Pengertian Khabar Dan Atsar

Made Santika March 9, 2024

Dalam ranah keilmuan Islam, pemahaman yang tepat tentang khabar dan atsar sangatlah krusial. Kedua istilah ini merujuk pada informasi yang beredar, namun memiliki karakteristik dan sumber yang berbeda. Artikel ini akan mengeksplorasi pengertian khabar dan atsar, serta membandingkan perbedaan mendasar di antara keduanya.

Secara etimologis, khabar berarti “berita” atau “informasi”, sementara atsar bermakna “jejak” atau “peninggalan”. Perbedaan ini tercermin dalam sumber dan sifat kedua istilah tersebut, yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Pengertian Khabar

pelajaran hadits sepuluh kertajati bab ringkasan pengertian sunnah khabar qur aliyah madrasah atsar nurussyahid nita

Dalam bahasa Arab, khabar (خبر) berarti “berita” atau “informasi”. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, khabar diartikan sebagai “kabar” atau “berita”. Secara umum, khabar merujuk pada segala bentuk informasi atau berita yang disampaikan.

Contoh Khabar

  • Hari ini hujan deras mengguyur kota Jakarta.
  • Pemerintah menaikkan harga BBM.
  • Timnas Indonesia menang melawan Thailand.

Jenis-Jenis Khabar Berdasarkan Bentuknya

Khabar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya, antara lain:

  1. Khabar Mufrid: Khabar yang terdiri dari satu kalimat, seperti “Hari ini hujan deras mengguyur kota Jakarta.”
  2. Khabar Murakkab: Khabar yang terdiri dari lebih dari satu kalimat, seperti “Pemerintah menaikkan harga BBM karena harga minyak dunia sedang naik.”
  3. Khabar Mujmal: Khabar yang maknanya umum dan tidak jelas, seperti “Ada berita bagus.”
  4. Khabar Mufassal: Khabar yang maknanya rinci dan jelas, seperti “Timnas Indonesia menang melawan Thailand dengan skor 2-1.”

Pengertian Atsar

Atsar, secara etimologis berasal dari bahasa Arab yang berarti “jejak” atau “peninggalan”. Dalam terminologi Islam, atsar didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, atau ketetapan sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijadikan sebagai rujukan dalam hukum Islam.

Contoh Atsar Terkenal

  • Hadis qudsi, yaitu sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Allah SWT.
  • Fatwa sahabat, yaitu pendapat hukum yang dikeluarkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW berdasarkan pemahaman mereka terhadap ajaran Islam.
  • Amal sahabat, yaitu praktik ibadah atau tindakan yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW dan menjadi contoh bagi umat Islam.

Perbedaan Atsar dan Khabar

Atsar berbeda dengan khabar dalam hal sumber dan kekuatan hukumnya. Khabar adalah informasi atau berita yang berasal dari selain sahabat Nabi Muhammad SAW, seperti ulama, tabi’in (generasi setelah sahabat), atau masyarakat umum. Kekuatan hukum khabar lebih lemah dibandingkan atsar, karena tidak langsung berasal dari Nabi Muhammad SAW atau sahabatnya.

Sumber dan Sifat Khabar

pengertian khabar dan atsar terbaru

Khabar merupakan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk pengalaman pribadi, pengamatan, dan informasi dari orang lain. Sifat khabar dapat bervariasi, mulai dari benar, salah, atau tidak pasti. Oleh karena itu, sangat penting untuk memverifikasi khabar sebelum menyebarkannya.

Sumber Khabar

  • Pengalaman pribadi: Informasi yang diperoleh dari pengalaman langsung seseorang.
  • Pengamatan: Informasi yang diperoleh dari pengamatan terhadap suatu peristiwa atau fenomena.
  • Informasi dari orang lain: Informasi yang diperoleh dari percakapan, berita, atau media sosial.

Sifat Khabar

  • Benar: Informasi yang sesuai dengan fakta dan dapat dibuktikan kebenarannya.
  • Salah: Informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
  • Tidak pasti: Informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya atau masih memerlukan verifikasi.

Pentingnya Verifikasi Khabar

Memverifikasi khabar sebelum menyebarkannya sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, hal ini dapat mencegah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. Kedua, verifikasi membantu memastikan bahwa informasi yang disebarkan akurat dan dapat dipercaya. Ketiga, verifikasi melindungi reputasi individu atau organisasi yang menyebarkan informasi.

Sumber dan Sifat Atsar

Atsar merupakan perkataan, perbuatan, atau persetujuan diam-diam dari Nabi Muhammad SAW, sahabat, atau tabi’in yang tidak memiliki status sebagai hadis. Sumber atsar yang paling utama adalah hadis, baik yang mutawatir maupun ahad. Selain itu, atsar juga dapat berasal dari perkataan sahabat, tabi’in, dan fatwa ulama.Atsar

memiliki sifat yang beragam, dapat dipercaya, tidak dapat dipercaya, atau lemah. Keaslian atsar dapat dinilai berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:

Kredibilitas Perawi

Kredibilitas perawi atsar menjadi faktor penting dalam menilai keasliannya. Perawi yang dikenal jujur, adil, dan memiliki ingatan yang kuat akan meningkatkan kredibilitas atsar yang diriwayatkannya.

Kesesuaian dengan Al-Qur’an dan Sunnah

Atsar yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW cenderung lebih dapat dipercaya. Sebaliknya, atsar yang bertentangan dengan kedua sumber hukum Islam tersebut patut diragukan keasliannya.

Dukungan dari Sumber Lain

Keaslian atsar dapat diperkuat jika terdapat dukungan dari sumber lain, seperti hadis atau atsar lain yang diriwayatkan oleh perawi yang berbeda. Semakin banyak dukungan yang ada, semakin tinggi tingkat keaslian atsar tersebut.

Perbedaan Khabar dan Atsar dalam Praktik

Khabar dan atsar adalah dua jenis informasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam penggunaan dan dampaknya.

Situasi Penggunaan Khabar dan Atsar

Khabar digunakan untuk menyampaikan informasi yang baru atau belum diketahui. Informasi ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti media massa, media sosial, atau percakapan pribadi. Contoh situasi di mana khabar digunakan antara lain:

  • Membaca berita tentang peristiwa terkini.
  • Mendengarkan pengumuman resmi dari pemerintah.
  • Mendapat kabar dari teman atau keluarga tentang peristiwa penting.

Atsar, di sisi lain, digunakan untuk menyampaikan informasi yang sudah dikenal atau telah diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi ini biasanya berasal dari sumber yang dianggap otoritatif, seperti kitab suci, tradisi, atau ajaran para ulama. Contoh situasi di mana atsar digunakan antara lain:

  • Mengikuti ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menggunakan pepatah atau peribahasa untuk memberikan nasihat.
  • Menerapkan nilai-nilai budaya atau tradisi dalam masyarakat.

Dampak Penggunaan Khabar dan Atsar yang Tidak Tepat

Penggunaan khabar dan atsar yang tidak tepat dapat berdampak negatif. Penggunaan khabar yang tidak akurat atau tidak diverifikasi dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. Hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat dan menimbulkan kebingungan atau ketakutan.Penggunaan atsar yang tidak sesuai dengan konteks atau tidak relevan dengan situasi saat ini dapat menghambat kemajuan dan inovasi.

Atsar yang terlalu kaku atau tidak fleksibel dapat membatasi pemikiran kritis dan kreativitas.Oleh karena itu, penting untuk menggunakan khabar dan atsar dengan bijak dan kritis. Memverifikasi informasi yang diterima melalui khabar dan memahami konteks dan relevansi atsar sangat penting untuk menghindari dampak negatif dan memastikan bahwa informasi yang digunakan adalah akurat dan bermanfaat.

Ringkasan Akhir

pengertian khabar dan atsar terbaru

Khabar dan atsar memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Khabar membantu kita memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan, sementara atsar berfungsi sebagai panduan dalam memahami ajaran Islam. Namun, penggunaan kedua istilah ini harus dilakukan secara bijak, dengan mempertimbangkan sumber dan sifatnya.

Dengan memahami perbedaan mendasar antara khabar dan atsar, kita dapat menghindari penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan, serta mengoptimalkan manfaat keduanya dalam kehidupan kita.

Ringkasan FAQ

Apa perbedaan utama antara khabar dan atsar?

Khabar merujuk pada informasi umum, sedangkan atsar khusus untuk informasi yang bersumber dari tokoh agama atau sejarah.

Bagaimana cara memverifikasi keaslian khabar?

Verifikasi khabar dapat dilakukan dengan memeriksa sumbernya, mencari bukti pendukung, dan mempertimbangkan sifat informasi tersebut.

Apa contoh penggunaan khabar dalam kehidupan sehari-hari?

Berita di media, informasi dari teman atau keluarga, dan pengumuman resmi merupakan contoh penggunaan khabar.

Apa contoh atsar yang terkenal?

Hadis Nabi Muhammad SAW, perkataan sahabat, dan fatwa ulama termasuk contoh atsar yang terkenal.

Apa dampak penggunaan khabar dan atsar yang tidak tepat?

Penggunaan khabar dan atsar yang tidak tepat dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah, menyesatkan, atau bahkan merugikan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait