Bahasa Jawa krama merupakan salah satu ragam bahasa Jawa yang digunakan dalam situasi formal dan menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara. Penggunaan bahasa Jawa krama dalam percakapan sehari-hari mencerminkan nilai-nilai budaya Jawa yang menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama.
Aturan dan tata bahasa yang digunakan dalam bahasa Jawa krama berbeda dengan ragam bahasa Jawa lainnya, seperti ngoko. Perbedaan ini meliputi penggunaan kosakata, imbuhan, dan struktur kalimat yang lebih halus dan formal.
Percakapan Bahasa Jawa Krama dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahasa Jawa Krama merupakan salah satu tingkatan bahasa Jawa yang digunakan dalam situasi formal dan semi formal. Penggunaan bahasa ini memiliki aturan dan tata bahasa khusus yang harus diperhatikan agar komunikasi berjalan dengan baik.
Contoh Percakapan Bahasa Jawa Krama
Berikut adalah beberapa contoh percakapan bahasa Jawa krama yang digunakan dalam situasi formal dan informal:
- Situasi Formal:
- Pembicaraan antara atasan dan bawahan di kantor
- Percakapan dalam acara resmi, seperti rapat atau seminar
- Situasi Informal:
- Pembicaraan antara orang yang sudah saling kenal dengan baik
- Percakapan dalam keluarga atau lingkungan sosial
Aturan dan Tata Bahasa Bahasa Jawa Krama
Penggunaan bahasa Jawa krama memiliki aturan dan tata bahasa yang khusus, antara lain:
- Penggunaan kata ganti:
- Aku menjadi kula
- Kamu menjadi panjenengan atau sampeyan
- Dia menjadi panjenengan atau sampeyan
- Penggunaan kata kerja:
- Kata kerja dasar berubah bentuk menjadi kata kerja krama
- Contoh: ngombe (minum) menjadi unjuk
- Penggunaan kata sifat:
- Kata sifat krama digunakan untuk menunjukkan sifat yang baik atau halus
- Contoh: apik (baik) menjadi saestu
- Penggunaan kata keterangan:
- Kata keterangan krama digunakan untuk menunjukkan keterangan yang lebih sopan
- Contoh: cepet (cepat) menjadi gancang
- Penggunaan ungkapan:
- Bahasa Jawa krama memiliki banyak ungkapan khusus yang harus dikuasai
- Contoh: matur nuwun (terima kasih)
Penggunaan Bahasa Jawa Krama dalam Berbagai Konteks
Bahasa Jawa krama memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Jawa. Penggunaannya dalam berbagai konteks mencerminkan tata krama dan nilai-nilai masyarakat Jawa.
Acara Adat
- Digunakan dalam prosesi pernikahan, mulai dari lamaran hingga resepsi, untuk menunjukkan rasa hormat dan sopan santun.
- Dalam upacara selamatan, seperti kenduri dan slametan, untuk menyampaikan doa dan harapan baik.
Upacara Keagamaan
- Dalam upacara keagamaan Islam, seperti pengajian dan tahlilan, untuk mengungkapkan rasa khidmat dan penghormatan.
- Dalam upacara keagamaan Hindu, seperti upacara ngaben dan piodalan, untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan roh leluhur.
Pertemuan Resmi
- Dalam rapat desa, pertemuan adat, dan acara resmi lainnya, untuk menjaga ketertiban dan menunjukkan sikap saling menghargai.
- Dalam pertemuan dengan tamu penting atau pejabat, untuk menyampaikan rasa hormat dan kesopanan.
Belajar Percakapan Bahasa Jawa Krama
Bahasa Jawa Krama merupakan tingkatan bahasa Jawa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, dihormati, atau tidak dikenal. Berikut penjelasannya:
Kosakata Dasar Bahasa Jawa Krama
Kosakata | Arti | Penggunaan |
---|---|---|
Panjenengan | Anda | Untuk orang yang dihormati |
Sampun | Sudah | Menyatakan suatu tindakan yang telah selesai |
Nyuwun | Minta | Meminta sesuatu dengan sopan |
Kados | Seperti | Membandingkan dua hal |
Dinten | Hari | Menyatakan hari dalam sepekan |
Contoh Dialog Bahasa Jawa Krama
Dialog 1:
-
-*Penjual
“Sampun dados, Mbakyu.” (Sudah jadi, Nona.)
-*Pembeli
“Matur nuwun, Pak.” (Terima kasih, Pak.)
Dialog 2:
-
-*Ibu
“Kados pundi mriki, Mas?” (Seperti apa di sini, Mas?)
-*Anak
“Apik, Bu. Kathah tetuwuhanipun.” (Bagus, Bu. Banyak tanamannya.)
Perbedaan Bahasa Jawa Krama dan Ngoko
Bahasa Jawa memiliki dua tingkatan bahasa, yaitu Krama dan Ngoko.
Perbedaan utama antara kedua tingkatan ini terletak pada kosakata, tata bahasa, dan penggunaannya.
Kosakata
- Bahasa Jawa Krama menggunakan kosakata yang lebih halus dan sopan.
- Bahasa Jawa Ngoko menggunakan kosakata yang lebih kasual dan informal.
Tata Bahasa
- Bahasa Jawa Krama menggunakan tata bahasa yang lebih kompleks, dengan banyak kata ganti dan akhiran yang menunjukkan kesopanan.
- Bahasa Jawa Ngoko menggunakan tata bahasa yang lebih sederhana, dengan sedikit kata ganti dan akhiran yang menunjukkan kesopanan.
Penggunaan
- Bahasa Jawa Krama digunakan dalam situasi formal, seperti saat berbicara dengan orang yang lebih tua, orang yang dihormati, atau dalam acara-acara resmi.
- Bahasa Jawa Ngoko digunakan dalam situasi informal, seperti saat berbicara dengan teman, keluarga, atau orang yang sudah akrab.
Contoh Kalimat
- Bahasa Jawa Krama: “Kula nuwun, Bapak. Kula badhe nyuwun tulung.” (Saya mohon izin, Bapak. Saya ingin meminta bantuan.)
- Bahasa Jawa Ngoko: “Pak, tak tulungi opo?” (Pak, mau dibantu apa?)
Tips Menggunakan Bahasa Jawa Krama
Penggunaan bahasa Jawa krama merupakan salah satu aspek penting dalam tata krama masyarakat Jawa. Bahasa Jawa krama digunakan dalam situasi formal dan saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dihormati. Berikut beberapa tips untuk menggunakan bahasa Jawa krama dengan benar dan sopan:
Situasi yang Tepat
- Saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dihormati.
- Dalam acara atau pertemuan resmi.
- Saat berbicara dengan tamu atau orang yang tidak dikenal.
- Saat menulis surat atau dokumen formal.
Situasi yang Tidak Tepat
- Saat berkomunikasi dengan teman atau saudara sebaya.
- Dalam situasi santai atau informal.
- Saat berbicara dengan orang yang lebih muda.
- Saat menggunakan bahasa sehari-hari.
Tips Penggunaan
- Gunakan kata ganti yang sesuai, seperti “panjenengan” untuk orang yang dihormati dan “kowe” untuk orang yang lebih muda.
- Gunakan kata kerja yang halus, seperti “kula” dan “dalem”.
- Hindari menggunakan kata-kata kasar atau slang.
- Berhati-hatilah dengan intonasi dan volume suara.
- Pelajari ungkapan dan frasa yang umum digunakan dalam bahasa Jawa krama.
Terakhir
Percakapan bahasa Jawa krama tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga bagian dari pelestarian budaya Jawa. Dengan menggunakan bahasa Jawa krama, masyarakat Jawa menunjukkan identitas dan rasa hormat mereka terhadap nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Jawa.
Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa saja kosakata dasar bahasa Jawa krama?
Kosakata dasar bahasa Jawa krama meliputi: kula (saya), panjenengan (Anda), mboten (tidak), ingkang (yang), dan sampun (sudah).
Dalam situasi apa bahasa Jawa krama digunakan?
Bahasa Jawa krama digunakan dalam situasi formal, seperti acara adat, upacara keagamaan, dan pertemuan resmi.
Apa perbedaan utama antara bahasa Jawa krama dan ngoko?
Perbedaan utama antara bahasa Jawa krama dan ngoko terletak pada kosakata, tata bahasa, dan penggunaannya. Bahasa Jawa krama menggunakan kosakata yang lebih halus dan formal, serta struktur kalimat yang lebih kompleks.