Dalam khazanah kuliner nusantara, sekubal ketan lapis merupakan penganan tradisional yang mencuri perhatian. Kue lapis legit asal Lampung ini menawarkan cita rasa manis dan tekstur lembut yang menggugah selera. Penampilannya yang berlapis-lapis menjadi ciri khas yang memikat.

Sekubal ketan lapis memiliki sejarah dan asal-usul yang unik, menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Lampung. Proses pembuatannya yang rumit menuntut keterampilan dan kesabaran, menghasilkan karya seni kuliner yang memanjakan lidah.

Deskripsi Sekubal Ketan Lapis

Sekubal Ketan Lapis adalah kue tradisional Lampung yang terbuat dari bahan dasar ketan dan kelapa parut. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan legit, serta cita rasa manis dan gurih yang khas.

Proses pembuatan sekubal ketan lapis cukup sederhana. Pertama, beras ketan direndam semalaman, kemudian dikukus hingga matang. Setelah itu, ketan ditumbuk halus dan dicampur dengan kelapa parut, gula, dan garam. Adonan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dan diberi warna berbeda menggunakan pewarna alami, seperti daun suji, kunyit, dan bunga telang.

Bahan-bahan

• Beras ketan
• Kelapa parut
• Gula
• Garam
• Pewarna alami (daun suji, kunyit, bunga telang)

Proses Pembuatan

1. Rendam beras ketan semalaman.
2. Kukus beras ketan hingga matang.
3. Tumbuk halus beras ketan.
4. Campur ketan tumbuk dengan kelapa parut, gula, dan garam.
5. Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan beri warna berbeda.
6. Lapisi adonan warna-warni dalam loyang.
7. Kukus kembali hingga matang.
8. Potong-potong dan sajikan.

Sekubal Ketan Lapis biasanya disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan. Kue ini juga sering disajikan pada acara-acara khusus, seperti pernikahan dan perayaan hari raya.

Cita Rasa dan Tekstur



Sekubal ketan lapis memiliki cita rasa yang manis dan gurih berpadu harmonis. Lapisan ketan yang lembut dan kenyal berpadu dengan lapisan santan yang gurih dan creamy, menciptakan tekstur yang unik dan memanjakan lidah.

Variasi Rasa dan Topping

Sekubal ketan lapis tersedia dalam berbagai variasi rasa, seperti pandan, durian, cokelat, dan nangka. Selain itu, kue ini juga dapat ditambahkan topping seperti kismis, kacang tanah, atau wijen untuk menambah tekstur dan rasa yang lebih kaya.

Sejarah dan Asal-usul



Sekubal ketan lapis, makanan khas Lampung, memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Kue tradisional ini dipercaya telah ada sejak abad ke-16, ketika Kerajaan Tulang Bawang berdiri di wilayah Lampung.

Pada awalnya, sekubal ketan lapis dibuat sebagai hidangan khusus untuk acara-acara penting seperti pernikahan, upacara adat, dan perayaan hari besar. Seiring berjalannya waktu, kue ini menjadi populer dan dinikmati oleh masyarakat Lampung dari berbagai kalangan.

Peran Penting dalam Budaya Lampung

Sekubal ketan lapis memiliki peran penting dalam budaya Lampung. Kue ini dianggap sebagai simbol kemakmuran, kebahagiaan, dan persatuan. Masyarakat Lampung percaya bahwa menyajikan sekubal ketan lapis dalam acara-acara penting akan membawa berkah dan keberuntungan.

Selain itu, sekubal ketan lapis juga menjadi bagian dari tradisi turun-temurun dalam masyarakat Lampung. Kue ini sering digunakan sebagai seserahan dalam pernikahan dan sebagai hadiah untuk menghormati tamu.

Menjadi Makanan Khas Daerah

Keunikan rasa dan makna budaya yang terkandung dalam sekubal ketan lapis membuatnya menjadi makanan khas daerah Lampung. Kue ini telah menjadi ikon kuliner yang mewakili provinsi ini dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan internasional.

Pada tahun 2014, sekubal ketan lapis ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengakuan ini semakin memperkuat posisi kue tradisional ini sebagai simbol budaya dan kuliner Lampung.

Proses Pembuatan

Pembuatan sekubal ketan lapis melibatkan beberapa langkah:

Bahan-bahan

• Ketan putih, 1 kg
• Gula merah, 500 gr
• Gula pasir, 200 gr
• Santan kental, 1 liter
• Garam, secukupnya
• Daun pandan, 2 lembar

Peralatan

• Kukusan
• Panci
• Loyang
• Spatula

Langkah-langkah

1. Rendam ketan semalaman.
2. Kukus ketan hingga setengah matang.
3. Larutkan gula merah dan gula pasir dalam santan.
4. Tambahkan daun pandan dan garam ke dalam larutan santan.
5. Masak larutan santan hingga mengental.
6. Bagi ketan menjadi beberapa bagian dan beri warna berbeda dengan pewarna makanan.
7. Masukkan ketan warna-warni ke dalam loyang secara berlapis.
8. Tuang larutan santan di atas setiap lapisan ketan.
9. Kukus kembali hingga matang sekitar 2-3 jam.
10. Keluarkan dari kukusan dan biarkan dingin sebelum dipotong dan disajikan.

Cara Penyajian

Sekubal ketan lapis secara tradisional disajikan dalam potongan persegi atau segitiga. Kue ini biasanya diletakkan di atas piring atau nampan dan dihias dengan taburan gula halus atau parutan kelapa.

Variasi Penyajian Modern

Saat ini, sekubal ketan lapis juga disajikan dengan variasi penyajian yang lebih kreatif dan modern. Beberapa contohnya antara lain:

• Dipotong tipis dan ditata dalam bentuk gulungan.
• Dibuat menjadi lapisan dalam kue atau puding.
• Disajikan dengan topping buah-buahan segar atau es krim.

“Untuk menyajikan kue dengan indah, penting untuk memperhatikan detail seperti warna, tekstur, dan bentuk. Gunakan warna yang kontras untuk menciptakan tampilan yang menarik, dan tambahkan tekstur dengan taburan atau hiasan lainnya. Selain itu, susun kue dengan rapi dan simetris untuk menciptakan kesan yang elegan.”

Keunikan dan Ciri Khas



Sekubal ketan lapis memiliki karakteristik yang membedakannya dari makanan serupa. Keunikan ini tercermin dalam penggunaan bahan-bahan lokal, teknik pembuatan khusus, dan nilai budaya yang melekat.

Bahan-bahan Lokal dan Teknik Khusus

• Tepung Ketan Lokal: Tepung ketan yang digunakan berasal dari varietas beras ketan lokal yang menghasilkan tekstur kenyal dan lembut.
• Parutan Kelapa Segar: Parutan kelapa segar memberikan aroma dan rasa gurih yang khas.
• Daun Suji: Ekstrak daun suji memberikan warna hijau alami pada lapisan kue.
• Teknik Kukus Berlapis: Kue dibuat dengan cara mengukus lapisan demi lapisan adonan, menciptakan tekstur yang lembut dan berlapis-lapis.

Cerminan Budaya Lampung

Sekubal ketan lapis tidak hanya menjadi makanan tradisional tetapi juga merefleksikan budaya Lampung. Warna hijau pada kue melambangkan kemakmuran dan kesuburan, sedangkan lapisan-lapisannya melambangkan keberagaman masyarakat Lampung.

Peluang Bisnis



Sekubal ketan lapis memiliki potensi bisnis yang menjanjikan karena cita rasanya yang unik dan daya tariknya sebagai oleh-oleh khas Lampung.

Pemasaran dan promosi kue ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, situs web, dan partisipasi dalam pameran kuliner. Selain itu, kolaborasi dengan bisnis lokal, seperti hotel dan restoran, dapat memperluas jangkauan pasar.

Pengembangan Produk

Pengembangan produk sekubal ketan lapis dapat dilakukan dengan mengeksplorasi variasi rasa dan tampilan. Misalnya, penambahan topping seperti keju atau cokelat, atau penggunaan pewarna alami untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik.

Diversifikasi

Diversifikasi produk juga dapat dilakukan dengan membuat produk turunan dari sekubal ketan lapis, seperti kue kering atau es krim. Diversifikasi ini dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan profitabilitas.

Kesimpulan

Sekubal ketan lapis bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya Lampung yang kaya. Cita rasanya yang legit, teksturnya yang lembut, dan penampilannya yang memikat menjadikannya penganan yang istimewa. Kue ini terus berkembang, mengikuti perkembangan zaman namun tetap mempertahankan keasliannya.

Pertanyaan dan Jawaban

Apakah sekubal ketan lapis sama dengan kue lapis legit?

Ya, sekubal ketan lapis merupakan jenis kue lapis legit yang berasal dari Lampung.

Bahan apa yang menjadi ciri khas sekubal ketan lapis?

Ketan hitam merupakan bahan yang membedakan sekubal ketan lapis dari kue lapis legit pada umumnya.

Bagaimana cara penyajian sekubal ketan lapis yang paling umum?

Sekubal ketan lapis biasanya disajikan dalam bentuk potongan persegi atau segitiga, di atas piring atau nampan.