Linang adalah dalam kamus bahasa indonesia – Dalam kamus bahasa Indonesia, “linang” diartikan sebagai perasaan haru atau sedih yang teramat sangat, biasanya disertai dengan tetesan air mata. Kata ini kerap digunakan untuk mengekspresikan kesedihan mendalam atau kegembiraan yang meluap-luap.
Penggunaan kata “linang” dalam kalimat dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Misalnya, “Air matanya linang membasahi pipinya karena terharu oleh kebaikan orang asing.” atau “Hatinya linang bahagia saat melihat anaknya lulus dengan nilai terbaik.”
Definisi Linang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “linang” diartikan sebagai:
- Tempat air atau cairan yang besar dan berisi banyak air.
- Perasaan takut yang sangat (biasanya disebabkan oleh sesuatu yang gaib).
Contoh penggunaan kata “linang” dalam kalimat:
Dia bersembunyi di balik linang untuk menghindari kejaran musuh.
Jenis-jenis Linang
Linang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan fungsinya, antara lain:
- Linang besar: Linang yang berukuran besar dan dapat menampung banyak air, biasanya digunakan untuk menampung air hujan atau air irigasi.
- Linang sedang: Linang yang berukuran sedang dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mencuci, mandi, atau menampung air untuk keperluan sehari-hari.
- Linang kecil: Linang yang berukuran kecil dan biasanya digunakan untuk menampung air minum atau air untuk mencuci tangan.
Fungsi Linang
Linang memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:
- Menyimpan air untuk berbagai keperluan, seperti minum, mandi, mencuci, dan irigasi.
- Menjadi tempat hidup bagi berbagai organisme air, seperti ikan, udang, dan tanaman air.
- Menjadi tempat wisata dan rekreasi, seperti memancing, berenang, atau berperahu.
Dampak Linang
Keberadaan linang dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi lingkungan dan masyarakat, antara lain:
- Dampak positif: Menyediakan sumber air bersih, mendukung keanekaragaman hayati, dan menjadi tempat rekreasi.
- Dampak negatif: Dapat menjadi sumber penyakit jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan banjir jika terjadi hujan deras, dan dapat mengganggu aktivitas manusia jika lokasinya berada di dekat pemukiman.
Sinonim dan Antonim Linang
Kata “linang” memiliki beberapa sinonim dan antonim dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan sinonim dan antonim kata “linang”:
Sinonim | Penjelasan |
---|---|
Air mata | Cairan bening yang keluar dari mata sebagai respons terhadap emosi atau iritasi. |
Tetesan air | Tetesan cairan kecil yang jatuh dari sesuatu. |
Bulir air | Tetesan air yang berbentuk bulat kecil. |
Antonim | Penjelasan |
Senyum | Ekspresi wajah yang menunjukkan kebahagiaan atau kesenangan. |
Tawa | Suara yang dihasilkan dari perasaan senang atau geli. |
Sukacita | Perasaan senang atau bahagia yang mendalam. |
Asal Usul dan Sejarah Kata Linang
Kata “linang” berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti “tempat menyimpan padi”. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dan digunakan untuk merujuk pada tempat penyimpanan padi atau gabah.
Dalam perkembangannya, kata “linang” juga digunakan untuk merujuk pada tempat penyimpanan bahan makanan lainnya, seperti jagung, kedelai, atau kacang-kacangan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), linang adalah hadiah atau upah yang diberikan kepada seseorang atas jasanya. Istilah “asuransi budaya” diperkenalkan oleh Soedarmono pada tahun 1991, yang merujuk pada mekanisme perlindungan dan pelestarian warisan budaya dengan melibatkan masyarakat sebagai pemegang polis.
Jenis-jenis Linang
- Linang gantung:Linang yang digantung di atas tungku atau di tempat yang tinggi agar terhindar dari tikus dan hewan pengerat lainnya.
- Linang panggung:Linang yang dibangun di atas panggung agar terhindar dari banjir atau hewan.
- Linang tembok:Linang yang dibangun di dinding rumah atau lumbung.
Fungsi Linang
Linang memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Menyimpan padi atau gabah agar tetap kering dan terhindar dari hama.
- Melindungi padi atau gabah dari hewan pengerat dan banjir.
- Memudahkan pengambilan dan penyimpanan padi atau gabah.
Tradisi Linang
Dalam masyarakat Minangkabau, linang memiliki makna budaya yang penting. Linang dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), linang diartikan sebagai lukisan atau gambar yang menggambarkan sosok manusia dalam interaksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Lukisan-lukisan semacam ini kerap menampilkan keindahan dan harmoni antara manusia dan alam. Contohnya, gambar lukisan manusia dengan alam sekitar yang menggambarkan seorang wanita yang bermeditasi di tepi sungai yang tenang.
Penggambaran seperti ini dapat merefleksikan hubungan mendalam antara manusia dan lingkungannya, serta makna spiritual dari interaksi tersebut.
Tradisi mendirikan linang masih dilakukan oleh masyarakat Minangkabau hingga saat ini. Linang biasanya didirikan pada saat panen raya dan diisi dengan padi atau gabah yang telah dipanen.
Penggunaan Linang dalam Berbagai Konteks
Kata “linang” memiliki makna yang bervariasi tergantung pada konteks penggunaannya. Berikut adalah beberapa konteks yang berbeda di mana kata “linang” dapat digunakan:
Dalam Upacara Pernikahan Adat, Linang adalah dalam kamus bahasa indonesia
- Menunjukkan proses mencari dan melamar calon pengantin.
- Merujuk pada seserahan atau hadiah yang dibawa oleh pihak laki-laki ke rumah pihak perempuan.
Dalam Bidang Pertanian
- Merujuk pada tanaman merambat yang menghasilkan buah dengan biji besar.
- Menunjukkan tempat tumbuhnya tanaman linang.
Dalam Konteks Bahasa dan Sastra
- Menggambarkan perasaan sedih atau duka yang mendalam.
- Merujuk pada jenis puisi atau lagu yang berisi ungkapan kesedihan atau ratapan.
Dalam Konteks Medis
- Menunjukkan penyakit atau gangguan yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
- Merujuk pada pembengkakan kelenjar getah bening yang terjadi akibat infeksi atau peradangan.
Ekspresi dan Idiom yang Berkaitan dengan Linang
Dalam bahasa Indonesia, terdapat sejumlah ekspresi dan idiom yang menggunakan kata “linang” untuk menyampaikan makna tertentu. Ekspresi dan idiom ini memiliki makna kiasan atau konotatif, yang tidak dapat diartikan secara harfiah.
Ekspresi dengan Kata “Linang”
- Linang air mata: Menunjukkan kesedihan, keharuan, atau rasa iba yang mendalam.
- Linang peluh: Menggambarkan kondisi tubuh yang berkeringat karena kelelahan atau aktivitas fisik yang berat.
Idiom dengan Kata “Linang”
- Linang dada: Merasa bangga atau puas atas suatu pencapaian.
- Linang hati: Mengalami perasaan haru atau bahagia yang meluap-luap.
- Linang pipi: Menunjukkan rasa malu atau bersalah.
Pengaruh Budaya pada Penggunaan Linang
Penggunaan kata “linang” dipengaruhi oleh faktor budaya yang beragam. Di beberapa budaya, kata tersebut digunakan dalam konteks yang sangat spesifik, sementara di budaya lain kata tersebut memiliki makna yang lebih luas.
Sebagai contoh, dalam budaya Minangkabau, “linang” secara tradisional merujuk pada proses lamaran pernikahan. Dalam budaya ini, keluarga laki-laki akan mengunjungi keluarga perempuan untuk menyatakan keinginan mereka menikahi putri mereka. Proses “linang” biasanya melibatkan pertukaran hadiah dan negosiasi mahar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), linang didefinisikan sebagai “orang yang dipercaya untuk menyampaikan berita atau pesan.” Konsep ini juga dijumpai dalam dialog bahasa Jawa di mana terdapat tokoh yang bertugas menyampaikan pesan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa linang memiliki peran penting dalam komunikasi antarpribadi, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah.
Perbedaan Penggunaan dalam Berbagai Budaya
- Dalam budaya Jawa, “linang” digunakan untuk menggambarkan proses pencarian jodoh oleh seorang pria. Pria tersebut akan mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria yang ia tetapkan.
- Di Sulawesi Selatan, “linang” merujuk pada upacara adat pernikahan yang melibatkan pertukaran hadiah dan pembacaan doa.
- Dalam budaya Sunda, “linang” digunakan untuk menggambarkan proses pertunangan. Keluarga laki-laki akan memberikan hadiah kepada keluarga perempuan sebagai tanda keseriusan mereka.
Selain perbedaan makna dalam berbagai budaya, penggunaan kata “linang” juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi. Misalnya, di beberapa daerah pedesaan, “linang” masih menjadi tradisi yang dihormati, sementara di daerah perkotaan, praktik tersebut mungkin sudah berkurang.
Ringkasan Penutup
Kata “linang” merupakan kosakata yang kaya makna dan memiliki peran penting dalam bahasa Indonesia. Penggunaannya yang tepat dapat memperkaya ekspresi dan menyampaikan perasaan mendalam dengan cara yang lebih efektif.
Daftar Pertanyaan Populer: Linang Adalah Dalam Kamus Bahasa Indonesia
Apa sinonim dari “linang”?
Haru, iba, pilu
Apa antonim dari “linang”?
Gembira, senang, bahagia
Dalam konteks apa saja kata “linang” dapat digunakan?
Kesedihan, kegembiraan, rasa haru, penyesalan