Rumus Struktur Turunan Benzena

Made Santika March 13, 2024

Benzena, hidrokarbon aromatik yang sangat reaktif, menjadi dasar bagi berbagai turunannya yang memainkan peran penting dalam berbagai bidang industri dan kehidupan sehari-hari. Memahami rumus struktur turunan benzena sangat penting untuk mengidentifikasi, menamai, dan memprediksi sifat serta reaktivitas senyawa-senyawa ini.

Turunan benzena memiliki struktur yang terdiri dari cincin benzena dengan satu atau lebih gugus fungsi terikat padanya. Gugus fungsi ini mengubah sifat kimia dan fisika benzena, sehingga menghasilkan senyawa dengan kegunaan yang luas.

Pengertian Turunan Benzena

rumus struktur turunan benzena

Turunan benzena adalah senyawa organik yang mengandung cincin benzena dengan satu atau lebih atom hidrogen digantikan oleh gugus fungsi lain. Gugus fungsi ini dapat berupa alkil, alkenil, alkinil, aril, atau gugus fungsi heterosiklik.

Contoh turunan benzena meliputi toluena (metilbenzena), stirena (vinilbenzena), dan fenol (hidroksibenzena).

Rumus Struktur Turunan Benzena

rumus struktur turunan benzena terbaru

Benzena adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki rumus molekul C6H6. Turunan benzena adalah senyawa yang memiliki struktur kimia berdasarkan kerangka benzena. Struktur ini terdiri dari cincin heksagonal dengan ikatan rangkap bolak-balik.

Berbagai gugus fungsi dapat menggantikan atom hidrogen pada cincin benzena, menghasilkan turunan benzena dengan sifat kimia dan fisik yang berbeda.

Rumus Struktur Turunan Benzena

Nama Turunan Rumus Molekul Rumus Struktur
Benzena C6H6
C6H6
Toluena C7H8
C6H5CH3
Etilbenzena C8H10
C6H5C2H5
Klorobenzena C6H5Cl
C6H5Cl
Nitrobenzena C6H5NO2
C6H5NO2

Cara Menentukan Rumus Struktur Turunan Benzena

Rumus struktur turunan benzena dapat ditentukan berdasarkan beberapa informasi berikut:

Nama Turunan

  • Cari gugus fungsi yang ditunjukkan dalam nama, seperti metil, etil, atau kloro.
  • Tambahkan gugus fungsi tersebut ke cincin benzena pada posisi yang sesuai.

Rumus Molekul

  • Hitung jumlah atom karbon dalam rumus molekul.
  • Kurangi jumlah atom karbon ini dengan 6 (jumlah atom karbon dalam cincin benzena) untuk menentukan jumlah gugus fungsi.
  • Tambahkan gugus fungsi ini ke cincin benzena pada posisi yang sesuai.

Gugus Fungsi yang Ada

  • Gunakan gugus fungsi yang diberikan untuk menentukan posisi substituen pada cincin benzena.
  • Misalnya, gugus metil selalu terikat pada posisi orto (1,2), meta (1,3), atau para (1,4) terhadap gugus fungsi lainnya.

Prosedur Penamaan Turunan Benzena

Turunan benzena dinamai sesuai dengan aturan tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) yang sistematis. Aturan ini memastikan penamaan yang jelas dan tidak ambigu untuk senyawa organik yang kompleks.

Aturan Penamaan

  • Identifikasi gugus fungsi utama yang terikat pada cincin benzena.
  • Tentukan posisi gugus fungsi pada cincin benzena menggunakan angka.
  • Gunakan nama gugus fungsi sebagai akhiran, didahului oleh awalan yang menunjukkan jumlah gugus fungsi yang terikat pada cincin.
  • Tambahkan nama dasar “benzena” sebagai kata dasar.

Contoh Penamaan

  • Toluena: Metilbenzena (gugus metil pada posisi 1)
  • Klorobenzena: Klorobenzena (gugus kloro pada posisi 1)
  • 1,2-Diklorobenzena: 1,2-Diklorobenzena (dua gugus kloro pada posisi 1 dan 2)
  • Nitrobenzena: Nitrobenzena (gugus nitro pada posisi 1)
  • Benzaldehida: Benzaldehida (gugus aldehid pada posisi 1)

Sifat Fisika dan Kimia Turunan Benzena

rumus struktur turunan benzena terbaru

Turunan benzena memiliki sifat fisika dan kimia yang beragam, dipengaruhi oleh gugus fungsi yang melekat pada cincin benzena.

Sifat Fisika

  • Umumnya berupa cairan atau padatan pada suhu kamar.
  • Titik didih dan leleh yang relatif tinggi karena interaksi π-π antar cincin benzena.
  • Tidak larut dalam air karena sifat nonpolarnya.

Sifat Kimia

  • Reaksi substitusi elektrofilik aromatik (SEAr): Reaksi utama yang terjadi pada cincin benzena, menghasilkan substitusi atom hidrogen dengan gugus elektrofilik.
  • Reaksi adisi: Reaksi yang terjadi dengan adanya katalis, menghasilkan penambahan gugus fungsi pada cincin benzena.
  • Reaksi oksidasi: Reaksi yang menghasilkan pembentukan gugus karbonil (-C=O) atau asam karboksilat (-COOH) pada cincin benzena.

Gugus fungsi yang berbeda memberikan sifat spesifik pada turunan benzena. Misalnya, gugus

  • OH (hidroksil) meningkatkan kelarutan dalam air, sementara gugus
  • NO2 (nitro) meningkatkan titik didih dan leleh.

Reaksi Turunan Benzena

Turunan benzena mengalami berbagai reaksi kimia karena gugus fungsi yang mereka miliki. Reaksi-reaksi ini meliputi reaksi substitusi elektrofilik, reaksi adisi, dan reaksi oksidasi.

Reaksi Substitusi Elektrofilik

Reaksi substitusi elektrofilik adalah reaksi umum yang dialami oleh turunan benzena. Reaksi ini terjadi ketika sebuah elektrofil (spesies yang kekurangan elektron) menyerang cincin benzena dan menggantikan salah satu atom hidrogennya.

  • Nitrasi: Reaksi dengan asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat menghasilkan turunan nitrobenzena.
  • Sulfonasi: Reaksi dengan asam sulfat pekat menghasilkan turunan benzenasulfonat.
  • Halogenasi: Reaksi dengan halogen (seperti klorin atau bromin) menghasilkan turunan halobenzena.

Reaksi Adisi

Reaksi adisi terjadi ketika sebuah reagen bergabung dengan cincin benzena, membentuk ikatan baru. Reaksi ini biasanya terjadi pada cincin benzena yang mengandung gugus fungsi penarik elektron, seperti gugus nitro atau gugus karbonil.

  • Hidrogenasi: Reaksi dengan hidrogen dan katalis menghasilkan turunan sikloheksana.
  • Hidroksilasi: Reaksi dengan air dan katalis menghasilkan turunan fenol.

Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi terjadi ketika turunan benzena bereaksi dengan oksigen atau oksidator lainnya. Reaksi ini dapat menghasilkan berbagai produk, tergantung pada kondisi reaksi dan sifat gugus fungsi pada cincin benzena.

  • Pembakaran: Reaksi dengan oksigen berlebih menghasilkan karbon dioksida dan air.
  • Oksidasi permanganat: Reaksi dengan kalium permanganat menghasilkan turunan diketon atau asam karboksilat.

Aplikasi Turunan Benzena

Turunan benzena memiliki aplikasi yang luas di berbagai bidang industri, farmasi, dan kimia rumah tangga.

Industri

  • Sebagai pelarut dan bahan baku dalam produksi cat, pernis, dan plastik.
  • Sebagai bahan tambahan dalam produksi karet dan bahan peledak.
  • Sebagai bahan baku dalam produksi deterjen dan surfaktan.

Farmasi

  • Sebagai bahan aktif dalam obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, dan parasetamol.
  • Sebagai bahan pembawa dan pengisi dalam pembuatan obat.
  • Sebagai bahan kontras dalam pencitraan medis.

Kimia Rumah Tangga

  • Sebagai bahan aktif dalam pembersih dan disinfektan.
  • Sebagai bahan pengawet dalam makanan dan minuman.
  • Sebagai bahan pewarna dan pengharum dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi.

Simpulan Akhir

rumus struktur turunan benzena terbaru

Dengan memahami rumus struktur turunan benzena, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang sifat dan reaktivitasnya. Pengetahuan ini sangat penting untuk pengembangan dan penerapan senyawa-senyawa ini dalam berbagai bidang, mulai dari industri hingga farmasi dan kimia rumah tangga.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa saja contoh umum turunan benzena?

Contoh umum turunan benzena meliputi toluena, etilbenzena, stirena, dan fenol.

Bagaimana cara menentukan rumus struktur turunan benzena berdasarkan namanya?

Nama turunan benzena mengikuti aturan penamaan IUPAC, yang menunjukkan posisi dan jenis gugus fungsi pada cincin benzena.

Apa saja sifat fisika dan kimia umum turunan benzena?

Turunan benzena umumnya bersifat nonpolar, mudah terbakar, dan memiliki titik didih yang relatif tinggi. Sifat spesifiknya bervariasi tergantung pada gugus fungsi yang terikat.

Apa saja aplikasi penting turunan benzena?

Turunan benzena banyak digunakan sebagai pelarut, bahan baku dalam industri kimia, bahan bakar, dan obat-obatan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait