Dalam lanskap pemasaran yang terus berkembang, reposisi merek muncul sebagai strategi penting untuk menjaga relevansi dan pertumbuhan bisnis. Reposisi melibatkan pendefinisian ulang persepsi pasar tentang merek, menyesuaikannya dengan kebutuhan dan tren konsumen yang berubah.
Reposisi dapat mencakup berbagai perubahan, mulai dari penyesuaian identitas merek hingga pergeseran penargetan pelanggan. Memahami konsep reposisi dan penerapannya yang efektif sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang merek.
Pengertian Reposisi
Reposisi dalam pemasaran adalah strategi untuk mengubah persepsi pelanggan tentang suatu merek, produk, atau layanan. Tujuannya adalah untuk memperbarui citra merek dan menyesuaikannya dengan perubahan kebutuhan pasar.
Reposisi yang berhasil melibatkan identifikasi kembali nilai unik suatu merek dan mengomunikasikannya kepada pelanggan dengan cara yang bermakna. Ini dapat dilakukan dengan mengubah atribut produk, mengubah target pasar, atau memposisikan ulang merek relatif terhadap pesaing.
Contoh Reposisi
- Apple memposisikan ulang iPod dari pemutar musik menjadi perangkat gaya hidup.
- Starbucks memposisikan ulang diri mereka dari kedai kopi menjadi tempat berkumpul dan bekerja.
- Walmart memposisikan ulang diri mereka dari toko diskon menjadi pengecer serba ada.
Alasan Reposisi
Reposisi adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk mengubah persepsi pelanggan terhadap merek, produk, atau layanan mereka. Ada beberapa alasan utama mengapa perusahaan melakukan reposisi, antara lain:
Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar atau persaingan. Misalnya, ketika sebuah perusahaan meluncurkan produk baru yang lebih canggih, perusahaan lain mungkin perlu mereposisi produk mereka agar tetap kompetitif.
Untuk meningkatkan citra merek. Perusahaan mungkin mereposisi merek mereka untuk menciptakan citra yang lebih positif atau relevan dengan target pasar mereka.
Untuk meningkatkan penjualan. Reposisi dapat membantu meningkatkan penjualan dengan menarik pelanggan baru atau mendorong pelanggan yang sudah ada untuk membeli lebih banyak.
Contoh Reposisi yang Berhasil
Salah satu contoh reposisi yang berhasil adalah ketika Apple mereposisi iPod sebagai “1.000 lagu di saku Anda”. Reposisi ini membantu Apple menjadi pemimpin pasar dalam pemutar musik portabel.
Contoh lainnya adalah ketika Nike mereposisi merek mereka dari perusahaan sepatu lari menjadi perusahaan gaya hidup. Reposisi ini membantu Nike memperluas basis pelanggan mereka dan meningkatkan penjualan mereka secara signifikan.
Jenis-jenis Reposisi
Perusahaan dapat melakukan berbagai jenis reposisi untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Beberapa jenis reposisi yang umum meliputi:
Reposisi Berbasis Produk
- Mengubah fitur atau kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah.
- Misalnya, Apple memposisikan ulang iPhone sebagai perangkat komunikasi dan gaya hidup, bukan hanya ponsel.
Reposisi Berbasis Harga
- Menyesuaikan harga produk untuk menarik segmen pasar baru atau meningkatkan pangsa pasar.
- Misalnya, Walmart mereposisikan diri sebagai pengecer diskon dengan menawarkan harga yang lebih rendah dari pesaingnya.
Reposisi Berbasis Distribusi
- Mengubah saluran distribusi untuk menjangkau pelanggan baru atau meningkatkan efisiensi.
- Misalnya, Netflix mereposisikan diri sebagai layanan streaming, beralih dari pengiriman DVD.
Reposisi Berbasis Pesaing
- Memposisikan produk atau merek secara berbeda dari pesaing untuk menonjolkan keunikan dan keunggulan kompetitif.
- Misalnya, Nike mereposisikan diri sebagai merek olahraga yang menginspirasi, bukan hanya produsen sepatu.
Reposisi Berbasis Citra
- Mengubah persepsi pelanggan tentang merek atau produk melalui kampanye pemasaran dan upaya hubungan masyarakat.
- Misalnya, Starbucks mereposisikan diri sebagai kedai kopi premium, bukan hanya kedai kopi biasa.
Proses Reposisi
Proses reposisi melibatkan serangkaian langkah yang terencana untuk memindahkan suatu aset ke lokasi baru atau mengubah peruntukannya.
Langkah-langkah Proses Reposisi
- Perencanaan: Menentukan tujuan reposisi, menganalisis pasar, dan mengembangkan strategi.
- Persiapan: Mengumpulkan dokumen yang diperlukan, melakukan penilaian aset, dan mengidentifikasi pemangku kepentingan.
- Pemasaran: Mengiklankan aset dan menjangkau calon pembeli atau penyewa.
- Negosiasi: Bernegosiasi persyaratan perjanjian dengan pembeli atau penyewa.
- Penutupan: Menyelesaikan transaksi dan memindahkan kepemilikan atau peruntukan aset.
- Pasca-penutupan: Melaksanakan ketentuan perjanjian dan memantau kinerja aset.
Contoh Reposisi yang Berhasil
Reposisi yang berhasil memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Beberapa faktor yang berkontribusi pada kesuksesan reposisi meliputi:
- Riset pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan dan keinginan target pasar baru.
- Pengembangan proposisi nilai yang jelas dan berbeda yang membedakan produk atau layanan dari pesaing.
- Pelaksanaan strategi pemasaran yang terintegrasi yang menjangkau target pasar baru secara efektif.
- Pengelolaan hubungan pelanggan yang sangat baik untuk membangun loyalitas dan mempertahankan pelanggan.
Studi Kasus: Reposisi Starbucks
Salah satu contoh reposisi yang berhasil adalah Starbucks. Pada awalnya, Starbucks memposisikan dirinya sebagai kedai kopi premium yang menargetkan pencinta kopi. Namun, seiring waktu, Starbucks menyadari bahwa pasar kopi premium sudah jenuh.Untuk mengatasi hal ini, Starbucks mereposisi dirinya sebagai “tempat ketiga” di antara rumah dan kantor, di mana orang dapat bersosialisasi, bekerja, atau sekadar bersantai.
Starbucks juga memperluas penawarannya dengan memasukkan makanan, minuman non-kopi, dan merchandise.Reposisi ini terbukti sangat berhasil, karena Starbucks berhasil menarik pelanggan baru dan meningkatkan pangsa pasarnya. Faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan reposisi Starbucks meliputi:
- Riset pasar yang ekstensif yang menunjukkan adanya permintaan akan tempat ketiga.
- Pengembangan proposisi nilai yang jelas yang menekankan suasana yang nyaman dan ramah.
- Pelaksanaan strategi pemasaran yang terintegrasi yang mencakup iklan, media sosial, dan promosi di dalam toko.
- Pengelolaan hubungan pelanggan yang sangat baik yang mencakup program loyalitas dan layanan pelanggan yang luar biasa.
Keberhasilan reposisi Starbucks menunjukkan bahwa reposisi dapat menjadi strategi yang efektif untuk merevitalisasi merek dan menarik pelanggan baru.
Tantangan Reposisi
Reposisi dapat menjadi proses yang menantang bagi perusahaan. Beberapa tantangan umum meliputi:
Mengidentifikasi target pasar baru dan memahami kebutuhan serta keinginan mereka.
Menciptakan persepsi baru
Mengubah persepsi pelanggan yang ada tentang merek atau produk.
Mengatasi resistensi internal
Mengatasi penolakan dari karyawan atau pemangku kepentingan yang mungkin tidak mendukung perubahan.
Menghindari reposisi yang berlebihan
Memastikan reposisi tidak terlalu drastis sehingga mengasingkan pelanggan setia.
Memastikan konsistensi di seluruh saluran
Menjaga konsistensi pesan reposisi di semua saluran pemasaran dan komunikasi.
Tips Mengatasi Tantangan Reposisi
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat mempertimbangkan tips berikut:
- Melakukan riset pasar yang mendalam untuk mengidentifikasi target pasar dan kebutuhan mereka.
- Mengembangkan strategi reposisi yang jelas dan komprehensif.
- Mempersiapkan karyawan dan pemangku kepentingan untuk perubahan.
- Meluncurkan kampanye pemasaran yang kuat untuk mengkomunikasikan reposisi.
- Memantau hasil reposisi dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
Simpulan Akhir
Reposisi yang berhasil tidak hanya merevitalisasi merek tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang signifikan. Dengan mengidentifikasi alasan yang tepat, memilih jenis reposisi yang tepat, dan mengikuti proses yang komprehensif, perusahaan dapat menavigasi tantangan reposisi dan muncul sebagai pemain yang lebih kuat di pasar.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa itu reposisi merek?
Reposisi merek adalah strategi pemasaran yang melibatkan pendefinisian ulang persepsi pasar tentang merek untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan tren konsumen yang berubah.
Mengapa perusahaan melakukan reposisi?
Perusahaan melakukan reposisi karena berbagai alasan, termasuk persaingan yang meningkat, perubahan demografi pelanggan, dan kebutuhan untuk merevitalisasi merek yang stagnan.
Apa saja jenis-jenis reposisi?
Jenis reposisi yang umum meliputi reposisi lini produk, reposisi pasar, dan reposisi identitas merek.
Apa saja tantangan reposisi?
Tantangan reposisi meliputi biaya tinggi, resistensi konsumen, dan kesulitan dalam mengomunikasikan perubahan merek secara efektif.