Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan tubuh merupakan aspek penting yang ditekankan. Dua praktik penting yang berkaitan dengan kebersihan ini adalah istija’ dan istijmâr. Meskipun keduanya sama-sama terkait dengan pembersihan setelah buang air besar, terdapat perbedaan mendasar dalam cara pelaksanaan, media yang digunakan, dan tujuannya.
Artikel ini akan menyoroti perbedaan-perbedaan utama antara istija’ dan istijmâr, memberikan panduan langkah demi langkah untuk melakukan keduanya, dan membahas aspek-aspek penting lainnya seperti sunnah, adab, dan dampak kesehatan.
Istija’ dan istijmâr adalah praktik kebersihan yang penting dalam Islam, masing-masing memiliki keutamaan dan adab yang harus diperhatikan. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk memastikan kebersihan yang tepat dan memenuhi kewajiban agama.
Perbedaan Praktis
Dalam praktiknya, istinja dan istijmar memiliki perbedaan yang jelas. Berikut adalah tabel perbandingan untuk merangkum perbedaan tersebut:
Istinja | Istijmar | |
---|---|---|
Cara | Menggunakan air atau alat pembersih | Menggunakan batu atau benda keras |
Media | Air, sabun, atau bahan pembersih lainnya | Batu, kertas, atau benda keras lainnya |
Tujuan | Membersihkan najis dari tubuh dan pakaian | Membersihkan sisa kotoran yang menempel pada tubuh atau pakaian |
Cara Melakukan
Istinja
Istinja adalah cara membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil dengan menggunakan air.
- Gunakan air yang bersih dan mengalir.
- Tuangkan air ke tangan kiri dan siramkan ke bagian yang kotor.
- Gunakan tangan kanan untuk membersihkan bagian yang kotor dengan air.
- Ulangi proses ini sampai merasa bersih.
- Bilas tangan dengan sabun dan air.
Istijmar
Istijmar adalah cara membersihkan diri setelah buang air besar dengan menggunakan benda padat seperti batu atau tisu.
- Gunakan batu atau tisu yang bersih.
- Gosokkan batu atau tisu ke bagian yang kotor.
- Ulangi proses ini sampai merasa bersih.
- Bilas tangan dengan sabun dan air.
Sunnah dan Keutamaan
Istinja dan istijmar merupakan praktik kebersihan yang dianjurkan dalam Islam. Keduanya memiliki sunnah dan keutamaan tersendiri yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesucian.
Sunnah dan Keutamaan Istinja
- Menggunakan air untuk membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil.
- Menggunakan tangan kiri untuk membersihkan bagian depan dan tangan kanan untuk bagian belakang.
- Membersihkan dengan batu atau benda lain yang bersih jika air tidak tersedia.
- Membaca doa sebelum dan sesudah istinja.
Sunnah dan Keutamaan Istijmar
- Menggunakan tisu atau benda lunak untuk membersihkan diri setelah buang air besar.
- Membersihkan dengan lembut dan tidak melukai kulit.
- Membersihkan dengan arah yang benar, dari depan ke belakang.
- Menggunakan air untuk membilas area yang dibersihkan jika memungkinkan.
Dampak Kesehatan
Praktik istinja dan istijmar memiliki dampak yang berbeda terhadap kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Dampak Kesehatan Melakukan Istinja Secara Teratur
- Kebersihan dan kesehatan pribadi: Istinja membantu membersihkan area genital dan anal, mengurangi risiko infeksi dan iritasi.
- Mencegah penyakit: Dengan membersihkan kotoran, istinja membantu mencegah penyebaran penyakit seperti cacing kremi dan infeksi saluran kemih.
- Kesehatan mental: Merasa bersih dan segar setelah istinja dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri.
Dampak Kesehatan Melakukan Istijmar Secara Teratur
- Mengiritasi kulit: Penggunaan air yang terlalu panas atau terlalu banyak gosokan saat istijmar dapat mengiritasi kulit, menyebabkan kemerahan, gatal, dan bahkan luka.
- Infeksi: Istijmar yang berlebihan dapat menghilangkan bakteri baik dari kulit, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
- Ketidaknyamanan: Istijmar yang berlebihan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, termasuk rasa perih dan gatal.
Penutup
Kesimpulannya, istija’ dan istijmâr adalah dua praktik kebersihan yang berbeda namun sama pentingnya dalam Islam. Istija’ dilakukan dengan air dan bertujuan untuk membersihkan najis secara menyeluruh, sementara istijmâr menggunakan benda padat dan bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang tersisa. Kedua praktik ini memiliki sunnah dan adab tertentu yang harus diperhatikan untuk memaksimalkan manfaat kebersihan dan memenuhi tuntunan agama.
Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk memastikan kebersihan yang tepat dan memenuhi kewajiban keagamaan.
Ringkasan FAQ
Apa tujuan utama istija’?
Tujuan utama istija’ adalah untuk membersihkan najis secara menyeluruh setelah buang air besar atau kecil.
Apa media yang digunakan untuk istijmâr?
Media yang digunakan untuk istijmâr adalah benda padat, seperti batu, kertas, atau tisu.
Apakah istijmâr dapat menggantikan istija’?
Tidak, istijmâr tidak dapat menggantikan istija’ karena tidak dapat membersihkan najis secara menyeluruh.
Apa adab yang harus diperhatikan saat melakukan istija’?
Adab yang harus diperhatikan saat melakukan istija’ antara lain menggunakan tangan kiri untuk membersihkan, menggunakan air secukupnya, dan menghindari membuang air secara berlebihan.
Apa manfaat kesehatan dari melakukan istija’ secara teratur?
Manfaat kesehatan dari melakukan istija’ secara teratur antara lain mencegah infeksi saluran kemih, wasir, dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan kebersihan yang buruk.