Hadits Arbain merupakan kumpulan empat puluh hadits Nabi Muhammad ﷺ yang disusun oleh Imam Nawawi. Hadits Arbain ke-2 memegang kedudukan penting dalam Islam karena mengajarkan prinsip fundamental tentang iman dan ibadah.
Hadits ini berbunyi: “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pengertian Hadits Arbain ke-2
Hadits Arbain ke-2 merupakan salah satu hadits yang termasuk dalam kumpulan 40 hadits pilihan yang disusun oleh Imam An-Nawawi. Hadits ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam karena berisi ajaran-ajaran pokok dan fundamental agama Islam.
Penyusun Hadits Arbain ke-2
Penyusun Hadits Arbain ke-2 adalah Imam An-Nawawi (1233-1277 M), seorang ulama besar dari Damaskus, Suriah. Imam An-Nawawi menyusun Hadits Arbain ini sebagai pegangan praktis bagi umat Islam dalam menjalankan ajaran agama mereka.
Sejarah Penyusunan Hadits Arbain ke-2
Hadits Arbain ke-2 disusun oleh Imam An-Nawawi setelah melakukan seleksi yang cermat terhadap ribuan hadits yang ada. Imam An-Nawawi memilih hadits-hadits yang dianggap paling penting dan komprehensif dalam menjelaskan ajaran Islam.
Isi Hadits Arbain ke-2
Hadits Arbain ke-2 merupakan salah satu sabda Rasulullah SAW yang sangat terkenal dan banyak dikaji oleh para ulama. Hadits ini berisi pesan penting tentang keutamaan ilmu dan adab dalam menuntut ilmu.
Terjemahan Hadits Arbain ke-2 dalam Bahasa Latin
“Barang siapa menghendaki dunia, maka wajib baginya ilmu. Barang siapa menghendaki akhirat, maka wajib baginya ilmu. Dan barang siapa menghendaki keduanya, maka wajib baginya ilmu.”
Transliterasi Hadits Arbain ke-2 dalam Bahasa Latin
“Man aradal-dunya fa’alayhi bil-‘ilmi, wa man aradal-akhirah fa’alayhi bil-‘ilmi, wa man aradahuma fa’alayhi bil-‘ilmi.”
Makna dan Pesan Utama Hadits Arbain ke-2
Hadits Arbain ke-2 menekankan pentingnya ilmu dalam segala aspek kehidupan. Ilmu tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan duniawi, tetapi juga untuk kehidupan akhirat. Bagi orang yang menginginkan kesuksesan di dunia, maka ia wajib menuntut ilmu. Bagi orang yang menginginkan kebahagiaan di akhirat, maka ia juga wajib menuntut ilmu.
Dan bagi orang yang menginginkan keduanya, maka ia wajib menuntut ilmu.
Hadits ini juga mengajarkan adab dalam menuntut ilmu. Seorang penuntut ilmu harus memiliki niat yang ikhlas, yaitu untuk mencari ridha Allah SWT. Selain itu, seorang penuntut ilmu juga harus menghormati gurunya dan tidak boleh sombong dengan ilmunya.
Analisis Struktur Hadits Arbain ke-2
Hadits Arbain ke-2 memiliki struktur yang unik dan ringkas, yang berkontribusi pada maknanya yang mendalam. Struktur ini terdiri dari 21 kata, 7 kalimat, dan 125 huruf.
Pola Bahasa dan Retorika
Hadits Arbain ke-2 menggunakan bahasa yang lugas dan jelas, dengan pola bahasa yang sederhana dan berulang. Pengulangan kata “dunia” dan “akhirat” menciptakan efek penekanan dan kontras, menyoroti perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut. Penggunaan kalimat pendek dan langsung menambah urgensi dan dampak pada pesan.
Relevansi Struktur
Struktur ringkas Hadits Arbain ke-2 sangat penting untuk pemahaman maknanya. Bahasa yang lugas dan kalimat yang pendek memudahkan untuk diingat dan dipahami, memastikan bahwa pesan inti dapat dengan mudah disampaikan dan dihayati. Pengulangan dan kontras menciptakan penekanan pada perbedaan antara dunia dan akhirat, mengarahkan perhatian pendengar pada prioritas dan tujuan hidup yang sebenarnya.
Relevansi Hadits Arbain ke-2 dalam Kehidupan Sehari-hari
Hadits Arbain ke-2, yang berbunyi “Dunia ini adalah ladang akhirat”, memiliki relevansi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Hadits ini memberikan bimbingan dan arah untuk tindakan dan keputusan kita, serta membentuk karakter dan nilai-nilai moral kita.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan Hadits Arbain ke-2 dalam kehidupan sehari-hari:
Contoh Penerapan dalam Tindakan dan Keputusan
- Menyadari bahwa tindakan dan keputusan kita di dunia ini akan berdampak pada kehidupan kita di akhirat, mendorong kita untuk bertindak dengan integritas dan moralitas.
- Mengutamakan tujuan jangka panjang daripada kepuasan sesaat, karena kita tahu bahwa kesuksesan sejati terletak pada kehidupan setelah kematian.
- Bersikap dermawan dan membantu orang lain, karena kita tahu bahwa perbuatan baik kita akan dibalas di akhirat.
Bimbingan dalam Pembentukan Karakter dan Nilai-nilai Moral
- Menanamkan rasa syukur dan kerendahan hati, karena kita memahami bahwa semua yang kita miliki di dunia ini adalah sementara dan berasal dari Allah.
- Mendorong kita untuk menjadi orang yang bertanggung jawab dan disiplin, karena kita tahu bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan kita di akhirat.
- Membantu kita mengatasi godaan dan kesulitan, karena kita tahu bahwa kesulitan di dunia ini adalah ujian yang akan membawa pahala di akhirat.
Penutupan
Hadits Arbain ke-2 memberikan panduan yang berharga bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan yang saleh. Dengan mengikuti ajarannya, kita dapat memperkuat iman, meningkatkan akhlak, dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa tujuan disusunnya Hadits Arbain?
Untuk memudahkan umat Islam dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad ﷺ.
Siapa penyusun Hadits Arbain ke-2?
Imam Nawawi, seorang ulama Muslim yang hidup pada abad ke-13.
Apa makna dari “beriman kepada Allah dan Hari Akhir”?
Percaya sepenuhnya kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan meyakini bahwa akan ada hari perhitungan setelah kematian.
Apa hikmah dari anjuran untuk berkata baik atau diam?
Untuk menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat atau menyakiti orang lain.