Pengertian Aliran Asy Ariyah

Made Santika March 11, 2024

Dalam khazanah pemikiran Islam, aliran Asy’ariyah menempati posisi penting. Berawal dari ulama terkemuka Abu Hasan al-Asy’ari, aliran ini telah membentuk pemahaman teologi Islam selama berabad-abad. Artikel ini akan mengupas definisi, prinsip, dan perkembangan aliran Asy’ariyah, serta pengaruh dan kritik yang menyertainya.

Asy’ariyah adalah aliran teologi Islam yang menggabungkan pendekatan rasional dengan keyakinan keagamaan. Berbeda dengan aliran Mu’tazilah yang mengutamakan akal, Asy’ariyah percaya pada harmoni antara akal dan wahyu.

Definisi Aliran Asy’ariyah

pengertian aliran asy ariyah

Aliran Asy’ariyah merupakan salah satu aliran teologi Islam yang berkembang pesat pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Aliran ini didirikan oleh Abu Hasan al-Asy’ari (874-936 M) yang awalnya merupakan pengikut paham Mu’tazilah.Aliran Asy’ariyah merupakan sintesis antara rasionalisme Mu’tazilah dan tradisionalisme Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Aliran ini berusaha menyelaraskan keyakinan rasional dengan ajaran agama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.

Prinsip-Prinsip Aliran Asy’ariyah

Aliran Asy’ariyah merupakan salah satu aliran teologi Islam yang didirikan oleh Abu Hasan al-Asy’ari (874-936 M). Aliran ini memiliki prinsip-prinsip dasar yang membedakannya dari aliran teologi lainnya.

Berikut adalah prinsip-prinsip utama aliran Asy’ariyah:

Prinsip Dasar

  • Tauhid (Keesaan Allah): Asy’ariyah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam semesta.
  • Adil (Keadilan Allah): Allah adalah adil dan tidak akan menzalimi hamba-Nya.
  • Qudrat (Kekuasaan Allah): Allah memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu.
  • Ilmu (Pengetahuan Allah): Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang tersembunyi maupun yang tampak.
  • Iradah (Kehendak Allah): Allah memiliki kehendak yang mutlak dan tidak dapat dipahami oleh manusia.

Prinsip Lanjutan

  • Kalam Allah: Al-Qur’an adalah firman Allah yang tidak diciptakan.
  • Sifat Allah: Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna dan tidak menyerupai makhluk-Nya.
  • Rukun Iman: Iman kepada Allah, malaikat, kitab suci, nabi, hari akhir, dan takdir.
  • Takdir: Allah telah menentukan segala sesuatu yang terjadi, namun manusia tetap memiliki kebebasan memilih.

Perkembangan Aliran Asy’ariyah

perbuatan aliran menurut tuhan asy ariyah allah

Aliran Asy’ariyah mengalami perkembangan historis yang signifikan sejak didirikan oleh Abu Hasan al-Asy’ari pada abad ke-10. Perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Faktor Internal

  • Pengembangan Doktrin Teologis: Abu Hasan al-Asy’ari menyempurnakan dan mengembangkan doktrin teologisnya melalui perdebatan dan dialog dengan aliran teologi lainnya.
  • Metode Pendekatan Rasional: Aliran Asy’ariyah menggunakan metode pendekatan rasional untuk memahami ajaran Islam, menggabungkan penalaran logis dengan teks-teks Alquran dan Hadis.
  • Pendidikan dan Pengajaran: Aliran Asy’ariyah mendirikan madrasah dan sekolah untuk menyebarkan ajarannya, yang berkontribusi pada perkembangan dan penyebaran pemikirannya.

Faktor Eksternal

  • Pengaruh Politik: Aliran Asy’ariyah mendapat dukungan dari penguasa Abbasiyah, yang membantu memperluas pengaruhnya di wilayah kekuasaan Islam.
  • Persaingan dengan Aliran Teologi Lain: Persaingan dengan aliran teologi lain, seperti Mu’tazilah dan Syiah, memacu perkembangan pemikiran dan doktrin Asy’ariyah.
  • Perkembangan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan: Perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah mempengaruhi pemikiran teologis Asy’ariyah, yang berusaha menggabungkan wahyu dengan penalaran rasional.

Pengaruh Aliran Asy’ariyah

aliran abdul khalifah rahman sejarah abdullah penasihat abbas nasir tauhid baghdad islamiqate

Aliran Asy’ariyah telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan teologi Islam. Pengaruh ini terlihat dalam berbagai aspek, mulai dari konsep ketuhanan hingga praktik keagamaan.

Pemikiran dan Praktik Islam

Pemikiran Asy’ariyah telah membentuk pemahaman umat Islam tentang sifat Tuhan, kehendak bebas, dan hubungan antara Tuhan dan manusia. Konsep-konsep ini kemudian tercermin dalam praktik keagamaan, seperti doa, ibadah, dan penafsiran teks-teks suci.

Pengaruh pada Teologi Islam

  • Menekankan keesaan Tuhan dan sifat-sifat-Nya yang sempurna.
  • Mengakui kehendak bebas manusia, namun tetap menegaskan kekuasaan Tuhan yang mutlak.
  • Menafsirkan sifat-sifat Tuhan secara antropomorfik, tetapi tidak secara harfiah.

Pengaruh pada Praktik Keagamaan

  • Mendorong doa dan ibadah yang khusyuk dan tulus.
  • Menekankan pentingnya mengikuti ajaran agama dan menjauhi bid’ah (inovasi).
  • Mempromosikan sikap toleransi dan moderasi dalam beragama.

Perbedaan Aliran Asy’ariyah dengan Aliran Lain

Aliran Asy’ariyah berbeda dari aliran teologi Islam lainnya dalam beberapa aspek mendasar. Perbedaan ini meliputi konsep ketuhanan, sifat Allah, dan peran akal dalam memahami agama.

Aliran Teologi Islam yang Berbeda

Aliran teologi Islam yang berbeda dari Asy’ariyah antara lain:

  • Mutazilah
  • Khawarij
  • Syiah
  • Salafi

Tabel Perbedaan

Tabel berikut menguraikan perbedaan utama antara aliran Asy’ariyah dan aliran teologi Islam lainnya:

Aspek Asy’ariyah Mutazilah Khawarij Syiah Salafi
Konsep Ketuhanan Allah adalah pencipta tunggal yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan absolut Allah adalah pencipta tunggal yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan yang terbatas Allah adalah pencipta tunggal yang memiliki kekuasaan absolut tetapi pengetahuan yang terbatas Allah adalah satu dari tiga aspek Tuhan (Tuhan, Manifestasi, Jiwa) Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak berwujud
Sifat Allah Sifat Allah adalah kekal dan tidak dapat dipisahkan dari esensi-Nya Sifat Allah adalah ciptaan yang tidak kekal Sifat Allah adalah ciptaan yang kekal Sifat Allah adalah manifestasi dari esensi-Nya Sifat Allah tidak dapat diketahui
Peran Akal Akal dapat digunakan untuk memahami agama tetapi tidak dapat menggantikan wahyu Akal dapat digunakan untuk memahami agama dan menggantikan wahyu Akal tidak dapat digunakan untuk memahami agama Akal dapat digunakan untuk memahami agama tetapi tidak boleh digunakan untuk mempertanyakan wahyu Akal tidak boleh digunakan untuk memahami agama

Tokoh-Tokoh Penting Aliran Asy’ariyah

Aliran Asy’ariyah, sebuah mazhab teologi Islam yang berpengaruh, memiliki sejumlah tokoh penting yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan dan penyebaran ajarannya. Tokoh-tokoh ini memainkan peran penting dalam membentuk doktrin dan pemikiran aliran Asy’ariyah.

Abu al-Hasan al-Asy’ari

Abu al-Hasan al-Asy’ari (873-935 M) adalah pendiri aliran Asy’ariyah. Awalnya seorang penganut aliran Mu’tazilah, ia kemudian meninggalkan pandangan rasionalis mereka dan mengadopsi pendekatan yang lebih tradisional dalam teologi Islam. Al-Asy’ari menulis banyak karya berpengaruh, termasuk Al-Ibanah ‘an Usul al-Diyanah dan Al-Luma’ fi al-I’tiqad , yang menguraikan prinsip-prinsip dasar aliran Asy’ariyah.

Abu Bakr al-Baqillani

Abu Bakr al-Baqillani (950-1013 M) adalah salah satu pengikut awal dan penafsir penting ajaran al-Asy’ari. Ia dikenal karena karyanya Tamhid al-Qawa’id al-Usul al-Din , yang menyajikan argumen terperinci untuk keyakinan Asy’ariyah. Al-Baqillani juga berdebat dengan para pemikir Mu’tazilah dan memainkan peran penting dalam mempertahankan aliran Asy’ariyah dari kritik mereka.

al-Juwayni

Al-Juwayni (1028-1085 M) adalah seorang teolog dan filsuf terkemuka yang memperluas dan menyempurnakan ajaran aliran Asy’ariyah. Karyanya Al-Irsyad ila Qawati’ al-Adillah fi Usul al-Din adalah teks penting yang menguraikan doktrin Asy’ariyah secara sistematis. Al-Juwayni juga memberikan kontribusi penting untuk filsafat Islam dan dikenal karena pandangannya tentang sifat Tuhan dan dunia.

al-Ghazali

Al-Ghazali (1058-1111 M) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Islam. Ia awalnya mengikuti aliran Asy’ariyah tetapi kemudian mengembangkan pendekatannya sendiri yang menggabungkan elemen mistisisme dan filsafat. Karyanya Ihya ‘Ulum al-Din adalah sebuah karya besar yang mencakup berbagai topik dalam teologi, etika, dan mistisisme Islam.

Fakhr al-Din al-Razi

Fakhr al-Din al-Razi (1149-1209 M) adalah seorang teolog dan filsuf yang memberikan kontribusi signifikan terhadap aliran Asy’ariyah. Ia menulis banyak karya berpengaruh, termasuk Al-Mahsul fi Ilm al-Usul dan Tafsir al-Kabir , yang dianggap sebagai salah satu tafsir Al-Qur’an paling komprehensif yang pernah ditulis.

Kritik terhadap Aliran Asy’ariyah

Aliran Asy’ariyah, sebagai salah satu aliran teologi dalam Islam, telah menerima kritik dari berbagai pihak. Kritik tersebut menyoroti beberapa aspek ajaran Asy’ariyah yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam.

Penggunaan Rasionalitas yang Berlebihan

Salah satu kritik utama terhadap Asy’ariyah adalah penggunaan rasionalitas yang berlebihan dalam memahami ajaran agama. Para pengkritik berpendapat bahwa Asy’ariyah terlalu mengandalkan akal dan logika dalam menafsirkan teks-teks agama, sehingga mengabaikan aspek spiritual dan mistisisme dalam Islam.

Menurut para pengkritik, pendekatan rasional Asy’ariyah dapat mengarah pada antropomorfisme, yaitu penggambaran Tuhan dengan sifat-sifat manusia. Hal ini dianggap bertentangan dengan ajaran tauhid yang menekankan keesaan dan transendensi Tuhan.

Penolakan terhadap Mu’tazilah

Asy’ariyah juga dikritik karena penolakannya terhadap paham Mu’tazilah, yang menekankan kebebasan berkehendak dan tanggung jawab manusia atas perbuatannya. Para pengkritik berpendapat bahwa penolakan Asy’ariyah terhadap Mu’tazilah telah mengarah pada pandangan deterministik yang bertentangan dengan prinsip keadilan dan tanggung jawab dalam Islam.

Menurut para pengkritik, pandangan deterministik Asy’ariyah dapat menghilangkan motivasi manusia untuk berbuat baik dan bertanggung jawab atas tindakannya, karena segala sesuatu dianggap sudah ditentukan oleh Tuhan.

Pengaruh Filsafat Yunani

Kritik lain terhadap Asy’ariyah adalah pengaruh filsafat Yunani yang kuat dalam ajarannya. Para pengkritik berpendapat bahwa Asy’ariyah telah mengadopsi konsep-konsep dan istilah-istilah filsafat Yunani, yang tidak sesuai dengan ajaran Islam asli.

Pengaruh filsafat Yunani ini dianggap telah mengarah pada kompleksitas dan abstraksi dalam teologi Asy’ariyah, yang dapat menyulitkan pemahaman bagi umat Islam awam.

Argumen Pendukung

Meskipun menghadapi kritik, aliran Asy’ariyah juga memiliki argumen pendukung yang kuat. Para pendukung berpendapat bahwa Asy’ariyah telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teologi Islam, terutama dalam hal mempertahankan ortodoksi dan melawan bid’ah.

Mereka berpendapat bahwa penggunaan rasionalitas oleh Asy’ariyah diperlukan untuk memahami dan membela ajaran agama, dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip spiritual Islam.

Kesimpulan

Kritik terhadap aliran Asy’ariyah menyoroti aspek-aspek ajarannya yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam. Namun, aliran Asy’ariyah juga memiliki argumen pendukung yang kuat, yang menekankan kontribusinya terhadap perkembangan teologi Islam.

Dalam mengevaluasi kritik terhadap Asy’ariyah, penting untuk mempertimbangkan argumen yang mendukung dan menentangnya, serta konteks historis dan intelektual di mana aliran ini berkembang.

Ringkasan Penutup

blank

Aliran Asy’ariyah telah memainkan peran krusial dalam membentuk teologi Islam. Prinsip-prinsipnya telah memberikan kerangka kerja untuk memahami sifat Tuhan, kenabian, dan kehendak bebas. Meskipun mendapat kritik, Asy’ariyah tetap menjadi salah satu aliran teologi paling berpengaruh dalam sejarah Islam, memberikan kontribusi berharga bagi pemahaman kita tentang keyakinan dan praktik keagamaan.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa yang dimaksud dengan aliran Asy’ariyah?

Asy’ariyah adalah aliran teologi Islam yang menggabungkan pendekatan rasional dan keyakinan keagamaan.

Siapa tokoh pendiri aliran Asy’ariyah?

Abu Hasan al-Asy’ari

Apa prinsip utama aliran Asy’ariyah?

Kehendak bebas manusia, ketidakkekalan alam semesta, dan keesaan Tuhan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait