Menurut iupac senyawa tersebut diberi nama – Kimia organik adalah bidang yang luas dan menarik, dan penamaan senyawa organik adalah aspek penting dalam memahami dan mengomunikasikan struktur dan sifat senyawa-senyawa ini. International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah mengembangkan seperangkat aturan untuk penamaan senyawa organik, yang memastikan konsistensi dan kejelasan dalam penamaan.
Aturan IUPAC didasarkan pada prinsip-prinsip penomoran rantai karbon, identifikasi gugus fungsi, dan penamaan senyawa siklik dan fungsional. Dengan mengikuti aturan-aturan ini, kita dapat menentukan nama sistematis untuk senyawa organik yang kompleks, yang memudahkan identifikasi dan klasifikasi.
Penamaan Senyawa Organik Menurut IUPAC
International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah menetapkan aturan penamaan sistematis untuk senyawa organik. Aturan ini bertujuan untuk memastikan konsistensi dan kejelasan dalam penamaan senyawa kompleks.
Aturan Dasar
Aturan dasar penamaan IUPAC meliputi:
- Rantai karbon utama (terpanjang) ditentukan dan diberi nama sebagai akar nama.
- Cabang (substituen) yang melekat pada rantai utama diberi nama dan ditambahkan sebagai awalan.
- Nomor lokasi substituen pada rantai utama ditunjukkan dengan angka.
- Gugus fungsi utama diberi akhiran yang menunjukkan sifatnya.
Contoh
Sebagai contoh, perhatikan senyawa dengan struktur berikut:
CH 3-CH(CH 3)-CH 2-CH 2-CH 2-CH=O
Rantai karbon utama memiliki enam atom karbon, sehingga akar namanya adalah heksana.
Terdapat tiga substituen pada rantai utama:
- Methyl (CH 3) pada karbon 2
- Ethyl (CH 3-CH 2) pada karbon 3
- Gugus karbonil (C=O) pada karbon 6
Berdasarkan aturan IUPAC, nama senyawa ini adalah 2-metil-3-etilheksanal.
Identifikasi Gugus Fungsi
Gugus fungsi adalah bagian dari molekul organik yang memberikan reaktivitas dan sifat kimia tertentu. Gugus fungsi berperan penting dalam penamaan senyawa organik menurut aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Setiap gugus fungsi memiliki rumus struktural dan nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik.
Gugus Fungsi Umum
- Alkana:-CH3, -CH2-
- Alkena:-CH=CH-
- Alkuna:-C≡C-
- Alkohol:-OH
- Aldehida:-CHO
- Keton:-CO-
- Asam Karboksilat:-COOH
- Amina:-NH2
- Eter:-O-
- Ester:-COOR
Penomoran Rantai Karbon
Penomoran rantai karbon pada senyawa organik mengikuti aturan tertentu untuk mengidentifikasi atom karbon secara unik. Aturan ini penting untuk penamaan senyawa organik yang sistematis dan untuk menggambarkan strukturnya.
Menurut IUPAC, senyawa tersebut diberi nama berdasarkan struktur dan sifat kimianya. Namun, dalam cerita rakyat yang menarik, seperti legenda batu menangis dalam bahasa inggris , nama senyawa dapat dikaitkan dengan mitos dan legenda. Meski begitu, penamaan IUPAC tetap menjadi standar yang diterima secara universal untuk memastikan komunikasi ilmiah yang jelas dan konsisten.
Aturan Penomoran Rantai Karbon
- Beri nomor pada rantai karbon terpanjang sebagai rantai utama.
- Beri nomor pada atom karbon dari satu ujung rantai ke ujung lainnya, sehingga substituen (cabang) memiliki nomor serendah mungkin.
- Jika terdapat beberapa rantai dengan panjang yang sama, pilih rantai yang memiliki lebih banyak substituen.
- Jika terdapat substituen yang identik, gunakan awalan di-, tri-, tetra-, dan seterusnya untuk menunjukkan jumlahnya.
- Jika terdapat substituen yang berbeda, beri nomor pada substituen berdasarkan urutan alfabet.
Contoh Penomoran Rantai Karbon
Pertimbangkan senyawa berikut:
CH 3-CH(CH 3)-CH 2-CH(CH 3) 2
Rantai karbon terpanjang memiliki empat atom karbon. Rantai ini diberi nomor dari kiri ke kanan, menghasilkan struktur bernomor berikut:
1 2 3 4
CH 3-CH(CH 3)-CH 2-CH(CH 3) 2
Cabang metil pada atom karbon 2 dan 4 diberi nomor sesuai dengan posisinya.
Penamaan Senyawa Siklik
Senyawa siklik adalah senyawa organik yang mengandung satu atau lebih cincin atom. Cincin ini dapat berupa cincin tunggal atau gabungan dari beberapa cincin. Berbeda dengan senyawa asiklik, yang memiliki struktur rantai terbuka, senyawa siklik memiliki struktur tertutup yang membentuk cincin.
Penamaan Senyawa Fungsional
Senyawa organik yang mengandung gugus fungsi tertentu memiliki penamaan sistematis sesuai aturan IUPAC. Gugus fungsi adalah bagian dari molekul yang memberikan sifat kimia tertentu pada senyawa.
Menurut IUPAC, senyawa tersebut diberi nama dengan mengikuti aturan nomenklatur yang sistematis. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, waktu “jam 10 lewat 10 menit” dinyatakan sebagai ” ten past ten “. Kembali ke topik IUPAC, penamaan senyawa didasarkan pada struktur dan gugus fungsional yang ada, memastikan konsistensi dan pemahaman yang jelas dalam komunitas ilmiah.
Alkohol, Menurut iupac senyawa tersebut diberi nama
Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi -OH. Nama alkohol berdasarkan nama alkana induknya, dengan akhiran -ol.
- Metanol (CH 3OH)
- Etanol (CH 3CH 2OH)
- Propanol (CH 3CH 2CH 2OH)
Aldehida
Aldehida adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi -CHO. Nama aldehida berdasarkan nama alkana induknya, dengan akhiran -al.
- Metanal (HCHO)
- Etanal (CH 3CHO)
- Propanal (CH 3CH 2CHO)
Keton
Keton adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi C=O. Nama keton berdasarkan nama alkana induknya, dengan akhiran -on.
- Propanon (CH 3COCH 3)
- Butanon (CH 3CH 2COCH 3)
- Pentan-3-on (CH 3CH 2CH 2COCH 3)
Penamaan Senyawa Kompleks
Penamaan senyawa kompleks seperti senyawa aromatik dan heterosiklik mengikuti aturan khusus yang ditetapkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Senyawa aromatik adalah senyawa yang memiliki struktur cincin benzena, sedangkan senyawa heterosiklik memiliki struktur cincin yang mengandung setidaknya satu atom selain karbon.
Senyawa Aromatik
Senyawa aromatik dinamai berdasarkan nama dasarnya, diikuti dengan nama substituen yang terikat pada cincin benzena. Substituen dapat berupa alkil, alkil, atau gugus fungsi lainnya. Misalnya, toluena adalah senyawa aromatik yang memiliki satu gugus metil yang terikat pada cincin benzena.
Senyawa Heterosiklik
Senyawa heterosiklik dinamai berdasarkan nama induknya, yang merupakan cincin heterosiklik. Induk diberi nama berdasarkan jumlah atom dalam cincin dan jenis heteroatom yang ada. Misalnya, piridin adalah senyawa heterosiklik yang memiliki cincin enam atom dengan satu atom nitrogen.
Ringkasan Akhir: Menurut Iupac Senyawa Tersebut Diberi Nama
Pemahaman tentang aturan penamaan IUPAC sangat penting bagi siapa pun yang bekerja di bidang kimia, biologi, atau bidang terkait. Aturan-aturan ini memberikan dasar yang kuat untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mendiskusikan senyawa organik dengan cara yang jelas dan akurat.
FAQ dan Panduan
Apa tujuan utama aturan penamaan IUPAC?
Untuk memastikan konsistensi dan kejelasan dalam penamaan senyawa organik, memudahkan identifikasi dan klasifikasi.
Apa prinsip dasar penamaan senyawa organik menurut IUPAC?
Penomoran rantai karbon, identifikasi gugus fungsi, dan penamaan senyawa siklik dan fungsional.