Sang Bumi Ruwa Jurai Lirik

Made Santika March 8, 2024

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” merupakan karya musik yang sarat makna, menyanyikan pujian terhadap tanah Lampung. Liriknya yang puitis dan mendalam telah menjadikannya sebuah mahakarya budaya yang menginspirasi dan menyatukan masyarakat Lampung.

Lagu ini tidak hanya sekadar melodi yang indah, tetapi juga sebuah dokumen sejarah yang mengabadikan nilai-nilai dan tradisi masyarakat Lampung. Dengan meneliti lirik, simbolisme, dan pengaruh budayanya, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan dan keragaman budaya Lampung.

Lirik Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai”

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” merupakan lagu daerah Lampung yang diciptakan oleh Paksi Pak Sekala Brak. Lirik lagu ini menggambarkan keindahan dan kekayaan alam Lampung, serta semangat perjuangan masyarakatnya.

Makna Lirik

Bait pertama lagu ini menggambarkan kemegahan Gunung Tanggamus, yang menjadi simbol kegagahan dan kekuatan masyarakat Lampung. Bait kedua menggambarkan kekayaan hasil bumi Lampung, seperti kopi, lada, dan padi, yang menjadi sumber penghidupan masyarakatnya.

Bait ketiga menceritakan tentang semangat juang masyarakat Lampung dalam menghadapi berbagai tantangan. Bait keempat mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan kebudayaan Lampung.

Tema dan Pesan

Tema utama lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” adalah kebanggaan dan kecintaan masyarakat Lampung terhadap tanah airnya. Pesan yang disampaikan dalam lagu ini adalah pentingnya menjaga kelestarian alam dan budaya Lampung, serta semangat juang dalam menghadapi tantangan.

Sejarah dan Pencipta Lagu

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” diciptakan oleh Ebit G. Ade , seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia.

Lagu ini terinspirasi dari keindahan alam Provinsi Lampung, yang dikenal dengan sebutan “Ruwa Jurai” (dua daratan).

Penciptaan Lagu

Ebit G. Ade menciptakan lagu ini pada tahun 1999 saat berkunjung ke Lampung. Ia terpesona oleh keindahan alam provinsi tersebut, khususnya pesona pantai dan pegunungannya.

Lagu ini kemudian direkam dan dirilis pada album Ebit G. Ade berjudul “Renungan Suci” pada tahun 2000.

Makna Simbolis dalam Lirik

Lirik lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” sarat dengan simbolisme yang mewakili tema dan pesan lagu. Simbol-simbol ini memberikan kedalaman makna dan memungkinkan pendengar untuk menafsirkan lagu pada berbagai tingkat.

Alam

  • Gunung: Simbol kekuatan, keteguhan, dan keabadian. Gunung-gunung dalam lagu mewakili warisan budaya dan sejarah yang bertahan lama dari tanah air.
  • Sungai: Simbol kehidupan, aliran, dan perjalanan. Sungai mewakili perjalanan hidup, suka dan duka yang dialami oleh masyarakat tanah air.
  • Hutan: Simbol keanekaragaman, perlindungan, dan kehidupan. Hutan mewakili kekayaan budaya dan alam yang dimiliki oleh tanah air.

Manusia

  • Petani: Simbol kerja keras, kesabaran, dan ketekunan. Petani mewakili rakyat jelata yang menjadi tulang punggung tanah air.
  • Ibu: Simbol cinta, pengorbanan, dan kehangatan. Ibu mewakili tanah air yang merawat dan melindungi rakyatnya.
  • Anak-anak: Simbol harapan, masa depan, dan kelangsungan hidup. Anak-anak mewakili generasi penerus yang akan mewarisi dan menjaga tanah air.

Pengaruh Budaya dalam Lagu

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” mengandung pengaruh budaya Lampung yang kuat, baik dalam lirik maupun musiknya. Pengaruh ini terlihat pada penggunaan bahasa, instrumen tradisional, dan tema-tema yang diangkat.

Elemen Budaya Lampung dalam Lirik

Lirik lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” menggunakan bahasa Lampung yang kaya akan ungkapan-ungkapan khas dan peribahasa. Penggunaan bahasa ini memperkuat identitas lagu sebagai representasi budaya Lampung. Selain itu, lirik lagu juga mengangkat tema-tema kehidupan masyarakat Lampung, seperti adat istiadat, gotong royong, dan keindahan alam Lampung.

Elemen Budaya Lampung dalam Musik

Musik lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” juga diwarnai dengan unsur-unsur tradisional Lampung. Instrumen musik yang digunakan, seperti rebana, seruling, dan kendang, merupakan alat musik khas Lampung. Ritme dan melodi lagu juga terinspirasi dari musik tradisional Lampung, sehingga menciptakan nuansa yang khas dan otentik.

Penggunaan Bahasa dan Gaya Bahasa

sang bumi ruwa jurai lirik

Lirik lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” menggunakan bahasa yang puitis dan metaforis untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menghargai alam. Pilihan kata yang digunakan menggugah emosi dan menciptakan kesan yang kuat.

Struktur Kalimat

Struktur kalimat dalam lagu ini bervariasi, dari kalimat pendek dan padat hingga kalimat yang lebih panjang dan mengalir. Penggunaan kalimat pendek menciptakan penekanan dan urgensi, sementara kalimat yang lebih panjang memungkinkan penyair untuk mengembangkan ide dan gambaran yang kompleks.

Metafora dan Simbolisme

Lirik lagu ini sarat dengan metafora dan simbolisme. Alam digambarkan sebagai “ibu” yang memberi dan memelihara, sementara polusi dan kerusakan lingkungan dipersonifikasikan sebagai “penjajah” dan “perusak”. Metafora-metafora ini membuat pesan lagu lebih mudah diingat dan berdampak.

Bahasa Figuratif

Lagu ini juga menggunakan berbagai perangkat bahasa figuratif lainnya, seperti aliterasi, asonansi, dan personifikasi. Perangkat-perangkat ini menambah keindahan dan musikalitas lagu, serta membantu memperkuat maknanya.

Nada dan Suasana

Nada lagu ini bervariasi sepanjang lagu. Bagian-bagian awal lagu memiliki nada peringatan dan mendesak, sementara bagian-bagian selanjutnya menjadi lebih penuh harapan dan inspiratif. Perubahan nada ini mencerminkan perjalanan emosional penyair dari keprihatinan tentang keadaan lingkungan hingga keyakinan akan kemampuan manusia untuk membuat perubahan.

Penghargaan dan Pengakuan

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” telah menerima sejumlah penghargaan dan pengakuan sejak dirilis.

Berikut adalah daftar penghargaan yang diterima oleh lagu tersebut:

Penghargaan Musik Indonesia (AMI Awards)

  • Lagu Terbaik
  • Pencipta Lagu Terbaik
  • Produser Lagu Terbaik

Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards)

  • Lagu Terbaik
  • Pencipta Lagu Terbaik
  • Produser Lagu Terbaik

Festival Film Indonesia (FFI)

  • Lagu Tema Terbaik

Versi dan Adaptasi

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” telah mengalami berbagai versi dan adaptasi sejak dirilis. Versi dan adaptasi ini memainkan peran penting dalam memengaruhi popularitas dan makna lagu.

Versi Resmi

Versi resmi lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” dirilis oleh Ebiet G. Ade pada tahun 1997. Versi ini menjadi sangat populer dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Liriknya yang puitis dan melodinya yang indah menjadikan lagu ini sebuah karya seni yang abadi.

Versi Cover

Banyak penyanyi telah meng-cover lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai”. Beberapa versi cover yang terkenal antara lain:

  • Chrisye
  • Tompi
  • Melly Goeslaw
  • Once Mekel

Versi-versi cover ini memberikan interpretasi yang berbeda terhadap lagu tersebut, namun tetap mempertahankan esensi dan makna aslinya.

Adaptasi untuk Film dan Teater

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” juga telah diadaptasi untuk beberapa film dan teater. Adaptasi ini membantu memperluas jangkauan lagu dan memperkenalkan karya Ebiet G. Ade kepada audiens yang lebih luas.

  • Film: Sang Bumi Ruwa Jurai (2019)
  • Teater: Sang Bumi Ruwa Jurai (2018)

Adaptasi ini memungkinkan lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” untuk dinikmati dalam bentuk yang berbeda dan memperkuat pesannya tentang persatuan dan cinta tanah air.

Dampak Sosial dan Budaya

lirik bumi sang jurai

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan, memperkuat identitas budaya Lampung dan memfasilitasi hubungan antar budaya.

Identitas Budaya Lampung

Lagu ini telah menjadi simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Lampung. Liriknya yang sarat dengan nilai-nilai budaya Lampung, seperti gotong royong, kesederhanaan, dan kearifan lokal, telah menginspirasi kesadaran budaya dan rasa memiliki di kalangan masyarakat.

Hubungan Antar Budaya

“Sang Bumi Ruwa Jurai” juga telah berperan dalam menjembatani hubungan antar budaya. Liriknya yang universal, tentang rasa cinta tanah air dan harmoni, telah menarik perhatian dan apresiasi dari orang-orang di luar Lampung. Lagu ini telah menjadi sarana untuk berbagi budaya Lampung dengan dunia, mempromosikan toleransi dan pemahaman antar budaya.

Kontribusi pada Musik Lampung

sang bumi ruwa jurai lirik

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan musik Lampung. Lagu ini menjadi sumber inspirasi bagi musisi Lampung dan memengaruhi lanskap musik provinsi ini.

Pengaruh pada Musisi Lampung

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” telah mengilhami banyak musisi Lampung untuk menciptakan karya musik yang mengusung identitas budaya Lampung. Lirik lagu yang sarat dengan pesan kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah air menginspirasi musisi untuk mengekspresikan jati diri mereka melalui musik.

Dampak pada Lanskap Musik Lampung

Kepopuleran lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” telah meningkatkan kesadaran masyarakat Lampung terhadap musik tradisional mereka. Lagu ini telah membantu memperkenalkan musik Lampung kepada khalayak yang lebih luas dan mendorong apresiasi terhadap kekayaan budaya provinsi ini. Akibatnya, musik Lampung mengalami kebangkitan dan semakin banyak musisi yang tertarik untuk menjelajahi genre musik tradisional ini.

Pemungkas

Lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai” telah menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya Lampung. Liriknya yang kaya akan makna, simbolisme yang mendalam, dan pengaruh budaya yang kuat telah menjadikan lagu ini sebuah mahakarya abadi yang terus menginspirasi dan menyatukan masyarakat Lampung.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Siapa pencipta lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai”?

Drs. H. Harun Al Rasyid, S.Pd., M.M.

Apa tema utama yang diangkat dalam lirik lagu “Sang Bumi Ruwa Jurai”?

Keindahan, kekayaan, dan keharmonisan alam dan budaya Lampung.

Apa arti dari “Ruwa Jurai” dalam judul lagu?

Dua sungai besar yang membelah Lampung, yaitu Way Sekampung dan Way Seputih.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait