Perubahan Kata Sifat Dalam Bahasa Jepang

Made Santika March 20, 2024

Dalam tata bahasa Jepang, kata sifat memegang peranan penting dalam memodifikasi kata benda dan menentukan sifat-sifatnya. Perubahan kata sifat, yang dikenal sebagai kango, merupakan proses transformasi bentuk kata sifat untuk menyesuaikannya dengan konteks kalimat.

Kango memainkan peran krusial dalam mengekspresikan nuansa dan makna yang tepat dalam bahasa Jepang, sehingga penguasaannya menjadi sangat penting bagi pelajar bahasa ini.

Pengertian Perubahan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

perubahan kata sifat dalam bahasa jepang terbaru

Perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang adalah proses pengubahan bentuk kata sifat untuk menunjukkan tingkat atau intensitas suatu sifat.

Kata sifat dalam bahasa Jepang umumnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Kata sifat i-adjective: Menunjukkan sifat inheren atau permanen, dan berubah bentuk dengan menambahkan akhiran
    -i.
  • Kata sifat na-adjective: Menunjukkan sifat yang lebih sementara atau deskriptif, dan berubah bentuk dengan menambahkan akhiran
    -na.

Contoh Perubahan Kata Sifat

Berikut adalah beberapa contoh perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang:

Kata Sifat Bentuk Perubahan Arti
きれい (kirei) きれいい (kireii) Cantik (tingkat lebih)
おいしい (oishii) おいしいな (oishina) Enak (tingkat sementara)
大きい (ookii) 大きいね (ookiine) Besar (tingkat kejutan)

Jenis-jenis Perubahan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, kata sifat mengalami perubahan bentuk yang dikenal sebagai henshu . Perubahan ini berfungsi untuk menunjukkan perbedaan makna atau fungsi tata bahasa.

Jenis Perubahan Kata Sifat

  • Perubahan
    -i
    : Menunjukkan keadaan atau sifat yang melekat pada subjek.
  • Perubahan
    -na
    : Menunjukkan keadaan atau sifat yang bersifat sementara atau tidak permanen.
  • Perubahan
    -tai
    : Menunjukkan tingkat atau derajat suatu keadaan atau sifat.
  • Perubahan
    -ku
    : Menunjukkan rasa subjektif atau preferensi.
  • Perubahan
    -shi
    : Menunjukkan intensitas atau ketegasan suatu keadaan atau sifat.

Aturan Perubahan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

perubahan kata sifat dalam bahasa jepang

Kata sifat dalam bahasa Jepang adalah kata yang mendeskripsikan sifat atau kualitas suatu benda. Kata sifat dalam bahasa Jepang dapat mengalami perubahan bentuk tergantung pada konteks kalimat. Berikut adalah aturan umum perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang:

Jika kata sifat diakhiri dengan huruf vokal (a, i, u, e, o), maka bentuk dasarnya tidak berubah. Contoh: takai (tinggi), shiroi (putih), akai (merah).

Jika kata sifat diakhiri dengan konsonan, maka bentuk dasarnya berubah dengan menambahkan akhiran -i. Contoh: ookii (besar), chiisai (kecil), hayai (cepat).

Selain aturan umum tersebut, terdapat juga beberapa aturan khusus yang berlaku untuk kata sifat tertentu. Berikut adalah tabel yang merangkum aturan-aturan tersebut:

Kata Sifat Bentuk Dasar Bentuk Berubah
ii ii yoi
warui warui waro
samui samui samu
atsui atsui atsu
kirei kirei utsuku

Penggunaan Perubahan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

Perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang adalah proses mengubah bentuk kata sifat untuk menunjukkan nuansa makna yang berbeda, seperti perbandingan, intensifikasi, atau pengurangan.

Bentuk Dasar

Bentuk dasar kata sifat adalah bentuk yang digunakan untuk menyatakan sifat atau kualitas benda atau orang tanpa modifikasi apa pun.

Bentuk

i

Bentuk -i digunakan untuk membandingkan dua atau lebih benda atau orang. Bentuk ini dibuat dengan menambahkan akhiran -i pada bentuk dasar kata sifat.

  • 例: 美しい (utsukushii, cantik)
    -> 美しい (utsukushii, lebih cantik)
  • 例: 大きい (ookii, besar)
    -> 大きい (ookii, lebih besar)

Bentuk

na

Bentuk -na digunakan untuk mengintensifkan makna kata sifat. Bentuk ini dibuat dengan menambahkan akhiran -na pada bentuk dasar kata sifat.

  • 例: 優しい (yasashii, baik)
    -> 優しい (yasashiina, sangat baik)
  • 例: 暑い (atsui, panas)
    -> 暑い (atsuina, sangat panas)

Bentuk

ku

Bentuk -ku digunakan untuk mengurangi makna kata sifat. Bentuk ini dibuat dengan menambahkan akhiran -ku pada bentuk dasar kata sifat.

  • 例: 小さい (chiisai, kecil)
    -> 小さい (chiisakute, agak kecil)
  • 例: 冷たい (tsumetai, dingin)
    -> 冷たい (tsumetaku, agak dingin)

Kesalahan Umum dalam Perubahan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

perubahan kata sifat dalam bahasa jepang

Penggunaan perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang dapat menimbulkan kesalahan bagi pelajar. Kesalahan-kesalahan ini biasanya terjadi karena perbedaan aturan tata bahasa antara bahasa Jepang dan bahasa Indonesia.

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang antara lain:

Penggunaan

i Pada Kata Sifat Deskriptif

Kata sifat deskriptif dalam bahasa Jepang tidak menggunakan akhiran -i, kecuali jika digunakan dalam bentuk penghubung. Kesalahan ini terjadi karena dalam bahasa Indonesia, kata sifat sering kali diakhiri dengan -i, seperti “cantik” dan “pintar”.

Penggunaan

ku Pada Kata Sifat Possesif

Kata sifat posesif dalam bahasa Jepang menggunakan akhiran -no, bukan -ku. Kesalahan ini terjadi karena dalam bahasa Indonesia, kata sifat posesif sering kali diakhiri dengan -ku, seperti “buku saya” dan “rumahku”.

Penggunaan

na Pada Kata Sifat Nominal

Kata sifat nominal dalam bahasa Jepang tidak menggunakan akhiran -na. Kesalahan ini terjadi karena dalam bahasa Indonesia, kata sifat nominal sering kali diakhiri dengan -na, seperti “keindahan” dan “kecerdasan”.

Penggunaan Kata Sifat Dalam Bentuk Tidak Negatif

Kata sifat dalam bahasa Jepang memiliki bentuk negatif dan tidak negatif. Kesalahan ini terjadi ketika kata sifat digunakan dalam bentuk tidak negatif padahal seharusnya digunakan dalam bentuk negatif. Contohnya, “tinggi” dalam bentuk negatif adalah “takakai”, bukan “takai”.

Penggunaan Kata Sifat Dalam Bentuk Penghubung Yang Salah

Kata sifat dalam bahasa Jepang dapat digunakan dalam bentuk penghubung. Kesalahan ini terjadi ketika kata sifat digunakan dalam bentuk penghubung yang salah. Contohnya, “cantik” dalam bentuk penghubung adalah “kirei na”, bukan “kireina”.

Kesimpulan Akhir

perubahan kata sifat dalam bahasa jepang

Pemahaman tentang aturan perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang tidak hanya membekali pelajar dengan alat linguistik yang kuat, tetapi juga membuka wawasan ke dalam kompleksitas dan keindahan tata bahasa Jepang. Dengan menguasai kango, pelajar dapat berkomunikasi secara efektif dan akurat, memperkaya ekspresi mereka, dan lebih menghargai nuansa budaya Jepang.

Jawaban yang Berguna

Apa saja jenis-jenis perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang?

Ada tiga jenis utama perubahan kata sifat dalam bahasa Jepang: -i, -na, dan -tara.

Kapan perubahan -i digunakan?

Perubahan -i digunakan untuk menghubungkan kata sifat dengan kata benda atau kata ganti yang dimodifikasinya.

Apa fungsi perubahan -tara?

Perubahan -tara digunakan untuk membentuk kata keterangan yang menunjukkan kondisi atau keadaan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait