Pemberitaan memiliki ciri-ciri bahasa dan struktur yang khas untuk menyampaikan informasi secara efektif dan objektif. Penggunaan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami menjadi sangat penting dalam menyajikan fakta dan peristiwa.

Struktur pemberitaan juga dirancang untuk memudahkan pembaca memahami alur peristiwa secara kronologis. Dari judul, subjudul, hingga paragraf utama, setiap elemen memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi secara sistematis dan terorganisir.

Ciri Bahasa dalam Berita

Berita merupakan teks yang menginformasikan peristiwa terkini secara faktual dan ringkas. Penggunaan bahasa dalam berita memiliki ciri-ciri khusus untuk menyampaikan informasi secara jelas, efektif, dan menarik.

Penggunaan Bahasa yang Jelas dan Ringkas

Bahasa dalam berita menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Penulis berita menghindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang tidak umum digunakan oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan juga ringkas, tidak bertele-tele, dan langsung pada intinya.

Penggunaan Kalimat Aktif dan Pasif

Dalam berita, kalimat aktif digunakan untuk menekankan pelaku suatu peristiwa, sedangkan kalimat pasif digunakan untuk menekankan objek atau peristiwa itu sendiri. Misalnya:

• Kalimat aktif: Polisi menangkap pelaku pencurian.
• Kalimat pasif: Pelaku pencurian ditangkap oleh polisi.

Peran Bahasa Kiasan dan Idiom

Meskipun bahasa dalam berita umumnya jelas dan ringkas, penulis berita terkadang menggunakan bahasa kiasan atau idiom untuk memperkuat pesan atau membuat informasi lebih menarik. Misalnya:

• Metafora: “Badai politik melanda pemerintahan.”
• Personifikasi: “Saham-saham meroket setelah pengumuman perusahaan.”

Struktur Berita

Struktur berita merupakan kerangka organisasi yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada pembaca dengan cara yang jelas dan mudah dipahami. Ada dua struktur berita utama: langsung dan terbalik.

Tabel Perbandingan Struktur Berita Langsung dan Terbalik

Struktur	Judul	Subjudul	Paragraf Utama	Urutan Kronologis
Langsung	Ringkasan singkat informasi terpenting	Tidak ada	Menyajikan informasi paling penting terlebih dahulu	Ya
Terbalik	Menarik perhatian pembaca	Memberikan informasi tambahan	Menyajikan detail secara bertahap	Tidak selalu

Judul, Subjudul, dan Paragraf Utama

Judul berita adalah elemen terpenting yang menarik perhatian pembaca. Judul harus ringkas, informatif, dan menarik. Subjudul memberikan informasi tambahan yang melengkapi judul. Paragraf utama menyajikan informasi paling penting dari berita.

Pentingnya Urutan Kronologis

Dalam berita langsung, informasi disajikan dalam urutan kronologis. Ini memudahkan pembaca untuk mengikuti alur cerita. Namun, dalam berita terbalik, urutan kronologis tidak selalu diikuti untuk menjaga minat pembaca.

Objektivitas dan Subjektivitas

Prinsip objektivitas dalam jurnalisme berita bertujuan untuk menyajikan informasi secara akurat, adil, dan tanpa bias. Objektivitas ini mengharuskan jurnalis untuk memisahkan fakta dari opini, menghindari sensasionalisme, dan memberikan konteks yang seimbang.

Subjektivitas dalam Pelaporan Berita

Meskipun objektivitas menjadi tujuan ideal, subjektivitas dapat mempengaruhi pelaporan berita. Subjektivitas mengacu pada kecenderungan atau pandangan pribadi jurnalis yang dapat mempengaruhi cara mereka memilih, menulis, dan menyajikan informasi.

• Pengalaman dan Latar Belakang: Pengalaman dan latar belakang jurnalis dapat membentuk perspektif mereka dan mempengaruhi cara mereka menafsirkan peristiwa.
• Nilai dan Keyakinan: Nilai dan keyakinan pribadi jurnalis dapat memengaruhi cara mereka menyajikan informasi, baik secara sadar maupun tidak sadar.
• Tekanan Politik dan Ekonomi: Tekanan politik atau ekonomi dapat memengaruhi keputusan jurnalis tentang apa yang harus dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.

Bias Bahasa dan Mengatasinya

Bias bahasa mengacu pada penggunaan bahasa yang menguntungkan atau merugikan pihak atau sudut pandang tertentu. Bias ini dapat disengaja atau tidak disengaja dan dapat mempengaruhi persepsi pembaca terhadap informasi yang disajikan.

• Bias Pilihan Kata: Penggunaan kata-kata yang bermuatan emosional atau menilai dapat menciptakan bias.
• Bias Pembingkaian: Menyajikan informasi dengan cara tertentu dapat memengaruhi interpretasi pembaca.
• Bias Generalisasi: Membuat generalisasi yang luas berdasarkan bukti terbatas dapat menyesatkan.

Mengatasi bias bahasa membutuhkan kesadaran akan potensi bias, menggunakan bahasa yang netral dan tidak memihak, dan menghindari penggunaan stereotip atau generalisasi yang merugikan.

Gaya Penulisan Berita

Penulisan berita harus mengikuti aturan gaya tertentu untuk memastikan kejelasan, akurasi, dan objektivitas. Aturan ini mencakup penggunaan bahasa formal, kutipan, dan atribusi yang tepat.

Aturan Gaya Umum

• Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas.
• Hindari jargon dan istilah teknis yang tidak umum.
• Tulis dalam kalimat yang pendek dan sederhana.
• Hindari penggunaan kata-kata yang berlebihan atau berbelit-belit.
• Pastikan akurasi dan kebenaran fakta.

Penggunaan Kutipan dan Atribusi

Kutipan langsung harus digunakan dengan hati-hati dan dikaitkan dengan sumbernya. Atribusi harus jelas dan spesifik, menyebutkan nama dan jabatan sumber.

Bahasa Formal vs Informal

Pelaporan berita harus menggunakan bahasa formal, menghindari penggunaan bahasa sehari-hari atau slang. Bahasa formal memberikan kesan objektivitas dan kredibilitas.

Penutupan

Dengan memahami ciri-ciri bahasa dan struktur pemberitaan, pembaca dapat mengkritisi dan mengevaluasi informasi yang disajikan. Objektivitas, gaya penulisan, dan penggunaan kutipan yang tepat menjadi kunci dalam memastikan kredibilitas dan akurasi pemberitaan.

Pertanyaan dan Jawaban

Apa tujuan penggunaan kalimat aktif dan pasif dalam pemberitaan?

Kalimat aktif digunakan untuk menekankan pelaku tindakan, sedangkan kalimat pasif digunakan untuk menekankan objek yang dikenai tindakan.

Bagaimana cara mengatasi bias bahasa dalam pemberitaan?

Dengan menggunakan bahasa yang netral, menghindari generalisasi, dan memberikan perspektif yang seimbang.