Geger Artinya Bahasa Jawa

Made Santika March 7, 2024

Kata “geger” dalam bahasa Jawa memiliki makna yang beragam, mulai dari keributan hingga kegemparan. Kata ini memiliki asal-usul yang menarik dan digunakan dalam berbagai konteks dalam masyarakat Jawa.

Asal-usul kata “geger” berasal dari kata dasar “gegar” yang berarti bergetar atau berguncang. Dalam perkembangannya, kata “geger” mengalami perluasan makna sehingga dapat merujuk pada situasi yang menimbulkan kegaduhan atau kehebohan.

Arti Kata Geger dalam Bahasa Jawa

geger artinya bahasa jawa

Kata “geger” dalam bahasa Jawa memiliki arti “kehebohan” atau “kekacauan”. Kata ini berasal dari kata dasar “ger” yang berarti “bergerak” atau “bergetar”. Dalam konteks bahasa Jawa, “geger” digunakan untuk menggambarkan situasi yang riuh, kacau, atau menimbulkan kegaduhan.

Contoh Kalimat

Berikut ini adalah contoh kalimat dalam bahasa Jawa yang menggunakan kata “geger”:

  • “Desa iki geger amarga ana wong mati dibunuh.” (Desa ini geger karena ada orang yang dibunuh.)
  • “Karo ketemu karo mantane, dhèwèké geger banget.” (Ketika bertemu dengan mantannya, dia sangat geger.)

Penggunaan Kata Geger dalam Konteks Berbeda

Kata “geger” dalam bahasa Jawa memiliki makna yang beragam dan dapat digunakan dalam berbagai konteks. Berikut adalah beberapa konteks penggunaan kata “geger” beserta contoh kalimatnya:

Konteks Kegaduhan

  • Desa itu geger setelah ditemukan mayat seorang warga.
  • Kerumunan geger saat terjadi ledakan di pusat kota.

Konteks Keadaan Tidak Biasa

  • Tahun ini cuaca sangat geger, banyak terjadi hujan lebat dan angin kencang.
  • Harga kebutuhan pokok geger menjelang hari raya.

Konteks Kekacauan

  • Pasar menjadi geger setelah terjadi kebakaran besar.
  • Keadaan di dalam rumah itu geger karena ditinggal pergi pemiliknya.

Konteks Keributan

  • Warga geger karena terjadi perkelahian antar tetangga.
  • Pertandingan sepak bola itu geger karena kericuhan yang terjadi di tribun.

Konteks Kehebohan

  • Penemuan harta karun membuat desa itu geger.
  • Kabar kedatangan selebriti membuat sekolah itu geger.

Geger dalam Tradisi dan Budaya Jawa

Kata “geger” memiliki hubungan yang erat dengan tradisi dan budaya Jawa. Dalam konteks ini, “geger” merujuk pada suatu keadaan atau situasi yang luar biasa, menggemparkan, atau menimbulkan perhatian luas.Kata “geger” banyak digunakan dalam kesenian, upacara, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.

Dalam kesenian, kata “geger” sering dijumpai dalam judul atau lirik lagu-lagu tradisional, seperti “Geger Menoreh” atau “Geger Pacitan”. Lagu-lagu ini menceritakan tentang peristiwa-peristiwa besar yang menggemparkan masyarakat Jawa pada zaman dahulu.Dalam upacara adat, kata “geger” digunakan untuk menggambarkan suasana yang khidmat dan penuh ketegangan.

Misalnya, dalam upacara pernikahan adat Jawa, terdapat prosesi “geger pengantin” yang merupakan momen ketika pengantin pria menjemput pengantin wanita. Prosesi ini diiringi dengan musik dan nyanyian yang menggelegar, menciptakan suasana yang meriah dan penuh kegembiraan.Dalam kehidupan sehari-hari, kata “geger” digunakan untuk menggambarkan peristiwa atau kejadian yang mengejutkan atau menghebohkan.

Misalnya, ketika terjadi bencana alam atau kecelakaan besar, masyarakat Jawa sering mengatakan “geger”. Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran yang meluas di masyarakat.Selain itu, kata “geger” juga digunakan dalam konteks yang lebih luas, seperti untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah atau politik yang menggemparkan.

Misalnya, “Geger Siliwangi” merujuk pada pemberontakan yang terjadi di Jawa Barat pada tahun 1948. Peristiwa ini menjadi salah satu peristiwa paling menggemparkan dalam sejarah Indonesia pada masa itu.

Ungkapan dan Peribahasa Berkaitan dengan Geger

Dalam bahasa Jawa, kata “geger” memiliki makna yang luas, mencakup kebisingan, kegaduhan, atau keributan. Berbagai ungkapan dan peribahasa memanfaatkan kata ini untuk menggambarkan situasi atau perilaku tertentu.

Ungkapan

  • Geger-gegeran: Bertindak berlebihan atau membuat kegaduhan tanpa alasan yang jelas.
  • Geger umbul-umbul: Keributan yang tidak berarti atau sia-sia.
  • Geger pasar: Situasi yang sangat riuh dan kacau.

Peribahasa

Geger podo mrana, anteng podo enteng. Artinya: Ramai sama ramai, tenang sama tenang.

Geger sapi ilang, bungkem sapi ketemu. Artinya: Ketika sesuatu hilang, orang berteriak-teriak, namun ketika ditemukan, mereka diam saja.

Ono geger ana gegodogan, ono udan ana banjir. Artinya: Ada keributan pasti ada sebabnya, ada hujan pasti ada banjirnya.

Geger dalam Media dan Masyarakat Modern

geguritan tema dalam pengertian ciri arti

Kata “geger” telah menjadi bagian integral dari leksikon media dan masyarakat modern di Jawa. Penggunaannya mencerminkan perubahan dan perkembangan signifikan dalam lanskap sosial dan budaya masyarakat Jawa.

Media Massa

Di media massa, “geger” sering digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang sensasional atau kontroversial yang menarik perhatian publik. Judul berita seperti “Geger Perselingkuhan Selebriti” atau “Geger Penemuan Mayat Misterius” menjadi umum. Penggunaan “geger” dalam konteks ini membangkitkan rasa ingin tahu dan sensasi, mendorong pembaca untuk mencari tahu lebih banyak tentang peristiwa tersebut.

Masyarakat

Dalam masyarakat Jawa, “geger” juga digunakan untuk menggambarkan situasi yang menimbulkan kegemparan atau kehebohan. Misalnya, “geger harga sembako naik” atau “geger kasus korupsi yang menggegerkan”. Penggunaan “geger” dalam konteks ini menunjukkan tingkat keparahan atau dampak dari suatu peristiwa pada masyarakat.

Perkembangan Masyarakat

Penggunaan kata “geger” dalam media dan masyarakat Jawa mencerminkan perubahan dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Masyarakat Jawa yang semakin terhubung dan melek media menjadi lebih sadar dan kritis terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Penggunaan “geger” membantu masyarakat untuk mengidentifikasi dan membahas isu-isu penting yang memengaruhi kehidupan mereka.

Penutup

geger artinya bahasa jawa terbaru

Kata “geger” telah menjadi bagian integral dari bahasa dan budaya Jawa. Penggunaannya yang luas dalam berbagai konteks mencerminkan kekayaan dan dinamika masyarakat Jawa. Kata ini terus digunakan dalam masyarakat modern, merefleksikan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa arti kata “geger” dalam bahasa Jawa?

Geger berarti keributan, kegemparan, atau kehebohan.

Apa contoh kalimat bahasa Jawa yang menggunakan kata “geger”?

“Desa iki lagi geger amarga ono maling.” (Desa ini sedang geger karena ada pencuri.)

Dalam konteks apa saja kata “geger” digunakan?

Kata “geger” digunakan dalam berbagai konteks, seperti peristiwa yang mengejutkan, berita yang menghebohkan, atau situasi yang menimbulkan kegaduhan.

Apa saja ungkapan atau peribahasa bahasa Jawa yang menggunakan kata “geger”?

“Geger kayak jogo pasar.” (Ribut seperti menjaga pasar.)

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait