Masa Terputusnya Wahyu Disebut

Made Santika March 13, 2024

Dalam perjalanan sejarah spiritual umat manusia, terdapat periode-periode tertentu di mana wahyu dari Tuhan terputus. Masa-masa ini, yang dikenal sebagai “masa terputusnya wahyu”, menandai jeda sementara dalam penerimaan risalah ilahi yang memandu kehidupan dan keyakinan manusia.

Periode jeda ini memberikan wawasan yang mendalam tentang dinamika hubungan manusia dengan Tuhan, menguji batas-batas iman, dan mengungkap hikmah mendalam yang dapat dipetik dari pengalaman spiritual.

Pengertian Masa Terputusnya Wahyu

Masa terputusnya wahyu adalah periode ketika Allah SWT berhenti menurunkan wahyu kepada nabi dan rasul-Nya.

Masa terputusnya wahyu terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 Masehi. Sejak saat itu, tidak ada lagi nabi atau rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada manusia.

Penyebab Terputusnya Wahyu

masa terputusnya wahyu disebut terbaru

Terputusnya wahyu merujuk pada periode waktu di mana Tuhan berhenti mengirimkan pesan kepada para nabi-Nya. Periode ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk:

Pelanggaran Perjanjian

  • Pelanggaran perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya, seperti penyembahan berhala atau ketidaktaatan terhadap hukum-hukum-Nya, dapat menyebabkan terputusnya wahyu.

Kemurtadan

  • Ketika orang-orang berpaling dari Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya, Dia dapat menarik kembali wahyu-Nya sebagai tanda ketidaksenangan-Nya.

Pencobaan

  • Tuhan terkadang mengizinkan periode terputusnya wahyu untuk menguji iman dan kesabaran umat-Nya.

Persiapan untuk Kedatangan Kembali

  • Beberapa tradisi keagamaan percaya bahwa terputusnya wahyu dapat menjadi tanda persiapan untuk kedatangan kembali seorang nabi atau pemimpin spiritual yang dijanjikan.

Dampak Terputusnya Wahyu

blank

Terputusnya wahyu membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Hilangnya panduan ilahi berdampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari moralitas hingga tatanan sosial.

Salah satu dampak paling mendasar dari terputusnya wahyu adalah hilangnya sumber otoritas moral yang absolut. Tanpa pedoman ilahi, manusia harus bergantung pada alasan dan konsensus sosial untuk menentukan apa yang benar dan salah. Hal ini dapat menyebabkan relativisme moral, di mana nilai-nilai dan prinsip-prinsip etika menjadi subjektif dan dapat berubah-ubah.

Dampak pada Tatanan Sosial

  • Hilangnya Pedoman Sosial: Wahyu memberikan pedoman yang jelas untuk mengatur perilaku sosial, seperti hukum pernikahan, hukum waris, dan aturan berpakaian. Terputusnya wahyu menciptakan kekosongan dalam tatanan sosial, yang dapat menyebabkan kebingungan dan perpecahan.
  • Munculnya Kekacauan dan Kekerasan: Tanpa bimbingan moral yang kuat, masyarakat dapat menjadi lebih rentan terhadap kekacauan dan kekerasan. Ketidakpastian dan ketakutan dapat memicu konflik dan perang.

Dampak pada Kehidupan Spiritual

  • Kehilangan Koneksi dengan Yang Ilahi: Wahyu berfungsi sebagai jembatan antara manusia dan Tuhan. Terputusnya wahyu memotong hubungan ini, menyebabkan perasaan keterasingan dan kesepian spiritual.
  • Munculnya Takhayul dan Bid’ah: Dalam upaya untuk mengisi kekosongan spiritual, orang mungkin beralih ke takhayul, bid’ah, dan kepercayaan sesat. Ini dapat menyebabkan praktik-praktik yang merugikan dan menyesatkan.

Cara Mengatasi Terputusnya Wahyu

Terputusnya wahyu merupakan fenomena yang dapat terjadi dalam proses komunikasi antara Tuhan dan manusia. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi terputusnya wahyu:

Introspeksi Diri

  • Merenungkan diri sendiri dan mengidentifikasi kesalahan atau dosa yang mungkin menjadi penghalang komunikasi dengan Tuhan.
  • Memohon ampunan atas kesalahan dan bertekad untuk memperbaiki diri.

Meningkatkan Ibadah

  • Melakukan ibadah secara teratur, seperti shalat, doa, dan zikir.
  • Meningkatkan kualitas ibadah dengan penuh konsentrasi dan kekhusyukan.

Berdoa untuk Hidayah

  • Memohon petunjuk dan bimbingan kepada Tuhan melalui doa.
  • li>Berdoa dengan keyakinan dan kesabaran, percaya bahwa Tuhan akan menjawab doa-doa.

Membaca dan Mempelajari Kitab Suci

  • Membaca dan mempelajari kitab suci secara teratur untuk memahami ajaran dan perintah Tuhan.
  • Merenungkan makna dan hikmah yang terkandung dalam kitab suci.

Bergaul dengan Orang-orang Saleh

  • Mencari teman dan lingkungan yang mendukung dan mendorong ibadah.
  • Bergaul dengan orang-orang saleh yang dapat memberikan nasihat dan bimbingan spiritual.

Hikmah Terputusnya Wahyu

masa terputusnya wahyu disebut terbaru

Terputusnya wahyu merupakan masa di mana Allah SWT tidak lagi menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.

Masa ini menjadi ujian bagi umat Islam untuk mengamalkan ajaran Islam yang telah diturunkan sebelumnya.

Dari masa terputusnya wahyu, terdapat beberapa hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik, antara lain:

Pelajaran tentang Sabar dan Tawakal

Terputusnya wahyu mengajarkan umat Islam untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. Meskipun tidak ada lagi wahyu yang turun, umat Islam tetap harus bersabar dan yakin bahwa Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik.

Pelajaran tentang Pentingnya Mengamalkan Ajaran Islam

Terputusnya wahyu juga menjadi pengingat akan pentingnya mengamalkan ajaran Islam yang telah diturunkan sebelumnya. Dengan mengamalkan ajaran Islam, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang berkah dan selamat dunia akhirat.

Pelajaran tentang Peran Ulama

Setelah terputusnya wahyu, peran ulama menjadi semakin penting. Ulama bertugas untuk menjelaskan dan menafsirkan ajaran Islam sehingga dapat dipahami dan diamalkan oleh umat Islam.

“Terputusnya wahyu adalah ujian bagi umat Islam untuk membuktikan kesabaran dan ketaatan mereka kepada Allah SWT.” – Imam Al-Ghazali

Ringkasan Penutup

Masa terputusnya wahyu menjadi pengingat akan sifat sementara dari bimbingan ilahi langsung. Ini menanamkan dalam diri kita penghargaan yang lebih dalam atas wahyu yang telah kita terima dan tanggung jawab kita untuk melestarikan dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Dengan memahami periode-periode ini, kita dapat memperoleh apresiasi yang lebih besar atas kompleksitas perjalanan spiritual kita dan menemukan penghiburan dalam menghadapi kesunyian rohani.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa faktor utama yang menyebabkan masa terputusnya wahyu?

Faktor-faktor yang berkontribusi meliputi keengganan manusia untuk menerima kebenaran, penyimpangan dari ajaran ilahi, dan ujian iman.

Bagaimana masa terputusnya wahyu memengaruhi kehidupan manusia?

Ini dapat menyebabkan kebingungan, ketidakpastian, dan rasa terasing dari Tuhan. Namun, ini juga dapat memicu pencarian spiritual dan refleksi diri yang lebih dalam.

Apa hikmah yang dapat dipetik dari masa terputusnya wahyu?

“Kesabaran adalah kunci kesuksesan, dan kesunyian adalah teman terbaik untuk refleksi.” (Pepatah Sufi)

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait