan dan Nilai

Dongeng ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti kesabaran, ketekunan, dan menghormati orang tua. Tokoh Dayang Sumbi digambarkan sebagai ibu yang penyayang dan sabar, sementara Sangkuriang digambarkan sebagai anak yang impulsif dan tidak taat. Kontras ini menekankan pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi kesulitan.Selain

itu, dongeng ini juga menanamkan kepercayaan pada kekuatan gaib dan pentingnya menghormati alam. Tokoh Dayang Sumbi memiliki kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi bunga teratai, sementara Sangkuriang mampu mengubah dirinya menjadi harimau. Cerita ini menunjukkan bahwa kekuatan gaib dapat membantu orang mengatasi kesulitan, tetapi juga dapat digunakan untuk tujuan yang jahat.

Pengaruh pada Praktik Budaya

Dongeng Sangkuriang juga telah memengaruhi praktik budaya masyarakat Sunda. Salah satu contohnya adalah tradisi “ngalaksa”, yaitu mencari air dari tujuh sumber mata air berbeda. Tradisi ini diyakini berasal dari kisah Dayang Sumbi yang mencari air untuk menyembuhkan penyakit anaknya.Selain itu, dongeng ini juga memengaruhi ritual “nyunda”, yaitu upacara adat yang dilakukan untuk meminta pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Ritual ini diyakini berasal dari penyesalan Sangkuriang setelah membunuh ibunya.

Simpulan Akhir

Dongeng Sangkuriang mengajarkan tentang pentingnya menghormati orang tua, menaati aturan adat, dan menghindari perbuatan dosa. Kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan pelanggaran terhadap nilai-nilai luhur akan berujung pada penderitaan.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa pesan moral utama dalam dongeng Sangkuriang?

Pesan moral utama dalam dongeng Sangkuriang adalah pentingnya menghormati orang tua, menaati aturan adat, dan menghindari perbuatan dosa.

Siapa tokoh utama dalam dongeng Sangkuriang?

Tokoh utama dalam dongeng Sangkuriang adalah Sangkuriang, seorang anak yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya sendiri.

Apa latar waktu dan tempat dongeng Sangkuriang?

Latar waktu dan tempat dongeng Sangkuriang tidak disebutkan secara pasti, namun diperkirakan terjadi pada masa lampau di wilayah Jawa Barat.

Apa versi lain dari dongeng Sangkuriang?

Terdapat beberapa versi dongeng Sangkuriang, seperti versi Jawa dan versi Sunda. Versi Sunda lebih populer dan dikenal luas.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait