Kisah Ashabul Ukhdud Dari Surah Al Buruj

Made Santika March 20, 2024

Surah Al-Buruj dalam Al-Qur’an mengisahkan kisah Ashabul Ukhdud, sebuah peristiwa historis yang memilukan tentang penganiayaan agama dan kesabaran luar biasa dari sekelompok pengikut agama tauhid. Kisah ini menyoroti tema-tema universal tentang keyakinan, pengorbanan, dan keadilan, memberikan pelajaran berharga yang tetap relevan hingga saat ini.

Kisah Ashabul Ukhdud terjadi di Yaman pada abad ke-6 Masehi, di mana kaum Saba’ yang menyembah berhala menganiaya sekelompok penganut agama tauhid yang dipimpin oleh seorang pemuda bernama Dzu Nuwas.

Latar Belakang Kisah Ashabul Ukhdud

kisah ashabul ukhdud dari surah al buruj

Kisah Ashabul Ukhdud tercatat dalam surah Al-Buruj ayat 4-10. Kisah ini terjadi di Yaman pada abad ke-6 M dan memiliki konteks historis dan geografis yang penting.

Konteks Geografis

Yaman adalah wilayah di ujung selatan Jazirah Arab, berbatasan dengan Laut Merah di sebelah barat dan Teluk Aden di sebelah selatan. Wilayah ini merupakan jalur perdagangan penting yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa.

Konteks Historis

Pada abad ke-6 M, Yaman dikuasai oleh Kerajaan Saba’. Kerajaan ini dikenal karena kemakmuran dan peradabannya yang maju. Namun, masyarakat Saba’ terpecah dalam keyakinan agama, dengan sebagian besar mengikuti paganisme dan sebagian kecil menganut agama Yahudi.

Keyakinan Kaum Saba’

Paganisme yang dianut oleh sebagian besar kaum Saba’ berpusat pada pemujaan dewa-dewa, termasuk dewa matahari (Syams) dan dewa bulan (Qamar). Mereka juga percaya pada roh-roh dan praktik perdukunan.

Kronologi Peristiwa

Kisah Ashabul Ukhdud merupakan kisah yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Yaman, Dzu Nuwas. Kisah ini diabadikan dalam surah Al-Buruj ayat 4-10.

Adapun urutan peristiwa dalam kisah Ashabul Ukhdud adalah sebagai berikut:

Pemerintahan Raja Dzu Nuwas

Raja Dzu Nuwas dikenal sebagai seorang penguasa yang kejam dan anti-Kristen. Ia memaksa penduduk Yaman untuk memeluk agama Yahudi.

Penolakan Kaum Nasrani

Sekelompok kaum Nasrani di Najran menolak untuk meninggalkan agama mereka. Mereka dipimpin oleh seorang pemuda bernama Harits.

Pembantaian di Ukhdud

Dzu Nuwas murka dan memerintahkan agar kaum Nasrani tersebut dibakar hidup-hidup di sebuah parit besar yang disebut Ukhdud.

Keteguhan Kaum Nasrani

Kaum Nasrani tetap teguh pada keyakinan mereka, bahkan ketika mereka disiksa dan dibakar.

Pembalasan Allah

Allah menurunkan azab kepada Dzu Nuwas dan para pengikutnya berupa banjir bandang dan gempa bumi.

Penyelamatan Harits

Harits, pemimpin kaum Nasrani, diselamatkan oleh Allah dari pembantaian di Ukhdud.

Tokoh-tokoh Utama

kisah ashabul ukhdud dari surah al buruj terbaru

Kisah Ashabul Ukhdud dalam Surah Al-Buruj melibatkan beberapa tokoh utama yang memainkan peran penting dalam peristiwa tersebut:

Dzu Nuwas

Dzu Nuwas adalah seorang raja Himyar di Yaman yang memeluk agama Yahudi. Ia dikenal karena penganiayaan kejamnya terhadap umat Kristen di wilayahnya.

Para Pengikut Dzu Nuwas

Dzu Nuwas memiliki banyak pengikut yang mendukungnya dalam penganiayaan terhadap umat Kristen. Pengikut-pengikut ini juga memeluk agama Yahudi dan memainkan peran aktif dalam menyiksa dan membunuh orang-orang Kristen.

Tema dan Pesan Moral

kisah ashabul ukhdud dari surah al buruj terbaru

Kisah Ashabul Ukhdud menyoroti tema-tema penting, termasuk penganiayaan agama, kesabaran, dan keadilan. Tema-tema ini ditekankan melalui kisah pemuda beriman yang dianiaya karena keyakinan mereka, serta intervensi Tuhan yang memberikan keadilan.

Penganiayaan Agama

  • “Dan tatkala mereka diuji dengan fitnah dan dikatakan kepada mereka: ‘Kafirlah kalian kepada Allah dan berimanlah kepada Wadd dan Suwa’,” (QS. Al-Buruj: 5)
  • Penganiayaan agama yang dialami oleh para pemuda beriman digambarkan sebagai upaya paksa untuk melepaskan mereka dari keyakinan mereka.

Kesabaran

  • “Maka mereka menjawab: ‘Kami sekali-kali tidak akan meninggalkan agama kami dan tidak (pula) akan mempersekutukan seseorang pun dengan Tuhan kami’,” (QS. Al-Buruj: 7)
  • Meskipun menghadapi penganiayaan, para pemuda tetap teguh dalam keyakinan mereka, menunjukkan kesabaran dan ketabahan.

Keadilan

  • “Kemudian Tuhan mereka memperlihatkan kepada mereka kebesaran-Nya, lalu gunung itu dihancurkan atas orang-orang yang zalim itu,” (QS. Al-Buruj: 9)
  • Intervensi Tuhan memberikan keadilan bagi para pemuda beriman, menghukum para penganiaya dan menunjukkan bahwa keadilan pada akhirnya akan ditegakkan.

Relevansi dengan Masa Kini

buruj surah ashabul kisah raja sihir mereka mengukuhkan lagi ahli dahulu takhta bergantung pemerintah digunakan kerajaan

Kisah Ashabul Ukhdud tetap relevan dengan masyarakat modern karena mengilustrasikan perjuangan abadi antara kebenaran dan ketidakadilan, serta pentingnya keteguhan dalam menghadapi penindasan.

Kisah ini dapat diterapkan pada masalah-masalah kontemporer seperti:

Penindasan Keagamaan

  • Kisah Ashabul Ukhdud mengingatkan kita akan pentingnya toleransi beragama dan kebebasan beribadah.
  • Di masa sekarang, masih banyak kelompok minoritas yang mengalami diskriminasi dan penganiayaan karena keyakinan mereka.

Kekejaman Politik

  • Kisah ini mengutuk tindakan kejam rezim otoriter yang menindas warganya.
  • Dalam masyarakat modern, masih ada rezim yang menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

Kepatuhan Buta

  • Kisah Ashabul Ukhdud menunjukkan bahaya kepatuhan buta terhadap otoritas yang menindas.
  • Di era informasi saat ini, penting untuk bersikap kritis dan mempertanyakan otoritas, terutama ketika mereka mencoba membenarkan ketidakadilan.

Harapan dan Ketahanan

  • Kisah Ashabul Ukhdud memberikan harapan di tengah kesulitan, karena menunjukkan bahwa bahkan dalam menghadapi penindasan yang ekstrem, keyakinan dan keteguhan dapat menang.
  • Kisah ini menginspirasi kita untuk tetap kuat dalam menghadapi tantangan dan ketidakadilan.

Terakhir

Kisah Ashabul Ukhdud menjadi pengingat abadi tentang kekuatan keyakinan dan keadilan. Kisah ini menginspirasi kita untuk berdiri teguh pada prinsip kita, bahkan dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa. Ini juga mengajarkan kita bahwa penganiayaan agama dan ketidakadilan pada akhirnya akan dikalahkan, dan bahwa keadilan akan menang.

Pertanyaan Umum yang Sering Muncul

Siapakah Dzu Nuwas?

Dzu Nuwas adalah raja terakhir Kerajaan Himyar di Yaman, yang memeluk agama Yahudi dan menganiaya pengikut agama tauhid lainnya.

Apa arti kata ‘Ukhdud’?

‘Ukhdud’ dalam bahasa Arab berarti ‘parit’ atau ‘lubang’.

Mengapa Ashabul Ukhdud dianiaya?

Mereka dianiaya karena menolak menyembah berhala dan memeluk agama tauhid.

Bagaimana kisah Ashabul Ukhdud berakhir?

Dzu Nuwas dikalahkan oleh pasukan Kristen dari Ethiopia, dan Ashabul Ukhdud diselamatkan dari penganiayaan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait