Sigra Milir Sang Gethek Sinangga Bajul

Made Santika March 20, 2024

Dalam khazanah bahasa Jawa, terdapat ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” yang menyimpan makna mendalam dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa. Ungkapan ini menggambarkan situasi di mana seseorang bergerak cepat dan gesit, layaknya perahu yang meluncur di atas sungai yang deras.

Ungkapan ini tidak hanya sekadar perumpamaan, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi kerja keras, kecepatan, dan ketepatan waktu.

Arti dan Makna

gita puja sang bajul

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” merupakan peribahasa Jawa yang memiliki makna mendalam.

Secara harfiah, “sigra” berarti cepat, “mili(r)” berarti berjalan, “gethek” adalah perahu, “sinangga” berarti ditumpangi, dan “bajul” adalah buaya. Jadi, ungkapan ini menggambarkan situasi di mana sebuah perahu berjalan cepat, padahal sedang ditumpangi oleh seekor buaya.

Makna kias dari ungkapan ini adalah sebuah tindakan atau usaha yang dilakukan dengan tergesa-gesa, namun justru membawa risiko atau bahaya.

Contoh Penggunaan

Berikut adalah contoh penggunaan ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” dalam percakapan:

  • “Jangan sigra milir sang gethek sinangga bajul. Kamu harus berpikir matang-matang sebelum mengambil keputusan.”
  • “Proyek ini harus segera diselesaikan, tapi jangan sampai kita sigra milir sang gethek sinangga bajul. Kualitas tetap harus diutamakan.”

Asal-usul dan Sejarah

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” berasal dari Jawa Tengah, Indonesia. Ungkapan ini merupakan peribahasa yang menggambarkan seseorang yang sangat cepat dan tangkas.

Makna Ungkapan

Makna ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” adalah sebagai berikut:

  • Sigra: Cepat, tangkas
  • Milir: Meluncur, bergerak dengan cepat
  • Sang gethek: Perahu yang terbuat dari bambu
  • Sinangga: Didorong atau dikayuh
  • Bajul: Buaya

Dengan demikian, ungkapan ini menggambarkan seseorang yang bergerak secepat perahu yang didorong oleh buaya.

Pengaruh Budaya

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” memiliki pengaruh budaya yang mendalam dalam masyarakat Jawa. Ungkapan ini mencerminkan nilai-nilai dan pandangan hidup masyarakat Jawa yang unik.

Seni dan Sastra

  • Dalam seni tari tradisional Jawa, gerakan “sigra milir” diadaptasi sebagai salah satu gerakan dasar. Gerakan ini melambangkan kelincahan dan kecepatan dalam merespons situasi yang berubah.
  • Dalam sastra Jawa, ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” sering digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan kecepatan dan kecerdasan dalam menyelesaikan masalah.

Tradisi

  • Ungkapan ini juga menjadi bagian dari tradisi lisan masyarakat Jawa. Anak-anak seringkali diajarkan untuk mengingat dan memahami makna ungkapan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter.
  • Dalam tradisi Jawa, ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” sering digunakan sebagai nasihat untuk bertindak cepat dan tegas dalam situasi sulit.

Perbandingan dengan Ungkapan Lain

megatruh sigra bajul kang

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” memiliki makna serupa dengan beberapa ungkapan lain dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah tabel perbandingan beberapa ungkapan tersebut:

Ungkapan Makna Asal-usul Penggunaan
Sigra milir sang gethek sinangga bajul Bergerak dengan sangat cepat Jawa Untuk menggambarkan gerakan yang sangat cepat dan lincah
Seperti kilat menyambar Bergerak dengan sangat cepat Indonesia Untuk menggambarkan gerakan yang sangat cepat dan tiba-tiba
Seperti anak panah lepas dari busurnya Bergerak dengan sangat cepat dan tepat sasaran Indonesia Untuk menggambarkan gerakan yang sangat cepat dan terarah
Seperti kucing mengejar tikus Bergerak dengan sangat cepat dan gesit Indonesia Untuk menggambarkan gerakan yang sangat cepat dan cekatan
Seperti angin puting beliung Bergerak dengan sangat cepat dan merusak Indonesia Untuk menggambarkan gerakan yang sangat cepat dan tidak terkendali

Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan situasi atau peristiwa yang terjadi dengan sangat cepat dan tidak terduga.

Situasi yang relevan untuk penggunaan ungkapan ini meliputi:

Situasi yang Berubah Cepat

  • Perubahan kondisi cuaca yang tiba-tiba, seperti hujan deras yang turun secara tak terduga.
  • Kemacetan lalu lintas yang terjadi secara mendadak karena kecelakaan atau perbaikan jalan.

Kejadian Tak Terduga

  • Kemenangan tim yang tidak diunggulkan dalam sebuah pertandingan olahraga.
  • Keberhasilan seorang individu yang sebelumnya dianggap tidak memiliki potensi.

Peristiwa yang Terjadi Secara Cepat

  • Penyelesaian tugas yang selesai lebih cepat dari perkiraan.
  • Pelarian seorang penjahat yang berhasil lolos dari kejaran polisi.

Makna Tersirat dan Simbolisme

sigra milir sang gethek sinangga bajul

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” mengandung makna tersirat dan simbolisme yang kaya, merepresentasikan konsep dan nilai-nilai budaya Jawa.

Kata “sigra” merujuk pada kecepatan, sementara “mili(r)” menggambarkan gerakan yang cepat dan lincah. “Gethek” adalah rakit sederhana yang digunakan untuk menyeberangi sungai, sedangkan “bajul” adalah buaya.

Kecepatan dan Kelincahan

Perbandingan “sigra milir sang gethek” menyimbolkan kecepatan dan kelincahan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan hidup. Seperti rakit yang dapat dengan cepat dan lincah melintasi sungai, individu diharapkan mampu beradaptasi dan menavigasi situasi yang berubah dengan cepat.

Keberanian dan Keteguhan

Buaya (bajul) adalah hewan yang dikenal kuat dan tangguh. Perbandingan “sinangga bajul” menggambarkan keberanian dan keteguhan yang dibutuhkan untuk menghadapi kesulitan. Individu harus berani menghadapi rintangan dan tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan.

Kesederhanaan dan Keberanian

Gethek adalah kendaraan sederhana yang sering digunakan oleh masyarakat pedesaan. Simbolisme ini menekankan pentingnya kesederhanaan dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Individu tidak boleh terlena dengan kemewahan atau kemudahan, tetapi harus berani menghadapi kesulitan dengan semangat juang yang tinggi.

Ilustrasi atau Gambar

sigra milir sang gethek sinangga bajul terbaru

Ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” dapat diilustrasikan melalui gambar yang menggambarkan seekor ikan lele (bajul) yang sedang berenang dengan kecepatan tinggi, seolah-olah sedang mengendarai perahu (gethek).

Dalam gambar tersebut, ikan lele tampak lincah dan gesit, melambangkan kecepatan dan kegesitan yang terkandung dalam ungkapan “sigra milir”. Sementara perahu yang dikendarainya mewakili kendali dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kecepatan tersebut, sebagaimana tersirat dalam ungkapan “sinangga bajul”.

Makna dan Simbolisme

Ilustrasi ini secara simbolis merepresentasikan makna dan simbolisme ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul”. Kecepatan dan kegesitan ikan lele melambangkan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan cepat dan efektif, sementara perahu yang dikendarainya menunjukkan bahwa kecepatan tersebut harus diimbangi dengan kendali dan keterampilan.

Ungkapan ini menekankan pentingnya menyeimbangkan kecepatan dan kegesitan dengan kontrol dan keterampilan. Hal ini sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan pencapaian tujuan.

Blockquote dari Sumber Otoritatif

Untuk lebih memahami makna dan penggunaan ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul”, mari kita simak kutipan dari sumber otoritatif:

Pakar Bahasa, Prof. Dr. Sri Hartini:

“Ungkapan ‘sigra milir sang gethek sinangga bajul’ merupakan peribahasa Jawa yang bermakna bergerak dengan sangat cepat bagaikan perahu yang didayung oleh seekor buaya.”

Ahli Budaya, Dr. H. Ahmad Yani:

“Ungkapan ini menggambarkan sifat seseorang yang cekatan, gesit, dan mampu menyelesaikan tugas dengan efisien dan tepat waktu.”

Akhir Kata

Dengan demikian, ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul” bukan sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah cerminan budaya dan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa yang terus lestari hingga saat ini.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa arti dari ungkapan “sigra milir sang gethek sinangga bajul”?

Ungkapan ini berarti bergerak cepat dan gesit, layaknya perahu yang meluncur di atas sungai yang deras.

Di mana ungkapan ini sering digunakan?

Ungkapan ini banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat Jawa, terutama ketika ingin menggambarkan seseorang yang bekerja dengan cepat dan efisien.

Apa makna tersirat dari ungkapan ini?

Ungkapan ini juga mengandung makna tersirat, yaitu kerja keras, kecepatan, dan ketepatan waktu merupakan nilai-nilai penting dalam masyarakat Jawa.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait