Dalam dunia jurnalistik, teks pawarta memegang peran penting dalam menyajikan informasi peristiwa aktual secara faktual dan objektif. Teks pawarta memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis teks lainnya.

Ciri-ciri tersebut meliputi definisi, tujuan penulisan, struktur, dan kaidah bahasa yang digunakan. Memahami ciri-ciri ini sangat penting bagi penulis dan pembaca teks pawarta untuk memastikan penyampaian dan penerimaan informasi yang akurat dan efektif.

Ciri-Ciri Umum Teks Pawarta

Teks pawarta merupakan jenis teks yang berisi informasi aktual dan faktual mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang baru terjadi.

Tujuan penulisan teks pawarta adalah untuk menginformasikan pembaca tentang peristiwa terkini secara cepat dan akurat.

Struktur Teks Pawarta

Struktur teks pawarta umumnya terdiri dari:

• Judul: Judul harus singkat, jelas, dan menggambarkan isi pawarta.
• Dateline: Menunjukkan waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
• Lead: Paragraf pertama yang berisi informasi penting tentang peristiwa, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa.
• Tubuh: Paragraf-paragraf selanjutnya yang berisi rincian dan penjelasan lebih lanjut tentang peristiwa.

Kaidah Bahasa yang Digunakan dalam Teks Pawarta

Kaidah bahasa yang digunakan dalam teks pawarta adalah:

• Bahasa yang lugas dan jelas.
• Menggunakan kalimat pendek dan sederhana.
• Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
• Menggunakan waktu sekarang atau lampau.
• Menghindari penggunaan kata-kata yang berlebihan.

Unsur-Unsur Teks Pawarta

Teks pawarta merupakan jenis teks yang menyajikan informasi terkini dan faktual mengenai suatu peristiwa. Teks ini memiliki struktur dan unsur-unsur tertentu yang membangunnya menjadi sebuah pemberitaan yang efektif. Berikut ini adalah unsur-unsur teks pawarta:

• Judul: Judul teks pawarta harus singkat, padat, dan jelas sehingga dapat menarik perhatian pembaca.
• Teras: Teras merupakan paragraf pembuka yang menyajikan informasi pokok peristiwa yang diberitakan.
• Tubuh Berita: Tubuh berita berisi rincian peristiwa yang diberitakan, mulai dari kronologi kejadian, latar belakang, hingga dampak peristiwa tersebut.
• Sumber Berita: Sumber berita menyebutkan pihak atau orang yang memberikan informasi dalam teks pawarta.
• Penutup: Penutup berisi kesimpulan atau komentar singkat mengenai peristiwa yang diberitakan.

Setiap unsur dalam teks pawarta memiliki peran penting dalam membangun pemberitaan yang efektif. Judul berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran umum tentang peristiwa yang diberitakan. Teras memberikan informasi pokok peristiwa secara singkat dan jelas. Tubuh berita menyajikan rincian peristiwa secara kronologis dan memberikan konteks yang diperlukan.

Sumber berita memastikan kredibilitas informasi yang disajikan. Sementara itu, penutup memberikan kesimpulan atau komentar yang dapat memperkuat pemahaman pembaca tentang peristiwa yang diberitakan.

Cara Menulis Teks Pawarta

Teks pawarta merupakan jenis teks berita yang memuat informasi terkini dan faktual. Untuk menulis teks pawarta yang efektif, diperlukan langkah-langkah sistematis dan teknik pengumpulan data yang akurat.

Langkah-langkah Menulis Teks Pawarta

1. Tentukan topik dan tujuan penulisan
2. Kumpulkan data dari sumber yang kredibel
3. Verifikasi fakta dan pastikan akurasinya
4. Tulis berita dengan struktur yang jelas dan ringkas
5. Gunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami
6. Revisi dan edit untuk memastikan kejelasan dan konsistensi

Teknik Pengumpulan Data

• Wawancara dengan narasumber terkait
• Pengamatan langsung di lokasi kejadian
• Studi dokumen dan data statistik
• Penelusuran informasi melalui internet dan media sosial

Contoh Teks Pawarta

Kebakaran Hebat Melanda Pasar SenenJakarta, 19 Januari 2023Sebuah kebakaran besar terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/1/2023) dini hari. Kebakaran tersebut menghanguskan ratusan kios dan menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.Menurut keterangan saksi mata, kebakaran bermula dari salah satu kios yang menjual kembang api.

Api dengan cepat merambat ke kios-kios lain yang berdekatan, karena sebagian besar kios terbuat dari bahan yang mudah terbakar.Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 03.00 WIB dan langsung melakukan upaya pemadaman. Namun, karena api yang besar dan angin kencang, petugas kesulitan memadamkan api.Hingga

pukul 06.00 WIB, kebakaran masih belum berhasil dipadamkan. Petugas pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian. Belum ada laporan korban jiwa dalam kebakaran ini.Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Kerugian material akibat kebakaran ini masih belum bisa dipastikan, namun diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Contoh Teks Pawarta

Teks pawarta adalah bentuk tulisan jurnalistik yang menyajikan informasi terkini tentang peristiwa atau isu yang sedang terjadi. Teks pawarta memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis tulisan lainnya, seperti objektivitas, aktualitas, dan kelengkapan.

Contoh dari Kompas.com

• Judul: Jokowi: Tak Ada Lagi Ruang untuk Ekspor Batu Bara
• Teknik Penulisan: Menggunakan kutipan langsung dari sumber (Presiden Jokowi) untuk memperkuat informasi.
• Kutipan Langsung: “Tidak ada lagi ruang untuk ekspor batu bara. Ini adalah komitmen kita,” kata Jokowi.

Contoh dari CNNIndonesia.com

• Judul: PBB: Kemiskinan Ekstrem Meningkat, 860 Juta Orang Hidup Dalam Kelaparan
• Teknik Penulisan: Menyajikan data dan fakta untuk mendukung informasi.
• Data: “Laporan PBB menunjukkan bahwa 860 juta orang di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem, artinya mereka hidup dengan kurang dari USD 1,90 per hari.”

Contoh dari Tempo.co

• Judul: Banjir Bandang Terjang Sentani, 50 Orang Tewas
• Teknik Penulisan: Mengutamakan informasi penting dan faktual, dengan struktur piramida terbalik.
• Informasi Penting: “Banjir bandang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Sabtu, 16 Maret 2019. Hingga Ahad, 17 Maret 2019, tercatat 50 orang meninggal dunia.”

Evaluasi Teks Pawarta

Evaluasi kualitas teks pawarta sangat penting untuk memastikan keakuratan, objektivitas, dan keterbacaannya. Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai teks pawarta, antara lain:

Kriteria Evaluasi Teks Pawarta

• Akurasi: Teks pawarta harus berdasarkan fakta dan informasi yang akurat, diverifikasi dari sumber yang dapat dipercaya.
• Objektivitas: Teks pawarta harus menyajikan informasi secara objektif, tanpa bias atau opini pribadi penulis.
• Keterbacaan: Teks pawarta harus ditulis dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh pembaca umum.
• Kelengkapan: Teks pawarta harus menyajikan informasi yang lengkap dan komprehensif tentang suatu peristiwa atau isu.
• Aktualitas: Teks pawarta harus menyajikan informasi yang terkini dan relevan dengan waktu kejadian.

Contoh Teks Pawarta yang Memenuhi Kriteria

Contoh teks pawarta yang memenuhi kriteria evaluasi di atas adalah:

“Pemerintah Akan Naikkan Harga BBM Subsidi pada Bulan April”

Jakarta – Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan April mendatang. Kenaikan harga ini dilakukan untuk mengurangi beban subsidi BBM yang semakin membengkak.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada bulan April dengan kenaikan sebesar Rp 1.000 per liter.

Kenaikan harga BBM ini diperkirakan akan berdampak pada inflasi dan perekonomian secara keseluruhan. Namun, pemerintah berharap kenaikan harga ini dapat membantu mengurangi beban subsidi BBM dan memperbaiki keuangan negara.

Contoh Teks Pawarta yang Tidak Memenuhi Kriteria

Contoh teks pawarta yang tidak memenuhi kriteria evaluasi di atas adalah:

“Naiknya Harga BBM: Benarkah Rakyat Kecil yang Dirugikan?”

Kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah baru-baru ini menuai banyak kritik dari masyarakat. Pasalnya, kenaikan harga ini dianggap akan memberatkan rakyat kecil.

Penulis berpendapat bahwa kenaikan harga BBM akan membuat masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini karena BBM merupakan kebutuhan pokok yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat.

Selain itu, kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada inflasi dan perekonomian secara keseluruhan. Penulis menyimpulkan bahwa kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang tidak tepat dan harus ditinjau kembali.

Teks pawarta ini tidak memenuhi kriteria objektivitas karena menyajikan opini pribadi penulis dan tidak didukung oleh fakta atau informasi yang akurat.

Daftar Periksa untuk Menilai Teks Pawarta

• Apakah teks pawarta akurat dan berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi?
• Apakah teks pawarta disajikan secara objektif, tanpa bias atau opini pribadi penulis?
• Apakah teks pawarta ditulis dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami?
• Apakah teks pawarta menyajikan informasi yang lengkap dan komprehensif tentang suatu peristiwa atau isu?
• Apakah teks pawarta menyajikan informasi yang terkini dan relevan dengan waktu kejadian?

Penutupan

Dengan demikian, ciri-ciri teks pawarta menjadi landasan dalam penyajian informasi aktual yang dapat dipertanggungjawabkan. Kejelasan, objektivitas, dan keterbacaan menjadi kunci utama dalam teks pawarta untuk memenuhi fungsinya sebagai sumber informasi yang terpercaya bagi masyarakat.

Jawaban yang Berguna

Apa saja tujuan penulisan teks pawarta?

Tujuan penulisan teks pawarta antara lain menginformasikan peristiwa aktual, mengedukasi pembaca, dan memengaruhi opini publik.

Bagaimana struktur umum teks pawarta?

Struktur umum teks pawarta terdiri dari judul, teras berita (lead), tubuh berita, dan penutup.

Apa saja kaidah bahasa yang digunakan dalam teks pawarta?

Kaidah bahasa yang digunakan dalam teks pawarta meliputi penggunaan kalimat aktif, bahasa yang jelas dan ringkas, serta penulisan sesuai kaidah ejaan dan tata bahasa yang berlaku.