Shalat sunnah yang dilakukan di antara adzan dan iqamah merupakan ibadah singkat namun sarat makna dan keutamaan. Praktik ini telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan diyakini membawa ganjaran yang besar bagi pelakunya.

Dalam kajian fikih, shalat sunnah ini dikenal sebagai shalat rawatib. Dari segi bahasa, “rawatib” berasal dari kata “rataaba” yang berarti “tetap” atau “berkelanjutan”. Hal ini menunjukkan bahwa shalat rawatib, termasuk shalat antara adzan dan iqamah, merupakan ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan secara rutin.

Pengertian Shalat Antara Adzan dan Iqomah

Shalat antara adzan dan iqomah adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu antara dikumandangkannya adzan dan iqomah untuk shalat fardu.

Shalat ini memiliki dasar hukum sunnah dalam agama Islam, sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Tirmidzi:

“Apabila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin. Kemudian bershalawatlah kepadaku. Karena barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepadaku syafaat, karena sesungguhnya syafaatku itu diperbolehkan. Kemudian shalatlah sebanyak empat rakaat.

Maka setiap rakaatnya dihitung pahalanya sebanyak dua puluh lima shalat.”

Keutamaan Shalat Antara Adzan dan Iqomah

Shalat antara adzan dan iqomah memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits sahih. Keutamaan tersebut antara lain:

Menghapus Dosa-Dosa Kecil

Shalat antara adzan dan iqomah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat antara dua adzan menghapuskan dosa-dosa kecil.” (HR. Muslim)

Mendapatkan Pahala Seperti Haji dan Umrah

Shalat antara adzan dan iqomah juga dapat memberikan pahala yang besar, seperti pahala haji dan umrah. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua rakaat yang dilakukan setelah adzan, pahalanya seperti haji dan umrah yang sempurna.”

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Menghilangkan Rasa Lalai

Shalat antara adzan dan iqomah dapat membantu menghilangkan rasa lalai dan membuat hati lebih fokus saat shalat. Hal ini karena saat adzan dikumandangkan, itu adalah tanda bahwa waktu shalat telah tiba. Dengan melaksanakan shalat antara adzan dan iqomah, kita mempersiapkan diri secara mental dan spiritual untuk menunaikan shalat dengan khusyuk.

Mendapatkan Shaf Pertama

Melaksanakan shalat antara adzan dan iqomah juga dapat membantu mendapatkan shaf pertama saat shalat berjamaah. Hal ini karena biasanya orang-orang akan berbondong-bondong ke masjid setelah adzan dikumandangkan. Dengan melaksanakan shalat antara adzan dan iqomah, kita bisa mendapatkan shaf pertama yang merupakan shaf yang paling utama dalam shalat berjamaah.

Waktu Pelaksanaan Shalat Antara Adzan dan Iqomah

Pelaksanaan shalat antara adzan dan iqomah merupakan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Waktu pelaksanaannya dibatasi oleh rentang waktu antara adzan dan iqomah.

Batas Waktu Pelaksanaan

• Menurut pendapat mayoritas ulama, batas waktu pelaksanaan shalat antara adzan dan iqomah adalah sampai iqomah dikumandangkan.
• Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa batas waktu pelaksanaannya adalah sampai waktu shalat tiba.

Adab dan Sunnah dalam Shalat Antara Adzan dan Iqomah

Melaksanakan shalat antara adzan dan iqomah merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Selain mendapat pahala, shalat ini juga dapat menjadi sarana untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual sebelum shalat fardhu.

Berikut adalah beberapa adab dan sunnah yang dianjurkan saat melaksanakan shalat antara adzan dan iqomah:

Adab-Adab Shalat

• Menghadap kiblat
• Berwudhu
• Membaca doa setelah adzan
• Mengerjakan shalat dua rakaat dengan khusyuk
• Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada rakaat kedua
• Mengucapkan salam setelah shalat

Hikmah dan Manfaat Shalat Antara Adzan dan Iqomah

Shalat antara adzan dan iqomah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Amalan ini memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik secara spiritual maupun praktis.

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Shalat antara adzan dan iqomah dapat meningkatkan kualitas ibadah seseorang dengan cara:

• Membantu fokus dan mempersiapkan hati untuk shalat wajib.
• Menjadi sarana untuk melengkapi kekurangan pada shalat wajib.
• Meningkatkan rasa khusyuk dan kesadaran dalam beribadah.

Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT

Melaksanakan shalat antara adzan dan iqomah juga dapat memperkuat hubungan seseorang dengan Allah SWT dengan cara:

• Menjadi bukti ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT.
• Menjadi sarana untuk memohon ampunan dan berdoa.
• Menumbuhkan rasa syukur dan kesadaran akan nikmat yang telah diberikan.

Penutupan

Dengan demikian, shalat sunnah antara adzan dan iqamah bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan sebuah kesempatan berharga untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Melalui amalan ringan ini, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat fardhu dengan hati yang lebih khusyuk dan fokus.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa dasar hukum shalat antara adzan dan iqamah?

Hadis dari Abu Qatadah RA yang menyatakan, “Apabila kamu mendengar adzan, maka berdoalah kepada Allah dan bershalawatlah kepada Nabi. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah wasilah (kedudukan yang tinggi di sisi-Nya), karena wasilah itu adalah hak khusus untuk para nabi.

Setelah itu, berdoalah sesuka kalian.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Apakah shalat antara adzan dan iqamah termasuk shalat sunnah muakkad?

Ya, shalat antara adzan dan iqamah termasuk shalat sunnah muakkad, yaitu shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Berapa rakaat shalat antara adzan dan iqamah?

Dua rakaat.

Apakah ada perbedaan pendapat ulama tentang waktu pelaksanaan shalat antara adzan dan iqamah?

Ya, ada perbedaan pendapat ulama tentang waktu pelaksanaan shalat antara adzan dan iqamah. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat ini boleh dilakukan sejak adzan pertama dikumandangkan hingga iqamah dikumandangkan. Sementara sebagian ulama lain berpendapat bahwa shalat ini hanya boleh dilakukan setelah adzan kedua dikumandangkan.