Kitab Tafsir Bil Ma Tsur

Made Santika March 6, 2024

Dalam khazanah keilmuan Islam, kitab tafsir memegang peranan krusial dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur’an. Di antara berbagai jenis tafsir, kitab tafsir bil ma’tsur menempati posisi penting sebagai tafsir yang mengutamakan riwayat dan pendapat para sahabat, tabi’in, dan ulama terdahulu.

Kitab tafsir bil ma’tsur memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis tafsir lainnya. Metodologi penyusunannya yang berbasis pada sumber-sumber otentik, serta teknik penafsiran yang mengedepankan otoritas ulama terdahulu, menjadikan kitab-kitab ini rujukan utama dalam studi Islam.

Pengertian Kitab Tafsir Bil Ma’tsur

tafsir bil tsur

Tafsir bil ma’tsur merupakan salah satu jenis tafsir Al-Qur’an yang bersumber dari perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan tabi’in. Berbeda dengan tafsir bi al-ra’yi yang mengandalkan akal pikiran, tafsir bil ma’tsur lebih mengutamakan riwayat yang bersumber langsung dari Rasulullah SAW dan para penerusnya.

Tafsir bil ma’tsur dianggap lebih otoritatif dan memiliki tingkat kebenaran yang tinggi karena bersumber dari orang-orang yang paling dekat dengan Al-Qur’an dan paling memahami konteksnya.

Contoh Kitab Tafsir Bil Ma’tsur Terkenal

  • Tafsir Ibnu Katsir
  • Tafsir Al-Tabari
  • Tafsir Al-Qurtubi
  • Tafsir Al-Baghawi
  • Tafsir Ibnu Jarir

Metodologi Penyusunan Kitab Tafsir Bil Ma’tsur

Penyusunan kitab tafsir bil ma’tsur mengikuti langkah-langkah sistematis untuk memastikan akurasi dan ketelitian interpretasi Al-Qur’an.

Sumber Utama

  • Al-Qur’an: Sebagai teks utama yang ditafsirkan.
  • Hadis: Perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW, yang dianggap sebagai sumber interpretasi yang otentik.
  • Tafsir Sahabat: Interpretasi Al-Qur’an oleh para sahabat Nabi, yang memiliki pemahaman mendalam tentang konteks dan bahasa Al-Qur’an.
  • Tafsir Tabi’in: Interpretasi oleh generasi setelah para sahabat, yang juga memiliki pengetahuan luas tentang Al-Qur’an dan Sunnah.

Teknik Penafsiran

Tafsir bil ma’tsur menekankan pada interpretasi literal dan langsung dari Al-Qur’an, dengan mengandalkan sumber-sumber otoritatif seperti hadis dan tafsir sahabat.

  • Penafsiran Literal: Menafsirkan kata-kata Al-Qur’an sesuai dengan makna aslinya, tanpa tambahan atau pengurangan.
  • Penafsiran Kontekstual: Mempertimbangkan konteks ayat dalam keseluruhan Al-Qur’an dan sumber-sumber hadis.
  • Penafsiran Tradisi: Mengandalkan tafsir yang telah diturunkan dari generasi sebelumnya, terutama dari sahabat dan tabi’in.

Ciri-ciri Kitab Tafsir Bil Ma’tsur

Kitab tafsir bil ma’tsur memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari jenis tafsir lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain:

Mengutamakan Riwayat dan Hadis

Kitab tafsir bil ma’tsur mengutamakan riwayat dan hadis dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Para mufassir mengumpulkan riwayat-riwayat dari sahabat, tabi’in, dan ulama terdahulu yang berkaitan dengan ayat yang ditafsirkan.

Menyajikan Tafsir Secara Lفظي (Lafzhi)

Tafsir bil ma’tsur menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an secara lafẓi (lafzhi), yaitu dengan mengikuti makna harfiah dan bahasa ayat tersebut. Para mufassir tidak melakukan interpretasi atau penafsiran pribadi, melainkan hanya menyampaikan makna yang terdapat dalam riwayat dan hadis.

Tidak Melakukan Interpretasi Pribadi

Seperti disebutkan sebelumnya, kitab tafsir bil ma’tsur tidak melakukan interpretasi pribadi. Para mufassir hanya menyampaikan makna yang terdapat dalam riwayat dan hadis, tanpa menambahkan pendapat atau pemikiran mereka sendiri.

Menyajikan Tafsir Secara Singkat dan Padat

Tafsir bil ma’tsur umumnya disajikan secara singkat dan padat. Para mufassir tidak memberikan penjelasan yang panjang lebar atau membahas berbagai pendapat, melainkan hanya menyampaikan makna yang disepakati berdasarkan riwayat dan hadis.

