Kata tidak baku pada kalimat tersebut adalah – Dalam dunia komunikasi, penggunaan bahasa yang tepat dan baku sangatlah penting. Namun, seringkali kita menjumpai penggunaan kata-kata tidak baku dalam kalimat, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Kata tidak baku adalah kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa baku yang telah ditetapkan.
Penggunaan kata tidak baku dapat berdampak negatif pada kualitas komunikasi dan mengurangi kredibilitas pembicara atau penulis. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengertian, penyebab, dan dampak penggunaan kata tidak baku serta cara mengubahnya menjadi kata baku.
Pengertian Kata Tidak Baku: Kata Tidak Baku Pada Kalimat Tersebut Adalah
Kata tidak baku merujuk pada kata-kata yang penggunaannya tidak sesuai dengan kaidah bahasa baku yang telah ditetapkan. Kata-kata ini umumnya digunakan dalam percakapan sehari-hari atau di kalangan tertentu, tetapi tidak diakui dalam penggunaan formal atau resmi.
Contoh kata tidak baku dan kata baku yang sesuai:
- nyampe (sampai)
- gimana (bagaimana)
- sepedah (sepeda)
- warung makan (rumah makan)
Penyebab Penggunaan Kata Tidak Baku
Penggunaan kata tidak baku dalam bahasa Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini meliputi pengaruh lingkungan, pendidikan, dan konteks penggunaan bahasa.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan bahasa seseorang. Orang yang tinggal di daerah di mana kata tidak baku banyak digunakan cenderung akan terbiasa menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan sehari-hari. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya paparan terhadap bahasa baku atau karena pengaruh dari teman sebaya dan masyarakat sekitar.
Pendidikan
Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kemampuan berbahasa seseorang. Kurangnya pendidikan atau pemahaman tentang tata bahasa Indonesia yang baik dapat menyebabkan penggunaan kata tidak baku. Orang yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal atau yang tidak mendapatkan pengajaran bahasa yang memadai cenderung akan menggunakan kata tidak baku dalam tulisan dan percakapan.
Kalimat “telur burung dibungkus oleh cangkang ketika” mengandung kata tidak baku “ketika”. Kata baku yang tepat adalah “saat” atau “pada saat”. Telur burung dibungkus oleh cangkang saat atau pada saat dikeluarkan dari tubuh induknya. Oleh karena itu, penggunaan kata “ketika” dalam kalimat tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa baku.
Konteks Penggunaan Bahasa
Konteks penggunaan bahasa juga dapat memengaruhi penggunaan kata tidak baku. Dalam situasi informal, seperti percakapan sehari-hari atau di media sosial, penggunaan kata tidak baku seringkali dapat diterima. Namun, dalam situasi formal, seperti dalam penulisan akademis atau pidato resmi, penggunaan kata baku sangat penting untuk menjaga kesantunan dan kredibilitas.
Dampak Penggunaan Kata Tidak Baku
Penggunaan kata tidak baku dapat berdampak negatif pada komunikasi, baik secara tertulis maupun lisan. Kata tidak baku dapat menimbulkan kesalahpahaman, mengurangi kredibilitas, dan menghambat komunikasi yang efektif.
Dampak Negatif pada Komunikasi Tertulis
- Menciptakan kesan tidak profesional dan kurangnya perhatian pada detail.
- Menyebabkan kesalahpahaman karena pembaca mungkin menafsirkan kata tidak baku secara berbeda.
- Mengurangi kredibilitas penulis karena menunjukkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan berbahasa.
Dampak Negatif pada Komunikasi Lisan
- Menghambat pemahaman karena pendengar mungkin tidak terbiasa dengan kata tidak baku.
- Menciptakan kesan negatif pada pendengar karena menunjukkan kurangnya pendidikan dan budaya.
- Mengurangi kredibilitas pembicara karena menunjukkan kurangnya kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Cara Mengidentifikasi Kata Tidak Baku
Kata tidak baku merupakan kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Untuk mengidentifikasi kata tidak baku, dapat dilakukan dengan cara membandingkannya dengan kata baku yang sesuai.
Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kata tidak baku:
Penggunaan Kamus
Kamus merupakan sumber referensi yang berisi daftar kata beserta maknanya. Dengan menggunakan kamus, kita dapat mengetahui apakah suatu kata termasuk kata baku atau tidak.
Kata tidak baku pada kalimat tersebut adalah “di”. Penggunaan kata depan “di” yang benar adalah “di dalam” atau “di atas”. Tempat penyimpanan abu jenazah Ken Arok di Candi Kagenengan, Singosari, Malang, Jawa Timur, terletak di dalam kompleks candi tersebut. Kata tidak baku lainnya dalam kalimat tersebut adalah “dari”, yang seharusnya “daripada”.
Pemeriksaan Ejaan
Ejaan yang salah dapat menjadi indikasi bahwa suatu kata tidak baku. Misalnya, kata “bener” merupakan kata tidak baku karena ejaan yang benar adalah “benar”.
Penggunaan Tata Bahasa
Tata bahasa yang tidak sesuai dapat menyebabkan penggunaan kata yang tidak baku. Misalnya, kata “lagi” yang digunakan sebagai kata keterangan waktu tidak baku karena seharusnya menggunakan kata “sedang”.
Kata tidak baku pada kalimat tersebut adalah indikator ketidakobjektifan. Sebaliknya, contoh kalimat objektif dalam bahasa Inggris menghindari penggunaan kata tidak baku untuk mempertahankan nada netral dan faktual. Dengan demikian, kata tidak baku dalam kalimat tersebut dapat mengaburkan makna yang dimaksudkan dan mengurangi kredibilitas penyampaian informasi.
Penggunaan Istilah Teknis
Dalam bidang tertentu, terdapat istilah teknis yang tidak umum digunakan dalam bahasa sehari-hari. Penggunaan istilah teknis yang tidak tepat dapat menjadi indikasi bahwa suatu kata tidak baku.
Perbandingan dengan Kata Baku
Dengan membandingkan suatu kata dengan kata baku yang sesuai, kita dapat mengetahui apakah kata tersebut termasuk kata tidak baku atau tidak. Misalnya, kata “ngerti” merupakan kata tidak baku karena kata baku yang sesuai adalah “mengerti”.
Cara Mengubah Kata Tidak Baku menjadi Baku
Mengubah kata tidak baku menjadi baku merupakan proses penting dalam penulisan formal. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Penggunaan kata baku menunjukkan penguasaan bahasa yang baik dan profesionalisme dalam menulis.
Mengidentifikasi Kata Tidak Baku
Langkah pertama dalam mengubah kata tidak baku menjadi baku adalah mengidentifikasi kata-kata tersebut. Kata tidak baku biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ditulis dengan ejaan yang salah
- Menggunakan kata serapan yang belum dibakukan
- Menggunakan kata daerah atau slang
- Menggunakan kata yang tidak sesuai dengan konteks
Cara Mengubah Kata Tidak Baku menjadi Baku
Setelah kata tidak baku teridentifikasi, dapat diubah menjadi kata baku dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Mencari kata baku yang sesuai di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Mengganti kata tidak baku dengan kata baku
- Memeriksa kembali ejaan dan tata bahasa untuk memastikan kebenaran
Contoh Perubahan Kata Tidak Baku menjadi Baku
Berikut adalah beberapa contoh perubahan kata tidak baku menjadi baku:
Kata Tidak Baku | Kata Baku |
---|---|
nyokap | ibu |
hape | ponsel |
gue | saya |
Contoh Kalimat dengan Kata Tidak Baku
Kata tidak baku merupakan kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa baku dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan kata tidak baku dapat menyebabkan kesalahpahaman atau kesan yang kurang baik dalam komunikasi formal.
Kalimat dengan Kata Tidak Baku
- Saya gakbisa datang ke acara itu.
- Dia ngomongkasar banget.
- Mereka nyaritempat tinggal baru.
- Mobilnya mogokdi tengah jalan.
- Saya malesmengerjakan tugas ini.
Kata tidak baku yang digunakan dalam kalimat di atas dapat diganti dengan kata baku sebagai berikut:
- Saya tidakbisa datang ke acara itu.
- Dia berbicarakasar banget.
- Mereka mencaritempat tinggal baru.
- Mobilnya rusakdi tengah jalan.
- Saya malasmengerjakan tugas ini.
Pentingnya Menggunakan Kata Baku
Penggunaan kata baku dalam komunikasi formal sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, kata baku menunjukkan profesionalisme dan kredibilitas. Ketika seseorang menggunakan kata baku, mereka menunjukkan bahwa mereka menghormati audiens mereka dan bahwa mereka peduli dengan kualitas komunikasi mereka.
Meningkatkan Kualitas Tulisan
- Konsistensi: Kata baku memastikan konsistensi dalam penggunaan bahasa, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami dan mengikuti tulisan.
- Kejelasan: Kata baku memiliki makna yang jelas dan spesifik, sehingga mengurangi kebingungan dan ambiguitas dalam komunikasi.
- Estetika: Penggunaan kata baku menciptakan kesan tulisan yang rapi dan terstruktur, yang meningkatkan daya tarik estetika dan profesionalisme.
Meningkatkan Kredibilitas Pembicara, Kata tidak baku pada kalimat tersebut adalah
- Keahlian: Penggunaan kata baku menunjukkan bahwa pembicara memiliki pemahaman yang baik tentang bahasa dan aturan tata bahasanya.
- Kepercayaan: Audiens lebih cenderung mempercayai pembicara yang menggunakan kata baku, karena hal ini menunjukkan bahwa pembicara tersebut akurat dan dapat diandalkan.
- Pengaruh: Kata baku dapat meningkatkan pengaruh pembicara karena memberikan kesan otoritas dan keahlian.
Pemungkas
Dengan memahami dan menerapkan kaidah penggunaan kata baku, kita dapat meningkatkan kualitas komunikasi kita dan memperkuat kredibilitas kita sebagai pembicara atau penulis. Menggunakan kata baku tidak hanya menunjukkan penguasaan bahasa yang baik, tetapi juga mencerminkan profesionalisme dan keseriusan kita dalam berkomunikasi.
Area Tanya Jawab
Apa yang dimaksud dengan kata tidak baku?
Kata tidak baku adalah kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa baku yang telah ditetapkan.
Apa dampak negatif penggunaan kata tidak baku?
Penggunaan kata tidak baku dapat menimbulkan kesalahpahaman, mengurangi kredibilitas, dan menurunkan kualitas komunikasi.
Bagaimana cara mengubah kata tidak baku menjadi kata baku?
Kata tidak baku dapat diubah menjadi kata baku dengan mengacu pada kamus atau pedoman bahasa Indonesia yang resmi.