Dwarawati Iku Negarane Sapa

Made Santika March 8, 2024

Di jantung Semenanjung Indochina, terdapat sebuah kerajaan Hindu yang pernah berjaya pada masa lampau, meninggalkan jejak sejarah yang kaya dan mempesona. Kerajaan Dwarawati, yang berarti “Kota Gerbang”, berkembang pesat di wilayah yang kini menjadi Thailand bagian utara dan barat daya Laos.

Kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran budaya India di Asia Tenggara, menjadi pusat perdagangan dan pertukaran budaya antara kerajaan-kerajaan besar di wilayah tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah, budaya, dan warisan Kerajaan Dwarawati yang telah lama hilang.

Sejarah Dwarawati

Kerajaan Dwarawati adalah kerajaan bercorak Buddha yang pernah berdiri di wilayah Thailand tengah dari abad ke-6 hingga ke-12 Masehi. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.

Dwarawati berkembang pesat di bawah pengaruh Kerajaan Mon dari Dvaravati di Burma. Hubungan dagang dan budaya yang erat antara kedua kerajaan ini menyebabkan penyebaran bahasa Mon, seni, dan arsitektur di Dwarawati.

Asal-usul Kerajaan Dwarawati

Asal-usul pasti Kerajaan Dwarawati masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Beberapa teori menyatakan bahwa kerajaan ini didirikan oleh sekelompok pedagang Mon yang bermigrasi dari Burma, sementara teori lainnya berpendapat bahwa Dwarawati merupakan kelanjutan dari kerajaan sebelumnya di wilayah tersebut.

Kronologi Sejarah Dwarawati

  • Abad ke-6 Masehi: Pendirian Kerajaan Dwarawati
  • Abad ke-7-8 Masehi: Periode keemasan Dwarawati, ditandai dengan berkembangnya perdagangan, seni, dan budaya
  • Abad ke-9-10 Masehi: Periode kemunduran Dwarawati, akibat serangan dari kerajaan tetangga dan perubahan jalur perdagangan
  • Abad ke-12 Masehi: Kejatuhan Kerajaan Dwarawati, kemungkinan besar akibat penaklukan oleh Kerajaan Khmer

Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Dwarawati

  • Pengaruh Kerajaan Mon: Dwarawati sangat dipengaruhi oleh budaya dan bahasa Mon, yang menyebabkan penyebaran agama Buddha dan perkembangan seni rupa.
  • Lokasi Strategis: Kerajaan Dwarawati terletak di jalur perdagangan penting antara India dan Tiongkok, yang memungkinkannya berkembang pesat melalui perdagangan.
  • Pertanian yang Subur: Wilayah Dwarawati memiliki tanah yang subur untuk pertanian, yang menyediakan sumber daya yang cukup untuk mendukung pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi.
  • Stabilitas Politik: Kerajaan Dwarawati menikmati stabilitas politik yang relatif selama periode keemasannya, yang memungkinkan perkembangan seni, budaya, dan perdagangan.

Wilayah dan Batas Dwarawati

Dwarawati adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang terletak di wilayah Thailand tengah pada abad ke-6 hingga ke-11 Masehi. Wilayahnya meliputi lembah Sungai Chao Phraya dan beberapa daerah sekitarnya.

Batas Wilayah

Batas-batas wilayah Dwarawati masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan, namun secara umum diperkirakan meliputi wilayah berikut:

Utara

Pegunungan Phetchabun

Selatan

Teluk Thailand

Timur

Sungai Mekong

Barat

Sungai Ping

Kota-kota Utama dan Wilayah yang Dikuasai

Dwarawati memiliki beberapa kota utama, antara lain:

Kota Wilayah
Nakhon Pathom Lembah Sungai Chao Phraya
U Thong Lembah Sungai Chao Phraya
Suphanburi Lembah Sungai Chao Phraya
Lopburi Lembah Sungai Chao Phraya
Phitsanulok Wilayah utara

Budaya dan Agama Dwarawati

Budaya dan agama Dwarawati sangat dipengaruhi oleh India, yang tercermin dalam seni, arsitektur, dan praktik keagamaan mereka.

Pengaruh Budaya India

Pengaruh budaya India terlihat pada patung dan relief yang menggambarkan dewa dan dewi Hindu, seperti Wisnu, Siwa, dan Dewi Tara. Pengaruh ini juga terlihat pada penggunaan aksara Pallawa dalam prasasti Dwarawati.

Praktik Keagamaan

Dwarawati menganut agama Hindu-Buddha, dengan mayoritas penduduknya mengikuti ajaran Mahayana. Candi-candi yang ditemukan di situs Dwarawati menunjukkan bukti praktik keagamaan ini, seperti patung Buddha dan Bodhisattva.

Seni dan Arsitektur

Seni dan arsitektur Dwarawati menunjukkan perpaduan pengaruh India dan lokal. Stupa dan candi dibangun dengan gaya India, sementara patung dan relief menampilkan fitur khas Dwarawati. Patung Buddha dan Bodhisattva sering digambarkan dengan gaya yang realistis dan elegan.

Kehidupan Sosial dan Ekonomi Dwarawati

dwarawati iku negarane sapa terbaru

Masyarakat Dwarawati memiliki struktur sosial yang kompleks dengan hierarki yang jelas. Kelas sosial teratas terdiri dari keluarga kerajaan dan bangsawan, diikuti oleh kelas menengah yang terdiri dari pedagang, pengrajin, dan petani, dan kelas bawah yang terdiri dari buruh dan budak.

Kegiatan Ekonomi

  • Pertanian: Masyarakat Dwarawati terutama bergantung pada pertanian sebagai sumber mata pencaharian mereka. Mereka menanam padi, buah-buahan, dan sayuran.
  • Perdagangan: Dwarawati adalah pusat perdagangan penting, berkat lokasinya yang strategis di jalur perdagangan laut antara India dan Cina. Mereka memperdagangkan barang-barang seperti gading, emas, perak, dan rempah-rempah.
  • Kerajinan: Pengrajin Dwarawati terkenal dengan keterampilan mereka dalam membuat perhiasan, tembikar, dan tekstil.

Bukti Arkeologis

Bukti arkeologis dari situs-situs Dwarawati mendukung deskripsi kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Penggalian telah mengungkapkan struktur hierarkis kota, dengan istana kerajaan di pusatnya dan daerah perumahan di sekitarnya.

Temuan arkeologis juga menunjukkan bahwa masyarakat Dwarawati memiliki sistem irigasi yang maju, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan hasil pertanian. Selain itu, penemuan koin, timbangan, dan meterai menunjukkan adanya kegiatan perdagangan yang signifikan.

Hubungan Luar Negeri Dwarawati

Dwarawati memiliki hubungan diplomatik dengan beberapa kerajaan dan negara di Asia Tenggara. Hubungan ini mencakup pertukaran budaya, perdagangan, dan aliansi politik.

Kerajaan yang menjalin hubungan dengan Dwarawati antara lain:

  • Sriwijaya
  • Majapahit
  • Champa
  • Khmer
  • Sailendra

Hubungan Dwarawati dengan negara-negara lain juga mencakup perdagangan. Dwarawati mengekspor hasil bumi seperti beras, rempah-rempah, dan gading, serta mengimpor barang-barang seperti keramik, kain, dan logam.

Selain itu, Dwarawati juga menjalin hubungan budaya dengan negara-negara lain. Hal ini terlihat dari pengaruh budaya India yang kuat dalam seni dan arsitektur Dwarawati.

Penurunan dan Kehancuran Dwarawati

Kerajaan Dwarawati mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh karena berbagai faktor. Faktor-faktor ini mencakup perubahan lingkungan, tekanan dari kerajaan tetangga, dan pergolakan internal.

Faktor-faktor Penurunan

  • Perubahan Lingkungan: Perubahan iklim dan penggundulan hutan menyebabkan kekeringan dan banjir, yang merusak pertanian dan mengganggu jalur perdagangan.
  • Tekanan dari Kerajaan Tetangga: Kerajaan Sriwijaya dan Khmer yang kuat memberikan tekanan militer dan ekonomi pada Dwarawati, menghambat perkembangan dan stabilitasnya.
  • Pergolakan Internal: Perebutan kekuasaan dan konflik internal melemahkan Kerajaan Dwarawati dari dalam, membuatnya rentan terhadap serangan luar.

Proses Keruntuhan

Keruntuhan Kerajaan Dwarawati terjadi secara bertahap. Tekanan yang terus-menerus dari kerajaan tetangga dan pergolakan internal menyebabkan melemahnya otoritas kerajaan dan hilangnya wilayah. Pada abad ke-13, Dwarawati menjadi negara bawahan Kerajaan Khmer, dan akhirnya runtuh pada abad ke-14.

Bukti Arkeologis

Bukti arkeologis mendukung teori tentang penurunan dan kehancuran Dwarawati. Penggalian telah menemukan bukti kekeringan dan banjir, serta tanda-tanda penjarahan dan pertempuran. Selain itu, penurunan jumlah artefak dan monumen menunjukkan kemunduran ekonomi dan budaya.

Warisan Dwarawati

Keberadaan Kerajaan Dwarawati meninggalkan warisan budaya dan sejarah yang signifikan bagi daerah sekitarnya. Pengaruhnya masih terlihat dalam situs arkeologi, artefak, dan tradisi yang terus berlanjut hingga saat ini.

Situs Arkeologi dan Artefak

  • Kota Kuno Nakhon Pathom: Bekas ibu kota Dwarawati, situs ini memiliki reruntuhan istana, kuil, dan benteng.
  • Kuil Wat Sri Chum: Kuil Buddha yang berisi stupa megah dan patung Buddha berlapis emas.
  • Artefak Keramik: Keramik khas Dwarawati, dikenal dengan glasir hijau dan pola bunga, ditemukan di seluruh wilayah.

Pengaruh Budaya

Dwarawati berperan penting dalam penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. Kerajaan ini juga mengembangkan sistem penulisan Mon, yang kemudian diadopsi oleh negara-negara tetangga.

Tradisi yang Berlanjut

Beberapa tradisi Dwarawati masih dipraktikkan hingga saat ini, seperti:

  • Seni Ukir Kayu: Tradisi ukir kayu yang rumit, yang terlihat pada kuil dan rumah tradisional.
  • Tarian Klasik: Tarian tradisional yang diwarisi dari Kerajaan Dwarawati, menampilkan gerakan yang anggun dan kostum yang rumit.

Kesimpulan

dwarawati iku negarane sapa

Kejayaan Dwarawati meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Thailand dan Laos modern. Situs arkeologi yang luas, artefak yang terawat dengan baik, dan pengaruh budaya yang berkelanjutan terus memberikan kesaksian tentang kemegahan kerajaan Hindu ini. Dwarawati berdiri sebagai pengingat akan kekayaan dan keragaman peradaban kuno Asia Tenggara, sebuah kisah tentang kemakmuran, pertukaran budaya, dan akhirnya kejatuhan.

Jawaban yang Berguna

Apa arti dari nama Dwarawati?

Dwarawati berarti “Kota Gerbang” dalam bahasa Sanskerta.

Di mana letak Kerajaan Dwarawati?

Dwarawati terletak di wilayah yang sekarang menjadi Thailand bagian utara dan barat daya Laos.

Apa agama yang dianut di Dwarawati?

Masyarakat Dwarawati menganut agama Hindu, dengan pengaruh kuat dari India.

Apa yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Dwarawati?

Kemunduran Dwarawati disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk perubahan iklim, perang dengan kerajaan tetangga, dan pergeseran jalur perdagangan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait