Dalam khazanah musik Indonesia, lagu “Borondong Garing” karya Iwan Fals telah mengukir tempat tersendiri. Liriknya yang puitis dan penuh makna mengundang pendengar untuk menyelami dunia interpretasi dan makna.

Lagu ini melukiskan gambaran masyarakat yang diwarnai kesenjangan sosial dan ketidakadilan. Melalui tokoh-tokoh yang digambarkan dalam lirik, Iwan Fals menyampaikan kritiknya terhadap sistem dan kondisi masyarakat yang timpang.

Lirik Lagu “Borondong Garing”

Tema Utama Lagu

Tokoh-tokoh dalam Lirik

• Pedagang borondong
• Anak-anak yang membeli borondong

Isi Lirik

paragraf sinopsis isi lirik

Analisis Struktur Lagu

Struktur lagu “Borondong Garing” terdiri dari bait, chorus, dan bridge. Liriknya menggunakan rima berselang-seling (ABAB) dan skema sajak silang dalam bait dan chorus.

Bait

Bait terdiri dari empat baris yang memperkenalkan tema lagu, yaitu nostalgia akan masa kecil dan jajanan tradisional. Bait menggunakan metafora “borondong garing” untuk mewakili kenangan manis dan masa-masa sederhana.

Chorus

Chorus merupakan bagian yang paling berkesan dan diulang-ulang sepanjang lagu. Chorus merangkum pesan utama lagu, yaitu ajakan untuk menghargai kenangan masa kecil dan tetap bersyukur atas kesederhanaan hidup.

Bridge

Bridge muncul sekali di tengah lagu dan berfungsi sebagai transisi dari bait ke chorus. Bridge berisi lirik yang lebih reflektif, merenungkan bagaimana waktu telah berlalu dan pentingnya menjaga semangat masa kecil.

Makna dan Interpretasi

Lirik lagu “Borondong Garing” dapat ditafsirkan dalam berbagai cara, bergantung pada perspektif pendengar. Lagu ini menyajikan metafora makanan ringan “borondong” sebagai simbol pengalaman hidup.

Salah satu interpretasi adalah bahwa lagu ini mengekspresikan perjalanan hidup yang penuh tantangan. Borondong garing melambangkan kesulitan dan hambatan yang dihadapi seseorang, sementara proses memasaknya mewakili perjuangan dan upaya yang diperlukan untuk mengatasi rintangan tersebut.

Pesan Mendasar

Secara mendasar, lagu “Borondong Garing” menyampaikan pesan tentang ketekunan dan optimisme. Liriknya mendorong pendengar untuk menghadapi kesulitan dengan keberanian dan keuletan, karena pada akhirnya mereka akan menghasilkan pertumbuhan dan kepuasan.

Konteks Budaya dan Sosial

Lagu “Borondong Garing” diciptakan pada masa kolonial Hindia Belanda, di mana masyarakat Indonesia mengalami penindasan dan kemiskinan.

Lirik lagu ini mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan masyarakat pada saat itu, seperti kesabaran, ketabahan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Pengaruh Lagu Terhadap Masyarakat

• Menjadi lagu perjuangan yang membangkitkan semangat nasionalisme
• Mendorong masyarakat untuk tetap tegar dalam menghadapi kesulitan
• Membantu melestarikan budaya dan nilai-nilai tradisional Indonesia

Pengaruh dan Warisan

Lagu “Borondong Garing” telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer Indonesia, menginspirasi banyak karya seni dan terus relevan hingga saat ini.

Pengaruh pada Karya Seni Lain

Melodi dan lirik lagu yang mudah diingat telah menjadi inspirasi bagi banyak seniman, termasuk:

• Film: Lagu ini digunakan sebagai soundtrack dalam film “Petualangan Sherina” (2000) dan “Laskar Pelangi” (2008).
• Teater: Lagu ini diadaptasi menjadi pertunjukan teater berjudul “Borondong Garing” yang dipentaskan di Taman Ismail Marzuki pada tahun 2015.

Relevansi dan Makna

Meskipun dirilis pada tahun 1977, lagu “Borondong Garing” tetap relevan hingga saat ini karena:

• Tema universal: Lirik lagu yang bercerita tentang makanan sederhana dan kebersamaan keluarga beresonansi dengan masyarakat dari berbagai generasi.
• Nostalgia: Lagu ini membangkitkan perasaan nostalgia dan kenangan masa kecil bagi banyak orang.
• Adaptasi modern: Lagu ini telah diaransemen ulang dan dipopulerkan kembali oleh musisi kontemporer, menjaga relevansinya.

Warisan Abadi

Lagu “Borondong Garing” telah meninggalkan warisan abadi dalam musik dan budaya populer Indonesia:

• Salah satu lagu anak-anak paling populer: Lagu ini menjadi lagu wajib dalam buku pelajaran dan acara anak-anak, memperkenalkannya kepada generasi baru.
• Simbol persatuan: Lagu ini sering dinyanyikan dalam acara-acara nasional dan kegiatan komunitas, menyatukan masyarakat melalui kesamaan budaya.
• Inspirasi bagi generasi mendatang: Lagu ini menginspirasi musisi dan penulis lagu muda untuk menciptakan karya yang bermakna dan abadi.

Simpulan Akhir

Lirik lagu “Borondong Garing” tidak hanya menyuguhkan kritik sosial yang tajam, tetapi juga menawarkan harapan dan semangat perubahan. Melalui penggambaran perjuangan hidup masyarakat, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan makna kesetaraan dan keadilan sosial.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Siapa saja tokoh yang disebutkan dalam lirik lagu “Borondong Garing”?

Tokoh-tokoh yang disebutkan antara lain: orang miskin, orang kaya, anak yatim, pengemis, dan pejabat.

Apa tema utama lagu “Borondong Garing”?

Tema utama lagu ini adalah kesenjangan sosial dan ketidakadilan.

Apa pesan yang disampaikan lagu “Borondong Garing”?

Lagu ini menyampaikan pesan tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan sosial.