Contoh Kutipan

  • “Ibnu Abbas berkata, ‘Allah Ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.’ (QS. Al-Baqarah: 25) Yang dimaksud dengan ‘sungai-sungai’ adalah sungai-sungai madu, sungai-sungai susu, dan sungai-sungai khamr (minuman surga).” (Tafsir Ibnu Katsir)
  • “Qatadah berkata, ‘Allah Ta’ala berfirman, ‘Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh berkah.’ (QS. Al-Qamar: 28) Yang dimaksud dengan ‘air yang penuh berkah’ adalah air hujan yang menghidupkan bumi dan menumbuhkan tanaman.” (Tafsir Al-Baghawi)

Peran Kitab Tafsir Bil Ma’tsur dalam Studi Islam

Kitab tafsir bil ma’tsur merupakan kumpulan tafsir Al-Qur’an yang bersumber dari perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tabi’in. Kitab-kitab ini memainkan peran penting dalam studi Islam, karena menyediakan pemahaman tentang makna dan penafsiran Al-Qur’an yang berakar pada tradisi Islam yang otentik.

Kitab tafsir bil ma’tsur telah memengaruhi perkembangan ilmu tafsir secara signifikan. Dengan memberikan otoritas yang tinggi pada penafsiran para pendahulu, kitab-kitab ini menjadi referensi utama bagi para ulama dalam menafsirkan Al-Qur’an. Hal ini berkontribusi pada pembentukan metodologi tafsir yang sistematis dan koheren.

Contoh Penggunaan Kitab Tafsir Bil Ma’tsur dalam Konteks Kontemporer

  • Dalam pendidikan Islam, kitab tafsir bil ma’tsur digunakan sebagai bahan ajar untuk memahami Al-Qur’an dan mengembangkan pemahaman agama yang kuat.
  • Dalam fatwa dan keputusan hukum Islam, kitab tafsir bil ma’tsur dijadikan referensi untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan masalah hukum.
  • Dalam kajian akademik, kitab tafsir bil ma’tsur dianalisis dan diteliti untuk mengungkap sejarah, perkembangan, dan metodologi ilmu tafsir.

Studi Kasus Kitab Tafsir Bil Ma’tsur

Kitab Tafsir Ibnu Katsir dipilih sebagai studi kasus untuk menganalisis metodologi penyusunan, ciri-ciri, dan pengaruhnya dalam studi Islam.

Metodologi Penyusunan

Tafsir Ibnu Katsir disusun dengan menghimpun dan menyajikan riwayat-riwayat tafsir dari para sahabat, tabi’in, dan ulama terkemuka. Metodologi ini dikenal sebagai bil ma’tsur , yang mengutamakan sumber-sumber hadis dan atsar.

Ciri-ciri

  • Mengutamakan riwayat-riwayat tafsir yang bersumber dari Nabi Muhammad, sahabat, dan tabi’in.
  • Memuat riwayat-riwayat tafsir dari berbagai mazhab dan aliran pemikiran.
  • Memberikan penjelasan yang komprehensif tentang ayat-ayat Al-Qur’an, mencakup aspek bahasa, hukum, dan makna.
  • Menyertakan informasi sejarah, budaya, dan sosial yang relevan dengan ayat-ayat yang ditafsirkan.

Pengaruh dalam Studi Islam

  • Menjadi referensi utama dalam studi tafsir Al-Qur’an bagi ulama dan akademisi.
  • Membantu pemahaman yang komprehensif tentang Al-Qur’an dan ajaran Islam.
  • Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan Islam dengan menyajikan berbagai perspektif dan riwayat tafsir.
  • Menginspirasi penulisan kitab-kitab tafsir lainnya dan berkontribusi pada perkembangan ilmu tafsir.

Terakhir

Secara keseluruhan, kitab tafsir bil ma’tsur memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu tafsir dan studi Islam. Keberadaannya sebagai sumber rujukan yang otentik dan otoritatif memberikan landasan yang kokoh bagi pemahaman yang komprehensif tentang Al-Qur’an. Dengan mengkaji kitab-kitab tafsir bil ma’tsur, umat Islam dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam dan memperkaya khazanah keilmuan mereka.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa yang membedakan kitab tafsir bil ma’tsur dari jenis tafsir lainnya?

Kitab tafsir bil ma’tsur mengutamakan riwayat dan pendapat para sahabat, tabi’in, dan ulama terdahulu, sedangkan jenis tafsir lainnya lebih menekankan pada analisis linguistik, rasional, atau kontekstual.

Sebutkan contoh kitab tafsir bil ma’tsur yang terkenal.

Beberapa contoh kitab tafsir bil ma’tsur yang terkenal antara lain Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir At-Thabari, dan Tafsir Ibnu Jarir At-Thabari.

Bagaimana teknik penafsiran yang khas dalam kitab tafsir bil ma’tsur?

Teknik penafsiran yang khas dalam kitab tafsir bil ma’tsur adalah dengan menggunakan riwayat-riwayat dari para sahabat dan ulama terdahulu, serta mengandalkan otoritas mereka dalam memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an.

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait