Khitan merupakan ritual keagamaan yang telah dipraktikkan selama berabad-abad dalam agama Islam. Dalam ajaran Islam, khitan memiliki makna penting dan dianggap sebagai salah satu sunnah yang dianjurkan. Artikel ini akan mengupas secara komprehensif pengertian khitan dalam Islam, sejarah dan dalilnya, serta manfaat dan hukum khitan.
Khitan adalah prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kulit yang menutupi ujung penis pada laki-laki. Dalam perspektif agama, khitan melambangkan kesucian, kebersihan, dan kepatuhan kepada ajaran Islam.
Sejarah dan Dalil Khitan
Khitan merupakan praktik sunat yang telah dilakukan sejak zaman kuno. Dalam Islam, khitan diwajibkan bagi laki-laki sebagai salah satu syariat agama.
Sejarah Praktik Khitan dalam Islam
Praktik khitan dalam Islam sudah dikenal sejak masa Nabi Ibrahim AS. Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk berkhitan pada usia 80 tahun. Sejak saat itu, khitan menjadi sunnah bagi umat Islam.
Dalil-Dalil Kewajiban Khitan
Kewajiban khitan dalam Islam didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
- Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: “Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, menggunting kuku, dan mencabut bulu ketiak.”
- Perkataan Umar bin Khattab RA: “Khitan adalah sunnah para nabi.”
Perbedaan Pandangan Ulama tentang Usia Ideal Khitan
Terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama tentang usia ideal untuk melakukan khitan. Ada yang berpendapat bahwa khitan sebaiknya dilakukan saat bayi berusia tujuh hari, ada pula yang berpendapat pada usia lebih tua.
Pendapat yang lebih kuat adalah khitan sebaiknya dilakukan pada saat bayi berusia tujuh hari, karena pada usia tersebut luka khitan lebih cepat sembuh dan risiko komplikasi lebih kecil.
Cara dan Prosedur Khitan
Khitan, juga dikenal sebagai sirkumsisi, adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat kulit berlebih yang menutupi ujung penis (preputium). Prosedur ini memiliki signifikansi agama, budaya, dan kesehatan.
Metode Khitan
- Metode Konvensional (Dorong-Tarik): Metode tradisional yang melibatkan penggunaan penjepit untuk mendorong kulit berlebih ke arah ujung penis dan kemudian memotongnya.
- Metode Plastibell: Metode yang menggunakan perangkat plastik berbentuk lonceng yang ditempatkan pada penis untuk memotong kulit berlebih secara bertahap.
- Metode Klem Gomco: Metode yang menggunakan klem khusus untuk mengompres kulit berlebih dan memotongnya.
- Metode Laser: Metode yang menggunakan laser untuk memotong kulit berlebih dengan presisi.
Langkah-langkah Prosedur Khitan
- Anestesi: Anestesi lokal atau umum digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
- Posisi: Pasien diposisikan terlentang dengan kaki ditekuk pada lutut.
- Pembersihan: Penis dibersihkan dan disterilkan.
- Penjepitan: Kulit berlebih dijepit dan ditarik ke arah ujung penis.
- Pemotongan: Kulit berlebih dipotong menggunakan gunting atau laser.
- Penjahitan: Luka dijahit atau direkatkan untuk menutup.
Perawatan Pasca Khitan
Perawatan pasca khitan sangat penting untuk mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan yang tepat. Petunjuk perawatan meliputi:
- Menjaga area khitan tetap bersih dan kering.
- Mengoleskan salep antibiotik sesuai petunjuk.
- Menggunakan pakaian dalam yang longgar dan menyerap.
- Mengurangi aktivitas fisik berat.
- Mengikuti jadwal pemeriksaan pasca khitan untuk memantau penyembuhan.
Potensi Komplikasi
Meskipun khitan adalah prosedur yang umumnya aman, namun ada potensi komplikasi, seperti:
- Pendarahan: Pendarahan berlebihan selama atau setelah prosedur.
- Infeksi: Infeksi pada luka khitan.
- Nyeri: Nyeri pada area khitan.
- Stenosis Meatus: Penyempitan lubang penis yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil.
- Hematoma: Penumpukan darah di bawah kulit yang dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
Hukum Khitan dalam Islam
Khitan merupakan salah satu syariat dalam agama Islam yang telah dipraktikkan sejak zaman Nabi Ibrahim. Dalam konteks keislaman, khitan memiliki makna yang mendalam dan hukum yang jelas.
Hukum Khitan bagi Laki-laki
Hukum khitan bagi laki-laki adalah wajib (fardhu). Kewajiban ini berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama.
Hukum Khitan bagi Perempuan
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum khitan bagi perempuan. Mayoritas ulama berpendapat bahwa khitan bagi perempuan adalah sunnah (dianjurkan), sementara sebagian kecil berpendapat bahwa hukumnya wajib.
Kondisi yang Membatalkan Kewajiban Khitan
Terdapat beberapa kondisi yang dapat membatalkan kewajiban khitan, yaitu:
- Kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan dilakukannya khitan.
- Usia yang sudah lanjut sehingga khitan dapat membahayakan.
- Orang yang telah meninggal dunia.
Manfaat Khitan Secara Medis
Khitan, atau pengangkatan kulup penis, memberikan berbagai manfaat kesehatan yang telah didukung oleh penelitian medis.
Salah satu manfaat utama khitan adalah pengurangan risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada bayi dan anak laki-laki.
Pengurangan Risiko Penyakit Menular Seksual
- Khitan mengurangi risiko tertular HIV hingga 60% pada pria heteroseksual.
- Juga mengurangi risiko tertular sifilis, klamidia, dan herpes genital.
Pengurangan Risiko Kanker Penis
Pria yang disunat memiliki risiko kanker penis yang jauh lebih rendah dibandingkan pria yang tidak disunat.
Peningkatan Kebersihan dan Estetika
Khitan meningkatkan kebersihan area genital dengan menghilangkan kulup yang dapat menampung bakteri dan menyebabkan infeksi.
Pertimbangan Tambahan
Meskipun khitan memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, penting untuk mempertimbangkan faktor budaya, agama, dan pribadi sebelum mengambil keputusan untuk melakukan prosedur ini.
Dampak Sosial dan Budaya Khitan
Khitan merupakan praktik yang memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan dalam masyarakat Islam. Praktik ini telah dianut selama berabad-abad dan memainkan peran penting dalam membentuk norma dan nilai-nilai budaya.
Peran Khitan dalam Masyarakat Islam
Dalam masyarakat Islam, khitan dianggap sebagai tanda kesucian, kemurnian, dan ketaatan pada ajaran agama. Praktik ini diyakini membawa manfaat fisik dan spiritual, seperti meningkatkan kebersihan dan mencegah penyakit. Selain itu, khitan juga dianggap sebagai bagian dari identitas Muslim dan menjadi penanda kedewasaan bagi laki-laki.
Perbedaan Praktik Khitan di Berbagai Budaya
Praktik khitan bervariasi di antara budaya yang berbeda dalam hal usia, metode, dan makna simbolis. Di beberapa negara, seperti Arab Saudi dan Mesir, khitan dilakukan pada anak laki-laki pada usia dini, sedangkan di negara lain, seperti Indonesia dan Malaysia, dilakukan pada usia remaja atau dewasa.
Metode khitan juga berbeda-beda. Metode tradisional melibatkan pemotongan kulup menggunakan pisau bedah, sementara metode modern menggunakan laser atau teknik penjepit.
Aspek Etika dan Sosial Khitan
Khitan merupakan praktik yang kontroversial dan menimbulkan perdebatan etika dan sosial. Beberapa orang berpendapat bahwa khitan merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dari individu yang bersangkutan. Yang lain berpendapat bahwa khitan adalah bagian penting dari identitas budaya dan agama dan harus dihormati.
Pertimbangan etika dan sosial dalam khitan meliputi hak-hak anak, persetujuan yang diinformasikan, potensi komplikasi kesehatan, dan implikasi budaya dan agama.
Kesimpulan Akhir
Khitan dalam Islam merupakan praktik yang memiliki dasar kuat dalam sejarah, agama, dan medis. Kewajiban khitan bagi laki-laki telah disepakati oleh mayoritas ulama, sementara hukum khitan bagi perempuan masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli fikih. Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, khitan memiliki banyak manfaat kesehatan yang tidak dapat dipungkiri.
Dengan memahami pengertian dan hukum khitan dalam Islam, umat Muslim dapat membuat keputusan yang tepat mengenai praktik ini sesuai dengan ajaran agama dan pertimbangan kesehatan.
Tanya Jawab (Q&A)
Apakah khitan wajib bagi perempuan?
Hukum khitan bagi perempuan masih diperdebatkan di kalangan ulama. Sebagian berpendapat bahwa khitan perempuan adalah sunnah, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa hal tersebut tidak wajib.
Apa saja manfaat medis khitan?
Khitan memiliki banyak manfaat medis, antara lain mengurangi risiko infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penyakit menular seksual.
Apakah ada kondisi yang dapat membatalkan kewajiban khitan?
Ya, ada beberapa kondisi yang dapat membatalkan kewajiban khitan, seperti adanya kelainan medis yang dapat membahayakan kesehatan jika dilakukan khitan.