Sepanjang sejarah Islam, perbedaan pendapat teologis telah membentuk aliran pemikiran yang beragam. Di antara aliran tersebut, Khawarij dan Murji’ah menonjol sebagai kelompok dengan keyakinan dan praktik yang sangat kontras. Perbedaan mereka telah berdampak signifikan pada perkembangan pemikiran dan praktik Islam, sehingga menjadi topik penting untuk dikaji.
Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan mendasar antara Khawarij dan Murji’ah, menelusuri asal-usul mereka, ajaran utama mereka, pengaruh sejarah mereka, dan relevansi mereka di zaman sekarang.
Definisi Khawarij dan Murji’ah
Khawarij dan Murji’ah merupakan dua kelompok dalam Islam yang memiliki pandangan berbeda mengenai sifat dosa besar dan dampaknya terhadap iman seseorang.
Pengertian Khawarij
Khawarij adalah kelompok yang percaya bahwa pelaku dosa besar telah keluar dari Islam dan menjadi kafir. Mereka berpendapat bahwa pelaku dosa besar harus dihukum mati atau diperangi.
Pengertian Murji’ah
Murji’ah adalah kelompok yang percaya bahwa iman tidak dapat dihilangkan oleh dosa-dosa besar. Mereka berpendapat bahwa pelaku dosa besar tetaplah seorang mukmin, meskipun dosanya akan dihukum di akhirat.
Perbandingan Definisi
- Khawarij: Pelaku dosa besar adalah kafir dan harus dihukum.
- Murji’ah: Pelaku dosa besar tetap mukmin, meskipun dosanya akan dihukum di akhirat.
Asal-Usul dan Sejarah
Asal-Usul Khawarij
Khawarij berasal dari kelompok Muslim yang memberontak melawan kekhalifahan Ali bin Abi Thalib setelah Perang Siffin pada tahun 657 M.
Asal-Usul Murji’ah
Murji’ah muncul sebagai reaksi terhadap Khawarij pada abad ke-8 M. Mereka percaya bahwa keimanan tidak bergantung pada perbuatan baik atau buruk seseorang.
Perkembangan Sejarah
- Khawarij: Terpecah menjadi beberapa kelompok, seperti Azariqah, Najdat, dan Ibaziyah. Mereka terlibat dalam pemberontakan dan kekerasan politik.
- Murji’ah: Berkembang pesat pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Ajaran mereka dikritik oleh kelompok lain, seperti Mu’tazilah dan Asy’ariyah.
Keyakinan dan Ajaran
Khawarij dan Murji’ah adalah dua aliran pemikiran dalam Islam yang muncul pada masa awal perkembangan Islam. Mereka memiliki perbedaan mendasar dalam keyakinan dan ajaran mereka.
Prinsip-prinsip Utama Khawarij
- Takfiri: Mengkafirkan sesama Muslim yang melakukan dosa besar, seperti pembunuhan atau perzinaan.
- Haruriyah: Perpecahan dari Khawarij yang meyakini bahwa pemerintahan yang tidak menegakkan hukum Islam harus diperangi.
- Jihad: Melakukan perang suci melawan pemerintah yang dianggap tidak Islami.
Prinsip-prinsip Utama Murji’ah
- Imaan: Iman adalah pengakuan lisan dan keyakinan hati, terlepas dari perbuatan.
- Al-Iman wal-Kufr: Iman dan kekufuran tidak dapat bercampur.
- Taklid: Mengikuti pendapat ulama tanpa meneliti dalilnya.
Pengaruh dan Dampak
Khawarij dan Murji’ah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sejarah Islam, membentuk pemikiran dan praktik keagamaan dengan cara yang berbeda.
Pengaruh Khawarij
- Memicu pemberontakan dan perpecahan dalam kekhalifahan awal, mengkritik para pemimpin yang dianggap menyimpang dari prinsip-prinsip Islam.
- Mengembangkan ideologi ekstrem yang menekankan pemisahan diri dari umat Islam yang mereka anggap sesat.
- Memengaruhi munculnya kelompok-kelompok ekstremis di kemudian hari, seperti ISIS dan Al-Qaeda.
Pengaruh Murji’ah
- Mengurangi pentingnya perbuatan dalam menentukan iman, menekankan bahwa iman saja sudah cukup untuk keselamatan.
- Melemahkan semangat jihad dan pengabdian, karena perbuatan tidak lagi dianggap sebagai indikator keimanan yang sejati.
- Menyebabkan perdebatan teologis yang berkepanjangan tentang hubungan antara iman dan perbuatan.
Perbandingan Dampak
Khawarij dan Murji’ah memiliki dampak yang berbeda pada pemikiran dan praktik keagamaan:
- Khawarij mempromosikan ekstremisme dan perpecahan, sementara Murji’ah mendorong sikap yang lebih moderat dan toleran.
- Khawarij berfokus pada pemurnian Islam, sementara Murji’ah lebih menekankan pada persatuan dan harmoni.
- Pengaruh Khawarij bertahan terutama dalam kelompok-kelompok ekstremis, sedangkan pengaruh Murji’ah berlanjut dalam gerakan-gerakan reformasi Islam modern.
Contoh Historis
Sepanjang sejarah, baik Khawarij maupun Murji’ah terlibat dalam berbagai peristiwa penting yang mencerminkan keyakinan dan praktik mereka.
Khawarij
- Pertempuran Siffin (657 M): Pertempuran antara pasukan Khalifah Ali dan pemberontak Khawarij, yang menyebabkan terbunuhnya Ali dan berakhirnya Kekhalifahan Rashidun.
- Pemberontakan Azariqah (684-686 M): Pemberontakan besar-besaran Khawarij yang dipimpin oleh Nafi’ ibn al-Azraq, yang menguasai wilayah yang luas di Irak dan Persia.
Murji’ah
- Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M): Selama periode ini, Murji’ah mendapat dukungan dari penguasa Abbasiyah, yang menggunakan ajaran mereka untuk membenarkan kebijakan mereka dan menekan perbedaan pendapat.
- Pergerakan Muktazilah (abad ke-9 M): Kelompok rasionalis yang dipengaruhi oleh Murji’ah, yang berpendapat bahwa iman hanya berdasarkan pengetahuan dan tindakan, bukan hanya keyakinan.
Ilustrasi Perbedaan dalam Tindakan
Khawarij | Murji’ah |
---|---|
Mengkafirkan pelaku dosa besar | Tidak mengkafirkan pelaku dosa besar |
Memperbolehkan pemberontakan terhadap penguasa yang tidak adil | Menaati penguasa, bahkan jika tidak adil |
Menolak syafaat Nabi Muhammad | Menerima syafaat Nabi Muhammad |