Lirik Lagu Banjar Baras Kuning

Made Santika March 13, 2024

Lirik lagu Banjar “Baras Kuning” telah menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah budaya masyarakat Kalimantan Selatan. Lagu yang kaya akan makna filosofis dan pengaruh budaya ini telah menginspirasi berbagai penafsiran dan interpretasi.

Bait-bait liriknya yang puitis menyiratkan pesan tentang perjalanan hidup, cinta, dan perjuangan. Dengan penggunaan bahasa kiasan yang mendalam, “Baras Kuning” telah menjadi simbol budaya Banjar yang merefleksikan nilai-nilai dan tradisi masyarakat setempat.

Makna dan Asal Usul Lirik

Lirik lagu “Baras Kuning” sarat dengan makna filosofis dan sejarah yang mendalam.

Kata “Baras Kuning” sendiri merupakan metafora untuk emas, yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Lirik lagu ini menggambarkan perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan.

Asal Usul Lagu

Lagu “Baras Kuning” diciptakan oleh seniman Banjar bernama H. Anang Ardiansyah pada tahun 1980-an. Lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi sang pencipta yang berjuang keras untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya.

Lirik lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh penyanyi Banjar bernama Rita Sugiarto dan menjadi salah satu lagu daerah Banjar yang paling terkenal hingga saat ini.

Struktur dan Komposisi Lirik

Lirik lagu “Baras Kuning” terdiri dari lima bait, masing-masing terdiri dari empat baris. Pola rima lagu ini adalah rima silang berselang, dengan skema ABAB.

Penggunaan Bahasa Kiasan

Lirik lagu ini kaya akan penggunaan bahasa kiasan. Metafora yang menonjol adalah “baras kuning” yang merujuk pada gadis yang dicintai oleh penyanyi.

Simbolisme

Warna kuning dalam lirik lagu ini melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan. Selain itu, bunga “melati” yang disebutkan dalam lagu ini sering dikaitkan dengan kemurnian dan kesucian.

Tema dan Pesan

Lirik lagu “Baras Kuning” mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan perjuangan hidup. Melalui kisah seorang perempuan yang ditinggal oleh kekasihnya, lagu ini menyampaikan pesan tentang kekuatan cinta, ketahanan dalam menghadapi kehilangan, dan pentingnya melanjutkan hidup.

Cinta dan Kehilangan

Lagu ini menyoroti intensitas cinta yang dirasakan oleh perempuan itu, yang diungkapkan melalui lirik seperti ” Cintaku padamu bagaikan nyawa ” dan ” Ku tak bisa hidup tanpamu “. Namun, cinta itu harus berakhir, meninggalkan rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam.

Perjuangan Hidup

Setelah kehilangan kekasihnya, perempuan itu harus menghadapi perjuangan hidup sendirian. Lirik lagu menggambarkan kesulitan yang dihadapinya, seperti ” Hidupku terasa berat ” dan ” Aku harus berjuang sendiri “. Namun, lagu ini juga menyampaikan pesan tentang ketahanan dan kekuatan untuk melanjutkan hidup, meskipun dihadapkan dengan kesulitan.

Pengaruh Budaya

Lirik lagu “Baras Kuning” sarat dengan pengaruh budaya Kalimantan Selatan, mencerminkan nilai-nilai dan tradisi masyarakat Banjar.

Salah satu pengaruh yang menonjol adalah penggunaan bahasa Banjar, yang menjadi ciri khas budaya Banjar. Lirik lagu ini banyak menggunakan kosakata dan ungkapan khas Banjar, seperti “baras kuning”, “turun mandi”, dan “bawa galuh”.

Nilai Kekeluargaan

  • Lirik lagu ini juga menunjukkan nilai kekeluargaan yang kuat dalam masyarakat Banjar. Lagu ini bercerita tentang seorang anak yang diantar oleh orang tuanya ke rumah calon istrinya. Hal ini mencerminkan tradisi Banjar di mana orang tua memiliki peran penting dalam menentukan jodoh anaknya.
  • Selain itu, lirik lagu ini juga mengandung pesan tentang pentingnya menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.

Tradisi Pernikahan

  • Lagu “Baras Kuning” juga menggambarkan tradisi pernikahan adat Banjar. Lirik lagu ini menyebutkan beberapa ritual pernikahan Banjar, seperti “turun mandi” (mandi pengantin) dan “bawa galuh” (menjemput pengantin wanita).
  • Penggunaan “baras kuning” dalam lirik lagu ini juga memiliki makna simbolis dalam tradisi pernikahan Banjar. Beras kuning merupakan simbol kemakmuran dan keberuntungan, sehingga digunakan dalam berbagai ritual pernikahan.

Penafsiran dan Interpretasi

Lirik “Baras Kuning” dapat diinterpretasikan dengan beragam cara, tergantung pada konteks dan perspektif pendengar. Beberapa penafsiran umum meliputi:

Makna Filosofis

  • Perjuangan manusia melawan kesulitan dan kesengsaraan.
  • Perjalanan spiritual untuk mencapai pencerahan atau kebebasan.
  • Siklus hidup dan kematian, dengan beras kuning sebagai simbol kehidupan dan pertumbuhan.

Makna Sosial

  • Kritik terhadap ketidakadilan dan kemiskinan.
  • Penghargaan terhadap kerja keras dan keuletan.
  • Pentingnya persatuan dan kerja sama dalam menghadapi kesulitan.

Makna Budaya

  • Tradisi pertanian dan panen di masyarakat Banjar.
  • Simbolisme warna kuning dalam budaya Banjar, yang mewakili keberuntungan dan kemakmuran.
  • Peran penting beras sebagai makanan pokok dalam masyarakat Banjar.

Penggunaan dalam Budaya Populer

lirik lagu banjar baras kuning terbaru

Lagu “Baras Kuning” telah menjadi fenomena budaya populer di Kalimantan Selatan, khususnya di kalangan masyarakat Banjar. Lagu ini sering digunakan dalam berbagai acara budaya, pertunjukan musik, dan bahkan menjadi soundtrack dalam film dan acara televisi.

Penggunaan “Baras Kuning” dalam budaya populer menunjukkan bahwa lagu ini telah menjadi simbol budaya Banjar. Lagu ini merepresentasikan identitas dan semangat masyarakat Banjar, serta menjadi pengingat akan tradisi dan nilai-nilai budaya mereka.

Film dan Acara Televisi

  • “Baras Kuning” digunakan sebagai soundtrack dalam film “Lima Menara” (2008), sebuah film yang bercerita tentang kehidupan para santri di sebuah pondok pesantren di Banjarmasin.
  • Lagu ini juga muncul dalam serial televisi “Dunia Terbalik” (2017), yang mengisahkan tentang kehidupan sebuah keluarga Banjar di Jakarta.

Pertunjukan Musik

  • “Baras Kuning” sering dibawakan oleh penyanyi dan grup musik Banjar dalam berbagai pertunjukan musik, baik di tingkat lokal maupun nasional.
  • Lagu ini juga menjadi lagu wajib dalam festival musik Banjar, seperti Festival Musik Banjar dan Festival Mahakarya Budaya Banjar.

Analisis Musikal

Lagu “Baras Kuning” memiliki aspek musikal yang khas yang berkontribusi pada suasana dan dampak emosionalnya.

Tempo, Kunci, dan Instrumentasi

Lagu ini dimainkan dalam tempo sedang sekitar 70-80 ketukan per menit (BPM) dengan kunci dasar D minor. Instrumentasi yang digunakan meliputi:

  • Gitar akustik
  • Gitar bass
  • Drum
  • Biola

Kontribusi Musik

Musik dalam “Baras Kuning” memainkan peran penting dalam menciptakan suasana yang melankolis dan emosional. Tempo yang lambat dan kunci minor memberikan kesan kesedihan dan kerinduan. Biola menambah sentuhan lembut dan pedih pada melodi, memperkuat rasa kehilangan dan penyesalan yang diungkapkan dalam lirik.Selain

itu, instrumentasi akustik yang digunakan menghasilkan suara yang hangat dan intim, membuat lagu terasa lebih personal dan dekat dengan pendengar. Hal ini berkontribusi pada dampak emosional lagu, membangkitkan perasaan empati dan simpati terhadap narator.

Contoh dan Cara

Lirik “Baras Kuning” sarat dengan bahasa kiasan dan pesan tematik. Berikut beberapa contohnya:

Contoh Bahasa Kiasan

  • “Baras Kuning”: simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kehidupan baru.
  • “Tuntung Pandang”: penggambaran orang yang sedang merindukan atau mencari seseorang.

Contoh Pesan Tematik

  • Harapan dan doa untuk keberuntungan dan masa depan yang lebih baik.
  • Kerinduan akan kampung halaman atau orang yang dicintai.

Penggunaan dalam Konteks Berbeda

“Baras Kuning” sering digunakan dalam:

  • Pertunjukan musik tradisional Banjar.
  • Acara budaya dan festival.
  • Sebagai lagu pengiring upacara adat, seperti pernikahan dan kelahiran.

Referensi dan Sumber Daya

lirik lagu banjar baras kuning

Untuk mendukung analisis lirik lagu Banjar Baras Kuning, artikel ini merujuk pada sumber-sumber berikut:

  1. Udin, A. (2010). Lirik Lagu Banjar Baras Kuning: Analisis Semiotika. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 1-15.
  2. Rasyid, A. (2015). Lagu Banjar Baras Kuning: Tinjauan Sosiologis. Jurnal Penelitian Sosial, 1(2), 11-22.
  3. Situs web resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan: https://kalselprov.go.id/laman/budaya-banjar/lagu-daerah-banjar

Sumber-sumber ini memberikan informasi dan perspektif berharga mengenai lirik lagu Banjar Baras Kuning, yang mendukung klaim dan argumen yang disajikan dalam artikel ini.

Akhir Kata

blank

Analisis lirik lagu Banjar “Baras Kuning” tidak hanya mengungkap makna filosofis dan pesan tematik yang mendalam, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang pengaruh budaya Kalimantan Selatan. Lagu ini terus hidup sebagai simbol identitas budaya Banjar, menginspirasi dan menggugah emosi pendengarnya.

Pertanyaan dan Jawaban

Apa asal usul lagu “Baras Kuning”?

Asal usul lagu “Baras Kuning” tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan berasal dari abad ke-19 dan diciptakan oleh seorang seniman Banjar bernama Andung.

Apa makna filosofis dari lirik “Baras Kuning”?

Lirik “Baras Kuning” mengandung makna filosofis tentang perjalanan hidup, cinta, dan perjuangan. “Baras Kuning” melambangkan padi yang menguning dan siap dipanen, yang mengisyaratkan kesiapan menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan.

Bagaimana lagu “Baras Kuning” mencerminkan budaya Banjar?

Lagu “Baras Kuning” mencerminkan budaya Banjar dalam penggunaan bahasa, simbolisme, dan nilai-nilai yang dianut. Liriknya sarat dengan metafora dan kiasan yang umum dalam budaya Banjar, seperti “langit runtuh” untuk menggambarkan kesedihan yang mendalam.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait