Mudun Bahasa Jawa Artinya

Made Santika March 7, 2024

Dalam perbendaharaan bahasa Jawa, kata “mudun” memegang peranan penting, merepresentasikan makna yang mendalam dan penggunaan yang luas. Kata ini telah tertanam dalam budaya dan tradisi Jawa, menginspirasi karya seni, peribahasa, dan bahkan mempengaruhi pola pikir masyarakat.

Sebagai sebuah kata kerja, “mudun” secara harfiah berarti “turun” atau “menurun”. Namun, di balik makna literal ini, tersimpan makna filosofis dan simbolis yang kaya, yang akan kita jelajahi dalam bahasan berikut.

Pengertian “Mudun” dalam Bahasa Jawa

Dalam bahasa Jawa, “mudun” memiliki arti turun atau ke bawah. Kata ini sering digunakan dalam berbagai konteks, baik secara harfiah maupun kiasan.

Contoh Kalimat

  • Pak tani lagi mudun sawah golek pari. (Petani sedang turun sawah mencari padi.)
  • Anak-anak pada mudun bukit nggoleki kayu bakar. (Anak-anak turun bukit mencari kayu bakar.)
  • Harga beras wis mudun selawase minggu iki. (Harga beras sudah turun selama seminggu ini.)
  • Mudun saka gunung kuwi angel tenan. (Turun dari gunung itu sulit sekali.)
  • Jangan mudun semangatmu, terus berjuang! (Jangan turun semangatmu, terus berjuang!)

Sinonim dan Antonim “Mudun”

peribahasa jawa artinya bagian

Kata “mudun” dalam bahasa Jawa memiliki beberapa sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama atau mirip, sedangkan antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan.

Sinonim

  • Turun
  • Minggat
  • Turun-temurun

Antonim

  • Naik
  • Munggah
  • Munggah-unggah

Penggunaan “Mudun” dalam Kehidupan Sehari-hari

Kata “mudun” dalam bahasa Jawa sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Penggunaannya dapat bervariasi tergantung pada konteks dan daerah.

Situasi Penggunaan Kata “Mudun”

Kata “mudun” umumnya digunakan untuk menunjukkan tindakan turun dari tempat yang tinggi atau posisi yang lebih tinggi ke posisi yang lebih rendah. Dalam kehidupan sehari-hari, kata “mudun” dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti:

  • Turun dari kendaraan (misalnya, “Mudun saka mobil”).
  • Turun dari tangga (misalnya, “Mudun saka undhakan”).
  • Turun dari pohon (misalnya, “Mudun saka wit”).
  • Turun dari panggung (misalnya, “Mudun saka panggung”).
  • Turun dari gunung (misalnya, “Mudun saka gunung”).

Selain itu, kata “mudun” juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas, seperti:

  • Menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi (misalnya, “Mudunake barang saka almari”).
  • Mengurangi sesuatu (misalnya, “Mudunake rega barang”).
  • Berpindah ke tempat yang lebih rendah (misalnya, “Mudun saka kutha menyang desa”).

Peribahasa atau Ungkapan yang Berkaitan dengan “Mudun”

Dalam bahasa Jawa, terdapat sejumlah peribahasa atau ungkapan yang mengandung kata “mudun”. Peribahasa-peribahasa ini memiliki makna dan konteks penggunaan yang beragam.

“Mudun dari Langit”

  • Makna: Mendapat rezeki atau keberuntungan yang tidak terduga.
  • Konteks: Digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur atau kejutan atas keberuntungan yang diperoleh.

“Mudun ke Bumi”

  • Makna: Menjadi lebih rendah hati atau tidak sombong.
  • Konteks: Digunakan untuk menasihati seseorang agar tidak terlalu tinggi hati dan tetap rendah hati.

“Mudun Langgam”

  • Makna: Menurunkan nada bicara atau merendahkan diri.
  • Konteks: Digunakan untuk mengungkapkan rasa hormat atau sopan santun.

“Mudun Ninggal Pepati”

  • Makna: Meninggalkan pesan atau nasehat sebelum pergi.
  • Konteks: Digunakan untuk mengungkapkan rasa tanggung jawab atau kepedulian.

“Mudun Tirta”

  • Makna: Turun hujan.
  • Konteks: Digunakan untuk menggambarkan fenomena alam.

Penggunaan “Mudun” dalam Sastra dan Seni

jawa bahasa

Dalam khazanah sastra dan seni tradisional Jawa, kata “mudun” memiliki makna dan penggunaan yang beragam. Berikut ini beberapa contoh penggunaan kata “mudun” dalam konteks tersebut:

Seni Pertunjukan

  • Dalam tari Jawa, “mudun” merujuk pada gerakan turun atau melangkah ke bawah.
  • Dalam wayang kulit, “mudun” digunakan untuk menggambarkan adegan turunnya tokoh dari kahyangan ke bumi.

Sastra Jawa Kuno

Dalam karya sastra Jawa Kuno, seperti Kakawin Bharatayuddha, “mudun” digunakan untuk menggambarkan turunnya dewa atau tokoh mitologi dari kahyangan.

Sastra Jawa Modern

Dalam karya sastra Jawa modern, seperti novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, “mudun” digunakan untuk menggambarkan turunnya tokoh dari strata sosial yang tinggi ke yang lebih rendah.

Makna Filosofis atau Simbolis “Mudun”

Kata “mudun” dalam bahasa Jawa mengandung makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Makna tersebut terwujud dalam berbagai aspek budaya dan tradisi Jawa.

Aspek Penurunan dan Kekerabatan

Secara harfiah, “mudun” berarti “turun” atau “menurunkan”. Makna ini melambangkan penurunan atau perpindahan dari suatu tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Dalam konteks kekerabatan, “mudun” merepresentasikan hubungan antara orang tua dan anak, di mana orang tua menurunkan nilai-nilai, tradisi, dan warisan kepada anak-anaknya.

Aspek Pengetahuan dan Bimbingan

Dalam konteks pendidikan dan bimbingan, “mudun” mengacu pada proses penurunan pengetahuan dan bimbingan dari guru kepada murid. Guru yang “mudun” kepada muridnya menunjukkan kerendahan hati dan kesediaan untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Melalui proses ini, murid memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan mereka.

Aspek Kerendahan Hati dan Kehormatan

“Mudun” juga mengandung makna kerendahan hati dan kehormatan. Dalam budaya Jawa, orang yang “mudun” dianggap sebagai orang yang rendah hati dan menghormati orang lain. Mereka tidak meninggikan diri atau meremehkan orang lain, melainkan memperlakukan semua orang dengan hormat dan kesopanan.

Pengaruh Budaya terhadap Penggunaan “Mudun”

Penggunaan kata “mudun” dipengaruhi oleh faktor budaya, seperti daerah, etnis, dan strata sosial. Di daerah tertentu, kata “mudun” memiliki makna yang lebih luas, sementara di daerah lain penggunaannya lebih terbatas.

Pengaruh Daerah

Di Jawa Tengah, “mudun” digunakan untuk merujuk pada turun dari kendaraan atau tempat tinggi. Namun, di Jawa Timur, “mudun” juga dapat berarti turun dari jabatan atau kedudukan.

Pengaruh Etnis

Dalam budaya Jawa, kata “mudun” sering dikaitkan dengan strata sosial. Orang yang memiliki status sosial lebih tinggi akan menggunakan kata “mudun” untuk menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan. Sebaliknya, orang yang memiliki status sosial lebih rendah akan menggunakan kata “turun” untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tinggi.

Pengaruh Strata Sosial

Dalam masyarakat yang hierarkis, penggunaan kata “mudun” juga dapat menunjukkan hubungan kekuasaan. Orang yang memiliki kekuasaan lebih tinggi akan menggunakan kata “mudun” untuk menunjukkan otoritas mereka, sementara orang yang memiliki kekuasaan lebih rendah akan menggunakan kata “turun” untuk menunjukkan kepatuhan.

Tren Penggunaan “Mudun”

Dalam bahasa Jawa modern, kata “mudun” mengalami perubahan makna dan penggunaan seiring waktu.

Makna Kata “Mudun”

Pada awalnya, “mudun” bermakna “turun” atau “naik ke bawah”. Namun, dalam perkembangannya, kata ini juga digunakan untuk menyatakan penurunan kualitas atau kondisi.

Penggunaan Kata “Mudun”

  • Secara harfiah: Menyatakan tindakan turun atau naik ke bawah, misalnya “Mudun saka omah” (Turun dari rumah).
  • Secara kiasan: Menyatakan penurunan kualitas atau kondisi, misalnya “Uripku mudun banget saiki” (Hidupku sedang menurun sekarang).

Contoh Kreatif Penggunaan “Mudun”

mudun bahasa jawa artinya terbaru

Kata “mudun” dalam bahasa Jawa memiliki makna tradisional turun atau ke bawah. Namun, dalam perkembangannya, kata ini juga digunakan secara kreatif dalam konteks yang tidak biasa atau inovatif, memperluas dan menantang maknanya.

Penggunaan kreatif ini menunjukkan fleksibilitas bahasa Jawa dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan situasi baru.

Mudun dari Jabatan

Penggunaan “mudun” yang kreatif dapat ditemukan dalam konteks jabatan atau posisi. Misalnya, dalam dunia politik, “mudun” dapat merujuk pada pengunduran diri seorang pejabat dari posisinya.

Penggunaan ini memperluas makna “mudun” dari sekadar turun secara fisik menjadi turun dari tanggung jawab atau kedudukan.

Mudun dari Kendaraan

Dalam konteks transportasi, “mudun” juga digunakan secara kreatif untuk menggambarkan tindakan turun dari kendaraan. Ini berbeda dari makna tradisionalnya yang mengacu pada turun dari tempat tinggi.

Penggunaan ini memperluas makna “mudun” menjadi tindakan turun dari kendaraan apa pun, baik dari bus, kereta api, atau mobil.

Mudun dari Pikiran

Penggunaan “mudun” yang lebih abstrak dapat ditemukan dalam konteks pikiran atau ide. Dalam konteks ini, “mudun” dapat merujuk pada proses menurunkan atau melepaskan pikiran atau ide.

Penggunaan ini memperluas makna “mudun” menjadi tindakan menurunkan beban mental atau intelektual.

Mudun dari Harga

Dalam konteks ekonomi, “mudun” dapat digunakan secara kreatif untuk menggambarkan penurunan harga. Ini berbeda dari makna tradisionalnya yang mengacu pada penurunan secara fisik.

Penggunaan ini memperluas makna “mudun” menjadi penurunan nilai atau harga.

Kesimpulan Akhir

Kata “mudun” dalam bahasa Jawa adalah sebuah cerminan dari keragaman dan kedalaman budaya Jawa. Melalui maknanya yang multifaset, kata ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai penanda identitas dan penjaga tradisi. Penggunaan kreatif dan simbolismenya terus memperkaya bahasa Jawa dan memberikan wawasan tentang jiwa masyarakat Jawa.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa arti “mudun” dalam bahasa Jawa?

Mudun artinya turun atau menurun.

Apa contoh penggunaan kata “mudun” dalam kalimat?

Wong wadon iku mudun saka bus. (Wanita itu turun dari bus.)

Apa sinonim dan antonim kata “mudun” dalam bahasa Jawa?

Sinonim: mandhap, mudhun. Antonim: munggah, naiki.

Dalam konteks apa saja kata “mudun” digunakan dalam kehidupan sehari-hari?

Mudun digunakan dalam berbagai konteks, seperti turun dari kendaraan, turun dari tangga, atau turun gunung.

Apakah ada peribahasa atau ungkapan bahasa Jawa yang mengandung kata “mudun”?

Ya, misalnya “Mudun banyu ning endi banter”, artinya turun air di mana saja cepat.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait