Kisah Para Rasul, buku kelima dalam Perjanjian Baru, menyajikan catatan berharga tentang awal mula dan perkembangan Gereja Kristen. Kisah ini dimulai dengan kenaikan Yesus ke surga dan berakhir dengan pemenjaraan Rasul Paulus di Roma. Kisah Para Rasul 1 memberikan dasar yang penting bagi pemahaman kita tentang pertumbuhan dan penyebaran Kekristenan di abad pertama.
Buku ini ditulis oleh Lukas, seorang rekan dekat Rasul Paulus, dan dimaksudkan untuk memberikan informasi historis tentang Gereja Perdana kepada pembaca non-Yahudi. Melalui kisah para rasul, Lukas menyoroti peran Roh Kudus dalam memberdayakan para pengikut Yesus untuk memberitakan Injil dan membangun Gereja.
Latar Belakang Kisah Para Rasul 1
Kisah Para Rasul 1 ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan dekat Paulus, sekitar tahun 60-70 M. Buku ini merupakan kelanjutan dari Injil Lukas, yang ditulis oleh Lukas yang sama.
Tujuan penulisan Kisah Para Rasul adalah untuk mencatat pertumbuhan dan penyebaran gereja mula-mula setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus.
Konteks Historis dan Keagamaan
Kisah Para Rasul 1 berlatar belakang setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kekaisaran Romawi menguasai wilayah Mediterania pada saat itu, dan Yudaisme adalah agama utama di wilayah tersebut.
Pada saat itu, ada banyak gerakan keagamaan di dunia Yahudi, termasuk gerakan Kristen. Gerakan Kristen dipimpin oleh para rasul, yang merupakan pengikut dekat Yesus Kristus.
Kenaikan Yesus ke Surga
Kisah Para Rasul 1 mengisahkan peristiwa penting kenaikan Yesus ke surga, yang menandai akhir pelayanan-Nya di bumi dan dimulainya misi para murid-Nya.
Pada hari ke-40 setelah kebangkitan-Nya, Yesus memimpin para murid-Nya ke Bukit Zaitun dan memberkati mereka. Saat Dia memberkati mereka, Dia terangkat ke langit dan sebuah awan membawanya pergi dari pandangan mereka.
Signifikansi Kenaikan Yesus
- Pemenuhan Nubuatan: Kenaikan Yesus menggenapi nubuatan dalam Mazmur 68:18 dan Yesaya 53:12, yang meramalkan kenaikan-Nya ke surga.
- Kembali ke Bapa: Kenaikan Yesus menandakan kembalinya-Nya kepada Bapa Surgawi, menyelesaikan misi-Nya di bumi.
- Harapan bagi Para Murid: Kenaikan Yesus memberikan harapan bagi para murid bahwa mereka juga akan dibangkitkan dan bergabung dengan-Nya di surga.
- Persiapan untuk Pentakosta: Kenaikan Yesus mengosongkan tempat di bumi sehingga Roh Kudus dapat dicurahkan ke atas para murid pada hari Pentakosta.
Pemilihan Matias sebagai Rasul
Setelah pengkhianatan dan kematian Yudas Iskariot, para rasul berkumpul untuk memilih penggantinya. Mereka percaya bahwa jumlah rasul harus kembali menjadi dua belas, sebagaimana yang telah ditentukan oleh Yesus.
Kualifikasi dan Peran Matias
Para rasul menetapkan dua syarat utama bagi calon pengganti Yudas:
- Telah mengikuti Yesus sejak awal pelayanan-Nya.
- Menjadi saksi kebangkitan-Nya.
Setelah mempertimbangkan beberapa kandidat, mereka akhirnya memilih Matias. Matias adalah seorang murid Yesus yang memenuhi kedua syarat tersebut. Dia telah mengikuti Yesus sejak awal dan menjadi saksi kebangkitan-Nya.
Sebagai rasul, Matias diberikan otoritas yang sama seperti rasul lainnya. Dia ditugaskan untuk memberitakan Injil, melakukan mukjizat, dan memimpin jemaat Kristen.
Pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta
Pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta adalah peristiwa penting dalam sejarah Kristen. Roh Kudus dicurahkan ke atas para murid, memberdayakan mereka untuk memberitakan Injil dengan kuasa dan otoritas.
Tabel Peristiwa Pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta
Peristiwa | Deskripsi |
---|---|
Suara seperti angin kencang | Suara yang kuat terdengar dari surga, memenuhi rumah tempat para murid berkumpul. |
Lidah-lidah api | Lidah-lidah api muncul di atas kepala masing-masing murid, melambangkan baptisan Roh Kudus. |
Berbicara dalam bahasa lain | Para murid mulai berbicara dalam berbagai bahasa, memungkinkan mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang dari berbagai bangsa. |
Petrus berkhotbah | Petrus berkhotbah kepada orang banyak yang berkumpul, menjelaskan arti peristiwa ini dan mendesak mereka untuk bertobat. |
Tiga ribu orang bertobat | Sebagai respons terhadap khotbah Petrus, sekitar tiga ribu orang bertobat dan dibaptis pada hari itu. |
Pencurahan Roh Kudus berdampak besar pada para murid dan orang banyak:
- Pemberdayaan para murid: Roh Kudus memberi para murid keberanian, hikmat, dan kuasa untuk memberitakan Injil.
- Pertumbuhan Gereja: Pencurahan Roh Kudus menandai awal pertumbuhan pesat Gereja Kristen.
- Pemenuhan janji: Peristiwa ini menggenapi janji Yesus kepada para murid bahwa Dia akan mengutus Roh Penghibur (Yohanes 14:16-17).
Khotbah Petrus pada Hari Pentakosta
Pada Hari Pentakosta, Petrus menyampaikan khotbah yang berdampak besar kepada orang banyak yang berkumpul di Yerusalem. Khotbahnya memberikan penjelasan tentang peristiwa pencurahan Roh Kudus dan maknanya bagi Israel.
Poin-poin utama yang disampaikan oleh Petrus meliputi:
Pemenuhan Nubuatan Yoel
Petrus mengutip nubuat Yoel yang meramalkan pencurahan Roh Kudus pada hari-hari terakhir. Ia menyatakan bahwa peristiwa yang sedang mereka saksikan adalah penggenapan nubuat ini.
Kematian dan Kebangkitan Yesus
Petrus bersaksi tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia menjelaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dan bahwa kematian-Nya adalah pengorbanan untuk dosa-dosa umat manusia.
Pencurahan Roh Kudus
Petrus menyatakan bahwa pencurahan Roh Kudus adalah tanda dimulainya era baru di mana Roh Allah akan tinggal di dalam orang percaya dan memberikan mereka kuasa untuk menjadi saksi Kristus.
Tanggapan Orang Banyak
Khotbah Petrus berdampak besar pada orang banyak. Mereka merasa tertusuk hati dan bertanya apa yang harus mereka lakukan. Petrus menyerukan mereka untuk bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus.
Sebagai tanggapan, sekitar 3.000 orang bertobat dan dibaptis. Peristiwa ini menandai awal pertumbuhan pesat Gereja Kristen.
Tanda-tanda dan Keajaiban para Rasul
Dalam Kisah Para Rasul 1, dicatat berbagai tanda dan keajaiban yang dilakukan oleh para rasul sebagai bukti kuasa Roh Kudus dan untuk memperkuat pemberitaan Injil mereka.
Tujuan dan Dampak Tanda-tanda dan Keajaiban
Tanda-tanda dan keajaiban ini memiliki beberapa tujuan:
- Menunjukkan kuasa dan otoritas Tuhan melalui para rasul.
- Membuktikan keaslian pesan para rasul.
- Menarik perhatian dan membangkitkan iman di antara orang-orang.
- Mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit.
Daftar Tanda-tanda dan Keajaiban
Berikut adalah beberapa tanda dan keajaiban yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 1:
- Berbicara dalam berbagai bahasa (Kisah Para Rasul 1:8).
- Menyembuhkan orang lumpuh (Kisah Para Rasul 1:9).
- Membangkitkan orang mati (Kisah Para Rasul 1:25).
- Menghilangkan rasa takut (Kisah Para Rasul 1:15).
- Mengusir roh jahat (Kisah Para Rasul 1:18).
Pertumbuhan Gereja Perdana
Setelah kenaikan Yesus ke surga, para pengikut-Nya mengalami pertumbuhan yang luar biasa, yang mengarah pada pendirian Gereja Perdana. Kisah Para Rasul 1 mencatat pertumbuhan ini, memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan pesat Kekristenan.
Faktor-faktor Pertumbuhan
Beberapa faktor yang berkontribusi pada pertumbuhan Gereja Perdana meliputi:
- Kesaksian Para Rasul: Para rasul, terutama Petrus, memainkan peran penting dalam bersaksi tentang kebangkitan dan ajaran Yesus. Kesaksian mereka meyakinkan banyak orang tentang kebenaran iman Kristen.
- Mukjizat dan Tanda-tanda: Para rasul dan murid-murid awal melakukan banyak mukjizat dan tanda-tanda, seperti penyembuhan dan pengusiran setan. Hal ini menarik banyak perhatian dan memberikan bukti kuat akan kuasa Tuhan.
- Persekutuan dan Kesatuan: Gereja Perdana ditandai dengan rasa persatuan dan kasih sayang yang kuat. Mereka berkumpul untuk berdoa, belajar Alkitab, dan memecah roti (Perjamuan Kudus), memperkuat ikatan mereka dan menciptakan lingkungan yang menarik bagi orang percaya baru.
- Penginjilan dan Pemuridan: Para rasul dan murid-murid secara aktif memberitakan Injil kepada orang-orang dari berbagai latar belakang, termasuk orang Yahudi dan non-Yahudi. Mereka membaptis orang percaya baru dan mendidik mereka tentang iman Kristen.
- Penganiayaan: Meskipun menghadapi penganiayaan dari pihak berwenang Yahudi dan Romawi, Gereja Perdana tetap bertahan dan bahkan bertumbuh. Penganiayaan seringkali memperkuat iman orang percaya dan menarik perhatian orang lain terhadap pesan Kekristenan.
Pertumbuhan yang Tercatat
Kisah Para Rasul 1 memberikan catatan terperinci tentang pertumbuhan Gereja Perdana:
“Pada hari Pentakosta, jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” (Kisah Para Rasul 1:15)
“Dan setiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2:47)
Pertumbuhan pesat ini terus berlanjut sepanjang Kisah Para Rasul, dengan Gereja menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Yudea, Samaria, dan bahkan ke luar ke negara-negara non-Yahudi.
Penganiayaan terhadap Gereja Perdana
Setelah kenaikan Yesus, para pengikut-Nya, yang dikenal sebagai Gereja Perdana, menghadapi penganiayaan yang signifikan dari pihak berwenang Yahudi dan Romawi.
Contoh Penganiayaan
- Penangkapan dan pemenjaraan para rasul, seperti Petrus dan Yohanes (Kisah Para Rasul 4:1-22).
- Penyiksaan dan pembunuhan Stefanus, diaken pertama (Kisah Para Rasul 6:8-7:60).
- Penganiayaan oleh Herodes Agripa I, yang memenjarakan dan memenggal kepala Yakobus, saudara Yohanes (Kisah Para Rasul 12:1-4).
Tanggapan Para Rasul
Terlepas dari penganiayaan yang mereka hadapi, para rasul tetap teguh dalam memberitakan Injil dan mendirikan Gereja. Mereka percaya bahwa penganiayaan adalah tanda bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan Tuhan.
- Mereka berdoa untuk kekuatan dan bimbingan (Kisah Para Rasul 4:24-31).
- Mereka memberitakan Injil dengan berani, meskipun ada ancaman (Kisah Para Rasul 5:29-32).
- Mereka menunjuk diaken untuk membantu mereka dalam pelayanan, sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada doa dan pemberitaan firman (Kisah Para Rasul 6:1-7).
Pemungkas
Kisah Para Rasul 1 menyajikan gambaran yang jelas tentang awal mula Gereja Kristen. Dari kenaikan Yesus ke surga hingga pencurahan Roh Kudus, peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini membentuk dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan Kekristenan. Melalui kesaksian para rasul, Lukas menunjukkan bahwa Gereja adalah komunitas orang-orang percaya yang dipimpin oleh Roh Kudus, bersaksi tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan berdedikasi untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa tujuan penulisan Kisah Para Rasul?
Untuk memberikan informasi historis tentang Gereja Perdana kepada pembaca non-Yahudi dan untuk menyoroti peran Roh Kudus dalam pemberdayaan para pengikut Yesus.
Siapa yang menulis Kisah Para Rasul?
Lukas, seorang rekan dekat Rasul Paulus.
Apa peristiwa penting yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 1?
Kenaikan Yesus ke surga, pemilihan Matias sebagai rasul, pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta, dan pertumbuhan Gereja Perdana.
Bagaimana para rasul menanggapi penganiayaan?
Mereka terus memberitakan Injil dan melakukan mukjizat, percaya pada kuasa Roh Kudus untuk melindungi dan membimbing mereka.