Pawarta Bahasa Jawa 5w 1h

Made Santika March 7, 2024

Dalam khazanah sastra Jawa, pawarta memegang peranan penting sebagai bentuk penyampaian informasi. Salah satu jenis pawarta yang banyak digunakan adalah pawarta bahasa Jawa 5W 1H, yang menyajikan berita atau informasi secara ringkas dan jelas.

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H memiliki struktur yang khas, yaitu memuat unsur-unsur 5W (who, what, when, where, why) dan 1H (how). Unsur-unsur ini berfungsi memberikan informasi lengkap dan komprehensif tentang suatu peristiwa atau kejadian.

Pengertian Pawarta Bahasa Jawa

pawarta bahasa jawa 5w 1h terbaru

Pawarta bahasa Jawa adalah jenis karya sastra yang berisi laporan atau pemberitaan tentang suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di masyarakat. Pawarta umumnya ditulis dalam bahasa Jawa dan memiliki tujuan untuk menginformasikan atau menyampaikan kabar kepada masyarakat.

Beberapa contoh pawarta bahasa Jawa antara lain:

  • Warta Praja: Pemberitaan tentang peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan pemerintahan atau kebijakan publik.
  • Warta Padudon: Pemberitaan tentang peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan hukum dan kriminalitas.
  • Warta Ngisor: Pemberitaan tentang peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Struktur Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

Pawarta atau berita dalam bahasa Jawa memiliki struktur yang jelas dan ringkas, mengikuti prinsip 5W 1H. Struktur ini memudahkan pembaca untuk memahami informasi penting dalam berita secara cepat dan efisien.

5W 1H merupakan singkatan dari:

  • Sapa (Siapa)
  • Ngendi (Di mana)
  • Kapan (Kapan)
  • Naon (Apa)
  • Kepriye (Bagaimana)
  • Kok (Mengapa)

Berikut adalah fungsi dan posisi masing-masing elemen 5W 1H dalam pawarta bahasa Jawa:

Sapa (Siapa)

Elemen ini menyebutkan subjek atau pelaku utama dalam berita. Biasanya ditempatkan di awal kalimat.

Ngendi (Di mana)

Elemen ini menjelaskan lokasi atau tempat terjadinya peristiwa yang diberitakan. Biasanya ditempatkan setelah subjek.

Kapan (Kapan)

Elemen ini menyebutkan waktu terjadinya peristiwa. Biasanya ditempatkan setelah lokasi.

Naon (Apa)

Elemen ini merupakan inti berita yang menjelaskan peristiwa atau kejadian yang terjadi. Biasanya ditempatkan setelah waktu.

Kepriye (Bagaimana)

Elemen ini menjelaskan cara atau proses terjadinya peristiwa. Biasanya ditempatkan setelah inti berita.

Kok (Mengapa)

Elemen ini menjelaskan alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa. Biasanya ditempatkan di akhir kalimat.

Cara Menulis Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

Menulis pawarta bahasa Jawa 5W 1H merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan informasi penting dalam bahasa Jawa. Berikut adalah langkah-langkah dalam menulis pawarta bahasa Jawa 5W 1H:

Langkah-Langkah Menulis Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

  1. Tentukan tema atau peristiwa yang akan ditulis.
  2. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber yang terpercaya.
  3. Identifikasi unsur 5W 1H (siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dari peristiwa tersebut.
  4. Tulis lead atau paragraf pembuka yang menarik dan informatif.
  5. Tulis isi pawarta dengan menjawab unsur 5W 1H secara jelas dan rinci.
  6. Tulis kesimpulan atau paragraf penutup yang merangkum informasi penting.

Contoh Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

Berikut adalah contoh pawarta bahasa Jawa 5W 1H yang telah ditulis dengan baik:

Dina Senen, 10 Oktober 2023, ana kacilakaan ing Jalan Raya Solo-Yogyakarta. Kacilakaan mau nyebabna ana loro wong sing lara-lara. Loro wong mau yaiku pengendara motor lan pengendara mobil.

Kacilakaan mau kedadean sekitar jam 10.00 WIB. Pengendara motor sing jenenge Budi (25) lan pengendara mobil sing jenenge Andi (30) loro-lorone lara-lara lan di bawa menyang rumah sakit.

Kanit Laka Satlantas Polres Sukoharjo, Ipda Hardiyanto, ngomong yen kacilakaan mau kedadean amarga pengendara motor ngebut lan nabrak mobil sing lagi muter arah.

Ciri-ciri Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

pawarta bahasa jawa 5w 1h terbaru

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H merupakan salah satu bentuk penulisan berita yang mengacu pada lima unsur penting (5W) dan satu unsur tambahan (1H), yaitu: sapa (who), napa (what), ngendi (where), kapan (when), kenapa (why), dan piye (how).

Ciri-ciri utama pawarta bahasa Jawa 5W 1H meliputi:

Bahasa dan Gaya

  • Menggunakan bahasa Jawa yang lugas dan mudah dipahami.
  • Memiliki gaya penulisan yang ringkas, padat, dan jelas.
  • Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan sederhana.

Struktur

  • Terdiri dari judul, teras berita, dan badan berita.
  • Judul biasanya singkat dan menarik, serta mencerminkan isi berita.
  • Teras berita berisi informasi penting yang menjawab unsur 5W 1H.
  • Badan berita berisi rincian dan penjelasan lebih lanjut.

Unsur 5W 1H

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H harus memuat semua unsur 5W 1H:

  • Sapa (who): Tokoh atau pihak yang terlibat dalam berita.
  • Napa (what): Peristiwa atau kejadian yang diberitakan.
  • Ngendi (where): Tempat terjadinya peristiwa.
  • Kapan (when): Waktu terjadinya peristiwa.
  • Kenapa (why): Alasan atau penyebab terjadinya peristiwa.
  • Piye (how): Cara atau proses terjadinya peristiwa.

Perbedaan pawarta bahasa Jawa 5W 1H dengan jenis pawarta lainnya terletak pada penggunaan bahasa Jawa dan unsur 5W 1H yang harus dimuat dalam berita. Pawarta jenis lain, seperti pawarta bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, mungkin tidak harus mengikuti aturan 5W 1H secara ketat.

Contoh Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H merupakan jenis pawarta yang menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar: sapa (siapa), napa (apa), wingi (kapan), ngendi (di mana), kepriye (bagaimana), dan kok (mengapa). Berikut ini beberapa contoh pawarta bahasa Jawa 5W 1H dari berbagai sumber:

Dari Harian Kompas

  • Sapa: Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka
  • Napa: Melantik 127 pejabat fungsional dan struktural
  • Wini: Senin, 30 Januari 2023
  • Ngene: Balai Kota Surakarta
  • Kepriye: Pelantikan dilakukan secara langsung dan daring
  • Kok: Untuk mengisi kekosongan jabatan dan meningkatkan kinerja aparatur sipil negara

Dari Tribun Jogja

  • Sapa: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
  • Napa: Meresmikan jalur kereta api Yogyakarta-Solo-Palur
  • Wini: Selasa, 7 Februari 2023
  • Ngene: Stasiun Tugu Yogyakarta
  • Kepriye: Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti
  • Kok: Untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pariwisata

Dari Jawa Pos

  • Sapa: Tim SAR gabungan
  • Napa: Menemukan korban banjir bandang di Trenggalek
  • Wini: Rabu, 8 Februari 2023
  • Ngene: Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan
  • Kepriye: Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia
  • Kok: Banjir bandang menerjang beberapa desa di Trenggalek akibat hujan deras

Manfaat Pawarta Bahasa Jawa 5W 1H

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H menawarkan berbagai manfaat bagi masyarakat, terutama dalam penyebaran informasi dan pelestarian budaya.

Penyebaran Informasi

  • Efektivitas Jangkauan: Pawarta 5W 1H dalam bahasa Jawa menjangkau audiens yang lebih luas, terutama masyarakat Jawa yang tinggal di daerah pedesaan atau tidak fasih berbahasa Indonesia.
  • Penyampaian yang Jelas: Penggunaan bahasa Jawa yang lugas dan mudah dipahami memastikan bahwa informasi dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat.
  • Respon Cepat: Pawarta 5W 1H memungkinkan penyebaran informasi yang cepat dan akurat dalam situasi darurat atau peristiwa penting.

Pelestarian Budaya

  • Penjagaan Bahasa Jawa: Pawarta 5W 1H dalam bahasa Jawa membantu menjaga dan melestarikan bahasa Jawa, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya Jawa.
  • Promosi Budaya: Pawarta tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan budaya Jawa, seperti kesenian, tradisi, dan nilai-nilai luhur.
  • Peningkatan Apresiasi: Pawarta 5W 1H dalam bahasa Jawa menumbuhkan apresiasi terhadap budaya Jawa, terutama di kalangan generasi muda.

Kesimpulan Akhir

pawarta bahasa jawa 5w 1h terbaru

Dengan struktur dan teknik penulisan yang sistematis, pawarta bahasa Jawa 5W 1H menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Tidak hanya itu, pawarta jenis ini juga berperan dalam pelestarian budaya Jawa, karena menjadi wadah bagi penggunaan dan pengembangan bahasa Jawa.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa perbedaan pawarta bahasa Jawa 5W 1H dengan jenis pawarta lainnya?

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H memiliki struktur yang lebih ringkas dan fokus pada penyampaian informasi secara padat. Berbeda dengan jenis pawarta lain yang mungkin lebih panjang dan memuat unsur-unsur tambahan seperti opini atau analisis.

Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah teks merupakan pawarta bahasa Jawa 5W 1H?

Pawarta bahasa Jawa 5W 1H dapat dikenali dari struktur yang memuat unsur-unsur 5W 1H. Selain itu, teks biasanya ditulis dalam bahasa Jawa dan menggunakan gaya bahasa yang lugas dan mudah dipahami.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait